It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Homes kembali mendapatkan kasus terbunuhnya seorang ahli kimia dari Jerman pada saat pesta kebun di rumah. Watson, korban tertikam pisau tepat di perutnya, namun sang korban sempat meninggalkan pesan kematian berupa angka 47, setelah melalui berbagai interogasi terhadap pengunjung pesta akhirnya ditetapkan 3 tersangka:
Orang 1: seorang juru masak pesta, terampil dalam menggunakan pisau, dia mengaku sepanjang pesta berada di dapur.
Orang 2: teman dekat si ahli kimia, berpakaian rapi, memakai setelan jas warna silver, dia mengaku sedang bersantai sambil mengitari rumah.
Orang 3: akuntan si ahli kimia, berpakaian tuxedo hitam, diketahui memiliki hutang pada kliennya tersebut, dia mengaku sedang menelepon kliennya yg lain.
Namun Holmes berhasil menangkap pelakunya berdasarkan pesan kematian yg ditinggalkan korban, nah siapakah pelakunya?
Seorang gadis kecil dikunci di dalam di dalam lemari tua. Ketika dia menangis, dia melihat sebuah lampu tua berada di antara tumpuka. baju-baju lama. Lalu Dia mengambilnya dan mulai menggosok debu di lampu tersebut. Tiba-tiba jin muncul dan berkata, "Aku akan memberikan Anda satu keinginan. Pilihlah dgn bijaksana, karena hanya satu keinginan yang bisa saya memberikan."
"Buat orang tua saya menghilang!" teriak gadis itu. "Aku benar-benar benci mereka!"
"Permintaanmu adalah perintah saya," kata jin. "Tidurlah malam ini. Sebelum Anda bangun di pagi hari,keinginan anda akan dikabulkan. "
Malamnya dia pun dikeluarkan dari lemari dan tidur di kasirnya. Keesokan paginya, gadis itu bangun dan turun. Dia menemukan ibu dan ayahnya duduk di bangku meja makan. Gadis itu shock tak bisa berkata apa2 melihat keadaan keduanya. Gadis itu segera menyesali keinginannya. Dia berlari ke lemari tua dan mulai menggosok lampu. Lalu Jin muncul dan bertanya,
"Apakah Anda senang sekarang?"
"Tolong biarkan aku membatalkan permintaan aku kemarin ", pinta gadis itu.
"Saya minta maaf," kata jin. "Sekali keinginan yang telah diberikan, tidak dapat diambil kembali. " Anak itu mulai menangis getir.
Aku terbangun di tengah malam karena rasa ingin buang air kecil. Aku berjalan melewati gelas, tumpukan bungkus rokok, kipas angin yang rusak, bungkus-bungkus bekas makanan tadi malam, gitar, serta kabel charger hp dan laptop, semuanya tergeletak di lantai, hanya itu barang yang tergeletak sembarangan. Kamarku gelap, agak risih harus melangkah melewati benda-benda itu.
Aku membuka pintu lalu berlari ke kamar mandi karena takut. Lalu secepat kilat melepas rasa kebeletku. Aku kembali ke dalam kamar. Kembali melewati benda-benda itu. Tak sengaja aku menginjak wbungkus makanan. Sial, aku juga menginjak gulungan kain. Untung saja tidak menendang gelas, kalau pecah bisa bahaya.. Aku segera melompat ke tempat tidur, memeluk guling, dan melanjutkan tidurku di kegelapan dengan sejuknya angin kipas yang menerpa wajahku.
Namaku Jack. Aku sangat senang menonton film ber-genre thriller, apalagi jika ada sentuhan slasher-nya. Film - film tersebut kerap kali membuatku memikirkan hal - hal yang aneh dan gila.
Suatu malam, aku sedang menonton film di kamarku, secara tiba - tiba, ada yang membekap hidungku dari belakang dengan kain yang penuh dengan obat bius, sontak aku pun tak sadarkan diri.
Entah berapa lama aku pingsan, sewaktu aku bangun aku sudah tidak berada di kamarku lagi, melainkan aku sedang duduk di sebuah ruangan berhadap - hadapan dengan seseorang yang memakai setelan jas, tetapi wajah orang tersebut tidak dapat kulihat. Ia berkata bahwa ia mengetahui hobiku yang senang menyaksikan film - film sadis. Ia menawariku sebuah pekerjaan, yaitu menyiksa secara perlahan orang - orang yang ia benci, yang sebelumnya telah ia tawan di
dalam sebuah ruangan. Sebelumnya aku menolak, tetapi setelah kupikir - pikir, aku menerima tawaran tersebut. Pekerjaan ini pasti akan sangat mengasyikan. Aku sangat menikmati menyiksa orang - orang ini. Mulai dari memotong jari-jari tangannya, mencongkel matanya, hingga yang paling kusukai, membelah perutnya dan mengeluarkan isinya.
