It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kenalin aku Farid, Cowok tampan, seksi, pintar dan gampang gaul. Aku adalah anak bungsu dari pasangan Pak Abdul dan Bu Vina. Aku hanya mempunyai satu orang kakak perempuan bernama Sisy. Yang dimana usianya hanya terpaut beda 2 tahun denganku.
Kakak ku Sisy dan aku lebih dikatakan sebagai seorang sahabat karena hampir tidak ada rahasia diantara kami.
Mulai dari kegiatan sehari-hari kami sampai masalah pribadi dengan pasangan kita masing-masing, aku dan Sisy saling bercerita dari A-Z..
Well,,,
Singkat cerita, Sisy akhirnya menemukan cowok idamannya bernama Rio. Konon Rio itu adalah seorang direktur dari agensi model tempat Sisy bekerja.
Saat Sisy dan Rio bertunangan aku tidak sempat pulang ke Bandung, karena jadwal kerjaku di Batam sangatlah padat. Maklum kerjaanku disana sebagai mandor proyek bangunan yg sedang dikejar target.
"Sorry ya Sisy,,aku gak bisa datang di acara tunangan mu" kataku ditelpon
"Hmm,,ko gitu sih rid,,aku kan pengen kita ngumpul disaat aku bahagia" jawab Sisy
"Aku juga mau banget pulang ke Bandung kita ngumpul disana lagi. Cuma aku bener2 lagi dikejar target nih." Jawabku
"Iya sih,,ya udah gak apa2 rid, yg penting pas acara nikahnya kamu pasti datang ya" pinta Sisy kepadaku
"Oh, iya dong pasti adikmu ini datang lah"
"Sip deh kalo gitu,,udah dulu ya rid, daaah" sambil dututup telponnya.
Itulah obrolan terakhir yg aku ingat bersama Sisy di telepon.
#3 hari kemudian
Kriiiiiing,,,kriiiiiing (bunyi telepon)
"Iya halo,," jawabku sambil mengucek kedua mata
"Farid,,ini Mang udin kamu harus segera ke bandung hari ini juga" lirih orang ditelepon
"Eh Mang Udin, ada apa gitu farid disuruh ke bandung?" Tanyaku heran
"Hmm,,,anu,,hmm,,pokoknya di bandung lagi ada masalah besar rid,,jadi kamu mesti pulang sekarang"
"Ada masalah apa sih mang ? "
"Pokoknya bapak sama mamahnya farid lagi ada masalah, minta bantuan farid agar pulang ke bandung"
Mendengar itu aku langsung terbangun sepenuhnya.
"Oh bapak sama mamah lg ada masalah mang,,kalo gitu farid mau siap2 dulu pulang ke bandung"
Aku langsung bergegas menyiapkan perlengkapan pulang seadanya. Aku berangkat dari Batam pukul 02.00 waktu setempat dan tiba ke Bandung pukul 08.00
Akhirnya hampir sampai juga aku dirumah, aku berjalan tinggal beberapa meter lagi tepat di rumahku. Aku melihat begitu banyak orang dirumahku dan sebagian ada yg membaca Yasin dan menangis. Sejenak tiba2 kakiku terasa gemetar tak mampu berjalan.
Mataku terasa menitikan air matanya, sampai aku melihat ada jasad seseorang yg aku kenal sedang terbaring kaku di lantai.
Astagfirulah,,,ternyata itu jasadnya Sisy kakakku.
Aku panik,,,,aku shok,,,, dan aku pusing hampir pingsan.
Aku lemah,,aku,,aku,,aku tidak tau apa yg bisa aku lakukan.
Aku menangis dan memeluk jasad Sisy,,,,
"Oh Sisy,,apa yg telah terjadi padamu kak? Tangisku hancur
Haaaaaaaaaa Sisyyyyyyyy aku sayang kamu,,,,
Setelah lama aku menangis tak berdaya, aku merasakan ada yg mengusap pundaku dan aku lihat itu adalah ibu.
Aku langsung memeluk ibuku.
"Mah,,,kenapa Sisy bisa meninggal?" Tanyaku sambil menangis
"Sisy melompat dari atap rumah rid,,tadi malam" jawab ibuku terisak
Akupun kembali mengusap dan memeluk ibuku.
"Yang sabar ya mah" lirihku
To be continue
akhirnya dipost juga~~~ ) )
lanjuttt ahhh
btw mention ya^^/
Titip mention yah,,,
"Ya Allah,,kenapa Engkau memberikan cobaan ini pada keluarga hamba?" Dalam bathinku berkata
Setelah tiba di TPU, jenazah Sisy akhirnya dikuburkan dengan melalui beberapa tahap cara nya.
Ibu, tante, sepupu dan sanak sodara yg lainnya bersedih menitikan air mata melepas kepergian Sisy.
Bahkan hujan pun mengiringi perpisahan ini, dan akhirnya semua orang yg mengantar ke kuburan pun pulang dengan tergesa karena hujan yg mengguyur cukup deras.
Aku melihat ayah membawa ibu ke dalam mobil dan menyuruhku untuk segera masuk bersamanya.
