BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

[Ini blognya Budi] "Sexual or Hopeless Romantic; is This Gay Culture?" (@ page 19)

1121315171820

Comments

  • Great!
    Jadi @inibudi sekarang daripada rave & rant ngalor-ngidul ber paragraf2, jadinya lebih systematic membahas apa yang ada in your mind ya? (Biarpun masih ber-paragraf2 juga wkwkwkwkwk...) :lol:
    Bagus juga idenya. Write it down dan sesudah lega move on forward, jadi bebannya udah lepas semua.
    Jadi inget ada cerita - orang yang paling bahagia di dunia adalah yang bisa menulis semua kegelisahan, ketakutan dan masalah2 dia yang sudah lewat dan nggak perlu dipikirkan lagi on a piece of paper, melipatnya menjadi pesawat2an kertas, lalu menerbangkannya ke arah laut dan let it all go away forever. Never think of them again, ever.
    Hope this can be kinda similar therapeutic activity for you @inibudi Hugggssss :kissing_heart:
  • setuju soal menulis saja ketika sedang ada pikiran. Sering aku sempatkan menulis ketika kelewat nganggur tidak melakukan apapun di diary. atau cari kertas dan coret-coret apa yang ada dalam pikiran. :|
    treat kak bukan thread :lol:

    masih bisa jadi temen... tapi awkward gak sih berusaha menjaga intensitas tetep sama tapi ada perubahan status dan tujuan? kelepasan manggil sayang ke mantan misal terus jadi kikuk dan baper.
  • Aku gak nulis di kertas trus kertasnya dibuang sih (entah dibikin pesawat, disobek atau dibakar).
    Soalnya masih suka salah salah. Kan jadi jelek kalau nulis tangan banyak coretannya :joy:
    Aku nulis di medsos dengan tujuan, supaya kapan kapan aku bisa baca lagi.
    To see how far I go.
    Supaya bisa bersyukur dan gak nyerah.
    Supaya bisa ngetawain diri sendiri.
    "Oh my God! I can't believe I was THAT stupid!"
    :joy:

    Juga supaya ada yang baca walau cuma satu dua orang. At least, ketika ada yang mengalami hal yang sama, atau ada temen mereka yang mengalami hal yang sama, atau suatu saat mereka mengalami hal yang sama, mereka bisa ambil pelajaran dari apa yang aku tulis.
    Atau untuk ngundang komentar. Siapa tau ada kritik dan saran yang berguna dari orang lain

    Sharing is caring.

    Berparagraf paragraf juga tp kan basa basinya hampir ga ada. Langsung jebret semua. Yaahh emang dasarnya banyak sih yang dipikirin. Makanya dilepas semua aja sekalian.
    Hahahahaha


    Thanks for your support om @Adrian69
    I hope the Universe keep continue give you more and more bless :kissing_heart:
  • edited November 2016
    Kan mantan gebetan @Llybophi
    Toh aku nembak baik baik, dan ditolak pun baik baik. Gak pernah manggil sayang juga kok.
    Kenapa tiba tiba komunikasinya jadi renggang?
    Cukup dengan frekuensi yang sama (mungkin ini kali ya istilah yang lebih tepat, maksudnya masih sesering dulu gitu) tapi bentuk yang berbeda kan bisa sebenernya.
    (Intensitas kedalaman maksudnya yang berbeda)

