BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

RADIOAKTIF (TAMAT - page 15-16)

1356719

Comments

  • thanks. But, do u know me?
  • thanks. But,
    do u know me?
  • Overall i love this story...!! Cmann penulisan kata''nya terlalu kaku dan gak flexibel, dan juga terlalu banyak memakai kata'' diksi yg mana mnrt aku itu *Alay* sorry n pliss gak perlu di masukkan di cerita but yg aku suka dari critanya adalah tulisannya sgguh sangat berkarakter*yg mna jarang banget penulis yg mmpunyai hal trsebut*,gak ada typo n then point plusx ceritax kayak kisah nyata dan sperti diangkat dari pengalaman pribadi gitu..!! Lol
    so,keep writin n mention me yah kalo update wkwk hahah
  • edited December 2013
    cara bercerita yang bagus, cara penulisan dan permainan kata kata nya juga ga bikin bosen
    like it :)
    semangat terus yoo
  • @yeltz & @firkhafie Nah, it’s stupid. Nevermind. i don’t know you guys, but i wish i did. Just a fan, hehe.

    @Flowerboy thanks ya sarannya. jujur saya baru aja google kata "diksi" untuk mengetahui pengertiannya. Ketika @Abiyasha pertama kali mengomentari "Diksi" itu, saya agak minder, karena gak tahu artinya. Saya pikir itu istilah sastra kayangan yang asing buat saya, karena sejujurnya saya agak amatir dalam tulis-menulis cerita, gak ada background edukasi menulis/sastra, pengetahuan ilmu bahasa minim, bahkan nilai2 bahasa indonesia saya saja gak bagus (such a shame ya, LOL).

    Setelah ngintip ke wikipedia, akhirnya saya memahami kata "Diksi" yang kalian maksud, yang intinya kurang lebih "...seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya" Selama menulis, saya memang mengacu pada koridor itu. Bahwa tulisan saya sebisa mungkin harus mudah dipahami, termasuk dengan tidak menyingkat kata seperti (yg, ttg, gw, mn, km, aq, spt, dsb) , atau dengan tidak memakai bahasa slang yang terlalu kontemporer seperti (lebay, rempong, alay, unyu, cupu, dst.) . Mungkin itu yang menyebabkan gaya bercerita saya terasa kaku dan gak fleksibel ya, hehe.

    Oiya, koridor yang saya jadikan acuan itu juga karena pertimbangan tulisan ini disampaikan melalui orang pertama (istilahnya lupa apa), lalu tema cerita RADIOAKTIF ini tentang broken heart, yang mana si tokoh utamanya yang bercerita itu sedang merasa terpuruk sehingga bahasa yang ia gunakan pun ala ala orang yang lagi broken heart, gak cheerful dan fun. hehe

    Faktor lainnya mungkin karna saya udah gak muda lagi, jadi ya bahasa dan komunikasinya agak kurang pop :)) thanks anyway sudah baca & kasih saran.

    @minions thanks ya udah mampir
  • ukuran kamar bara kurang lengkap tuh #hehe

    ttg posting cerita, klo ak lebih suka yg ga terlalu panjang dalam 1 postingan
    eneg bacanya #haha
    dikit2 asal rutin akan lebih seru, kyk ada sesuatu yg dinanti
    apalagi klo jago menggal cerita, bakal bikin penasaran tingkat dewa


    anw, ciyus lo ngefans ma gw??? *tersipu malu*
  • edited December 2013
    059.gif,

    @dioradio : First thing first, jangan dijadiin beban nulis itu, karena nanti jatuhnya pasti kerasa di ceritanya kalau ada yang dipaksain. Santai aja. Pembaca disini, kalaupun kamu update seminggu sekali, asal rutin, bakal tetep dipantengin kok. Trust me, it works! #halah

