It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
do u know me?
so,keep writin n mention me yah kalo update wkwk hahah
like it
semangat terus yoo
@Flowerboy thanks ya sarannya. jujur saya baru aja google kata "diksi" untuk mengetahui pengertiannya. Ketika @Abiyasha pertama kali mengomentari "Diksi" itu, saya agak minder, karena gak tahu artinya. Saya pikir itu istilah sastra kayangan yang asing buat saya, karena sejujurnya saya agak amatir dalam tulis-menulis cerita, gak ada background edukasi menulis/sastra, pengetahuan ilmu bahasa minim, bahkan nilai2 bahasa indonesia saya saja gak bagus (such a shame ya, LOL).
Setelah ngintip ke wikipedia, akhirnya saya memahami kata "Diksi" yang kalian maksud, yang intinya kurang lebih "...seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya" Selama menulis, saya memang mengacu pada koridor itu. Bahwa tulisan saya sebisa mungkin harus mudah dipahami, termasuk dengan tidak menyingkat kata seperti (yg, ttg, gw, mn, km, aq, spt, dsb) , atau dengan tidak memakai bahasa slang yang terlalu kontemporer seperti (lebay, rempong, alay, unyu, cupu, dst.) . Mungkin itu yang menyebabkan gaya bercerita saya terasa kaku dan gak fleksibel ya, hehe.
Oiya, koridor yang saya jadikan acuan itu juga karena pertimbangan tulisan ini disampaikan melalui orang pertama (istilahnya lupa apa), lalu tema cerita RADIOAKTIF ini tentang broken heart, yang mana si tokoh utamanya yang bercerita itu sedang merasa terpuruk sehingga bahasa yang ia gunakan pun ala ala orang yang lagi broken heart, gak cheerful dan fun. hehe
Faktor lainnya mungkin karna saya udah gak muda lagi, jadi ya bahasa dan komunikasinya agak kurang pop ) thanks anyway sudah baca & kasih saran.
@minions thanks ya udah mampir
ttg posting cerita, klo ak lebih suka yg ga terlalu panjang dalam 1 postingan
eneg bacanya #haha
dikit2 asal rutin akan lebih seru, kyk ada sesuatu yg dinanti
apalagi klo jago menggal cerita, bakal bikin penasaran tingkat dewa
anw, ciyus lo ngefans ma gw??? *tersipu malu*
@dioradio : First thing first, jangan dijadiin beban nulis itu, karena nanti jatuhnya pasti kerasa di ceritanya kalau ada yang dipaksain. Santai aja. Pembaca disini, kalaupun kamu update seminggu sekali, asal rutin, bakal tetep dipantengin kok. Trust me, it works! #halah
Tanpa kamu sadari (aku tetep nggak percaya ini cerita pertama ) kamu udah nulis dengan bener. Dengan pakai bahasa baku dan nggak nyingkat kata, MENURUTKU, cerita kamu jadi lebih terasa profesional, terlepas definisi profesional masing-masing orang. Keep it that way. Aku nggak ngerasa bahasa yang kamu pakai kaku kok. Hanya karena kamu pakai bahasa baku terus ngerasa cerita kamu jadi kaku? Sama sekali nggak. Coba perhatiin novel-novel terbitan penerbit mayor, sekalipun ada kata-kata slang/nggak baku, sebagian besar isinya pasti pakai bahasa baku. Kenapa? Because that's how it supposed to be. Memang ada novel2 yg pakai kata2 nggak baku, tapi, sebagian besar novel yg beredar, pasti pakai bahasa baku. Jadi, jangan takut pakai bahasa baku karena apa yang kamu tulis sejauh ini, sama sekali nggak ada masalah. Mungkin, masalah selera aja kalau ada yg ngerasa bahasa yg kamu pakai kaku dan nggak fleksibel. It's my opinion bahasa baku pun bisa jadi komunikatif dan keilangan 'feel' baku-nya kalau yang nulis bisa mainin kata.
Oh, ya, diksi itu gampangnya pilihan kata. Jadi, dr komen pertamaku, pilihan kata kamu udah bagus. cerita kamu ini pakai orang pertama tunggal.
Tapi, aku tetep nggak percaya ah kalau kamu nggak pernah nulis sebelumnya #pembacangotot Mungkin bener, tulisan pertama di BF, tapi, kalau tulisan yang bener-bener pertama? aku tetep nggak percaya #pembacatetepsajangotot
Anyway, kalau memang kamu belum ada stok buat diposting, take your time, jangan karena diburu sama pembaca terus kamu jadi terbebani. DON'T! Okay?
baiklah, cukup sekian dulu komentar panjang dan lebar yang menghasilkan luas malam in
Cheers,
ABI
Soalnya pernah baca cerita di sebuah thread, halamannya banyak banget, tapi critanya sedikit2, saya agak kurang nyaman, hehe.
@Abiyasha iya masih santai kok nulisnya. Masih menganggap demand pembaca sebagai penyemangat, bukan tuntutan semacam deadline, karna saya gak bisa nulis (apalagi nulis cerita) sambil dikejer-kejer gitu. hehe.
Setuju tentang pemilihan kata baku, that's the way it has to be. Soalnya rata-rata buku yang saya baca isinya kalimat-kalimat baku. Saya belajar nulis dari buku-buku itu soalnya. Soal stok tulisan, ini masih ada bab tambahan tapi belum saya posting, masih pengen nulis lanjutannya yang lebih jauh dengan santai, hehe.
*susah kalo sama master, gak bisa ngumpet dikit, pasti ketauan, LOL*
Kalo update ,mention y kak.^^
lanjut dong coyyy.
N.B (alias NamBah): itu kakak-kakaknya Dio ga dibuat incest aja apa?