cowok religius

inibudi

@Solous itu cuma contoh jawaban mas. bukan beneran jawaban. gue sendiri caranya masih berdoa dengan cara katolik. pernah meditasi juga tp jaraaaaaanngg bgt. rasanya jadi damai di hati. badan jadi seger. pikiran jadi positif. sekian

inibudi

meditasinya ga ribet. cuma duduk tegak sama atur napas. pikiran ga kemana mana. ga bayangin apa apa. cuma bayangin diri sendiri lagi merem dan berada di sini saat ini. posenya juga ga ribet. kadang kayak aang dalam serial avatar. tp gue baru bener bener melakukan sekali. sisanya, yg msh rutin gue berdoa tp cuma seminggu sekali. di depan patung bunda maria di gereja. isi doanya aja yg ga bisa gue share.

Solous

yang benar yg bawah...
maaf flood...

Solous

@silencewords gini om, buat sebelumnya saya mau minta maaf buat yang kemarin itu, saya rasa saya terlalu gila dan ga sadar waktu itu, jadi bicaranya ngelantur...
itu kebebasan om mau punya kepercayaan apa, aku bilang privasi soalnya memang itu urusan pribadi, bukan urusan banyak orang, mau ikut yang mana itu kebebasan individunya...dan bukan untuk ditunjuk2an, it is way of life... personal journey...

jadi gini om, meditasi itu gampang aja...
tarik nafas dalam...
mata mejem...
keluarkan nafas...
diem diri....
lepaskan semua yang terasa....
biarkan mengalir...
rasakan dan tangkap apapun intuisi yang ada di ubun2....
entah berupa simbol2 mungkin kayak salib, matahari, atau bintang, dsb... atau warna2 kayak biru, nila, oren, dsb...
ntar coba hubung2in sama pengalaman om...
tar hati om bisa lebih tenang, seger, fresh lagi...
hehehe...

inibudi

kalo gue malah membatasi diri biar ga kaya gitu. gue pengen meditasi adalah saat dimana gue mencoba atau berusaha sadar bahwa gue sedanh ada "di sini, saat ini". karna seperti layaknya kebanyakan orang, hidup gue semuanya spontanitas. kayak ga sadar atau lupa atau ga bener bener mikirin gue lagi ada "di sini saat ini". gue ga mau bahkan saat meditasi pun gue ampe "kemana mana". ga mau melihat hal hal lain selain diri sendiri yg lagi meditasi saat itu. nah kalo tahapan ini udah bisa rutin, baru gue siap melakukan apa yg lo bilang. menangkap simbol simbol. kalo pengalaman kadang yaaa gue tambahin sih. sambil memusatkannya di bagiam tubuh tertentu. kaya buka chakra. jujur gue ga tau letaknya. ngasal aja. tp percaya itu bener @Solous

pastrylover

Ibas wrote: »

Homo itu kebutuhan, ibadah itu kewajiban.

Gw suka pernyataan loe!

inibudi

@Solous kalo gue sih lebih suka denger jawaban, sorry, gue ga bisa share. itu beda sama privacy. beda sama urusan pribadi. urusan pribadi kesannya eksklusif. pelit. milik lo doang. padahal ditanyain. atau malah akan menimbulkan kesan jangan jangan lo ga punya jawaban.
atau takut sama jawaban sendiri. padahal ini di forum. nama asli ga tau. latar belakang ga tau. foto aja palsu. justru harusnya sih lbh nyaman untuk menjawab jenis pertanyaan seperti itu kalo emang punya jawaban. makanya kadang gue berani nyolot. yg kenal gue juga siapa? ga ada.

inibudi

@Solous kalo gue sih lebih suka denger jawaban, sorry, gue ga bisa share. itu beda sama privacy. beda sama urusan pribadi. urusan pribadi kesannya eksklusif. pelit. milik lo doang. padahal ditanyain. atau malah akan menimbulkan kesan jangan jangan lo ga punya jawaban.
atau takut sama jawaban sendiri. padahal ini di forum. nama asli ga tau. latar belakang ga tau. foto aja palsu. justru harusnya sih lbh nyaman untuk menjawab jenis pertanyaan seperti itu kalo emang punya jawaban. makanya kadang gue berani nyolot. yg kenal gue juga siapa? ga ada.

Solous

@silencewords saya punya otak, saya punya hati, saya punya emphaty, saya punya kesadaran

kalo yang keluar negatif, efeknya negatif
kalo yang keluar positif, dampaknya atau efeknya juga pasti positif...

mau dengar negatif ato positif?
aku bisa dua duanya...
tapi yg aku tau, semua yang negatif itu ga enak...
lebih baik seimbang....
semua yg kebanyakan itu ga enak, ga nyaman...
bener ga?

