It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
pingsan dech kamu..
kecup mesra satu2 buat yg udah baca muachhhhhh
@chibipmahu
@pokemon
@yans filan
@angelrshadie
@danze
@lambatadam
@joenior68
@dimasera
Sering2 maen ke sini yak, nanti tak kecup mesra lagi -,-
'Upssss' kata ku setengah tak percaya
'Kenapa pak, kok kaget'
'Enga enga apa apa...' Kata ku, masih belum percaya dengan pandangan ku sendiri, tadi pemuda itu kumel banget, kok abis mandi jadi kelihatan keren, kulit nya kuning bersih, mudah mudahan aku nga salah lihat
'Pak kok seperti melihat hantu' kata nya sambil menyentuh tangan ku 'Sini saya saja yang bersihin' ia coba mengambil sapu yang aku pegang
'Tapi pak' kata nya merasa tak enak
'Udah santai aja' aku melanjutkan membersihkan pecahan kaca di lantai, tak berapa lama selesai, ku lihat ia sedang duduk sambil menatap ke arah ku
'Kenapa ?' tanya ku
'Nga apa-apa pak' kata nya pelan
'Ayo di minum teh nya, ntar keburu dingin' aku kemudian duduk di sebelah nya 'Tuh cemilan nya di makan'
'Makasih pak' kata nya sambil tersenyum, anjirrrrrr kata ku dalam hati, senyuman nya manis banget, mana ada lesung pipit di pipi nya, haduw bibir nya juga merah, aduh lama lama liat anak ini bisa gila aku
Belum nemu inti cerita'y ...
Update'y nanggung terus ...
Ish aa mah nulis nya nanggung
'Saya harus manggil apa dong ?' kata nya bingung
'Abang atau kakak aja' kata ku, sambil mengaduk aduk air teh dengan sendok 'Oh iya' kata ku lagi, pandangan ku beralih ke wajah nya lagi
'Kenapa kak' kata nya sedikit canggung
'Seperti nya kita belum berkenalan ya'
'Oh iya' kata nya
'Nama saya Iwan kan, biasa di panggil Wawan' kata nya sambil menyambut tangan ku, kami pun bersalaman, hemmm tangan nya halus dan lembut, sedikit dingin, ups aku sampai lupa melepas kan tangan nya, jadi malu sendiri
'Iwan tinggal di mana ?' tanya ku sambil menyeruput teh yang sudah mulai dingin
'Di belakang rumah kakak' kata nya pelan, hampir tak terdengar
'Oh iya hampir lupa, tadi mau ngobatin luka di bibir lo' kata ku sambil menepuk jidat sendiri