"Farid,,cepat masuk ke mobil hujan nya deras,,!" Perintah ayah
"Tidak ayah,,,biarkan Farid tinggal disini lebih lama" teriaku menjawab ayah
"Hujan nak,," ibu ku menimpali
"Nggak mah,,,biarin farid disini dulu nemenin Sisy" sambil terbata aku menangis
Akhirnya setelah aku melihat Mang Udin mengobrol dengan ayah, mobil ayah pun melaju pulang. Aku pikir mungkin Mang Udin bilang akan menemaniku sejenak di sini.
Sambil memegang padung kuburan Sisy dan mengusap tanah nya, aku menangis.
"Sisy,,kenapa km ga bilang kalau lagi ada masalah?
Kenapa kita tidak bicarakan dahulu sebelum semua ini terjadi. Apa karena aku yg terlalu sibuk dengan urusan pekerjaanku? Maafkan aku kak,,maafkan aku,,,,maafkan aku" sambil menangis keras
"Farid,,ada yg mau aku katakan sama kamu" suara dari belakang membuyarkan tangisanku
Aku melihat seorang wanita yg kira-kira sebaya dengan Sisy.
"Siapa kau?" Tanyaku
"Kau lupa padaku Farid ? Aku sepupu mu Mirna"
"Mirna?"
Sejenak aku mengingat-ingat nama itu, dan akhirnya memoriku berhasil mengingatnya.
"Ya kau Mirna anaknya Mang Udin kan?" Tanyaku
"Betul sekali, tapi sudahlah kita tidak akan membahas itu disini" jawab Mirna padaku
"Lalu apa yg akan kau katakan saat ini di depan kuburan Sisy" jawabku sambil ketus
"Ini tentang kematian Sisy kakak mu farid"
Whaaat ?? Aku gak percaya Mirna mengatakan hal itu. Berarti ada suatu hal yg pasti sangat penting dalam peristiwa ini.
"Apa maksudmu mengatakan itu ?"
"Kalau kamu tertarik dan tertantang ceritanya, ayo ikut denganku pulang." Jawab Mirna
Akhirnya akupun ikut pulang ke rumah Mirna dan Mang Udin.
Sesampainya di rumah Mirna, aku dipersilakan duduk di ruang tamu. Dan menunggu Mirna mengambil sesuatu di kamarnya..
Selang beberapa menit kemudian dia datang menghampiriku sambil menyerahkan suatu berkas.
"Astagfirulah,,ini adalah hasil LAB yg menyatakan kalau Sisy hamil?" Tanyaku pada Mirna
" betul Farid,,dan tebak siapa ayah dari calon jabang bayi itu?" Tanyanya
"Entahlah,,aku gak tau Mir"
"Jawabannya adalah Rio, tunangan Sisy" jawab Mirna sambil sedikit marah
"Lalu apa ini ada kaitannya dengan kematian Sisy ?" Tanyaku
"Haha,,tentu saja"
"Apa yg kau ketahui Mirna?" Selidikku
Mirna melangkahkan kakinya menuju jendela dan sedikit menerawang jauh di depannya.
"Kemarin siang Sisy mendatangiku dengan menangis, dia bercerita kepadaku bahwa dia memergoki Rio sedang tidur berdua dengan seorang wanita di apartemen Rio. Sisy begitu shock melihatnya dan menurut cerita Sisy dia telah menampar Rio dan wanita yg tidur disampingnya itu"
"Lalu apa yg terjadi?" Tanyaku
"Sisy telah membuat kesalahan besar dengan mencintai pria itu. Dia telah memberikan keperawanannya untuk pria bajingan bernama Rio, sehingga diperutnya tumbuh benih bajingan itu." Kata Mirna sambil melihat kepadaku
"Keparat si Rio" marahku
"Setelah pulang dari sini, Sisy akhirnya pamitan untuk pulang. Dan ternyata malam harinya aku sudah mwndengar kalo Sisy sudah meninggal. Itulah yg aku ketahui Farid" kata Mirna sambil berlinang air mata
Mendengar semua cerita dari Mirna, sungguh membuat hatiku hancur, sedih dan marah.
"Baiklah,,terima kasih Mirna atas informasi yg kamu berikan. Aku pamit dulu ya "
Sesampai dirumah, aku merasakan suasana hening, tidak ada kehidupan sama sekali. Aku melihat ke segala arah rumah namun yg kutemukan cuma ada si bibi dan si mamang yg sedang didapur.
Aku mencoba membuka kamar ayah dan ibu, dan disana aku mendapati mereka sedang berbagi kesedihan. Ayah yg tegar selalu menguatkan ibu untuk selalu sabar.
"Sabar ya bu,,semua adalah rencana Allah,,kita harus tawakal" kata-kata ayah malam itu.
Sejenak aku merasa tentram dengan kata-kata ayah itu.
Didalam kamarku, aku memikirkan cerita dari Mirna tadi. Aku harus berbuat sesuatu untuk membalaskan dendam Sisy.
Tunggu pembalasanku Rio,,
lanjuuut^^/