It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lanjut!
@vennussalacca : hahaha... tapi kagak, soalnya yang kaya gituan udah terlalu sering
@aura : hahaha... adegannya g seperti itu kakak. soalnya yang begituan udah kebanyakan]
@obay : thx.
@rarasipau : beneran? g pernah ada...
- Klein PoV -
Di depanku terdapat seorang murid kelas kami yang sedang mengenakan seragam academi ini dengan beberapa polesan polesan yang membuat seragam tersebut norak nan alay.. AoM.... sebuah sekolah sihir yang menakutkan.... tidak kusadari sampai sekarang... meskipun aku menyukai hal2 yang berbau mistis dan supranatural.. apabila kita mengalami kejadian tersebut secara langsung. pandangan akan hal2 tersebut pasti akan berubah menjadi ketakutan yang sangat besar... contohnya saat ini... murid yang sekarang berada di depanku sekarang telah siap2 membuka buku sihirnya atau yang dapat disebut juga dengan grimoire. sesuai dengan apa yang dikatakan guru kami tadi pagi.
" Grr... " erangku sedikit...
" INI SEMUA SALAHMU!!! " pikirku keras...
" apa2?? ini salahku? aku adalah kamu dan kamu adalah aku... kita berdua bersalah dalam hal ini.. " sebuah suara dalam pikiranku terus menerus mengucapkan kalimat tersebut meskipun tidak begitu lancar.
" FIGHT FIGHT FIGHT FIGHT! " teriak murid2 kelasku yang bahkan tak kukenali 1 persatu.... diantara mereka terlihat raymond yang sedang menatap ku dengan kekhawatiran yang luar biasa... aku merasa sedikit tenang. setidaknya bakalan ada orang yang menghawatirkanku. dan seorang cowok yang seharusnya tidak kutolong dan membuatku dalam keadaan seperti ini.
" seharusnya dikau tak macam2 sama eke...... " kata murid di depan ku dengan nada yang menjengkelkan. ia membuka grimoire nya tersebut dan mulai melafalkan mantranya..
* FLASH BACK *
" jadi kamu tinggal disini. " kata rosa dengan nada tegas kepada raymond..
" eh? kita berdua tidak tinggal bareng? " tanya ray..
" tidak... sekolah ini menganut asas sosialisasi.. jadi kalian akan dipisahkan dengan orang yang dekat dengan kalian supaya kalian dapat bergaul dengan murid2 lain.. dan kemudian agar... " kata rosa panjang lebar... ia melanjutkan kalimat kalimat yang tidak berguna kepada ku dan raymond. berharap agar aku mendengarkannya. namun yang kudengarkan hanyalah " bla bla bla " sebab mau gimana lagi.. aku tidak begitu ngebet kok untuk 1 kamar ama raymond.. apalagi aku merasa tenang apabila tidak ada dia di dekatku... tenang dari kebisingan dan kepolosannya...
" jadi!!! " teriak rosa yang sontak membuatku terkejut... dan kemudian ia melanjutkan " kalian mengerti " katanya dengan nada sinis sambil melihatku... raymond yang melihat pemandangan ini hanya bisa melihat kami berdua keheranan...
" oh... ya... hehe " tawaku canggung..
" oh dan ini mata pelajaranmu dan klein " kata rosa sambil memberikan sehelai kertas padaku dan ray... aku melihatnya dan meneliti pelajaran yang bahkan tak kumengerti... oh.... ada yang kosong...
" Oh ok.. aku masuk dulu ya... " kata raymond.
raymond mengayunkan tangannya beberapa kali dan mengucapkan beberapa mantra seperti yang diinstruksikan oleh rosa tadi. beberapa detik kemudian pintu kamar asrama tersebut terbuka... dan kemudian ray masuk kedalam... kami berdua pun meninggalkan nya di kamarnya tersebut...
dalam perjalanan rosa memborbardirku tentang keanehanku tadi saat keluar dari kantor kepala sekolah... ia bertanya apakah terjadi perubahan padaku atau apalah itu namanya. namun aku tak begitu peduli... selain suara yang muncul secara tiba2 tidak ada 1 pun kejadian aneh yang muncul lagi..
" ini dia kamarmu... " kata rosa sambil bergaya ala artis pembawa acara seakan2 apa yang akan kuterima adalah uang sebesar 2 milyar yang sering di siarkan di tv lokal...
" pfft.. " aku mendengus kepadanya yang disambut dengan jitakan yang tepat di kepalaku...
" dengar... meskipun aku kelihatan sangat muda.. aku masih sangat tua darimu.. terlalu tua malah... " katanya
" pfft... " aku mendengus kembali dan mengirimkan beberapa kalimat... " tua? pliss ya.... aku tau kamu tua... tapi secara kamu dalam tubuh seperti itu... sesukaku mau berbuat apa... bagaimanapun yang kulihat di depanku adalah seorang anak yang baru beranjak 17 tahun... dan bahkan aku lebih tua.. umurku 18 tahun.. jadi kamulah yang harus menghormatiku. "
kali ini ia meninjuku tepat di kepalaku... " kelihatannya otakmu harus diperbaiki... " katanya singkat dan pergi berlalu meninggalkanku..
" dasar labil... tubuhmu jadi muda. dan otakmu juga.. " pikirku
ia yang semula sudah berjarak beberapa meter dariku tiba2 berbalik dan kemudian berlari menuju kearahku... buru2 aku melafalkan mantra dan kemudian menggerakkan tanganku sehingga pintu kamarku terbuka... dan masuk kedalam kemudian mengunci pintunya.
" DOK! DOK! DOK! " ia menggedor pintuku keras...
" TUNGGU SAJA SAAT AKU BERHASIL MENANGKAPMU!! " teriaknya dari depan pintuku.. untung saja setiap pintu kamar dilengkapi dengan alat pendeteksi suara ( sihir apapun itu ) yang bahkan tidak kumengerti cara kerjanya... jadi yang dapat membukanya hanyalah aku dan penghuni kamarku...
" Well well.... cara datang yang menakjubkan... " tiba2 seseorang bersuara yang sontak membuatku kaget.... aku membalikkan badanku..
" perkenalkan.... namaku Steven adam. " kata seorang pria dengan rambut coklat cepak pendek yang memiliki wajah maskulin dengan lengannya yang sangat kekar dan tubuhnya yang padat berisi sambil memberikan tangannya
aku menjabat tangannya dan kemudian melepaskannya.. " klein. " kataku.
" oowh... calvin klein? " katanya sambil tertawa hebat...
" KILL HIM!!! KILL HIM!!! " tiba2 Suara dalam diriku kembali keluar... kepalaku pusing.... grr... ada apa denganku....
" ada apa denganmu??? eh... cuman becanda... aku cuman becanda... " kata steven sambil membantuku...
" eh... oh... tidak.... gpp kok... " kataku sambil tersenyum padanya...
" boohoo.... padahal dia sudah mengejekmu... " tiba2 suara tersebut kembali muncul. aku memukul kepalaku sekali dan kemudian berkata " g kok.. gpp.. aku cuman butuh istirahat... you don't mind right?? " tanyaku padanya...
ia tersenyum padaku dan membantuku pergi ke tempat tidurku... " tentu saja... "
" well.. if you need me... aku ada di kamar mandi... mandi... " katanya sambil tertawa....
aku membaringkan kepalaku di kasurku... hmm... empukk... dan kemudian melihat2 sekeliling... kamar ini ternyata besar jg ya... tak seperti yang kubayangkan... disini terdapat 4 kamar... 1 ruang tamu yang terdapat tepat pada saat kita membuka pintu... 1 lagi kamar tidur.. dan kemudian kamar mandi dan dapur... wow... ini lebih mirip hotel atau apartment daripada asrama... high quality facility.... wow.... lebih mending dari...
" daripada rumahmu yang kumuh itu kan... HAHAHAA... " suara tersebut kembali muncul.... okay... kenapa denganku sekarang... aku kira suara itu cuman halusinasi... tapi seiring berjalannya waktu... kok semakin keras.... ahhh...... shit..... aku memukul kepalaku keras.... sekeras mungkin yang bahkan dapat membuatku pingsan... grr...
" hey hey... stop it..... itu hanya akan membuatmu sakit... " kata suara tersebut...
" siapa sih? " pikirku..
" aku adalah kamu... kamu adalah aku... " katanya..
" .... " aku terdiam... berniat mencerna kalimat tersebut namun... tidak ada 1 pun inti dari kalimat tersebut yang kumengerti...
" intinya adalah... aku... adalah bagian dari dirimu yang kamu pendam selama sekian lama.... yang mungkin terbangun saat kamu.. memegang buku tersebut... " lanjutnya lagi...
" .... buku sialan... " ucapku keras.. yang sontak membuat adam yang baru saja keluar terheran2 melihatku...
" eh... anu ini... Sialan!! ternyata kamar ini bagus banget!!! " kataku mencari alasan... yang ia sambut dengan menganggukkan kepala..
" ya... kamar ini bagus... tapi lebih bagus lagi kamarku di rumahku... " kata steven..
" eh?? "
" ya!! kamarku itu wow... you should see it.. kamu harus melihatnya.... disana ada semua perlengkapan yang aku butuhkan mulai dari game... bla bla bla " kata steven panjang lebar... well he is nice... tapi.... nyebelin...
" kl gitu bunuh aja dia... " suara tersebut tiba2 muncul... kenapa sih suara ini... bilang bunuh2 bunuh2... zzz...
" well... aku adalah perwujudan dari dirimu yang bisa kamu bilang 'EVIL' jadi apa yang aku ucapkan itu berasal dari dirimu yang paling dalam... jadi dalam dirimu sebenarnya kamu sangat membenci orang yang sekarang berada di depanmu itu dan merocos tentang semua barang kepunyaannya tanpa henti itu... " katanya.. aku terdiam... mencerna kalimat tersebut.... hmm??? aku? jahat? well... mungkin... tapi kalo sampai membunuh itu g mungkin jg kali...
" mungkin aja... kan kubilang... potensi dalam dirimu lebih besar... hahaha... " katanya yang diakhiri dengan tawa kejahatan yang menjijikkan...
" .... you should come... " akhirnya steven berkata padaku sambil memegang tanganku dan berjingkrak2 seperti anak kecil... aku yang melihatnya cuman bisa tertawa canggung...
" well... another raymond... " pikirku...
dan kemudian aku mengangguk dan berpura2 tertawa kemudian berpura2 terlihat antusias untuk datang kerumahnya.. dan melakukan segala aktivitas yang bla bla bla... mungkin menyenangkan dan mungkin jg menjijikkan... well... sudahlah.. tidur saja.. pusing kepalaku.... banyak sekali kejadian yang terjadi hari ini... nenek gila.. sekolah sihir, pintu ajaib, suara2... dsb dsb...
esok harinya aku dibangunkan dengan sebuah alarm.... alarm yang sangat ribut... yang sangat menjengkelkan.. bagaikan ribuan lalat yang terbang di telingamu dan kemudian hinggap persis ditelingamu.. grrr.. aku langsung terbangun dari tidurku... siapa sih yang bikin alarm kaya gitu..
aku bangun dari tidurku hanya untuk menemukan alarm steven berbunyi dengan begitu kerasnya di dekatnya... dan DIA MASIH BELUM BANGUN!! WHAT THE HELL!!! alarm yang begitu menjijikkan itu tidak dapat membangunkan manusia ini... malahan dia ngorok keras?? zzz.... aku melihat jam dan kemudian terkejut... jam menunjukkan angka 7.20 yang mana tinggal 10 menit dari mata pelajaran pertama ku hari ini... buru2 aku masuk kedalam kamar mandi.. mandi gosok gigi cuci muka dsb dsb.. dan kemudian keluar... saat aku keluar.. steven masih belum bangun jg.... well.. kasihan jg sih tapi...... aku kembali masuk kedalam kamar mandi dan mengambil segayung air dan menyiramnya persis ke muka steven...