Suatu saat, korbanku sudah siap untuk di-eksekusi, dan aku sudah siap dengan pisau di tanganku untuk memotong telinganya. Saat aku sudah siap untuk memotongnya, terdengar teriakan "Jack, sini bantu ibu sebentar!"
Uuh, ibu.. Merepotkan saja.
kita berdiri dia tidur
dia berdiri kita yg tidur
pada hari ulang tahunnya, seorang anak laki-laki mendapatkan tiga buah kado, ketika bungkusan pertama dibuka ternyata itu adalah bola sepak. Ia melempar hadiahnya dan mulai menangis. Ketika membuka bungkusan kedua yang didapatkannya ternyata sepatu roda, ia pun semakin sedih dan menangis semakin keras. Akhirnya kado terakhir ia buka, kali ini hadiahnya merupakan skateboard. Ia membanting hadiahnya dan menangis sejadi-jadinya.
Berita duka memasuki telingaku, tak kusangka temanku Boy, si ''nigga'', meninggal dibunuh oleh seseorang. temanku memang orang yang aneh. dia selalu suka cerita detective seperti sherlock holmes. dia sangat suka nongkrong di thread kumpulan cerita misteri yang mengandung makna tersembunyi punya loly. Dia suka nebak-nebak berbagai misteri dalam sketsa cerita di sana, terlebih untuk bagian yg berhubungan dengan kasus Holmes.
Sementara ini adalah tersangka sementara
Hans, si guru sejarah berketurunan Nazi
Robbert, si orang inggris yg menjadi teman sekelas Boy namun tak pernah akur.
Dante, si orang Italy yg bekerja sebagai penulis.
Derek, si orang Amerika yg pemabuk dan suka mengganggu Boy.
Boy hanya meninggalkan sepucuk surat yg bertuliskan :
Neraka... Tempat suci... Surga... Kehidupan...
Neraka... Tempat suci... Surga... Kehidupan...
Neraka... Tempat suci... Surga... Kehidupan...
Neraka... Tempat suci... Surga... Kehidupan...
Neraka... Tempat suci... Surga... Kehidupan...
Neraka... Tempat suci... Surga... Kehidupan...
Kubaca sampai kebawah yg bertuliskan :
nb. Dia seorang psikopat, banyak sekali korbannya, tolong aku, jika seseorang menemukan ini, aku pasti sudah mati, beri surat ini kepada penghuni bf lain!
Pelakunya adalah si ahli kimia. Dia berkata sedang bersantai tapi memakai pakaian yang rapi. pesan kematian korban berupa angka 47, dan pakaian yang dikenakan oleh si ahli kimia adalah silver. 47 adalah nomor atom dari Ag
90. sepatu?
91. si anak gak punya kaki.
pelakunya adalah dante, penulis puisi divine comedy, sebuah perjalanan ke akhirat
telapak kaki
aku terbangun dari tidurku, sepertinya sudah lama sekali aku tidur. aku ingin keluar hendak menyapa ayah dan ibu namun apa daya pintu kamarku terkunci dari luar. aku mendengar keributan di luar, dari jendela nampak ibu dan ayah seperti bergegas mau pergi meninggalkan aku yg terkunci di kamar. aku loncat keluar jendela, langsung mengendap-ngendap masuk ke dalam mobil ayahku, dan berpindah duduk ke jok paling belakang. aku akan mengagetkan mereka ketika sampai di tempat tujuan, pasti ekspresi mereka akan lucu sekali.
mesin mobil yg sudah panas tanda mobil siap dijalankan. aku tetap sembunyi sambil menahan tertawa. mobil berhenti dan aku menjulurkan kepalaku melihat keluar jendela. terlihat banyak peti-peti yang dipajang di toko itu, dan sepertinya sangat farmiliar, itu peti mati!!!
daro yang kulihat sepertinya mereka memilih 1 peti mati yang berukuran kecil, cukup kecil untuk aku tidur didalamnya, sontak aku berpikir 'apa peti mati itu untukku? apa mereka pikir aku telah mati?'.
mesin dijalankan kembali menuju rumahku, aku tetap bersembunyi di belakang sambil menahan tangisan. seberhentinya mobil, aku lansung loncat dr pintu bagasi belakang, dan berlari sambil menangis. aku langsung berlari dan naik ke lantai dua, masuk ke kamarku dan kembali ke kasur berpura-pura tidur menunggu kepulangan mereka berdua. kudengar ada suara langkah kaki di luar kamar, gemericik kunci untuk membuka pintu kamar yg terkunci, dan mereka berdua masuk ke kamarku dengan muka sangat sedih, mencium keningku secara bergantian dan berbalik badan hendak meninggalkan kamar. Lalu aku memberanikan diri untuk bangkit berdiri dan berkata "ibu, ayah, aku belum mati kan?" mereka berbalik badan dan memelukku sambil menangis tersedu-sedu..