    Soal jadi kikuk, I know I won't.
    Ini penting! Percaya sama diri sendiri.
    Jangan mau jadi bimbang ketika orang meragukan atau meremehkan.
    Gampang kok.
    Kalau mau percaya.
    Dia pun gak akan kikuk gue rasa.
    Udah umur tiga puluh sekian juga.
    Udah pengalaman juga.
    Jadi... Ah entahlah~
  • lagi rempong
    pemilihan ketua rt,
    kak bud.
  • edited November 2016
    inibudi wrote: »
    Kan mantan gebetan @Llybophi
    Toh aku nembak baik baik, dan ditolak pun baik baik. Gak pernah manggil sayang juga kok.
    Kenapa tiba tiba komunikasinya jadi renggang?
    Cukup dengan frekuensi yang sama (mungkin ini kali ya istilah yang lebih tepat, maksudnya masih sesering dulu gitu) tapi bentuk yang berbeda kan bisa sebenernya.
    (Intensitas kedalaman maksudnya yang berbeda)
    Soal jadi kikuk, I know I won't.
    Ini penting! Percaya sama diri sendiri.
    Jangan mau jadi bimbang ketika orang meragukan atau meremehkan.
    Gampang kok.
    Kalau mau percaya.
    Dia pun gak akan kikuk gue rasa.
    Udah umur tiga puluh sekian juga.
    Udah pengalaman juga.
    Jadi... Ah entahlah~
    inibudi wrote: »
    Aku gak nulis di kertas trus kertasnya dibuang sih (entah dibikin pesawat, disobek atau dibakar).
    Soalnya masih suka salah salah. Kan jadi jelek kalau nulis tangan banyak coretannya :joy:
    Aku nulis di medsos dengan tujuan, supaya kapan kapan aku bisa baca lagi.
    To see how far I go.
    Supaya bisa bersyukur dan gak nyerah.
    Supaya bisa ngetawain diri sendiri.
    "Oh my God! I can't believe I was THAT stupid!"
    :joy:

    Juga supaya ada yang baca walau cuma satu dua orang. At least, ketika ada yang mengalami hal yang sama, atau ada temen mereka yang mengalami hal yang sama, atau suatu saat mereka mengalami hal yang sama, mereka bisa ambil pelajaran dari apa yang aku tulis.
    Atau untuk ngundang komentar. Siapa tau ada kritik dan saran yang berguna dari orang lain

    Sharing is caring.

    Berparagraf paragraf juga tp kan basa basinya hampir ga ada. Langsung jebret semua. Yaahh emang dasarnya banyak sih yang dipikirin. Makanya dilepas semua aja sekalian.
    Hahahahaha


    Thanks for your support om @Adrian69
    I hope the Universe keep continue give you more and more bless :kissing_heart:

    @inibudi :sunglasses: Cool!

    Yes you're right. Dengan menulis ini semua, you can share what's on your mind sama temen2 forum, dan mereka bisa belajar.
    Gw lupa bahwa masih banyak anggota forum yang masih dalam tahap labil dan insecure dan lost, nggak ada example. And you can be a good one.
    Terserah orang bilang kamu banyak ngomong (including me initially...he..he...) tapi omongan kamu berKUALITAS dan bisa dijadikan reference sama anggota forum.
    I'm so happy to see you morph - from a caterpillar when you just show up - became a chrysalis - and very soon you will turn into the beautiful butterfly that you are destined to be!

    Look forward for you to join us butterflies who have made peace with our own selves, to live free and inspire others! :heart:
  • edited November 2016
    13 November 2016.
    Gue diajak jalan lagi sama si om. Gebetan lama. Mmmm... Dari 2 periode yang lalu :joy:
    AS ALWAYS dia buka obrolan dengan nanyain Pokemon (I was like "OH COME ON!").
    Gue bales sekenanya aja.
    "Msh dianggurin".
    Sebenernya dia nanya 2 hari sebelum kami jalan sih. Setelah gue bales itu, dia ga bales lagi. Toh gue ga ngarep dan gak nanya balik juga.
    Cuman 2 hari kemudian, pas gue baca lagi gue mikir "Hmmm this isn't nice" (soalnya balesnya juga gue emang beneran males banget bangetan). Maka gue mencoba untuk nanya balik. 2 hari kemudian :joy:
    Lalu dia bales lagi, dan gue cuma bisa mikir "no no no. Gue ga bisa lanjutin obrolan kayak gini. Ah udah ah".
    Lalu berapa jam kemudian dia nanya gue lagi apa.
    Gue jawab lagi tidur tiduran.
    "Ajakin nonton dong", katanya
    "Nonton apaan?"
    "Trolls, apaan kek"
    "Lagi ga punya duit. Mau nraktir?"
    "Haiyaahh. Aku sekarang ngidupin 2 mulut. Kesian lah sama awak ini"
    "Aku lagi banyak utang. Ngidupin siapa emang?"
    "Ngidupin kucing lah, kodrat sebagai om om. Hahahaha"
    "Duuhh. Bf dong diidupin."
    *Pict sent*
    And it's LITERALLY a cat. Kucing beneran dong. Wakakakakak.
    Maka mainlah gue ke kosan dia. Karna trus ujan, kebanyakan mikir mau nonton apa jadinya, di mana, dia males bawa mobil, gue gak bisa nyetir mobil, sedangkan nembus ujan pake motor nanti gak sehat, akhirnya gue main main sama kucingnya (he's sooooo cute!!!! I mean, his cat is cute), lalu gue nemenin dia beli dvd bajakan. Bantu ngasih rekomendasi sama lirak lirik cowok sekalian ngegosip :joy:
    Setelahnya, kami makan di sebuah tempat makan yang unik. Masakan jawa, ada simbah simbah nyanyi sambil main alat musik (ada biolanya segala malah), suasananya Jawa banget, duuhh sooooooo romantic. Suasana restonya yaaa. Interaksi kami di sana sih casual aja.
    Setelahnya, balik kosannya lagi.
    Nonton satu dvd sambil gue mainan sama kucingnya.
    Setelahnya gue balik kosan gue sendiri.