" WHAT WHAT!!! " teriaknya keras. aku menunjuk kearah jam dan kemudian seperti yang kuharapkan... ia buru2 keluar dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi...
aku yang melihatnya seperti itu hanya dapat tertawa...
" nice one... " kata 'evil' me....
" haha.. " tawaku sambil keluar dari kamar dan berlari menuju keruang kelasku... semoga saja aku tidak terlambat...
*CLASS ROOM*
" NOW CLASS... " teriak guru yang sekarang berdiri didepan kami.. aku dan raymond sekarang sedang berdiri didepan kelas untuk memperkenalkan diri.. semua murid2 terdiam..
" sekarang ada murid baru pindahan dari ' Other ' " katanya.. semua murid2 mengeluarkan suara wow... atau tidak " hebat " dan ada jg yang mendengus...
" what a joke " kata evil me...
" perkenalkan dirimu... " kata guru tersebut...
" Saya raymond.... umur 17 tahun... " raymond memperkenalkan dirinya di depan kelas.. selanjutnya aku...
" saya klein.. umur tidak penting.. " kataku yang sontak di sambut sinis oleh calon teman2 sekelas kami...
" sombong!! " teriak salah 1 murid di depan...
" KISS MY ASS!!!!!! " kata 'evil' me
" silahkan duduk... dan saya adalah Sir Gammel wali kelas kalian dan guru Grimoire " katanya...
" now class.... yang mempunyai grimoire... harap tinggal.. bagi yang tidak.. harap keluar... " kata sir gammel... Loh?? ada orang di sekolah ini yang tidak memiliki grimoire?? aku baru tahu....
hampir 2/3 dari seluruh penghuni kelas pergi dari kelas ini...
" loh loh?? ada apa ini... " raymond terlihat panik..
" now... sekarang buka buku kalian... " kata sir gammel...
aku membuka bukuku... grimoire.... buku sesat yang membuat 'evil' me keluar... zzz... argh... kemarin aku g membukanya.. karena kepalaku sudah terlalu pusing untuk mengecek apa isi buku tersebut... jadi kutinggal tidur....
aku membuka buku dan terdapat beberapa kalimat di dalamnya... beberapa kalimat aneh yang sangat abstrak... namun dapat kubaca... aneh... padahal aku tak pernah melihat kalimat seperti ini...
" beberapa dari kalian yang baru saja datang atau memasuki tempat ini mungkin akan keheranan melihat tulisan dan buku tersebut... " kata sir gammel...
" namun seperti biasa akan kujelaskan... buku tersebut adalah perwujudan dari diri kalian.... dan judul yang tertera di buku tersebut mencerminkan jati diri kalian... buku tersebut menyimpan kekuatan dalam diri kalian.. namun pada saat yang sama kekuatan tersebut dapat menghancurkan maupun melindungi kalian... " katanya panjang lebar...
kubaca judul yang tertera dalam bukuku.. " LIGHT DAN DARK "
hmm??? bingung... apaan artinya...
" di dalam buku tersebut.. terdapat beberapa tulisan2 abstrak yang tak dapat dibaca oleh orang lain.. namun hanya dapat dibaca oleh si pemegang buku.... hal ini disebabkan karena... buku tersebut adalah bagian dari diri kalian... kalian sendiri yang menciptakan tulisan2 tersebut.. karena itulah orang lain tidak mengerti tulisan2 itu... " katanya...
" BORING!! LET'S kill him " teriak ' evil ' me... di dalam kepalaku
" hush.. shut it... " pikirku keras sambil memukul kepalaku pelan...
" nah kalimat2 tersebut seperti kunci... kunci untuk dapat membuka kekuatan kalian... singkatnya itu adalah mantra... mantra kalian.... " lanjutnya lagi..
aku mengangguk2 sedikit paham...
" ada 4 jenis tipe dari setiap grimoire... Transformation type. Ilusionist... Dangerous dan yang terakhir unknown type atau bisa disebut sebagai buangan... " tapi type2 buangan sangatlah jarang... kebanyakan adalah transformation dan illusionist... " katanya kemudian..
*KRINGG!!!* bel kelas berbunyi...
" oke class... see you next time... " kata sir gammel sambil berjalan pergi kearah pintu...
aku membereskan peralatanku dan bersiap2 keluar menuju kelas berikutnya.... dalam perjalanan di lorong tersebut terdapat ribut2 tak jelas... yang membuatku terhenti seketika...
" HEI!!! ente menabrak eke dan sekarang tas mahal eke yang harganya jutaan itu terjatuh dan kotyorrr... " kata 1 suara yang sangat menjijikkan...
" ma... maaf..... vincent... " kata 1 suara lagi dengan nada yang sangat ketakutan..
" Hei... tidak ada maaf2 an... sekarang ente harus beliin eke 1 buah tas yang sama... limited edition lohhh... " kata vincent...
" ta... tapii... "
" BORING!!! ayo pergi... " kata 'evil' me.
tiba2 tubuhku bergerak sendiri... menerobos kerumunan orang2 sehingga sampai ditengah2 " kejadian " tersebut dan menabrak mereka berdua... kemudian orang yang tadi dengan nada ketakutan itu kabur dengan cepatnya....
" HEI!!! BAJU EKE!!! RUSAK!!! " teriak si vincent ini...
aku masih tidak dapat mengendalikan tubuhku... entah ada angin apa tiba2 mulutku seperti berbicara sendiri... " shut it bitch.... " dan kemudian tubuhku pergi berlalu dari mereka semua... tanpa aku sebagai pengendali tubuhku ini dapat menggerakkan ataupun mengucapkan sepatah kata pun...
sampai beberapa meter dari tempat tersebut... tiba2 aku dapat mengendalikan tubuhku lagi...
" wew... enak sekali menjadi orang yang memimpin... " 'evil' me berkata.
adkjfkalsjfkl!!
" WHAT THE HELL!!! apa yang kau rencanakan!!! " teriakku keras... yang sontak membuat orang2 sekitarku terkejut....
" g ada... aku cuman bosan aja.,... oh... dan selanjutnyaaa kelasmu... " kata 'evil' me
" grr... kl ada apa2 ini salahmu!!! " teriakku keras....
* CLASS ROOM *
kami berdua tentu saja aku dan raymond kembali mengucapkan perkenalan pada kelas ini... kelas ini dipimpin oleh guru kita yaitu miss ROSA!!!
" well well... dia sudah datang... " kata rosa dengan nada sinis... aku bergidik ngeri melihatnya tersenyum seperti itu...
" emm.. anu... rosa.... kamu guru kan... guru tidak seharusnya melakukan hal seperti ini... " kataku sambil mundur selangkah dari tempatku berdiri...
" haha.... tidak tidak.. tentu saja tidak... aku hanyalah anak berumur 17 tahun yang bahkan lebih muda dari beberapa orang... ha. ha. ha... " katanya dengan suara tertawa yang monoton...
dan sedetik kemudian. ia mencekikku dari belangkang...
" STOP STOP!! " teriakku.... keras.. yang sontak membuat seluruh kelas tertawa....
" well enough for the joke... " katanya kemudian sambil melepaskan cekikannya... jakflsjdklfasd... sakit...
" saya adalah rosa... PENGAJAR ELEMENTALIST KALIAN.. " katanya dengan suara yang mengerikan..
" dan saya adalah 1 dari 4 orang di sekolah ini yang dapat menggunakan 4 elemen sihir... " katanya kemudian.. yang disambut dengan wow dari seluruh murid...
" well klein dan ray... silahkan duduk... " katanya kemudian.. sesaat sebelum aku duduk aku kembali memikirkan beberapa ancaman kepada mereka... " well well... anak kecil labil yang brutal... menjijikkan... " pikirku...
" oh dan klein.... hehe.. " ia tertawa sinis padaku.... aku bergidik ngeri melihatnya...
" sekarang.... mari kita mereview kembali... sihir elemental adalah sihir yang menggunakan kekuatan alam... api air angin dan tanah.... api menghasilkan tanah. tanah menghasilkan air.. dan air menguap menjadi angin... angin memberi api kehidupan... setiap elemental saling berhubungan... " kata rosa panjang lebar...
" setiap kekuatan memiliki karakteristik tersendiri... api sebagai orang yang agresif.. air sebagai orang yang tenang. tanah sebagai orang yang bijaksana.. dan angin sebagai orang yang tidak dapat diduga... " katanya lagi...
" cara mengetahui kekuatan kalian adalah menggunakan kristal ini... " katanya sambil menunjuk kepada bola kristal didepan nya...
" api adalah merah. air biru. tanah kuning dan angin hijau... " katanya kemudian...
" ray klein... kalian berdua yang tak tahu karakteristik kalian.. silahkan maju... " katanya kemudian..
aku dan ray kemudian maju kedepan... melangkahkan kaki kami berdua sampai akhirnya tiba di depan kristal tersebut.... " ulurkan tangan mu ray... " kata rosa...
ray mengulurkan tangannya hiingga menyentuh kristal tersebut... tiba2 warna hijau muncul dari tempatnya...
" angin... " kata rosa singkat... " NEXT!! " teriaknya...
" hehe.. klein.... gi- li- ran- mu... " katanya dengan nada yang mengerikan.. seolah2 aku sebagai main character dari drama horror thailand yang sering kulihat.. apa itu namanya.... phobia...
aku menyentuh kristal tersebut.. dan warna kuning muncul dari tempatnya...
" WHAT!? BIJAKSANA?! " teriak rosa tidak percaya... ksafjksaljfdka.. guru macam apa yang mengatakan hal seperti itu....
" pikirkan kamu itu guru.. " aku mengirimkan beberapa kalimat kepadanya..
ia tiba2 berbalik dan menatapku.. " well klein kamu sihir tanah... silahkan duduk... " katanya singkat...
" well perempuan itu memuakkan.. " kata 'evil' me padaku,...
" yeah... tentu saja... " balasku...
" LET'S KILL HER!! " lanjutnya....
asdkfjaskldfas.... apa2an ini....
kelas tersebut diakhiri dengan rosa membicarakan cara menggunakan kekuatan tersebut. meskipun aku tentu saja tidak mengerti bagaimana caranya.... namun ada 1 yang kupelajari... cara untuk membuat batu tiba2 muncul dari tanah... cuman itu saja...