    Tanpa kamu sadari (aku tetep nggak percaya ini cerita pertama :p) kamu udah nulis dengan bener. Dengan pakai bahasa baku dan nggak nyingkat kata, MENURUTKU, cerita kamu jadi lebih terasa profesional, terlepas definisi profesional masing-masing orang. Keep it that way. Aku nggak ngerasa bahasa yang kamu pakai kaku kok. Hanya karena kamu pakai bahasa baku terus ngerasa cerita kamu jadi kaku? Sama sekali nggak. Coba perhatiin novel-novel terbitan penerbit mayor, sekalipun ada kata-kata slang/nggak baku, sebagian besar isinya pasti pakai bahasa baku. Kenapa? Because that's how it supposed to be. Memang ada novel2 yg pakai kata2 nggak baku, tapi, sebagian besar novel yg beredar, pasti pakai bahasa baku. Jadi, jangan takut pakai bahasa baku karena apa yang kamu tulis sejauh ini, sama sekali nggak ada masalah. Mungkin, masalah selera aja kalau ada yg ngerasa bahasa yg kamu pakai kaku dan nggak fleksibel. It's my opinion :) bahasa baku pun bisa jadi komunikatif dan keilangan 'feel' baku-nya kalau yang nulis bisa mainin kata.

    Oh, ya, diksi itu gampangnya pilihan kata. Jadi, dr komen pertamaku, pilihan kata kamu udah bagus. cerita kamu ini pakai orang pertama tunggal.

    Tapi, aku tetep nggak percaya ah kalau kamu nggak pernah nulis sebelumnya #pembacangotot Mungkin bener, tulisan pertama di BF, tapi, kalau tulisan yang bener-bener pertama? aku tetep nggak percaya #pembacatetepsajangotot :p

    Anyway, kalau memang kamu belum ada stok buat diposting, take your time, jangan karena diburu sama pembaca terus kamu jadi terbebani. DON'T! Okay?

    baiklah, cukup sekian dulu komentar panjang dan lebar yang menghasilkan luas malam in :p


    Cheers,
    ABI

  • @firkhafie iya udah dibenerin kamarnya, haha. Soal postingan, saya punya ritme sendiri, yaitu gak memperbanyak page sampai ratusan, yang mana tiap bab berceceran dimana-mana, bercampur baur dengan sesi komen-membalas komen. Sehingga pembaca yang gak mau baca komen-komen, bisa langsung baca lanjutan cerita dengan interval postingan yang jarang, tapi sekalinya ada- banyak. Ibarat ML, seminggu cuma satu atau dua kali, tapi rasanya enak dan sekalinya keluar, ono-onoannya banyak. LOL #Analogi_Cabul
    Soalnya pernah baca cerita di sebuah thread, halamannya banyak banget, tapi critanya sedikit2, saya agak kurang nyaman, hehe.

    @Abiyasha iya masih santai kok nulisnya. Masih menganggap demand pembaca sebagai penyemangat, bukan tuntutan semacam deadline, karna saya gak bisa nulis (apalagi nulis cerita) sambil dikejer-kejer gitu. hehe.

    Setuju tentang pemilihan kata baku, that's the way it has to be. Soalnya rata-rata buku yang saya baca isinya kalimat-kalimat baku. Saya belajar nulis dari buku-buku itu soalnya. Soal stok tulisan, ini masih ada bab tambahan tapi belum saya posting, masih pengen nulis lanjutannya yang lebih jauh dengan santai, hehe.
  • Abiyasha wrote: »
    059.gif,
    MENURUTKU, cerita kamu jadi lebih terasa profesional, terlepas definisi profesional masing-masing orang. Keep it that way.

    Tapi, aku tetep nggak percaya ah kalau kamu nggak pernah nulis sebelumnya #pembacangotot Mungkin bener, tulisan pertama di BF, tapi, kalau tulisan yang bener-bener pertama? aku tetep nggak percaya #pembacatetepsajangotot :p

    *susah kalo sama master, gak bisa ngumpet dikit, pasti ketauan, LOL*
  • dan ini pasti id klonengan!
  • firkhafie wrote: »
    dan ini pasti id klonengan!
    bukan sayang..
  • Semangat kak @dioradio. Tandanya bli @abiyasha emang tertarik bgt sama tulisan kakka, jadi pengin tulisan kakak itu jadi yg terbaik. Hehhe
  • Waah, bgus n crtany kak,, eniwai. Ini true story or fiksi kak @dioradio ?
    Kalo update ,mention y kak.^^
  • Menyimak dulu ah.. Hehe
  • menarik coy kisahnya bikin mesam-mesem kek ikutan ngerasain jatuh cinta, kayaknya kisah nyata ya coy? life imitates art imitates life.
    lanjut dong coyyy.


    N.B (alias NamBah): itu kakak-kakaknya Dio ga dibuat incest aja apa?
Sign In or Register to comment.