Di Korea, terdapat peraturan yang berlaku di semua rumah sakit. Ketika pasien masih hidup, gelang berwarna putih diikatkan di lengan kanan mereka. Gelang itu berisi nama pasien serta informasi lainnya. Namun ketika pasien meninggal, gelang itu dilepas dan digantikan dengan sebuah gelang merah yang diikatkan di lengan kiri sebelum jenazahnya dibawa ke kamar mayat.
Kisah ini terjadi pada seorang dokter yang sedang shift malam di sebuah rumah sakit. Ia akhirnya menyelesaikan shift malamnya pukul 2 dini hari dan merasa sangat lelah. Rumah sakit tampak sangat sepi sebab pada jam 2 dini hari, tentu semua pasien sedang terlelap dan sebagian besar perawat juga telah pulang. Ia menyalakan lift dari lantai lima untuk turun ke basement, dimana mobilnya diparkir.
Di dalam lift hanya tampak seorang wanita tua. Ia berdiri di samping wanita tua itu, yang tampaknya juga ingin turun di basement. Begitu lift mereka sampai di basement, pintu lift terbuka dan tampak seorang pria berpakaian putih. Wanita yang tadi bersamanya hendak keluar dari lift. Dokter itu melihat sesuatu di tangan pria itu. Segera ia menarik wanita yang tadi bersamanya kembali ke dalam lift. Dengan panik ia menekan tombol ke lantai lima dan pintu lift pun tertutup.
“Hei, ada apa denganmu?” wanita itu tampak marah karena dokter itu menariknya masuk kembali.
“Anda beruntung saya tadi tidak membiarkan anda keluar.” Ujar dokter itu. “Anda tidak melihat, di tangan kiri pria tadi ada gelang merah? Berarti dia sudah meninggal!”
“Gelang merah?” tanya wanita itu sambil menunjukkan tangan kirinya. “Maksudmu seperti ini?”
Suatu hari seorang gadis remaja ditinggal oleh orang tuanya yang akan menginap di tempat saudara mereka. Sang gadis meyakinkan orang tuanya untuk berhenti khawatir kepadanya. Ia akan mengunci semua jendela dan pintu. Lagipula, gadis itu sendiri, ada kucing setianya yang menemaninya di kamarnya.
Malam itu, sang gadis hendak tidur. Ia mengunci semua pintu dan jendela. Namun ada sebuah jendela yang tak bisa ia kunci. Akhirnya ia hanya menutupnya begitu saja. Gadis itupun naik ke atas ranjang dan di bawah ranjang, kucing setianya meringkuk. Ia mengulurkan tangannya ke bawah dan kucingnya menjilati jari-jarinya, seperti yang biasa dilakukannya. Entah mengapa sudah menjadi kebiasaannya dan ia merasa aman jika kucingnya melakukan hal itu. Gadis itu jadi tidak merasa sendirian di kamar. Gadis itu kemudian tertidur.
Namun saat tengah malam, ia mendengar suara “Tip tap tip tap ...”. Seperti suara air menetes di atas wastafel. Saat ia membuka mata, kamarnya gelap gulita. Ia pun menjulurkan tangannya ke bawah dan merasakan jari-jarinya dijilati. Ia pun kembali tidur.
Beberapa jam kemudian, ia kembali terbangun. Suara “Tip tap tip” itu masih saja terdengar. Ia menjulurkan tangannya ke bawah. Jari-jarinya terasa hangat dan basah oleh jilatan. Sang gadis lalu kembali tidur. Ia tak memikirkan suara itu lagi. Mungkin saja itu suara tetesan air di keran kamar mandinya.
Untuk ketiga kalinya, ia kembali terbangun oleh suara “Tip tap tip tap” itu. Gadis itu menjulurkan tangannya kembali ke bawah. Namun kali ini tak ada jilatan. Gadis itu mengira kucingnya sudah tertidur dan ia pun menyalakan lampu. Namun kucingnya tak tampak di bawah ranjangnya.
“Tip tap tip tap” Suara itu masih terdengar. Gadis itu pu memutuskan bangun dan memeriksa asal suara “Tip tap tip tap ...” yang ia dengar. Rupanya suara itu berasal dari kamar mandi di sebelah kamarnya. Ia pun membuka pintu dan menyalakan lampu kamar mandi. Segera ia menjerit. Di dalam kamar mandi tampak kucingnya tergantung di atas wastafel. Lehernya digorok dan darahnya menetes di atas wastafel, menciptakan suara “Tip tap tip tap.”
Yang lebih mengerikan, di dinding terdapat kata-kata yang ditulis dengan darah kucingnya.
“AKU JUGA BISA MENJILAT.”