* KRINNGGG *
aku membereskan bukuku dan berlari ke kelas berikutnya... sampai tiba2 di depan pintu terdapat seorang cowok... yang alay... tadi.... siapa itu namanya... vincent... ya... mungkin itu... apa yang ia mau lakukan sekarang...
" ikut eke... " katanya sambil berjalan dengan gaya bak supermodel jadi2an... menjijikkan...
" KILL HIM!! " teriak 'evil' me...
aku mengikutinya dari belakang sampai akhirnya kita tiba di sebuah taman yang sangat luas..... seperti arena bertarung....
" ayok... keluarkan sihir ente... " katanya
" ASDKjfskadljfkasldfjklas " aku terdiam tercengang..
*END FLASHBACK*
" Dia Datang " kata 'evil' me...
- End of chapter 6 -
Chapter 7 : Fight!
- Klein Pov –
“ quick quick “ teriak evil me dalam diriku… dasar sialan… kau yang membuatku dalam keadaan seperti ini dan sekarang kau yang memerintahku?! What the fuck…
Tiba2 dari tangan Vincent keluar 2 bola api yang sangat besar… api yang begitu besar. Berkobar2…. Sampai2 aku sendiri heran.. kenapa ya g kebakar tangannya gitu…. Hmmm…. Ahh… sihir…..
Sedetik kemudian ia mengayunkan ke dua tangannya… membuatku yang sekarang berdiri keheranan terkejut. Ia melemparkan ke dua bola api yang berada ditanganku… oh shit!! Refleksku….. aku tidak sempat menghindar…
“ aahhh… bodoh!! “ teriak evil me…
Sedetik kemudian. Aku dapat merasakan tubuhku bergerak sendiri.. bergerak sendiri menuju daerah yang lebih aman…
“ what the… “ ucapku keheranan… Vincent yang melihatku berhasil menghindar itu otomatis bergerak mendekatiku… tangannya berubah menjadi api.. atau bisa disebut jg membuat api..
Aku bersiap2 menjauh dari dirinya.… namun untuk kesekian kalinya Vincent melemparkan beberapa bola api yang dilemparkan tepat di belakangku… membuatku tidak dapat lari darinya…. Satu2nya kesempatan adalah untukku menyerang dirinya…. Aduh bagaimana ini….
Aku mengingat2 kembali pelajaran rosa tadi… seandainya saja aku dapat melemparkan tanah sesuai dengan elemenku…. Oh… tunggu…
Aku mengangkat tanganku tinggi2… mengatur nafasku dalam2… dan kemudian menghentakkannya kebawah…. Tiba2 di depanku muncul sebuah tembok yang terbuat dari tanah.. yang berguna untuk melindungiku… oh. Thx god aku belajar untuk memunculkan tanah tadi pagi… THX ROSA!!!
“ jangan senang dulu … “ tiba2 evil me berkata…
Tembok yang tadi kubuat yang melindungiku tiba2 terkikis…. Sedikit demi sedikit… Vincent sedang memukul tembok tersebut dengan kekuatan apinya…. Buru2 aku mengambil tindakan ke 2… aku mengangkat tanganku tinggi2 dan mulai berkonsentrasi….
“ HAAH!!!! “ teriakku sambil menghentakkan tanganku
“ BUK!! “ terdengar suara hentakkan yang sangat keras… apa kah berhasil??
Beberapa detik kemudian tidak ada lagi tembok tanah yang terkikis didepanku…. Yang ada adalah beberapa erangan kesakitan… sepertinya dari Vincent…. Aku menurunkan tembok tanah tersebut dan kemudian melihat apa yang dilakukan Vincent saat ini….
Ia sedang berjongkok dan kemudian sedang memegang sesuatu… sesuatu yang ada di selangkangannya (?)… ja… jangan. – jangan…
“ SIALAN!!! ENTE SENGAJA YA MUNCULIN BATU ITU TEPAT DI “ ANU “ NYA EKE “ teriaknnya keras….
“ HAHAHAHA!!! “ tawa evil me yang keras sekali..
“ a… aku…. G…. g sengaja … “ kataku panic… jujur saja.. aku tak tau apa yang akan kulakukan… aku baru saja berlatih cara memunculkannya… namun tentu saja.. memunculkannya tidak pasti sesuai dengan keinginanku… jadi… ini tentu saja bukan kesalahanku…
“ SHIT!! “ teriaknya
“ SEBAIKNYA ENTE BERSIAP2…. “ teriaknya keras…
“ adjfklasdjfkalsd… gimana sekarang… “ kataku panic… semoga saja evil me mempunyai penyelesaian dari masalah absurb ini… kl tidak… waaaaa….. mati aku..
Vincent membuka bukunya lagi…. Melihatnya… membalik2kannya… dan kemudian berkata
“ oh.. ini saja… “ katanya singkat… sambil berkata seperti itu.. ia bersiap2 merapalkan mantranya… cahaya berwarna warni tiba2 mengelilinginya. Seperti menamenginya dengan dunia luar… ia terus melafalkan mantranya… sampai akhirnya sebuah cahaya pink masuk kedalam bukunya… dan kemudian…. Buku tersebut…. Berubah menjadi…..
“ HAH?!!! “ ucapku kaget…
“ AHHAHAA!!! “ ‘evil’ me tertawa sangat keras didalam tubuhku..
Ya.. bagaimanapun tidak ada yang tidak tertawa melihat pemandangan ganjil seperti ini… buku tersebut… berubah… menjadi sebuah parfum… sebotol parfum… sebotol parfum yang berwarna pink... parfum yang mirip sekali dengan parfum yang dibeli oleh ibu – ibu gaul yang pergi ke mall matahari.
“ anu…. G salah? “ tanyaku padanya…. Sedikit ragu…
“ HAHAHA!! ADA APA?? TAKUT AKAN KEKUATAN EKE? HAHA… TOO LATE HONEY… “ katanya sambil berkacak pinggang… ia bergaya bak seorang model yang anggun cantik dan mempesona… namun kenyataannya.. ia hanyalah seorang pria dengan kelebihan makeup…
kuurungkan niatku… tak mungkin kan aku berkata senang melihat perubahan bukunya menjadi parfum… I mean… aku membayangkan buku tersebut berubah menjadi tank super berarmor dengan “ …. “ aku terdiam sedikit mencerna apa yang akan kubicarakan padanya… namun penembakan misile 2 kali per sekali tembakan… namun tak taunya ini hanyalah sebotol parfum… yang dibeli oleh ibu2… what the hell with that??!!
“ bersiaplah hon… “ katanya padaku….
Ia mengambil parfumnya dan kemudian menyemprotkannya ketangannya… membuat seisi taman ini terpenuhi oleh wangi parfumnya yang memuakkan… I mean.. sebanci2nya aku dan segay2nya aku… tidak pernah sekalipun aku menggunakan parfum… apalagi parfum seperti itu… bias rusak image ku di mata dunia,..
“ First Perfume… “ katanya singkat… ia kemudian merentangkan ke 2 tangannya… 2 buah bolah api muncul dari kedua tangannya… aku kemudian berkonsentrasi lagi… bersiap2 membuat sebuah gundukan tanah tepat di kakinya.. membuatnya terpukul…
“ HAAH!!! “ teriakku…. Sebuah gundukan tanah muncul di depannya…bersiap2 menerjang Vincent… namun ada yang aneh… vincent bergerak sangat cepat… ia menghindari terjangan tanah tersebut dan kemudian berlari mendekatiku…. sedetik kemudian. Vincent telah sampai di depanku… WHAT THE!!! ia memegang ke 2 tanganku. Memegangku dengan ke 2 tangan yang terbalut dengan api… kemudian mengunciku…
“ ARGGHH!! “ erangku kesakitan. Rasa panas membara yang hinggap di ke 2 tanganku sangat menyakitkan…
Dan sedetik kemudian semuanya kosong… gelap
- Raymond PoV-
“ KLEIN!! “ teriakku khawatir melihat Vincent sekarang sedang mengunci ke 2 tangan klein… ia terlihat sangat kesakitan… kasihan klein…
Tiba2 sebuah cahaya kehitaman menyelimuti klein… Vincent yang melihatnya seperti itu buru2 menjauh. Ia menjaga jaraknya… cahaya kehitaman itu melingkari tubuh klein… dan kemudian masuk kedalam tubuhnya… berbeda dengan cahaya pink Vincent yang masuk ke dalam buku Vincent..
Tiba2 klein terbangun dari tempatnya…. Namun mimic dan gerakannya sangat berbeda sekali dari klein yang kukenal… yang ini terlihat lebih beringas… dan terlihat sangat marah… kenapa dia….
“ HAAH… “ ia mendesah hebat….
“ bodoh sekali kamu klein klein… “ katanya berbicara sendiri…. Ha??? Apa maksudnya??
“ kamu… banci… “ katanya pada Vincent.. Vincent memelototinya dengan pandangan menyeramkan… seperti nya kalimat “ banci “ adalah sebuah kalimat yang A Big NO!
“ Wrong Move Honey… “ katanya sambil menyemprotkan parfum nya ke seluruh badannya..
“ second perfume… “ katanya singkat…
sedetik kemudian tubuh vincent mulai kabur… tubuhnya kelihatan transparan… dan tiba2 vincent ke 2 muncul. Vincent ke 3 muncul.. dan seterusnya sampai tiba2 muncul 6 orang Vincent… benar2 pemandangan yang mengerikan. 1 buah Vincent saja sudah sangat mengerikan.. apalagi dengan adanya 6 orang dirinya… benar2..
“ bersiaplah honey “ ke 6 orang Vincent itu mengucapkan kalimat yang sama…. Ada apa ini???
Klein yang dari tadi berdiri diam itu sekarang telah bersiap2… berkonsentrasi keras oh… sepertinya ia berniat untuk membuat gundukan tanah lagi….. kemudian menghentakkan tangannya keras…
“ eh?? “ ucapku terheran2…. Tidak ada sebuah gundukkan tanah yang muncul… ataupun 1 pun tanah yang muncul… aku menatap klein… namun sepertinya ia kelihatan lebih bingung lagi/
Sedetik kemudian Vincent melontarkan pukulannya kepada klein… membuatnya terhempas jauh dari tempatnya…
Klein berusaha berdiri… “ GRRR !! “ erangnya…. Tiba2 sebuah bola api muncul dari tangannya…. Bola api yang berwarna biru… bola api yang berwarna sangat indah…. Aku terkejut melihatnya melakukan hal seperti itu… bukannya…. Tanah?? Elemen klein adalah tanah?? Lalu??? Kenapa ia bias mengeluarkan api??? Aku melihat wajah klein… ia tersenyum sekarang….
“ bersiaplah… “ katanya singkat…. Klein kemudian melemparkan bola api berwarna biru tersebut kepada Vincent….
Saat itu juga. Terdengar sebuah kepakan sayap… sayap yang lebar… mengeluarkan angin yang sangat dahsyat. Membuat api yang dilemparkan klein padam. Dan vincent2 tersebut menghilang menyisakan hanya 1 vincent yang asli..
“ BERHENTI!!! “ teriaknnya… aku tau suara itu…. GILDART… ia sedang menggunakan wujud naganya untuk melerai mereka berdua… benar2 kekuatan yang sangat hebat…
“ pfft… “ aku mendengar suara dengusan klein… dan sedetik kemudian. Ia terjatuh…
“ KLEIN!! “ teriakku keras padanya… aku langsung melesat mendekatinya….