    Biasa aja yaaaa.
    Justru gue lega.
    Sebenernya gue memutuskan untuk jalan lagi sama dia itu untuk cari tau, gue masih tertarik untuk godain dia apa gak. Plus untuk ngomong apa yg gak gue suka dari dia makanya gue gak hubungi dia lagi.
    Ternyata gue emang udah gak tertarik godain dia. Gue gak minta ijin nginep, tp langsung minta ijin pulang. Juga, rupa rupanya gue malah jadi memaklumi.
    "Aahh ya sudahlah kalau dia terlalu discreet dan cuma ngomongin Pokemon doang via pesan teks".
    Gue membebaskan dia untuk jadi apa pun yg dia mau, plus gue membebaskan diri dari harapan.

    Sebelum jalan sama dia pun, gue bilang sama gebetan yg sekarang
    "Since we never talk about boundaries, can I date another man?"
    Dan dia pun memperbolehkan.
    Sebenernya sih make sense. Namanya belum ada komitmen, jalan sama siapa aja ya sah sah aja. But personally, I don't think that's a nice thing. Kecuali gue ngobrol dulu sama gebetan yang lagi sama gue sekarang.

    Setelah jalan sama si om itu, gue pun mikir sebaiknya emang gue sekarang ini memperluas makna pertemanan.
    Om om ini gebetan lama, tp ya udah lah ya jadiin aja temen. Kalau susah komunikasi yaaa jgn dipaksain. Dijalani semampunya aja. Gebetan sekarang pun juga susah diajak komunikasi. Walau udah pernah bobok bareng berkali kali, toh gue anggep dia temen aja juga bisa kan.
    Ada orang baru lagi ngajak kenalan, terima aja. Apalagi kalau baik, langsung aja dijadiin temen.
    Daripada dikotak kotakin jd gebetan lah, temen jalan lah. Malah bikin pusing.
    Malah jadi kebanyakan ekspetasi.

    Sabtu lalu gue pusing. Stress banget! Overthinkingnya kumat. Curigaan. Desprate banget gegara belom kencan lagi sama gebetan yg sekarang. Padahal belom ada seminggu gak ketemu.
    Karna lagi nyoba meditasi (udah jalan 12 harian kalau ga salah), trus gue tiba tiba kepikiran "eh iya mendingan gue meditasi aja ya. Toh nganggur. Dibuat tidur males malesan juga jatohnya kepikiran mulu".
    Maka gue pun meditasi. Sampe setengah jam lebih. Lalu tiduran. Sambil merem sama atur napas sambil dengerin musik meditasi. Jatohnya tetep meditasi juga. Lalu duduk sila lagi, tetep meditasi.
    Kalau udah merasa cukup. Udahan. Jeda bentar, meditasi lagi.

    Gue mikir, memperluas makna pertemanan, yang muncul abis ketemu sama si om, itu juga termasuk buah dari meditasi selama ini, utamanya sabtu lalu. Ekspetasi jauh menurun (bahkan kayak kayaknya malah ilang) juga setelah meditasi. Makanya dengan gebetan yg sekarang pun, gue lebih memilih ikutin aja arusnya, daripada coba bikin arus sendiri.

