It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Andrew jangan sampe luntur rasa sayangnya, happy ending please huhuhu
@kyiskoiwai ho oh, ts nya bs bantu kok. haha
@jude_maverick penulis pemula kyk bikin happy ending aja udah syukur bs. haha belon punya kemampuan nulis sad end bro hahahahha. tenang aja ^^
sebenernya pengen bedain tiap character nya aja, tp sama kamu kebaca yah.. makasih udah mampir yah ^^
haha.. iya bang @ricky89 ) )
membayangkan karakter chris aku jadi :x
as usual cerita gw maaf masih membosankan karena menulis laporan keuangan lebih mudah #alasanPermanen
And always I said it, berikan apresiasi yang luar biasa ke semua penulis yang ada di boystory dengan karyanya yang ruar biasa. Salut.
@severiandra @YANS FILAN @farizpratama7 @angelofgay @jokerz @caetsith @masdabudd @karena @obay @alexislexis @erickhidayat @arifinselalusial @adilope @greenbubles @yongjin1106 @difer @sicnus @jokerz @adzhar @kimo_chie @irfandi_rahman @trace_trie @boyzfath @taylorheaven @arifinselalusial @ardi_cukup @zeamays @rizky_27 @dekisugi @dhika_smg @farnuta @cassieput @_newbie @zeamays @kim leonard @nakashima @kim_kei @putra_ajah @deneb @leehan_kim @wpeee @wooyoung @danielsastrawidjaya @amira_fujoshi @r2846 @jude_maverick @kylskolwal @dheeotherside @adam08 @lu_lingqi @half_blood @hfong @alonso96 @pyolipops
____________________________________________________
"Tumor mu itu sudah semakin parah chris, kamu seharusnya di rawat disini dari kemarin, dan jika sudah seperti ini gimana? Kamu itu gak pernah denger kata om"
"Apa tidak ada cara lain om"
"Chris, sampai kapan kamu harus menunggu, sampai tumor otak mu jadi lebih ganas? Akan lebih baik jika di obati sekarang chris"
Aku menghentikan langkahku di depan pintu ruangan perawatan chris. Aku terkejut medengar pembicaran mereka dari luar.
"Tumor?"
"Andrew" chris pun terkejut melihat ku berdiri di depan pintu
"Om tinggalin kalian berdua"
"Apa maksud dokter tadi chris, tumor? Tumor otak?"
Jadi selama ini chris menderita sakit seperti ini, kenapa dia tidak pernah mengatakan apapun. Tatapanku kosong ke arah chris, tubuhku kaku tidak bergerak, kenapa aku tidak mengetahui apapun.
"Hey drew, aku baik-baik aja"
"Secepatnya kamu harus di operasi chris, pengobatan atau apapun, aku akan panggil dokter tadi"
"TIDAK"
Aku menatap chris, matanya memerah seakan dia menahan tangisanya.
"Chris"
"Aku tidak ingin dalam perawatan, aku tidak ingin kepalaku di bedah, aku tidak ingin menahan sakit, aku tidak orang-orang kasihan denganku, aku bahkan tidak ingin orang-orang meninggalakan ku jika suatu saat penampilanku berubah karena perawatan kemoteraphy, aku bahkan tidak ingin bertaruh aku akan bisa betahan, aku tidak ingin itu"
"Lalu, apa kau ingin meninggalkan orang yang menyayangimu"
"Tidak ada orang yang menyayangiku, bahkan orang-orang yang kusayangi meninggalkan ku sendiri, bahkan ketika aku dihadapkan diantara pilihan hidup atau mati seperti ini"
Chris menumpahkan air matanya, dia mungkin saja telah melalui saat yang berat sendiri. Apa yang bisa kulakukan untuknya, aku tidak bisa mengatakan aku mengerti perasaanya karena aku bukan dia, tapi aku merasakan sakit ketika dia seperti ini.
Aku mendekatkan diriku ke arah chris dan memeluknya, hanya ini yang bisa aku lakukan,
"Semua akan baik-baik saja chris, aku tidak akan meninggalkanmu, ketika kamu terluka, kesepian, sedih, aku akan ada untuk memberikanmu pelukan dan mengatakan semua akan baik-baik saja, mungkin ini terdengar bodoh ketika seorang laki-laki mengatakan hal ini kepada laki-laki lain, tapi ini yang aku yakini chris, aku menyukaimu, aku menyayangimu, aku akan ada untukmu"
Aku mengeratkan pelukanku ke chris, chris memang tidak mengatakan apapun, tapi aku merasa chris juga memberikan pelukan yang sama, aku menangis dalam hati melihat chris seperti ini, dia menanggung semuanya sendiri, aku merasakan pundaku basah oleh air matanya, yang aku harapkan sekarang aku bisa mengganti air matanya dengan senyumanya.