“ km gpp? KLEIN??? “ aku bertanya.. menggoyang2kan tubuhnya… ia… pingsan….
“ ADA APA INI??? “ tiba2 seorang cowok berambut cepak datang melihat kerumunan ini…. Ia menggunakan setelan seragam yang berbeda dengan seragam yang kami pakai… seragam yang kami pakai menggunakan jaket berwarna hitam… sedangkan padanya. Ia menggunakan jaket berwarna abu2…
“ KLEIN?? “ ucapnya singkat..
- Klein PoV –
“ urghh… “ aku dapat merasakan sakit di sekujur tubuhku….
“ sebaiknya kamu jangan bangun dulu… “ tiba2 seseorang berkata…. Aku menatap kearah suara tersebut…
“ steven??? “ kataku singkat…
“ kamu gimana sih… 1 hari masuk udah bikin keributan “ ia memarahiku..
“ untung saja ada orang ngasih tau kalo ada perkelahian…. “ lanjutnya lagi..
“ …. “ aku terdiam….
“ tapi kamu hebat…. Bisa menyaingi top 10 dari sekolah kita…. Vincentius Savierga… “ katanya lagi…
“ HUK!! … “ aku terkejut mendengarnya… seseorang seperti itu bias dikatakan top 10 di sekolah ini??? ABSURD!!
“ kamu gpp?? “ steven kelihatannya sangat khawatir padaku..
“ apa… yang terjadi setelah aku pingsan?? “ tanyaku…
“ oh… itu.. gildart membuat semacam tameng sihir padamu dan Vincent.. membuat kalian g bisa menggunakan sihir…jadinya kalian bisa diselamatkan… kalo g… ada yang terluka kalo berniat melerai kalian… terus kamu yang pingsan kubawa ke asrama… sedangkan Vincent yang mencari gara2 sekarang sedang dihukum…. “ kata steven panjang lebar.. menjelaskan semua kekacauan yang baru saja kubuat…
“ …. “ aku terdiam sejenak…
“ ah… tapi kamu itu heroic…. “ lanjutnya padaku..
Aku menatapnya terheran heran.. “ heroic? “
“ ya…. Demi orang g km kenal. Kamu bahkan sampai bertarung hingga babak belur kaya gini… apa lagi kalo bukan heroic… “
Asdfjklasjdkflas…. Itu gara2 evil me… dasar…. Eh wait… aku daritadi belum mendengar cemohan evil me.. yang terus berkata “ kill me “ “ kill me “ itu… dimana dia??? Apa yang terjadi??? Errr….. ini semua gara2 dia…. Urgh… tapi mau gimana lagi.. nasi sudah menjadi bubur… kepalaku pusing…..
Aku memegang kepalaku. Sedangkan steven dari tadi melihatku khawatir…
“ tidurlah… “ katanya singkat…
Aku membaringkan kepalaku… otakku pusing dari semua kejadian ini… tapi ini lebih baik dari pada di rumah….. dirumah yang terus menerus memiliki masalah itu…..
- END OF CHAPTER 7 -
CHAPTER 8 : List!
- Raymond PoV –
“ klein… “ ucapku seraya berjalan mondar – mandir di sekeliling kamarku… atau lebih tepatnya asramaku.
“ hah… “ desahku untuk kesekian kalinya hari ini. Jujur saja. Aku khawatir dengan keadaan klein.. namun aku tidak tau kemana pria yang berambut cepak itu pergi membawanya.
Pria itu berkata bahwa ia adalah teman sekamarnya klein. Jadi aku membiarkannya pergi membawanya… tapi kan aku gtw apakah itu beneran apa g…. jgn2 pria berambut cepak itu adalah anak buah pria jadi2 an yang bernama Vincent itu? Aaaaaaa… tidak…
“ arf… “ tiba2 suara gonggongan muncul. Seekor anjing golden retriver yang lucu tiba2 muncul dihadapanku.. aku mengelus kepalanya dan kemudian mengangkatnya ke pahaku. Membiarkannya tidur disana. Ia adalah Kevin. Seekor anjing yang dimiliki oleh teman sekamarku yang bernama Gary. Seorang murid senior dari AoM.
“ arf… “ gonggongnya lagi. Kali ini ia melihatku dengan tatapan yang sangat lucu. If you can say it in English… “ puppy dog eyes “ begitulah.. begitu lucu.. aku mengelus kepalanya lagi… rasanya semua bebanku hilang melihat anjing itu.
Tiba2 aku teringat klein… klein kan pembenci binatang… “ hah… “ desahku lagi… aku menghawatirkannya. Ia adalah temanku yang datang ke sini akibat keegoisanku… tidak mungkin ia terkena masalah seperti ini apabila ia tidak pergi ke sini bersamaku…
“ arf… “ Kevin menggonggong lagi.. kepalanya ditidurkan diatas pahaku dan kemudian kedua matanya menatap persis kearahku… ia kelihatannya sangat khawatir terhadapku…
Aku mengelus kepalanya lagi… “ thx vin…. “ kataku singkat sambil tersenyum kepadanya. Ia menjilatku terus menerus.. “ haha… stop stop… “ kataku sambil memeluknya.. tubuhku sekarang dipenuhi air liurnya.. yang entah mengapa segar sekali. Baunya seperti wangi seseorang yang baru saja menggosok gigi… aneh…
“ haha… udah dl ya…. Jadi basah ni…. “ aku menepuk kepalanya sekali. Menyuruhnya duduk….
“ arf.. “ balasnya.. bodoh sekali aku berbicara kepada anjing. Namun entah mengapa semua bebanku terangkat begitu aku melihat kelakuan lucu anjing tersebut..
Aku mengambil setoples kue yang berada di meja belajar.. dan kemudian memberikannya kepada Kevin..
“ aku mandi dulu ya… “ ucapku padanya sambil berjalan kearah kamar mandi
“ haha… “ tawaku sambil masuk kedalam kamar mandi mengingat betapa bodohnya aku berbicara kepada seekor anjing.. namun mana tau anjing disini dapat mengerti percakapan manusia dan sangat pintar.. haha…kemudian aku mulai menanggalkan pakaianku… mulai dari baju. Celana.. dan tentu saja celana dalam.. sekarang tak ada 1 helai benang pun hinggap ditubuhku… aku melihat kearah cermin… mengagumi setiap lekuk tubuhku… dan mendesah hebat… “ aku kaya cewek.. “ kataku singkat….
Kemudian mulai menyirami tubuhku dengan air. Dan mulai mandi..
Selesai mandi.. yang tentu saja sangat cepat. Secara airnya dingin… zzz... teman sekamarku Gary muncul di kamarku… ia membelakangiku.. jadi ia g tau akan kehadiranku. Dan sepertinya ia sedang memakan sesuatu..
“ lagi makan apa? “ kataku mengagetkannya..
“ burp… “ ia hampir saja memuntahkan semua makanan yang ada di mulutnya kearahku karena terkejut
“ hek hek… a… air… “ katanya terbata2… buru2 aku mengambilkan segelas air putih padanya.. ia meneguknya dengan sangat cepat…
“ haish… lu sih. Ngagetin orang… “ katanya sambil mengusap bibirnya yang sekarang belepotan kue.. kue yang sama yang kuberikan pada Kevin…. Well… like owner like pet… tak apalah..
“ hahah… maaf maaf… “ kataku seraya menggabungkan kedua tanganku didepannya seperti orang yang mau berdoa…
“ iya iya… bawel. Minta maaf jg g usah kaya gitu.. “ katanya sambil menepuk kepalaku pelan..
“ Kevin mana? “ tanyaku padanya..
Entah kenapa pertanyaanku itu malah membuatnya panic… tah apa aja… “ eh.. oh… di.. dia lagi jalan2 kali.. tar kalo lapar jg pulang… “
“ ohhh… “ aku meng oh kan nya saja… jjr aja… peliharaannya lebih asyik daripada majikannya… aku tidak biasa berbicara kepada orang yang baru kukenal..
“ oh ya…. Temenmu… siapa itu namanya… calvin… “
Calvin??? Emg aku punya temen yang namanya calvin??? Ada ya?? Perasaan orang yang kukenal disini cuman klein dan Mario.. terus kamu d…
“ calvin? “ aku menatapnya dengan wajah terheran2..
“ calvin klein… “ lanjutnya lagi…
“ AHAHAH!! “ aku tertawa terbahak2 mendengarnya berkata seperti itu
“ pfft.. temenmu namanya aneh… namanya mirip celana dalam… “ lanjutnya lagi..
“ namanya klein… haha.. “ aku terbatuk2 mendengarnya berkata seperti itu… namun sedetik kemudian ia berkata serius padaku..
“ well… mgkn sebaiknya kamu liat ini d.. “ katanya sambil memberikan sebuah kertas kepadaku…
“ apa ini? “ tanyaku sambil melihat judul yang tertera pada kertas itu… “ top 20? “
“ sesuai judulnya… top 20… top 20 di sekolah ini… “
Aku membaca dengan seksama mulai dari bawah sampai atas… dan menemukan klein berada dalam urutan ke 8.. persis dibawah Vincent..
“ a.. apa??!!! “ teriakku kaget…
“ ya… buruk… buruk sekali…. “
“ loh?? Kok buruk..??? “
“ of course!! Temanmu masuk dalam top 10 dari sekolah ini… dari semua murid sekolah ini yang jumlahnya lebih dari 10rb orang ini dia bisa masuk ke dalam peringkat 10... “ katanya panjang lebar.
“ hah??? Buruknya apaan? “ tanyaku lagi. Masih tidak mengerti tentang permasalahannya… well I mean.. bukankah ini baik??? Ini berarti dia hebat. Dan kemampuannya diakui…
“ well.. tidak sama sekali di sekolah ini… ini bukan semacam peringkat kelulusan atau apalah itu namanya yang kamu pikirkan… ini semacam peringkat suatu kekuatan… dengan kata lain RESPECT! Kamu akan mendapatkan kedudukan apabila kamu masuk kedalam salah satu dari peringkat ini… “
“ well . bukankah itu baek? “ Tanya ku lagi padanya… well I don’t see the problem disini…
“ buruk… buruk sekali…. Bukankah kubilang… orang yang berada pada peringkat ini umumnya adalah orang yang terbaik diantara yang terbaik… “ katanya lagi padaku..
“ ha?? “ aku terheran2 mendengarnya… tidak ada 1 pun yang kumengerti
“ hah.. “ ia mendesah.. “ well kamu dan klein baru masuk kesini… dan entah dengan keajaiban apa temanmu bisa setara dengan vincent. Seorang yang telah masuk dalam peringkat ke 7 dari sekolah ini. Dan telah diakui kekuatannya.. “
Aku mengangguk sekali.
“ apa yang orang akan lakukan bila mengetahui temanmu itu baru pertama kali masuk ke sini … “ tanyanya padaku..
“ kenalan… “ aku menjawabnya sambil tersenyum. Mengingat klein adalah seorang yang sangat asyik untuk diajak bicara. Dan tidak mungkin ada orang yang akan memusuhi klein..