    Last thing I learn that day,
    I can't put my hope in people cause people come and go.
    But I can put my hope in Love, cause Love is always there!
  • nih qaq cucok bgd utk latest curhat kamoh:

  • edited November 2016
    Ketika jalan sama om om itu, gue whatsappan juga sama kenalan baru.
    Temen kerja gue yg ngasih kontak gue ke dia (setelah ijin ke gue).
    Orang ini sebenernya udah beberapa kali direkomendasiin sama temen kantor gue. Dari agak lamaan lah.
    "Lu harus kenalan sama Bembi (nama disamarkan). Dia tuh mirip sama lu. Asik, kalau ngomong nyinyir, pokoknya mirip lu deh".
    Gue sih gak begitu tertarik walau juga gak sepenuhnya nolak. Gue iya iyain doang.
    Setelah itu, orang ini sebenernya udah beberapa kali ketemu sama gue, cuman gak saling sapa aja, terutama karna gue selalu sendirian (di tempat rame orang) sedangkan dia sama satu dua temen.
    Dia anak NGO LGBT gitu dan gue beberapa kali ikutan acara diskusi yg diselenggarakan sama NGO nya dia.
    Pas ultah NGO nya pun gue dateng dan tau ada dia.
    Cuman emang fokus utama gue bukan di dia, jadi yaaa gak pernah kenalan.

    Minggu lalu ada acara sebenernya. Di luar kota, seminggu. Juga dari NGO tempat dia kerja. Gue dapet info dari temennya dia. Gue ga bisa ikut, karna temen kantor gue udah cuti 2 orang. Ya buat ikutan acara itu sebenernya. Mereka satu divisi pula sama gue, dan bos tau kami bertiga akrab. Boleh cuti berdua aja udah bagus banget, kalau gue ikut cuti juga udah jelas gak akan dibolehin pasti. Ahahahahaha.

    NAAAHH lagi lagi, temen kantor gue ketemu sama si Bembi. Katanya, setelah ngobrol ngobrol panjang soal relationship, temen gue "rekomendasiin" gue ke si Bembi.
    Lalu chatting lah kami hari minggu lalu itu.
    Sama seperti beberapa chattingan dengan cowok cowok lain, I get compliments. Cute, cool, macem macem lah!
    Ini bukan ge er, tapi emang yg awal awal kenalan sama gue pasti bilang begitu.
    Tp ya ujung ujungnya ilang.
    Maka gue bales aja (tapi gak ketus)
    "Well, prepare to be dissappointed :joy: ").
    Seninnya (kemarin) langsung gue ajak ketemuan.
    Sebenernya sih selasa udah mau ketemu, tp ramean sama temen kantor gue antara 1 sampai 3 orang (belum termasuk gue) dan temen temen dari NGO nya dia yg juga gue kenal 2 orang.
    Mau karaokean ceritanya.
    Cuman katanya sih dia juga mau ngobrol berdua doang.
    Awalnya gue bilang senin sampai rabu udah ada agenda, sedangkan kamis sampai sabu gak bisa banget dan dia ngajak hari minggu, minggu depan.
    Cuman karna senin gue sebenernya libur, dan agenda gue nonton pertunjukan teater itu msh setengah 8 malem, gue ajak aja ketemu senin sorenya.

    Sama kayak waktu chat, yg diobrolin seputar Tree of Life, gimana gue jadi agnostik, gimana gue ngedate, gimana gue coming out (ke temen), dan gimana perkembangan gue setelah coming out.
    Gue cerita gimana gue pernah ditanya dengan keheranan sama gebetan yg sekarang "kenapa blm pernah pacaran atau coba berhubungan sama laki laki".
    Gue cerita di mana waktu itu gue juga ga nemu jawabannya, tapi sekarang udah.
    Jadi, itu karna masa sekolah - kuliah, gue emang gak denial, tp seksualitas sama romantisme gay itu gak jadi concern gue. Coli aja udah cukup.
    Lagipula gue jaman SMP bangun setengah 5 pagi, sampe rumah setengah 3 sore, berapa jam kemudian cuci baju sendiri. Kalau lagi musim ujan, kudu ambil air di sungai yg jaraknya mayan jauh karna air sumur jadi coklat banget (ya! Waktu itu masih pake air sumur. Sumur timba).
    Waktu SMA gue ikutan paskibra.
    Waktu kuliah gue ikutan teater.
    Gue bukannya menghindari, tapi emang gak kepikiran untuk nyoba cari pacar atau bahkan eksplorasi seksual.

