BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Cerita kamu tentang GAY App (Grindr, Jack'd, BoyAhoy dll)

13334363839236

Comments

  • arif_jogja wrote: »
    copisor wrote: »
    gw paling ga suka sm org kl disapa, trs di balesnya pake "apa", "ya" dan sejenisnya
    krn emg bener, very rude

    di trit sebelah ngepostnya gini :
    copisor wrote: »
    Menurut gw nyapa pake "hi/hai" itu standar yg lumrah. Ga ngeliat ada salahnya sebagai kata pembuka percakapan selanjutnya.
    Justru kl yg minta org untuk nyapa jgn pk "hi", tipikal homo yg cari perhatian lebih, pengen bgt disapa pk "hi cantik" :D

    ada yg salah dengan komen gw?
    kynya ga bertolak blkg
    mgkn dipahami dl sblm mengquote
    yg satu ttg membalas sapaan yg satu ttg menyapa
  • karena menurutku jawaban "ya" atau "apa" juga wajar sebagai awalan.

    aku sendiri kadang menjawab dengan "ya", tapi tergantung sapaannya juga. dan itu bukan berarti aku tak berminat untuk chat lebih lanjut.
  • ooh.. tsukkomi itu yg "waras" ya?
    kirain yg nimpalin.

    @burgerpants
  • btw tadi nemu profil di hornet kayak gini :

    "pipis biasa aja bayar. mau pipis enak - gratis? haha :)"

    bitch! :joy:
  • kujelasin biar lebih jelas.

    aku tahu itu yg satu tentang sapaan dan yg satu tentang respon.
    tapi ada kesamaan, yaitu sebagai pembuka.

    based on opinimu tentang sapaan, memangnya kenapa kalau cuma dijawab pakai "apa" atau "ya"? mau cari perhatian lebih? maunya disapa pakai "selamat pagi/siang/sore. ada yang bisa dibantu mas/pak/om/pakde/paman/tuan/dik/cong?" ?
  • arif_jogja wrote: »
    ooh.. tsukkomi itu yg "waras" ya?
    kirain yg nimpalin.

    @burgerpants

    tsukkomi yang waras, boke yg idiot :joy:
  • edited November 2015
    Jelas sih kebiasaan dan cara dibesarkan kita berbeda. Jd ya persepsi beda
    Krn kl dlm pergaulan di dunia nyata ketika gw menjawab sapaan org dgn "apa" itu konotasi negatif. Silakan lakukan sendiri social experiment utk melihat reaksi org yg menyapa ketika lo jwb pk itu. Terlebih ketika lo disapa sama org yg br pertama kali ketemu.
    Ga perlu berlebihan membalas sapaan cukup dengan "hi" lg atau kl lg mau rajin dikit "hi jg". Gw merasa itu udh sgt cukup pantas dan sopan. Ga perlu meribetkan diri dgn membalas sapaan dgn super kreatif misal "selamat malam ada yg bisa dibantu cong", malah jd lebay, kecuali kl situ kerja jd org yg siap "memberikan bantuan" kepada cong2 yg membutuhkan alias jablay
  • rata-rata byk yg bikin biodata tapi kyk orang marah-marah. :v

    Screenshot_2015_11_23_21_10_59.png
  • Byk kok yg isinya lbh galak dr itu
    Tar kpn2 kl lg iseng capture jg ah
  • mungkin perbanyak berpikir positif bisa membantu untuk lebih memahami. saya tidak menganggap "hey" dia sebagai sesuatu yang kasar dan pun "what" saya sebagai sesuatu yang kasar. dengan gaya tulis di chatting yang serba bebas dan tak beraturan, "hey" kalau di dunia nyata bisa aja dia lagi teriak atau bernada keras dan bisa juga dia bermaksud lembut, begitu pula dengan "what" yang bisa saja bernada keras dengan penekanan dan bisa juga dibunyikan seperti nada malas atau berbisik di dunia nyata.

    oh, one more, sure you need to take a vacation and define Indonesia's rudeness standard. i'll suggest you Eastern Indonesia.
  • Konteks "hey" dlm menyapa dgn konteks "hey" teriak itu beda. Ga mgkn kan org mau kenalan memakai "hey" yg teriak, kecuali lo mau nyetop maling. Sdgkan membalas sapaan dgn "what", kl menurut lo pantas knp org yg chat sama lo itu lsg bereaksi dgn "okay no need to be rude", bahkan utk ukuran bkn org indonesia (maybe) aja itu disebut sbg tdk pantas.
    Skali lg gw blg ini bs dibuktiin di dunia nyata coba lo balas sapaan org dgn kata2 yg lo pake. Terutama org yg br pertama kali nyapa. Gmn reaksi mereka. Kl lo berasa fine2 aj ya silakan.
    Just my 2 cents
  • Makanya pake bahasa Indonesia aja biar lebih dimengerti, kalo b.inggris kan ada sebagian orang yang gak bisa
  • berinteraksi di dunia maya memang harus banyak2 menyesuaikan. karena tak ada intonasi dalam percakapan tertulis, apa yg disampaikan dengan apa yg diterima sangat rawan salah persepsi.

    bahasa orang juga berbeda2, apalagi saat ini penggunaan bahasa di Indonesia cukup kacau. bisa saja seseorang hanya mengetik "apa" padahal maksudnya adalah "ya.. ada apa?".

    well.. tapi ya terserah situ juga sih kalau situ menganggap itu rude kemudian tidak mau melanjutkan percakapan. haknya kok.
  • boyszki wrote: »
    Makanya pake bahasa Indonesia aja biar lebih dimengerti, kalo b.inggris kan ada sebagian orang yang gak bisa

    Kl chattingnya sm org asing yg ga ngerti b.indonesia gmn?
Sign In or Register to comment.