***
Semua sudah di atur, chris akan mendapatkan pengobatan dari pamanya seorang dokter bedah disini, chris akan melakukan radiosurgery stereotactic, aku tidak mengerti apapun tentang ini, tapi ini adalah pilihan terbaik untuk menghancurkan tumor otak tanpa membuka tengkorak dan memperkecil kemungkinan komplikasi yang mungkin saja terjadi pada chris, tapi kemungkinan terburuk mungkin saja terjadi, ini yang aku takutkan, dan teknologi ini belum tersedia disini, sehingga chris akan di bawa ke UK dan ini akan membutuhkan waktu yang di tidak singkat. Hatiku semakin meringis jika memang harus bepisah dari chris.
"Jadi tetap memilih chris drew?" Tanya rifki
"Sepertinya"
"Huuuuft, aku memang tidak punya kesempatan, chris sangat beruntung" "Jangan berfikiran seperti itu Ki, kamu tetap teman terbaik untukku Ki"
Rifki memberikanku sebuah pelukan, lalu berbisik "Jaga chris, tidak, katakan pada chris untuk menjagamu.
Setelah berpamitan, rifki kembali ke kantor, karena ini memang masih jam kerja, sedangkan aku memilih tetap berada di samping chris untuk menjaganya, sekarang prioritasku adalah chris, untungnya, kantor internship program ku memverikan izin untu tidak masuk, semua berkat rifki yang meyakinkan kepala bagian di kantor itu, yah, aku sangat berterima kasih kepada rifki.
"Drew" chris memanggilku lemah, setelah aku kembali masuk ke ruangan perwatan chris.
Aku mendekatkan tubuhku ke chris yang tengah berdiri dan memeluknya dari belakang, tanganku kulingkarkan ke pundak dan lehernya, hingga chris bisa menggam tanganku.
"Semua akan baik-baik saja chris"
"Apa kamu baik-baik baik saja?" Tanya chris.
Aku tidak memberanikan diri menjawab pertanyaanya, aku tidak mungkin baik-baik saja, yah, dalam minggu ini chris akan meninggalkan indonesia untuk perawatan terbaik di UK.
"Drew, apa kamu mau menungguku?" "Apa itu sebuah pertanyaan? Kurasa kamu lebih mengetahui jawabanya chris"
"Andrew, kamu berjanji membawaku liburan setelah aku sembuh, aku akan menagihnya sekarang, sebelum semuanya terlambat, sebelum kamu menyesali keputusanmu"
"Chris"
Aku tidak pernah bisa menolak permintaan chris, tanpa izin siapapun aku mebawa chris pergi dari rumah sakit. Chris memegang erat pingangku saat kulajukan motorku menuju sebuah pantai yang berada tidak jauh dari rumah sakit. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan dengan chris, tapi aku lebih memilih duduk diatas pasir lembut bersama chris menikmati sinar matahari terbenam. Tidak ada pengunjung di pantai ini, ini pantai yang sepi nyaris tak berpenghuni.
Chris menyandarkan tubuhnya disisi kananku. Di banding perasaan bahagia bisa menikmati keindahan ini bersamanya, aku lebih merasa ketakutan tidak bisa menikmati hal ini dengan chris, aku memandang dalam ke wajahnya, aku benar-benar ingin menangis sekarang ini, aku tidak ingin kehilanganya.
"Drew, apa aku masih bisa menikmati ini?"
"Harus" aku masih menahan air mataku agak tidak jatuh di hadapanya.
"Chris harus sembuh, agar kita bisa kesini lagi"
"Drew"
"Hmmm"
"Kamu pernah bilang, kalau aku merebut ciuman pertama kamu yah"
"Iyah, dan aku tidak menerima ketika kamu bilang itu bukan ciuman"
Chris tertawa lepas, aku bersyukur chris bisa tertawa seperti ini, memandang langin yang berwarna orange, melihat matahari turun dan meredup, aku ingin waktu yang lebih lama bersama chris.
"Hey drew... Ini yang namanya ciuman"
Mataku yang terbelalak kaget mendapatkan ciuman chris perlahan menutup, menikmati bibir lembut chris yang menyatu di bibirku, aku masih merasa tangan hangat chris menyentuh kedua pipiku, chris mengatakan ini sebuah ciuman, ya ini ciuman, ciuman yang kukenali kali ini berasa lembut bercampur perasaan bahagia dan takut jika ini berkahir cepat, ciuman ini kembali direbut olehnya.