Gary menepuk kepalanya sendiri dan kemudian mendesah lagi… “ well…. Kalian baru masuk kesini.. jadi tentu saja sihir yang kalian pelajari itu sangat minim dan terbatas… jadi? Apa yang bakalan orang2 lakukan bila tahu tentang hal ini?? “ tanyanya lagi padaku…
“ mengajari kita semua?? “ aku menjawabnya agak ragu2 kali ini… well. Aku melihat Mario berbaik hati padaku kemaren waktu aku tersesat. Dan jg ia menjawab semua pertanyaanku tentang sekolah yang baru kukenal ini… jadi semua orang disini sangat baik.. mereka bersifat kekeluargaan. Apalagi dengan adanya asas sosia-bleh atau apalah itu yang dikatakan rosa kemaren…
“ DUK!! “ aku melihat Gary memukul2 dinding disampingku dengan kepalanya…
“ ahh Tuhan… maafkan hambamu ini… “ katanya kemudian… ia kemudian berdiri dan mengambil 6 buah bolpen / bolpoin / pena…
“ denger ya Raymond yang manis… “ katanya sambil tersenyum padaku… ada apa sih… salah ya jawabanku??
“ ini ya… anggap 1 bolpen yang kupegang di tangan kiriku itu klein… “ aku mengangguk setuju.. “ dan anggap 5 bolpen yang kupegang itu orang2 di AoM “ katanya lagi..
“ begini… “ ia menirukan anak kecil yang sedang bermain perang2… tangan kanan yang berisi 5 buah bolpen itu di hantamnya ke arah tangan kirinya yang kemudian diikuti dengan suara “ pow pow.. dadadadada…. Booomm!! DUARR!!! “ dan kemudian tangan kirinya itu jatuh.
“ mengerti? “ katanya padaku
“ ha??? Hubungannya klein sama bolpen apa? “
Ia kemudian Melempar semua bolpen yang berada di kedua tangannya dan kemudian pergi ke ranjangnya… “ udah gw mau tidur… “ katanya singkat… meninggalkan ku yang sekarang bengong..
“ jadi?? Klein jadi bolpen gitu??? “ tanyaku lagi padanya…
“ ASS!! TIDUR… “ teriaknya padaku… sambil melemparkan bantalnya padaku..
- Klein PoV –
Saat ini aku sedang berjalan kearah kelas pertama ku… Grimoire. kelas pertamaku semenjak kejadian 3 hari yang lalu.. dimana aku terbakar dan dipukul. Benar2 kejadian yang mengerikan… dan tentu saja aku dipaksa untuk berdiam diri di kamarku.. tanpa melakukan apapun.. dan anehnya aku tidak dapat mendengar suara evil me semenjak tragedy menakutkan kemaren… padahal banyak yang ingin kutanyakan padanya.. heran… dan baru hari ini aku dapat keluar dari kamarku…
“ maaf aku terlambat “ kataku sambil melihat kearah sir gammel yang kini tengah mengajar… entah mengajar apa aku tidak mengerti…
“ oh… mr klein… glad you came… sit down… “ katanya padaku… sok berbahasa inggris….
Aku melihat sekeliling kelas. Mencari2 sosok yang kukenal… Raymond tentu saja dia…. Mana dia. Oh… itu dia…. Sedang melihat kesini…. Tersenyum…. Melambaikan tangannya…. Seperti orang bodoh…. Zzz…. Benar2…
Aku melangkahkan kakiku kearahnya… dan kemudian duduk di sebelahnya,,
“ klein… kamu baik2 saja? “ tanyanya padaku
“ ya… “ aku menjawab sambil tersenyumm…
“ oh ya.. kita udah belajar apa? “ tanyaku padanya… well… aku g masuk selama 3 hari dan aku tak pernah keluar dari kamarku… yang tentu saja mengasingkanku dari dunia luar…
“ hmm??? Oh… alchemy… dan cara bertarung… “ katanya padaku… well.. happy me… 3 hari g masuk cuman lewat 2 subject…
“ oh oh.. n bdw… miss rosa nyari kamu… “ lanjutnya lagi.. ada apa lagi nenek tua itu nyari aku… haish… bener2….
“ eh klein… “ lanjut raymond lagi..
“ ??? “ aku menatapnya…
“ hubungan kamu sama bolpen itu apa? “ tanyanya singkat… yang kubalas dengan ajkflsjakflasjdklf… aku menghiraukannya lagi setelah itu…
Aku larut dalam pemikiranku sendiri.. mengingat kejadian 3 hari lalu.. dimana aku sedang bertarung dengan Vincent… apa yang terjadi saat aku pingsan…. Perasaan aku pingsan saat aku sedang di genggam oleh Vincent.. namun berbeda sekali dengan apa yang dijelaskan oleh adam… ia berkata aku sangat hebat… bisa mengeluarkan elemen api… padahal elemen ku sendiri adalah tanah….
“ hah… “ aku mendesah hebat. Melihat sekeliling… tanpa sadar bahwa sir gammel telah berada di depan mejaku..
“ KON – SEN – TRA – SI “ teriaknya padaku…. Err…. G tahu apa orang lagi sibuk tentang masalah ini…. Asss….. shit…
“ HOAAMMMM…. “ tiba2 sebuah suara muncul…
“ lama sekali aku tidur… “ tiba2 sebuah suara yang sangat kukenal muncul… ya… itu… evil me…
“ berapa lama aku tidur?? “ tanyanya padaku..
“ 3 hari… “ aku menjawab tanpa suara… karena kita tidak memerlukan suara untuk berkomunikasi… ia adalah aku dan aku adalah dia… kita tinggal memikirkan apa saja yang ingin kita katakan.
“ owh… “ ia membalas singkat…
Dan kemudian bell pun berbunyi…
End Of Chapter 8
Laporkan post
- Raymond Pov –
“ so class ingat… Besok Kita akan mempraktekkan cara penggunaan Grimoire kalian… jadi bersiap2lah… “ kata sir gammel pada kita semua. Sambil berjalan kearah pintu keluar runangan kelas ini.
“ klein… “ panggilku padanya yang kini sedang duduk disampingku.. ia lebih sering bengong dari tadi..
“ hmmm? “ katanya sambil tersenyum.. terlihat dari raut wajahnya ia lagi berpikir tentang sesuatu.
“ ayo keluar. Ke kantin.. “ kata ku padanya. Semenjak kemaren ia terlibat masalah dan 3 hari tidak masuk. Aku merindukannya. Apalagi aku tidak tahu dimana asramanya. Aku mau bertanya kepada rosa. Namun aku belum melihatnya dari kemaren. Bahkan di kelas elemental saja dia tidak masuk. Jadi saat kelas tersebut kita disuruh melakukan hal bebas…
Aku menggunakan waktu tersebut untuk mengelilingi sekolah ini.. melihat2 dimana tempat2 yang bagus dan indah. Namun tetap saja. Tidak mungkin dapat mengelilingi tempat ini dalam waktu 3 hari.. meskipun aku sudah mengetahui seluk beluk tempat ini sehingga tidak mungkin tersesat lagi… well. Aku belajar dari pengalaman..
Klein mengangguk setuju… kami berdua pun bersiap – siap membereskan buku2 dan peralatan kami. Dan bersiap – siap pergi keluar kelas.
Saat perjalanan ke kantin terlihat beberapa orang melihat klein dengan segan… wow. Efek 20 top di sekolah ini sangat hebat. Bahkan beberapa orang melihat ku dengan segan jg… “ Yay!! “ syukurlah aku berteman dengan klein… aku berjalan ke arah kantin dengan bangganya membusungkan dadaku dan melihat2 sekeliling selagi berjalan… klein yang melihatku berjalan berlagak seperti itu hanya dapat mendengus dan tertawa sedikit. Syukurlah. Ia tidak murung lagi…
“ jadi kemana kita? “ Tanya klein
“ kantin kan?? “ aku balas bertanya. Apakah ia tidak mendengar dengan jelas perkataanku tadi.. kenapa sih dia.. kayanya dia sering kurang konsentrasi.
“ oh.. iya iya… “ katanya sambil mengangguk2…
Beberapa menit kemudian kami berdua sampai ke sebuah lorong pintu besar. Didepannya terdapat beberapa hamparan makanan yang tergeletak dengan beralaskan piring di sebuah meja besar… buffet… mgkn itu yang dapat mendekati apa yang kita lihat sekarang ini.
Beberapa murid2 melihat kearah kita berdua selagi berjalan untuk mengambil makanan tersebut.. atau g bisa dibilang. Melihat klein.
“ ayo makan.. “ kata klein sambil mengambil sebuah piring dan kemudian mengisinya dengan beberapa potong ayam dan berbagai jenis sayuran.. Aku mengangguk dan melakukan hal yang sama.. kemudian mencari tempat duduk kosong sambil memakan makanan kami
“ well lihat sekelilingmu… “ kata klein padaku. Aku kemudian melakukan apa yang disuruhnya dan kemudian berbalik melihatnya terheran2… tidak mengerti apa yang ia maksudkan
“ ha? “ tanyaku..
“ lihat itu… “ katanya sambil menunjuk kearah 1 meja.. 1 meja yang berisi 10 murid yang sama sekali tak kukenal dengan berbagai gender… mereka sedang tertawa keras sekali membuat orang2 lain merasa terganggu..
Aku berbalik melihat klein.. “ ha?? “ ucapku lagi..
Ia mendesah dan kemudian berkata padaku… “ well Raymond… bisa dibilang system sekolah ini sangat amat dasar sekali… “ katanya padaku. Aku mengangguk. Meskipun aku tidak mengerti apa yang ia katakana.
“ jadi begini… “ katanya singkat
“ sekolah ini sama seperti sekolah lain.. dengan murid2 yang sama seperti sekolah lain… ada yang di kerjai. Dan ada yang mengerjai… seperti sekolah lain pada umumnya.. “ katanya panjang lebar. Aku hanya mengangguk setuju…
“ liat murid2 tadi… “ katanya padaku.. aku melihat mereka… salah satu dari kelompok tersebut melihat kearah murid lain yang sedang berjalan melewati mereka… ia mengeluarkan kakinya. Dan sedetik kemudian murid yang sedang berjalan melewati mereka itu terjatuh menumpahkan semua makanan yang dibawanya.
“ see… “ kata klein padaku.. aku masih tetap melihat murid yang jatuh tersebut… matanya sembab seakan2 mau menangis… namun ditahannya. Ia kemudian mengambil piring yang dijatuhkannya dan kemudian berlari kearah pintu keluar dan menghilang disana… yang kemudian diselingi oleh tawa keras dari murid2 di kelompok tersebut. Namun ada 1 orang yang tidak tertawa Saat kulihat kemudian orang tersebut kelihatannya sangat kukenal…
“ ma… Mario??? “ ucapku terkejut melihatnya…
*Kring*
Bel masuk pelajaran elementalist berbunyi… kami berdua pun bergegas menghabiskan semua makanan.. namun aku tidak berselera… mataku tidak percaya dengan apa yang kulihat… kok bisa… seorang Mario yang baik hati tiba2 bergabung dengan kelompok seperti itu???