Montblanc

Solous wrote: »

cari ketenangan batin dari intisari semua kepercayaan termasuk atheist pantheist agnostik paganisme katolik hindu buddha konghucu/konfusius kristen islam humanis naturalis dkk...
biar kamu bijak..
biar kamu bisa enjoy sama diri sendiri dan orang lain...

kalo km cuma percaya sama 1 agama dan gamau tau agama lain... berarti kamu telah terdoktrin...

ibaratnya kamu termakan cerita satu sinetron dan hidup dalam kehidupan sinetron...

yup.. mempelajari tidak harus mempercayai

inibudi

@Solous gw ga bisa jawab bener atau nggak atau dua duanya. benar dan salah itu relatif. gw ga suka skala positif dan negatif karna keduanya sering cuma dijadikan excuse untuk membenarkan sesuatu. gw juga ga akan menyebut sesuatu itu seimbang. yang ada hanyalah ada. ga perlu dinilai lagi. titik

Solous

silencewords wrote: »

@Solous gw ga bisa jawab bener atau nggak atau dua duanya. benar dan salah itu relatif. gw ga suka skala positif dan negatif karna keduanya sering cuma dijadikan excuse untuk membenarkan sesuatu. gw juga ga akan menyebut sesuatu itu seimbang. yang ada hanyalah ada. ga perlu dinilai lagi. titik

@silencewords good
memang semua ga bernilai

Solous

https://imagizer.imageshack.us/v2/2448x3264q50/43/z7x4.jpg

USE YOUR BRAIN!!!!

Guardia26

Wah.. ada yang complicated gini juga..
Sama sih mas @marvinglory kita.. Kalau aku mencoba sekuat aku untuk menjauhi melakukan perbuatannya beneran aja. Diinspirasi kisah sahabat Nabi Muhammad yang ketika perang bertanya, kalo nggak kuat sama nafsu gimana caranya biar ga zina? Kalo memang bener2 ga kuat, kita diperbolehkan utk masturbasi. Niatin kegiatannya bener2 buat biar ga zina.. selama ini berhasil sih (maaf ya kalau ada yang nganggapnya SARA..)

Untuk urusan kebutuhan menjalin romansanya yang aku masih agak bingung. Tapi syukurnya rasa sayang sama cewek itu masih ada dan besar. Memang ndak sebagai cinta sampai mau dipacarin. Tapi aku nanti bakal minta dijodohin sama ortuku. Kalo ortu ngasih lampu hijau, maka aku yakini ini yang terbaik dan menjalaninya sambil menanam bibit2 kasih sayang. Aku yakin aku bisa melewati tahap "cinta pertama" menuju "cinta sejati" walau aku tahu pasti dalam perjalanannya akan amat sakit, tapi aku percaya dengan usaha maksimalku aku bisa.

Bukan berarti aku jadi freak dan menentang pernikahan sesama jenis. Aku justru sangat senang, mendukung dan bahagia jika ada yang bisa sampai pada tahap itu. Contohnya pasangan mas @xanken . Bagiku mereka itu idolaku. Seolah seperti Alter ego perasaanku, perwakilan diriku yang lain yang memang gay

Penjelasan di atas mungkin akan lebih mudah dijelaskan dengan pandangan seperti ESQ yang melihat sisi manusia dari 3 aspek. Spiritual, Jasmani dan Rohani. Disini Jasmani dan Rohaniku menginginkan aku murni sebagai gay, tapi spiritualku ndak mengizinkan. Tapi sang spiritual itu ndak cuma tidak memperbolehkan, juga memberi jalan keluar, yaitu "bukankah ada juga saudaramu yang berhasil menikah?" Dari situ Jasmani dan rohaniku tunduk dan bisa menerima kebahagiaan orang lain sebagai kebahagiaan bagiku sendiri, juga kesedihan yang dialami kaumku sebagai kesedihanku

Kesimpulannya, aku adalah orang yang tidak mengizinkan diriku sendiri menjalani kehidupan gay lebih lanjut, namun menjadikan saudaraku yang lain sebagai waliku. Dan aku sebagai pengawas dan pelindung bagi mereka

Silahkan katakan dan cerca betapa fiktif, bodoh dan tak masuk akalnya pemikiran saya, menyiksa diri, tapi itulah yang saya kira akan saya jalani. Semoga para alter ego saya semua dilimpahkan kebahagiaan selalu dimanapun dan kapanpun mereka berada dan maafkan keegoisan saya ini ya semuanya.. makasih...

Solous

@RifqiAdinagoro just accept yourself man...
anything will be alright...