It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Mas, entah perasaanku saja atau apa tapi pendekatan antra Yadi dan Hendra kok kayak terlalu maksa ya?
@Paranoid, ku kembangkan karakter Hendra yang ceria dan terbuka ke yadi yang berusaha terbuka, setelah sadar hubungannya dg randy sudah selesai, jadi berusaha terbuka untuk kesempatan baru. Begitu kali. Makasih feed back nya yah
"Yuk, ku gak protes kok kalo kamu mau guerilla, ku gak protes...hihihi... Demi kamu loh..."
"Makasih yah, ku janji gak kebablasan koq, udah malem juga. Mandi dulu deh." jawab Hendra sambil tertawa ringan.
Jumat sore, ponsel Hendra berbunyi, ada panggilan dari Setiadi.
"Ndra, ku ama Jimmy dan Rontje mau hang out. Ikut yuk..."
"Wah asik tuh, tapi ku baru selesai 10 menit lagi."
"Gak apa- apa, kita tunggu lah, belon ganti pakaian juga kan..."
"Iyah... Hehehe... Gimana nih... Ku mau banget..."
"Yah... Kita berangkat dulu deh..."
"Jangan dong Di, ku kangen berat kamu..."
"Canda doang lah, gini aja, ku jemput kamu, lalu kamu bebenah dulu aja"
"Yeeeee.... Asik... Ku buruan deh, jadi gak sabar nih"
"Kita dateng 40 menit lagi yah, masih lampu merah grogol, mau jemput Rontje juga"
"Gimana ku pulang dulu sekalian siap- siap dulu, jadi gak buang waktu"
"Nah, itu bisa. Oke, sampe nanti yah."
"Oke"
"Cafe ini belum lama buka, gua liat asik loh, gaya Bali, pemasaran aja." Jimmy menerangkan.
"Udah ada yang pernah ke sana?" tanya Hendra.
"Belon, kita cuma lewat aja, hari biasa mana fun, makanya kita coba ke sana."
Tak lama, mereka pun sampai di sana. Karena tempat parkir yang sempit, Jimmy agak kesulitan memarkirkan mobilnya. Setelahnya, mereka berjalan masuk ke cafe, disambut oleh suasana etnis sedikit temaram namun terlihat asri. Mereka memilih duduk di serambi kanan, dimana ada tersisa satu meja masih tersedia.
"Enak buat hang out, gak jauh dari tempat kita" timpal Rontje.
"Koq kalian belum pernah kesini?"
"Hari kerja kan macet, suasananya juga empet lah..." jawab Setiadi.
Mereka pun di hampiri oleh pelayan yang juga mengenakan pakaian bernuansa Bali. Mereka pun memilih- milih makanan.
"Murah amat... Gak sampe 10 ribu per porsi. Ini harga mahasiswa, pantes rame." ujar Jimmy.
"Buat harganya sih pantes, anggap aja kita beli suasana." Setiadi berdiplomasi.
"Gua suka interiornya, mirip Bali." ujar Hendra.
Mereka pun menikmati hiburan live music, yang waktu itu ramai menyanyikan lagu India: Kuch Kuch Hota Hai. Kira- kira 40 menit mereka menikmati suasana cafe sambil memesan beberapa minuman, akhirnya mereka pun pulang.
"Mas Yadi, ik liat mas sudah bisa terima mas Hendra..." sahut Rontje setelah mereka mengantar Hendra ke tempat kos.
"Iyah, dia orangnya iseng, tapi baek, ku juga udah mulai sayang ama dia"
"Di, lu siap untuk jalan ama Hendra?"
"Walau gua belon 100% bisa, tapi gua paling tidak gua udah bisa move on."
@moccachino, oke, aku ubah yah, di update selanjutnya. Makasih udah mampir yah.
@Gabriel_Valiant, ini akan lebih dari seru... Di sini ku harus ubah dinamikanya sedikit jadi lebih ke arah: dinamika cerita tinggi. Sabar yah, ku baru bener2 mentok sampe sini...