“ hah… “ aku mendesah lagi… klein yang berada di sampingku sadar.. namun ia tidak melakukan apa2… well… aku jg tidak mau terlalu bergantung padanya. Karena ia telah terkena masalah besar… haha…
Kami berdua masuk kedalam ruangan kelas dan melihat rosa sedang berdiri bersama 4 orang lainnya… satu orang cewek yang tidak kukenal dengan rambut warna – warni menatap tajam kearah klein
Kulihat cowok yang berambut cepak itu berada di salah satu orang yang berdiri tersebut… namun cuman dia satu2nya yang mengenakan seragam abu2
“ Steven?? “ klein berkata.
Cowok yang bernama steven itu menoleh kearah kami berdua dan kemudian tersenyum lebar sambil berjalan kearah kami.
“ EHEM!! “ teriak rosa…
“ well well… it’s so nice to see you…. Klein…. “ lanjut rosa…
Klein terdiam sejenak dan kemudian mendengus.
Tiba2 rosa berjalan sangat cepat kearah klein dan kemudian memukulnya tepat di kepalanya… ada apa sih dengan kedua orang ini.. g bisa akur apa?? Murid murid lain yang melihat klein dipukul seperti itu hanya dapat menahan tawanya. Sedangkan aku masih terlihat khawatir kepadanya. Soalnya dia baru sembuh..
“ … “ klein terdiam sambil tetap berjalan meninggalkan rosa yang sekarang terlihat terheran2.. mungkin ia merasa tersinggung.. secara ia adalah guru namun dihiraukan… tak pernah kulihat klein seperti ini dengan orang lain. Aku mengikuti klein dari belakang dan kemudian duduk di sampingnya..
Aku menatap kedepan dan kemudian melihat kearah 4 orang murid yang sekarang sedang berdiri di hadapan rosa. Mereka memperkenalkan diri mereka masing2… dari yang paling kiri…
Seorang cewek dengan rambut panjang yang diikat di kedua sisi nya… ia memperkenalkan dirinya sebagai Sheila.. ia mengatakan bahwa sihirnya adalah air.. yang menandakan ia adalah orang yang tenang.
Sedang kan cowok yang berada di samping kanan Sheila adalah Marco… ia adalah seorang cowok dengan rambut panjang.. hampir sama dengan seorang cewek tomboy… dan kemudian memperkenalkan bahwa ia memiliki elemen tanah
Di samping marco adalah seorang cowok berambut cepak tadi yang berpakaian baju abu2… ia memperkenalkan diri sebagai steven… pzz duh… aku udah tau… haha… well anyway… ia yang paling mencolok diantara orang yang lainnya… bukan karena ia menggunakan seragam abu2… namun karena wajahnya yang lumayan ganteng… membuat semua murid2 cewek bergossip ria tentangnya…. Ia memiliki elemen angin..
Kemudian 1 orang cewek lagi. Yang kelihatannya seperti berandalan… rambut panjangnya diwarna – warna yang tadi melihat tajam kearah klein… menggunakan sebuah baju V neck yang sangat ngepres. Yang hampir saja memperlihatkan kedua buah bola basket ( baca : buah dada ) dan kemudian mengenakan sebuah hot pants yang memperlihatkan bentuk tubuhnya. ia memperkenalkan dirinya sebagai Vincent… dan elemen nya adalah api…
“ EH? “ kataku terkejut mendengar cewek tersebut mengucapkan namanya… beberapa orang jg memberikan reaksi yang sama.. namun beberapa orang lagi tidak menghiraukannya. Malahan ia hanya tersenyum singkat..
Berbeda dengan klein yang sekarang sedang memperhatikan cewek yang bernama Vincent itu dengan sangat hati2…
Sedetik kemudian cewek tersebut mengambil sebuah buku… buku grimoire lebih tepatnya. Dan kemudian mengucapkan sebuah mantra… buku tersebut kemudian mengeluarkan cahaya warna – warni yang kemudian masuk kedalam tubuh cewek tersebut…
“err… “ ucapku melihat perubahan yang terjadi pada cewek tersebut… belahan dada yang tadi di ada padanya sekarang hilang… cewek yang tadi berdandan seperti berandalan tersebut sekarang berubah menjadi seorang cowok yang menjijikkan kemaren yang bernama Vincent… ia melambaikan tangannya dengan gaya feminism dengan baju yang sama dengan baju yang tadi dipakainya… baju V neck tersebut dan sebuah hotpants… yang tentu saja membuat kami semua yang berada dalam ruangan kelas tersebut melotot bengong kepadanya..
“ aih… jangan lihat eke la…. Eke tau eke cantik duech… “ katanya sambil berlagak bak seorang super model yang mau difoto dan kemudian mengedipkan sebelah matanya..
Beberapa murid terbatuk2 melihatnya berpose seperti itu… sedang kan 3 orang murid lainnya dan rosa sekarang sedang tertawa keras melihat reaksi kami semua..
Klein yang dari tadi melihat Vincent dengan seksama sekarang merinding.. entah apa yang dipikirkannya.. namun ia merinding…
“ nah class… “ kata rosa pada kami semua..
“ ke 4 murid2 ini akan mengajarkan kalian cara menggunakan sihir kalian… “ lanjutnya lagi… beberapa murid yang memiliki elemen api protes terhadap rosa… terutama yang cowok2.. membuat Vincent membentak mereka semua… well… Api… agresif… yap…
Aku tersenyum sedikit mengetahui bahwa vincent bukanlah orang yang mengajariku. Bisa mati aku kalo diajari olehnya…
Kelas kemudian terbagi menjadi 4 kelompok berdasarkan sihir elementalis mereka… beberapa bahkan mencoba masuk kedalam kelompok air yang diajari oleh Sheila terutama anak cowok. Atau lebih tepatnya anak cowok dari kelompok api… hahaha… aku tertawa sedikit melihat para cowok itu mengerubuni Sheila… sampai akhirnya Vincent dengan gaya feminimnya berteriak2 pada para murid elemental api…
“ eh… denger ya cyinn… eke sebenarnya kaga mau ngajarin kalian kalian semua.. secara bisa ngeresak meni pedi akyuu…. Tapi mau gimana lagi… eke kan ratu disini… HOHOHOHO … “ katanya yang diakhiri dengan tawa bak seorang ratu jaman dahulu kala…
Aku melihat klein yang sekarang berada dalam kelompok marco.
Kami semua di bawa ke taman.. taman yang sama dimana klein dan Vincent bertarung… dan kemudian rosa menjelaskan tentang sihir kepada kami semua..
“ dengar… “ kata rosa..
“ sihir elementalis merupakan sihir yang sangat berbahaya… kelas ini mempunyai presentase lebih besar dari pada kelas lainnya untuk merengut nyawa kalian.. “
“ namun… “ lanjut rosa “ sihir ini akan stabil apabila kalian memiliki seseorang yang berguna untuk menjaga kalian “
Tiba2 klein mengangkat tangannya dan kemudian mendengus sekali… sedetik kemudian sebuah pusaran angin keluar dari tanah tempat rosa berpijak membuat rambut panjangnya yang hitam pekat itu berterbangan.. “ ya klein.. aku memanglah seorang anak kecil yang malas untuk mengajar kalian semua.. ha- ha… namun aku tidak mungkin malas untuk menghajar salah satu murid disekitar sini… “ katanya dengan tawa yang monoton…
Sepertinya klein mengirimkan beberapa kalimat lagi kepadanya… haha…
“ oke class… let’s begin… “ teriak rosa… setelah mendinginkan kepalanya
Aku lebih menikmati pelajaran kali ini daripada pelajaran2 sebelumnya. Dan tentu saja dengan adanya mentor dari rosa. Aku pun setidaknya dapat mengirimkan sebuah angin yang tajam melayang ke sebuah batu yang sukses memberikannya sedikit goresan… sedangkan klein sekarang lebih bisa mengontrol kekuatannya.. berkat ajaran dari marco ia lebih bisa melakukukan berbagai trik dengan kekuatan tanahnya. Sampai akhirnya tiba2 vincent datang kepada klein..
“ sini… “ katanya dengan gaya yang melambai…
Klein yang jelas – jelas melihatnya. Menghiraukan ajakan Vincent entah apapun itu. Membuat Vincent naik darah dan mengirimkan beberapa buah bola api persis di hadapannya. Namun sedetik kemudian marco mengangkat tangannya dan kemudian sebuah pilar tanah menghalangi bola api tersebut. Membuat sebuah suara ledakan yang keras..
“ aku berharap kamu tidak meng “ apa – apa “ kan murid ku.. “ katanya singkat. Yang membuat Vincent otomatis mendengus dan lanjut mengajar murid – murid lainnya.
Saat kita semua berlatih. Tiba2 rosa angkat bicara.
“ class… “ katanya singkat.
“ untuk mengajari kalian lebih lanjut tentang penggunaan sihir dan pertarungan sihir.. “
“ maka kita akan memberikan sebuah contoh pertarungan… “ lanjut rosa..
“ marco dengan Sheila… dan steven dengan Vincent.. kalian tidak boleh menggunakan grimoire kalian.. kalian hanya boleh menggunakan sihir elemental saja “ lanjutnya lagi.
Para murid – murid beranjak pergi dari ke 2 tempat tersebut menyisakan ke empat senior – senior yang mengajari kami semua tadi sebuah ruangan yang cukup besar di taman tersebut…
“ WIND WALL!!! “ teriak rosa. Sedetik kemudian sebuah pusaran angin transparan mengelilingi marco Sheila Vincent dan steven. Membuat kami para murid dengan para senior dikelilingi sebuah pusaran angin transparan.
“ READY!!! GO!!! “ teriak rosa…
Ke empat murid senior tersebut langsung memberikan jarak pada musuhnya. Sedetik kemudian Vincent si agresif mulai membabi buta mengirimkan semua bola api yang dapat di keluarkannya kepada kedua musuhnya..
“ oi oi… “ kata steven kepada Vincent sambil menggeleng – gelengkan ke dua kepalanya.
“ HUAHAHAHA! BAKAR SEMUANYA… HAHAHA!!! “
Ledakan demi ledakan terjadi mengeluarkan asap hitam kelam yang tersisa dari ledakan ledakan tersebut. Sampai akhirnya Vincent berhenti..
Asap – asap tersebut mulai hilang dari tempatnya. “ geez… santai sedikit napa? “ tiba2 marco mengeluarkan suaranya… wow.. aku terkejut mereka masih dapat hidup dengan ledakan – ledakan yang mengerikan itu..
Sebuah pilar tanah besar muncul menamengi mereka dari semua ledakan – ledakan tersebut. Bahkan Sheila , dan marco tidak ada satupun yang terluka..
“ tuh kan… buang – buang tenaga.. “ kata steven pada Vincent..
“ heh.. setidaknya eke udah nyoba ya cyinn… “
“ errr…. “ jawab steven.
Tiba2 sebuah gundukan tanah muncul persis dibawah steven. Membuatnya terangkat dari tempatnya.
