It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Petugas mengevakuasi korban jiwa peristiwa tabrakan KRL dengan truk pengangkut BBM di perlintasan KA Pesanggrahan Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (9/12).
Kabar24.com, JAKARTA— Inilah keajaiban saat tabrakan kereta Commuter Line dengan truk tangki BBM di pintu perlintasan Pesanggrahan, Bintaro Jakarta Selatan, Senin (9/12).
Keajaiban dialami Thalita,6, dan ibunya Ny Haris,35. Saat tabrakan Commuter Line Serpong-Tanah Abang dan truk tangki Pertamina di perlintasan, ibu dan anak warga Pondok Ranji, Tangerang Selatan, itu hendak ke Kebayoran Lama.
Mereka yang tidak pernah mengira akan terjadi kecelakaan, duduk di gerbong paling depan yang merupakan tempat khusus penumpang wanita seperti dilansir beritajakarta.com.
Saat asyik menikmati perjalanan, tiba-tiba terdengar benturan keras dari depan kereta. Kerasnya benturan kereta membuat ibu dan anak itu harus terpisah. Thalita yang berambut sebahu dan mengenakan baju cokelat terusan terpental cukup jauh. Akibat kejadian itu, Ny Haris mengalami luka pada kedua kaki, tangan lecet, dan robek.
Dengan luka yang dialaminya itu, Ny Haris berusaha mencari anak kesayangannya itu di antara para korban lainnya. Tapi, upayanya itu gagal. Karena tak ketemu juga, Ny Haris akhirnya dibawa petugas ke RS Suyoto, Bintaro.
Di saat harapan mulai pupus itulah, Ny Haris akhirnya bisa bertemu lagi dengan anaknya di rumah sakit tersebut.
"Saya juga terpental. Tapi, yang paling parah terpentalnya cukup jauh puteri saya. Kayaknya tertindih penumpang lainnya. Ketika saya coba cari ternyata tidak ketemu," ujar Ny Haris, yang terus memeluk buah hatinya tersebut.
Akibat kejadian itu, Ny Haris dan Thalita mengaku sangat trauma. Namun, dia mengaku bersyukur bisa selamat dari kejadian naas tersebut.
"Saya sempat berpisah dengan putri saya. Tapi, syukur Alhamdulillah setelah saya kelar diobati, langsung saya cari anak saya dan ketemu di RS, karena dibawa oleh petugas. Anak saya hanya menderita lebam membiru pada dahi dan pipi. Mungkin akibat tertindih penumpang," ucapnya.
Ny Haris dan Thalita oleh pihak RS Suyoto sudah diperbolehkan pulang, karena hanya mengalami luka ringan. Sedangkan beberapa korban yang mengalami luka berat masih dirawat di rumah sakit tersebut.
"Saya berterima kasih pada Allah karena saya dan anak saya selamat dalam musibah itu," katanya haru.
Selain Ny Haris dan Thalita, korban selamat lainnya adalah Lestari,25. Dirinya mengaku naik kereta dari Stasiun Sudimara, Tangerang, hendak ke Tanah Abang untuk kerja. Dia mengaku tak menyangka bakal selamat, karena saat kejadian berada di gerbong khusus wanita yang berada di depan.
"Ketika tabrakan penumpang dari gerbong wanita langsung berebut lari ke gerbong lainnya yang khusus laki-laki. Saat itu karena panik dan gerbong sudah miring, penumpang terpaksa berebut keluar lewat jendela. Masih di dalam gerbong, saya juga sempat melihat semburan api masuk ke dalam gerbong," terang Lestari.
Akibat kejadian dia mengalami luka di bagian mulut. Dia menjalani pengobatan ringan dan langsung diperbolehkan pulang. (Kabar24.com)
subhanalloh. disaat2 hampir nyerah ternyata Tuhan mempertemukan mereka
semoga korban2 cedera segera bisa pulih dan kembali sehat
Kereta Commuter Line tabrakan dengan truk pengangkut premium di Bintaro, Senin (9/12)
Kabar24.com, JAKARTA— Kecelakaan kereta kembali terjadi di kawasan Bintaro Jakarta Selatan, Senin (9/12). Kali ini kereta yang mengalami tabrakan adalah commuter line jurusan Serpong-Tanah Abang.
Kereta commuter line itu tabrakan dengan truk tangki yang mengangkut 24 ribu liter premium yang akan dibagikan ke SPBU di Bintaro dan Jakarta Selatan. Truk berangkat dari kawasan Plumpang Jakarta Utara.
Lokasi kecelakaan pintu perlintasan Pondok Betung, Bintaro Jakarta Selatan. Kecelakaan ini mengingatkan kita dengan tragedi tabrakan kereta hebat di Bintaro yang dikenal sebagai tabrakan hebat pada 19 Oktober 1987.
Lokasi kejadiannya pun sama yaitu di daerah Pondok Betung, Bintaro Jakarta Selatan. Selain lokasi yang sama, hari kejadian juga sama yakni hari Senin menurut informasi yang dilansir wikipedia.
Tragedi Bintaro tahun 1987 itu tak hanya menyedot perhatian nasional, melainkan juga perhatian dunia. Tragedi yang terjadi 26 tahun lalu itu adalah tabrakan kereta api yang berangkat dari Rangkasbitung dengan kereta api dari Tanah Abang.
Penyelidikan setelah kejadian menunjukkan kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberi sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung, padahal tak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran.
Hal ini dilakukan karena penuhnya jalur di stasiun Sudimara. Kedua kereta hancur, terguling dan ringsek. Kedua lokomotif dengan seri BB 30316 dan BB 30616 rusak berat. Jumlah korban jiwa 156 orang, dan ratusan penumpang lainnya luka-luka.
Sedangkan dalam kecelakaan yang terjadi Senin (9/12), menurut Humas Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunnisa antara lain disebabkan tidak berfungsinya palang pintu di kawasan Bintaro Permai, Tangerang.
"Memang di kawasan itu palang pintunya tidak berfungsi. Seharusnya ada fly-over (jalan layang) di situ sehingga tidak ada lokasi yang rentan kecelakaan," kata Eva.
Dia juga memastikan bahwa masinis commuter line tewas di lokasi kejadian. (Kabar24.com)
)
Semoga diberikan yang terbaik buat korban dan keluarga korban oleh Tuhan YME. Amiiin..
Padahal tiap aku merasa digantungin aku cerita kekalian lho.. *sob sob di dada @yuzz* #eh salah fokus..
aamiin @patkay
ga jd ke jakarta tah?
yaudah ndul, kau aja yg ke jogja )