    Pokoknya guueeee mulu yg nyerocos.
    Yaaahh as always kalau ngobrol berdua sama orang.
    Dia ngakunya seneng.
    Lalu setelah udahan ketemuannya, lagi lagi dia bilang gue cute, suka cara gue ngomong, dan sebagainya.
    Gue gak tanya sebenernya dan gue ga tau kenapa dia gak brenti membeberkan fakta tentang gue.
    But, yeah, that's a nice thing so I appreciate him. Although I can't give him any single compliment beside "you're cute too" followed by the word BUT :joy:
    Because he is cute, BUT his moustache a little bit messy.

    Dari interaksi ini lalu gue mikir:
    Alih alih bilang "prepare to be dissppointed", dan beneran mikir "paling juga ntar dia nemu sisi sisi gue yg mengecewakan lalu ilang" kan gue seharusnya lebih fokus supaya pujian pujian yg dilontarkan ke gue (bukan cuma yang dari dia aja) bisa tahan lama bahkan berkembang!
    Maka mulai sekarang, gue harus berusaha sebisa mungkin supaya kualitas diri gue stabil. Supaya gue bisa "dikagumi secara konstan" (karna kualitas diri gue juga konstan, sukur sukur berkembang).

  • edited November 2016
    Salah satu bahasan chatting, ada yg bahas soal berat badan.
    Gue bilang gue gak bakat gemuk
    "Mungkin bakal gemuk kalau nemu om om yang tepat :joy: ", kata gue
    "Define om om yang tepat yg kayak gimana sih?"
    "Yang penyayang dan sayangnya tahan lama :joy: "
    "Jadi butuhnya yang sayangnya tahan lama aja?"
    "Actually I have no idea. Soal butuh apa siihh..... kayaknya gak bener bener butuh deh. Yang bisa bikin jatuh cinta aja cukup. Ahahahaha"
    "Yg bisa bikin jatuh Cinta tu yg kyk apa sih. Aku Dari Dulu bingung yg bisa bikin jatuh Cinta tu yg kayak apa :joy: "
    Gue jawab "Aku pun tak tau. Ahahahaha. When it's happen, you just know".
    Well, mungkin kalimat lebih tepatnya "you know it when it's happen".
    Gue lalu menjelaskan kalau gue lagi dalam tahap menghilangkan ekspetasi, makanya gak punya jawaban butuhnya apa (seriously! I can't even think what I need from another people!).
    "So you do not have standard? Type? Criteria?" Dia nanya
    "Type yang disuka ada. Tp gak terus jadi membatasi sih. For now, satu satunya batas cuma gak jorok dan gak bau. Eh itu dua ya. Wkwkwk".
    Lalu gue bilang kalau tipe buat lirik lirik sih ada. Bahwa tipe disesuaikan dengan konteks.
    Maka tipe untuk dilirik, beda dengan tipe untuk dijadikan pacar.
    Gue bilang kalau untuk dilirik gue suka yang badannya sekel, bewokan, tapi masih keliatan cute and a little bit feminin in some ways :lol:

    Dan ketika obrolan akhirnya membawa gue ke kutipan yang sama kayak di atas cuman dibalik doang:
    "You can put your hope in Love, cause Love is always there.
    But you can't put your hope in people cause people come on go",
    Barulah gue bisa jawab
    "Aahh mungkin itu kriteria aku. People who represent Love. Ahahahaha"

    Menyenangkan, gimana ngobrol ngobrolnya gue sama temen temen gue selama ini bukan hanya soal ngomongin gue atau mereka aja, tapi jadi lebih tau, gue ini orang yang kayak gimana (termasuk siapa gue, kaitannya dengan orang lain). Dan itu baru disadari ketika diobrolin. Sama halnya ketika nulis.