“ hah…. Turunkan aku marco… aku sedang tidak mood dengan semua ini… “ kata steven dari atas sana…
Tiba – tiba Vincent mengangkat ke dua tangannya dan kemudian membidik kearah pilar yang tadi di buat marco dan kemudian melemparkan 2 buah bola api yang otomatis membuat pilar – pilar tersebut runtuh…
“ WOY!!! “ teriak steven yang mau terjatuh dari tempatnya… sedetik kemudian sebuah pusaran angin kecil mengelilingi steven. Membuatnya terbang diatas langit.
“ yang penting kan turun… “ kata Vincent padanya
“ errr… “
Tiba – tiba. Sheila mulai menggunakan kekuatannya… sebuah bola air muncul persis didepannya…
Aku tertawa sedikit. Mengingat air tidak mungkin dapat melukai satu orang pun… tapi sedetik kemudian bola air yang muncul dihadapan Sheila berubah menjadi sebuah es.. sebuah es besar yang tajam. Dan kemudian melayangkannya kepada Steven. Namun Vincent bergerak lebih cepat dari pada Sheila dan kemudian menghatamkan 3 buah bola api kepada es Sheila.. sehingga memunculkan sebuah uap panas akibat benturan tersebut.
“ OKE OKE… “ tiba – tiba rosa berteriak dari luar pusaran angin transparan tersebut…
“ mari kita akhiri ini semua sebelum salah satu dari kalian terluka… “ katanya lagi… ia mengangkat tangannya untuk menghilangkan pusaran angin transparan itu. Dan kemudian keempat murid tersebut mulai menghilang kan kekuatannya satu persatu. Termaksud steven yang sekarang sudah turun dari langit..
“ well class… sekian pelajaran hari ini… sekarang.. enyalah dari hadapanku… HAHAA… oh n klein… temui aku nanti… “ kata rosa… aku melihat kearah klein dengan khawatir… namun ia tidak bergeming.. ia kelihatannya sangat santai…
Aku berjalan keluar kelas bersiap – siap kembali kedalam kamarku.. berharap saja aku dapat menemukan Kevin untuk melepaskan stress.. haha… banyak sekali yang kupikirkan hari ini. Namun tak tahu harus kumulai dengan apa.. bingung… ya itu yang kupikirkan sekarang.
Beberapa menit melamun. Sampai akhirnya kuputuskan untuk jalan – jalan saja. Karena di kamar pun aku tidak melakukan apapun.. setidaknya jalan – jalan aku dapat mengeksplore tempat ini.
Aku berjalan.. terus berjalan… sampai akhirnya muncul di sebuah cermin… cermin yang sama saat aku pertama kali berada disini… dan kemudian melihat cermin tersebut… bayanganku yang berada disana mulai bergerak – gerak. Membuat gerakan – gerakan yang unik dan lucu… aku ingat betapa konyolnya aku saat pertama kali ke sini yang mana baru 4 atau 5 hari yang lalu dan berteriak – teriak tak jelas melihat gerakan dari cermin itu bagaikan orang gila…
Aku masih tetap melihat cermin tersebut. Melihat bayangan diriku yang membuat gerakan – gerakan konyol. Namun tak ada gunanya. Pikiranku terlalu banyak dipenuhi oleh berbagai pertanyaan – pertanyaan.. mengapa Mario bisa ada disitu.. apakah ia jg termaksud orang orang yang mengerjai orang lainnya?? Dan tentang sifat klein.. ia banyak berubah semenjak datang kesini… meskipun aku tahu ia tidak menunjukkannya.. tapi.. for god sake. Kita udah temenan selama 3 tahun… g mgkn aku g tahu apabila ada sesuatu yang aneh dari dirinya…
“ hah.. “ desahku singkat… aku melihat bayanganku yang sekarang sedang menari – nari konyol di hadapanku… aku tersenyum sedikit dan kemudian melanjutkan eksplorasi ku… berjalan keatas…
Aku ingat tangga ini… ini adalah tangga yang awalnya ku naiki…. Haha…. Mgkn taman tempat dimana aku bertemu dengan Mario dapat menenangkan pikiranku sedikit… pikirku
Semakin keatas. Aku dapat mendengarkan sebuah nyanyian… sebuah nyanyian yang sangat indah… sampai akhirnya aku tiba di taman tersebut.. nyanyian tersebut terdengar lebih jelas disana.. benar – benar sebuah suara yang sangat merdu… namun begitu aku mendengarnya lebih jelas… aku heran… aku tidak mengerti satu pun dari kalimat tersebut. Namun anehnya. Kalimat – kalimat yang dinyanyikan itu terdengar langsung merasuk kedalam jiwaku… sangat nyaman… sangat indah… membuat sebuah rasa hangat yang hinggap persis di dadaku
“ aiph yos delij zuieg, en nedle eterne falfa,
slepir tes pauwel an hyzik,
fatere tes pauwel chs deleir, en ousye yor. “
aku menikmati setiap suara yang dinyanyikan itu.. sampai akhirnya nyanyian tersebut berhenti… rasa hangat yang hinggap di dadaku itu hilang seketika….
Aku mencari – cari sumber bunyi tersebut… sampai akhirnya sebuah isakan tangis terdengar… aku mencari tahu siapa yang menangis disana. Dan menemukan anak yang tadi terjatuh akibat ulah anak – anak di kantin itu berada disana.
“ siapa itu?? “ katanya saat aku mendekat berniat untuk menenangkannya.
Saat ia melihatku. Ia semakin terlihat ketakutan.. air matanya yang mengalir tadi dihapusnya sedikit.. namun tidak dapat menghentikan beberapa butir air mata lagi yang jatuh di matanya… melihatnya seperti itu.. aku merasa sangat kasihan padanya…
Aku mengangkat ke dua tanganku dan kemudian berkata “ wait!! Wait!! Aku g berniat untuk ngapa – ngapain kamu… “ semoga saja ia mengerti apa yang kumaksudkan.. namun berbeda dengan apa yang kupikirkan… ia kelihatan semakin ketakutan. Sampai akhirnya aku harus menurunkan kedua tanganku dan menyembunyikannya di balik punggungku…
Isakan tangis darinya terdengar lagi.. ia kelihatannya sangat ketakutan.. aku mendekatinya. Dan mencari – cari sesuatu di kantongku… sebuah sapu tangan yang biasanya ku gunakan..
Melihatku mendekat. Ia semakin ketakutan.. ia bergerak menjauh dariku.. namun tak ada yang bisa ia lakukan karena belakangnya adalah sebuah dinding. Aku mengambil sapu tanganku yang disembunyikan di kantongku.. terlihat ia menutup matanya.. apa yang ia lakukan?
Aku mengelap air matanya yang mengalir dengan kedua sapu tanganku… sampai akhirnya ia membuka matanya dan melihat ku terheran – heran…
Aku tersenyum… “ ini… buat ngelap air matamu… “ kataku seraya memberikan sapu tanganku tadi kepadanya.
Ia kelihatannya lebih rileks dari pada tadi… ia mengelap air matanya….
“ t.. thanks… “ katanya singkat… aku tersenyum padanya…
“ maaf ya… tadi aku liat kamu terjatuh.. tapi g bantuin kamu… “ kataku padanya.. aku merasa bodoh sekali melihat diriku tadi tidak melakukan apa – apa saat seseorang terkena masalah…
Ia tersenyum padaku… “ oh… gpp kok… udah biasa… “ senyumannya sangat tulus.. dan sangat indah menurutku… rambutnya yang sedikit panjang sangat cocok dengan wajahnya yang dihiasi oleh mata coklat nya , hidung mancungnya dan bibir merahnya…. Ia sangat tampan menurutku…. Eh bukan…. Sangat cantik… LOL…
“ eh? Kenapa? “ tanyaku padanya…
“ ya… aku memang sering dikerjai seperti itu… “ katanya padaku.. aku iba padanya bagaimana mungkin ia bisa mengatakan dikerjai adalah hal yang biasa…
“ bagaimana dengan temanmu??? Mereka g membantumu?? “ tanyaku padanya..
Ia melihat langit – langit dan kemudian tersenyum sedih.
Aku langsung tahu maksudnya… “ k… kamu g punya teman?? “ tanyaku padanya…
Ia mengangguk sedih. Dan kemudian membenamkan wajahnya pada kedua kakinya dan kemudian memeluk nya erat….
Aku bingung… jjr saja.. aku tak tahu apa yang harus kulakukan… aku tidak pernah melihat orang seperti ini. Dan tentu saja aku bingung mau melakukan apa terhadapnya..
Aku mengelus punggungnya “ kalo kamu g punya teman.. aku akan jadi temanmu… “
Ia melihatku dengan pandangan tak percaya… namun dapat kulihat ia sangat menghargai ucapanku..
“ Raymond.. “ kataku padanya sambil mengulurkan tanganku padanya..
“ j.. Jason… “ ia menjabat tanganku…. Aku tersenyum padanya… dan sedetik kemudian ia jg tersenyum bersamaku.
Ia melihatku terus menerus. Tanpa melepaskan pegangan tangannya…
“ emm… jas…. Tanganku sakit… “
“ eh?? Oh… hahaha… “ katanya sambil melepaskan tangannya dan tertawa lepas. Aku tersenyum melihatnya…
“ emm.. jas…. Itu lagu…. Yang kamu nyanyi itu.. lagu apa?? “ tanyaku padanya..
Ia kemudian tersenyum padaku “ laguku… “
“ hah??? “ aku tak mengerti maksudnya… namun ia kelihatannya sangat puas dengan jawabannya….
Sedetik kemudian ia mengeluarkan sesuatu. Sesuatu yang mirip sekali dengan sebuah buku…
“ grimoire?? “ tanyaku padanya yang dibalas dengan sebuah anggukan…
ia membuka bukunya dan memberiku waktu sedetik untuk melihatnya..
" hah??? " ucapku seraya melihat tulisan – tulisan yang ada di bukunya....
" hymnos... " katanya singkat...
aku mengangguk mengerti... ia bahkan memberikan nama kepada tulisan yang dibuatnya sendiri.. wow... tidak pernah terpikirkan olehku... harusnya aku membuat nama untuk tulisanku yang mirip dengan tulisan cacing itu... apa ya... hmmm...
" bisakah kamu menyanyi lagi? " tanyaku padanya...
ia menggeleng... " nyanyianku adalah kunci... " katanya singkat..
ia menyisir rambutnya yang sedikit panjang itu ke belakang.. membuatku dapat melihat tatto besar yang ada di dahinya...
" dan tatto ini berguna untuk mengekangnya.. "
“ hah??? “ tanyaku padanya..
Aku melihat tattoo besarnya itu… entah kenapa tadi aku tidak melihatnya saat aku meneliti wajahnya… namun saat kusadari.. tattoo tersebut hilang..
“ eh?? “
“ tattoo sihir… “ katanya sambil tersenyum…
" well anyway. nice too meet you, Jason " kataku sambil memberikan tanganku padanya.
" nice too meet you too... " i tersenyum padaku... memperlihatkan gigi2nya... sambil mengambil tanganku dan menyalaminya...
well... i meet a nice guy....
“ umm… anu… “ katanya lagi sambil menarik ujung bajuku sedikit…
“ bisakah aku bertemu denganmu lagi?? “ ia bertanya kepadaku… dan tentu saja kubalas dengan senyuman..
