It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Aex, aku terima kamu bukan untuk cuma menunggu Tong..."
"Walau gua tetap gak rela kehilangan lu, tapi liat Tong begitu butuh lu ampe dia rela ngerusak diri sendiri, gua gak tega egois... Gua juga mikirin Tong... Memang keliatan dia lebih butuh lu."
Aex tidak mampu meneruskan.
Beberapa hari selanjutnya, Mew sedang menjenguk Tong sendirian, ingin membantunya menyembuhkan luka hatinya.
"Tong, aku akan tetep sayang ama kamu, itu gak akan berubah. Tapi Tong..."
"Mew... Satu sisi gue tahu hubungan lu ama Aex memang gak maen2, sisi lain gua belum bisa terima kalo lu sudah punya orang lain."
"Tong, gua gak akan bisa bohong ama lu, kalo untuk sekarang, gua belum bisa menemani lu sebagai kekasih lu. Tapi gua akan tetap bantu lu keluar dari sini, sembuh dan jadi orang baru. Apa lu bisa terima itu?"
"Mew... Apa gua tetep bisa menyayangi lu kesananya?"
"Tong, lu tetep akan jadi bagian dari hidup gua, lu bisa bebas menyayangi gua... Tapi gua harap lu ngerti... Gua..."
"Iyah... Lu udah kepunyaan Aex. Mew... Maafin gua yah, selama 3 taon gua gak kasih kabar... Gua..."
"Gua ngerti kok, nyokap lu udah cerita apa yang terjadi. Memang gak mudah..."
"Mew, gua janji, akan sembuh. Gua ingin hidup gua balik lagi... Walau gua sekarang harus terima konsekuensinya. Selama lu masih mau sayang gua, gua akan punya kekuatan untuk sembuh."
"Tong, maafin gua yah, gua terlanjur kasih hati gua kepada Aex."
"Mew, gua terima semuanya... Gua janji akan tahu batasan gua. Mungkin satu hari nanti ada kesempatan buat gua untuk bisa mencintai lu." jawab Tong sambil tersenyum.
"Tong, masa depan punya jalannya sendiri. Gua akan selalu jadi temen lu dan selalu sayang pada lu."
Dampak dari pembicaraan waktu itu cukup kuat pada mereka. Tong mulai mampu menerima konsekuensi 3 tahun absennya dari kehidupan Mew, juga Mew pun akhirnya melihat bahwa selama 3 tahun Tong tetap cinta padanya, hanya terkekang oleh situasi keluarganya menjadikannya tidak bebas mengikuti kata hatinya. Boleh dibilang ada semacam penyelesaian antara mereka berdua, sekalipun Tong tidak mendapatkan Mew sebagai kekasih.
"Mew... Kamu... Beneran nolak Tong?" tanya Aex terheran- heran.
"E heh..." jawab Mew tersenyum.
"Aku tetep gak lupa, aku sudah kasih harapan kepadamu, aku punya tanggung jawab terhadap kita berdua."
"Gua tahu, lu sebenernya tetep cinta ama Tong kan..." Aex menatap kepada Mew.
"Ya Aex, gua akan selalu mencintai dia..."
"... Tapi dia tidak bisa semudah itu mengambil gua. Konsekuensi 3 taon itu tetap ada. Gua udah mencintai lu sekarang, itu gak berubah Aex... "
Aex menatap Mew dengan pandangan terkejut.
"Ku serius lakuin itu?" tanya Aex ragu- ragu.
"Gua gak maen- maen soal cinta. Gua sekarang mencintai lu Aex." Mew dengan lembut membelai pipi Aex.
Aex terharu, nyaris menangis, lalu memeluk Mew dengan erat.
"Gua janji, gak akan pernah kecewain lu Mew, gua janji..."
"Lu gak pernah kecewain lu. Gua yang merasa udah kecewain lu karena gua mukanya susah melepas Tong dari hati gua."
"Gua tahu itu dari awal gua tembak lu... Gua tahu resikonya."
"Itu sudah berlalu Aex, gua sekarang udah kepunyaan lu sekarang."
"Makasih Mew... Makasih. Gua akan jaga lu dengan cinta gua..." Aex terharu hingga hampir menangis. Sesaat dia sudah siap kehilangan Mew. Dia sedikit tidak menyangka, Mew masih memilihnya daripada Tong.
Waktu pun berganti, Tong akhirnya keluar dari rehab dalam kondisi bersih, mengejar ketertinggalan kuliahnya. Album baru August Band pun keluar, 2 lagu masuk hit, hubungan Aex dan Mew tetap berlanjut. Mereka sudah mulai lebih sering menghabiskan waktu bersama di rumah Mew.
TamaT