    Well, thanks Bembi.
    Thanks om,
    Terimakasih buat semua teman teman ngobrol gue.
    Terimasih buat gue sendiri.
    Terimakasih Semesta :)
  • edited November 2016
    Yang liriknya begini?
    It's like you're screaming, and no one can hear
    You almost feel ashamed
    That someone could be that important
    That without them, you feel like nothing
    No one will ever understand how much it hurts
    You feel hopeless; like nothing can save you
    And when it's over, and it's gone
    You almost wish that you could have all that bad stuff back
    So that you could have the good

    Yellow diamonds in the light
    Now we’re standing side by side
    As your shadow crosses mine
    What it takes to come alive

    It’s the way I’m feeling I just can’t deny
    But I’ve gotta let it go

    We found love in a hopeless place
    We found love in a hopeless place
    We found love in a hopeless place
    We found love in a hopeless place

    Shine a light through an open door
    Love and life I will divide
    Turn away 'cause I need you more
    Feel the heartbeat in my mind

    It’s the way I’m feeling I just can’t deny
    But I’ve gotta let it go

    We found love in a hopeless place
    We found love in a hopeless place
    We found love in a hopeless place
    We found love in a hopeless place

    Yellow diamonds in the light
    Now we’re standing side by side
    As your shadow crosses mine (mine, mine, mine)

    We found love in a hopeless place
    We found love in a hopeless place
    We found love in a hopeless place
    We found love in a hopeless place
    Gak cocok sama sekali ah @botitajkt
  • emang si qaq,
    hiraukan, wkk.
  • edited November 2016
    Adrian69 wrote: »
    inibudi wrote: »
    Kan mantan gebetan @Llybophi
    Toh aku nembak baik baik, dan ditolak pun baik baik. Gak pernah manggil sayang juga kok.
    Kenapa tiba tiba komunikasinya jadi renggang?
    Cukup dengan frekuensi yang sama (mungkin ini kali ya istilah yang lebih tepat, maksudnya masih sesering dulu gitu) tapi bentuk yang berbeda kan bisa sebenernya.
    (Intensitas kedalaman maksudnya yang berbeda)
    Soal jadi kikuk, I know I won't.
    Ini penting! Percaya sama diri sendiri.
    Jangan mau jadi bimbang ketika orang meragukan atau meremehkan.
    Gampang kok.
    Kalau mau percaya.
    Dia pun gak akan kikuk gue rasa.
    Udah umur tiga puluh sekian juga.
    Udah pengalaman juga.
    Jadi... Ah entahlah~
    inibudi wrote: »
    Aku gak nulis di kertas trus kertasnya dibuang sih (entah dibikin pesawat, disobek atau dibakar).
    Soalnya masih suka salah salah. Kan jadi jelek kalau nulis tangan banyak coretannya :joy:
    Aku nulis di medsos dengan tujuan, supaya kapan kapan aku bisa baca lagi.
    To see how far I go.
    Supaya bisa bersyukur dan gak nyerah.
    Supaya bisa ngetawain diri sendiri.
    "Oh my God! I can't believe I was THAT stupid!"
    :joy:

    Juga supaya ada yang baca walau cuma satu dua orang. At least, ketika ada yang mengalami hal yang sama, atau ada temen mereka yang mengalami hal yang sama, atau suatu saat mereka mengalami hal yang sama, mereka bisa ambil pelajaran dari apa yang aku tulis.
    Atau untuk ngundang komentar. Siapa tau ada kritik dan saran yang berguna dari orang lain

    Sharing is caring.

    Berparagraf paragraf juga tp kan basa basinya hampir ga ada. Langsung jebret semua. Yaahh emang dasarnya banyak sih yang dipikirin. Makanya dilepas semua aja sekalian.
    Hahahahaha


    Thanks for your support om @Adrian69
    I hope the Universe keep continue give you more and more bless :kissing_heart:

    @inibudi :sunglasses: Cool!

    Yes you're right. Dengan menulis ini semua, you can share what's on your mind sama temen2 forum, dan mereka bisa belajar.
    Gw lupa bahwa masih banyak anggota forum yang masih dalam tahap labil dan insecure dan lost, nggak ada example. And you can be a good one.
    Terserah orang bilang kamu banyak ngomong (including me initially...he..he...) tapi omongan kamu berKUALITAS dan bisa dijadikan reference sama anggota forum.
    I'm so happy to see you morph - from a caterpillar when you just show up - became a chrysalis - and very soon you will turn into the beautiful butterfly that you are destined to be!

    Look forward for you to join us butterflies who have made peace with our own selves, to live free and inspire others! :heart:

    Thanks om @Adrian69
    Aku bahkan sebenarnya bangga sama diriku sendiri.
    I learned so much things so fast!
    Kayak yang aku tulis di atas, aku gak pernah eksplorasi seksual juga eksplorasi hubungan romantis waktu masih remaja.
    Dan sekarang aku mengalaminya in the best way!
    Aku mensyukuri diriku yang walau seringkali overthinking (sekarang udah jauh membaik dan berusaha untuk lebih baik lagi) aku masih cukup kuat untuk terus belajar lagi.
    Aku bersyukur karna aku coming out (and "go public" :joy: ) saat aku udah siap.
    Setidaknya tanpa ada ketakutan tentang dosa dan masuk neraka, atau soal pernikahan.
    Tanpa ada ketakutan lagi kalau temen temen lainnya lagi, bahkan yg gak akrab, jadi tau.
    Kadang aku merasa ceritaku mungkin agak gak relateable, karna yang masih bimbang, ragu, diliputi ketakutan, masih banyak.
    Dan aku gak punya cerita untuk dibagi karna aku gak inget aku pernah mengalami masa masa kayak gitu.
    Paling paling aku cuma bisa bilang itu pilihan dan untuk memilih gak harus susah.

    Aku kagum sama diriku sendiri.
    Bangga sama diriku sendiri.
    Percaya sama diriku sendiri.
    Dan aku berharap, semua orang juga demikian.
    Bangga sama dirinya sendiri, kagum sama dirinya sendiri.
    Percaya sama diri sendiri.

    Aku seneng karna aku bisa belajar sendiri.
    Jadi kuat sendiri.
    Maka aku berharap orang lain juga bisa merasa demikian (setelah baca ceritaku, well, kalau dibaca sih :joy: ).

    Aku berharap, yang baca bisa paham, bahwa aku adalah pakar kehidupan diriku sendiri. Aku yang paling tau siapa diriku, dan aku yang paling ahli dalam menciptakan apa pun di kehidupanku. Termasuk masalah, juga solusi. Karna aku yang selalu ada buat diriku sendiri dan gak pernah sedetik pun pergi selama lebih dari 24 tahun.
    Maka aku berharap orang lain pun bisa merasa demikian.
    Bahwa diri sendiri berperan dalam setiap masalah yang tercipta.
    Maka solusi juga harus diciptakan dari diri sendiri.
    Karna katanya "you are the creator of your life".

    Aku masih terus menciptakan diriku sendiri (untuk jadi lebih baik lagi) dan prosesnya aku ceritakan di sini.
    I share it cause I hope it can inspire other people who read it.

    Semua orang banyak omong sih.
    Wakakakakak.
    Dan aku menganggap semua suara penting.
    Termasuk suaraku.
    Hihi.
    There's no such thing as omong kosong atau ngomong ngelantur, asalkan bisa liat esensinya.


    Duuhh jadi kepanjangan kan :lol:
  • @inibudi Makanya gw bilang elo berubah cepet banget dan udah sampai taraf almost butterfly.
    Udah sangat pe-de, udah bersyukur dengan keadaan diri sendiri dan bangga dengan pencapaian pribadi.
    Belajar dari pengalaman, analyze apa yang baik yang bisa dicontoh dan ngabisin waktu untuk mencoba improve diri dari dalam.
    Waktu kamu habis untuk mengurus dan improve diri sendiri, sehingga nggak ada waktu untuk urusan negatif, kayak penasaran pengen tahu urusan orang, ngurusin urusan orang, atau worse, maksa orang ngikutin pendapat dengan alasan yang mostly SARA. Orang insecure and ignorant memakai cara2 seperti itu untuk membuktikan ke dunia bahwa mereka yang paling benar dan pintar, karena mereka nggak punya kualitas pribadi yang bisa dibanggakan seperti kamu.
    Your last stage of becoming a butterfly, to help and inspire and love others unconditionally will come soon my gorgeous little Bro......
Sign In or Register to comment.