“ tentu saja…. “ kataku sambil memberikan no kamarku..
“ thx… “ ia kelihatannya sangat senang..
Aku kemudian pergi dari taman tersebut dan kemudian mulai mengingat lyric lyric nyanyian tersebut…. Nyanyian yang sangat indah. Yang dapat menenangkan hati setiap orang menurutku…
- End Of Chapter 9 –
- Klein PoV -
”PLAK!!!” sebuah tamparan keras hinggap di pipi kiriku.
”INI HA!!!! KENAPA DENGAN NILAIMU INI?? KENAPA CUMAN 85?!” teriak laki – laki yang berada di hadapanku sekarang ini.
”hiks… hiks…” aku tidak dapat menjawab.. hanya suara tangisanlah yang keluar dari mulutku.
”JAWAB!!!” teriaknya lagi yang diiringi dengan sebuah tamparan keras di pipi kananku.
Aku menangis lebih keras
”JAWAB! KLEIN!!!” kali ini ia memukulku membabi buta, tak peduli tentang rasa sakit yang kuterima saat ini. Meskipun sakit yang kurasakan di pipiku terasa panas, namun sakit yang kurasakan di hatiku lebih panas lagi.
****
”-in“
”Klein!!” panggil raymond
”eh… ah… Apaa???” tanyaku kaget.
”merenung lagi…”
”hmmm??? haha….” kataku.
”renungin apaan??” tanyanya.
”gak apa-apa kok…” kataku singkat. Jujur saja, aku tak mau membicarakan tentang pengalamanku dulu, pengalamanku yang dipenuhi oleh tangisanku setiap hari. Masa – masa dimana aku merasa kematian adalah tempat yang lebih baik daripada saatku di dunia ini.
”Ingat loh klein.. disuruh ke tempat miss rosa..” katanya padaku sambil tersenyum, senyuman yang sangat tulus, dengan bibir merah yang membentuk persis seperti panah cupid.
”Iya.. tenang aja…” jawabku sambil membalas senyumannya.
* KRIIINNGG *
Bel Kelas Grimoire telah berbunyi, pertanda sekolah hari ini sudah selesai. Aku bergegas membersihkan semua peralatanku. Well bukan peralatan sih, cuman 1 buku doank, buku sesat.. haha..
”Duluan ya…” kata ku seraya meninggalkan raymond yang tengah membersihkan bukunya. Aku bergegas keluar dari kelas.
”HAH…” desahku sekuat tenaga. Agak aneh memang jadwal pelajaranku dan pelajaran Raymond. Masa di sekolah ini cuman terdapat 4 mata pelajaran, Grimoire, Elementalis, Alchemy dan yang terakhir Weaponary. Entah apa yang dimaksud dari ke 4 pelajaran ini. Lagian aku baru saja masuk ke Kelas Grimoire dan Elementalis dan kemudian apa yang akan kita lakukan pada waktu senggang? yeah i mean kita selesai sekolah disini sore. Tapi buat aku yang hyper active gitu kan sore ke malam itu adalah waktu bermain.. it’s not impossible right. hah… apakah tidak ada kegiatan buatku selain di kamar dan diganggu oleh ‘ steven ‘ ?
”like i said. kamu dapat menjelajah tempat ini. atau gak keluar ke kota..” sebuah suara mengejutkanku.
Aku membalik melihat kearah suara tersebut dan menemukan rosa berdiri tepat di belakangku sedang tersenyum, dan tentu saja dengan tubuh anak kecil nya… ”huh… pengganggu datang. sial..” pikirku.
Ia mengangkat tangannya ”kamu mau kepalamu bolong?” tanyanya sambil tersenyum polos. Sial. Dasar nenek gila.
Aku tersenyum ”Ooh tidak terima kasih. lagian gak lucu kok kamu ngomong gitu. becandanya gak enak.. ” jawabku
”ooh?? emang aku becanda??” balasnya lagi seraya berjalan mendekatiku. Bulu kudukku otomatis berdiri mendengarnya berbicara seperti itu.
”Hah… tuh kan.. seharusnya kamu membunuhnya dari kemaren kemaren.. sekarang ia ngelunjak deh jadinya” kata ‘evil‘
”sst… ” kataku berbisik. jujur saja. sekarang ini aku tak mau memperlihatkan kehadiran ‘evil’ di dalam diriku, karena dengan adanya dia di diriku pasti akan membuatku di asingkan dan di bilang ” freak ” oleh semua orang. hash.. cukup sudah aku berada di dunia fantasi. tapi dianggap freak oleh orang di dunia fantasi?! NO THANKS
”kenapa kamu?” tiba tiba rosa bertanya dan kemudian menepuk bahuku, bersikap seolah-olah ia adalah teman baikku. Namun yang kuberikan hanyalah tatapan "jangan bersikap sok baik” dan kemudian mengirimkan beberapa kalimat kalimat padanya.
”oke oke.. FINE!!” ia kemudian melepas tangannya dan mulai berjalan. ” ikuti aku.. ” lanjutnya lagi.
Ia berjalan cepat sekali menembus beberapa murid – murid yang baru saja keluar dari kelas. Aku yang sekarang sedang berdiri bengong melihatnya pergi menghilang dari hadapanku hanya dapat terdiam. well.. setidaknya aku telah menemuinya. jadi buat apa aku mengikutinya lagi. Aku kemudian berjalan kearah sebaliknya. berharap semoga saja ia tidak sadar bahwa aku sama sekali tidak berjalan mengikutinya.
”well well. sekarang kita ngapaen?” tanya ‘evil‘
"duduk bengong dan diam…” jawabku.
”zzz… boring… ayo kita hancurkan sekolah ini… “
”shut it… ” bentakku seraya berjalan terus meninggalkan tempat ini. sampai akhirnya aku mendengar sebuah suara.
”-er, Bind those Who are my enemies…. WATER BIND!! “
Seketika sekelilingku dikelilingi oleh pusaran air yang membentuk cincin besar. air tersebut kemudian mengikat diriku..
”WHAT THE F- ” teriakku dan ‘ evil ‘ secara bersamaan..
”this should teach you… ” tiba – tiba rosa muncul di depanku dengan berkacak pinggang.
”WHAT THE HELL!!! apa apaan ini!!! ” teriakku..
”like i said.. FOLLOW ME!! dan sekarang kamu sebagai anak nakal harus dihukum ” katanya padaku. ia kemudian berjalan melewatiku. kukira ia hanya akan mengikatku disini dan kemudian meninggalkanku untuk merasa malu.. tapi ternyata dugaanku salah. air yang mengikatku membuat tubuhku terangkat dan kemudian mengikuti kemana rosa pergi.
”WHAT THE HELL!!! KM SEHARUSNYA MEMBUNUH PEREMPUAN JALANG ITU!! ” kata evil me padaku… ia berteriak sampai-sampai aku merasa semua murid di sekitarku mendengarnya. namun ternyata tidak. aku hanya membalasnya dengan mengangkat bahuku. aku capek dan males untuk berdebat dengannya..
****
Ia membuatku duduk di sebuah ruangan besar. ruangan besar yang mirip sekali dengan ruangan gildartz. sepertinya ini adalah ruang guru. ruang guru khusus buat Rosa. sekeliling ruangan ini terdapat beberapa tanaman. mulai dari tanaman hias sampai ke pohon. jujur saja. ruangan ini lebih tepat disebut hutan daripada ruangan. yang membedakan ini adalah hutan dan ruangan hanyalah sebuah meja dan kursi di tengah ruangan tersebut beserta karpet merah dan kemudian 1 buah meja kantor yang berada tepat di ujung ruangan ini.
”selamat datang di ruanganku.. ” katanya padaku. yang kujawab dengan sebuah dengusan. ” i know it dumb ass.. lagian kenapa juga kamu suruh aku masuk kedalam ruangan yang mirip dengan hutan ini… dan FYI ruangan ini cocok untukmu. “
”yeah… dan kalo kamu tidak menjaga ucapanmu. maka mulutmu akan kubakar dengan api ” balasnya lagi. ” oh omong-omong. apa maksudmu dengan ruangan ini cocok untukku? ” tanyanya..
”yah cocok. supaya entar kalo kamu dah meninggal gak usah beli bunga lagi… ” balasku.
sebuah pukulan dengan sukses melayang ke perutku… tubuhku yang terkena ikatan tidak dapat mencegah pukulan menyakitkan tersebut.
”jaga bicaramu.. ” katanya sambil berjalan kearah salah satu kursi diruangan tersebut dan kemudian duduk disana. ikatan air tersebut membawaku sampai ke kursi tersebut dan kemudian duduk disana… ” pfft… now what.. interogasi? apa-apaan ini… ” pikirku.
”see!! seharusnya kamu membunuhnya… kl g aku dari tadi udah g kesakitan kaya gini… ” kata ‘ evil ‘
”ya ya ya… aku tau… ” jawabku sedikit keras. rosa yang melihatku berbicara sendiri hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
”sepertinya efek grimoire sudah datang… inilah yang kutakutkan… ” katanya padaku sambil menjentakkan kakinya. seketika air yang mengelilingiku jatuh membuat celanaku basah semua…
”aaaarrghh….. basah kan… sial…. “
”mau ku keringkan?? ” seketika rosa membuat sebuah bola api besar lebih besar daripada ukuran tubuhku di telapak tangannya. buru-buru aku berdiri dan lari berusaha keluar dari ruangan tersebut. sampai akhirnya rosa menghilangkan api tersebut dari tangannya..
”relaks… aku cuman becanda… ” katanya sambil mengacungkan ke dua jarinya membentuk ‘ peace sign ‘ dan kemudian menyuruhku kembali duduk..
”dasar gila…. kamu becanda dan gak becanda pun bakalan bakar aku… ” pikirku.
”kok tau?? ” katanya sambil tersenyum padaku. aku terdiam.. malas berpikir dan malas ngomong. lagian semua yang aku katakan dan pikirkan otomatis akan terarah padanya. jadi mau gak mau aku harus diam saja.
”kamu tau kenapa kamu dipanggil kesini? ” tanyanya padaku.
”pfft… ” aku mendengus. ” ngapaen jg aku harus tau kenapa aku dipanggil. g ada gunanya denganku. ” pikirku
”well.. anyway… kamu dipanggil disini karena ‘ grimoire ‘ mu… ” lanjutnya.
”shit! ” ‘evil‘ berteriak keras. mataku membulat mendengar perkataan rosa tadi. AKHIRNYA!! aku akan terbebas dari siksaan ”KILL ME . KILL ME”
”kenapa dengan buku itu? ” tanyaku padanya.
”sebelumnya. apa kah kamu merasakan perubahan – perubahan? ” tanyanya lagi. hmm…. aku berpikir semenit. apakah aku harus mempercayainya dengan mengatakan berbagai kejadian aneh mulai dari suara–suara yang muncul dikepalaku sampai pada gerakan-gerakan pada tubuhku yang tidak dapat ku kontrol. hmm…
”TIDAK!!! JANGAN!!! DON’T EVER TELL HER ABOUT ME!! ” teriak ‘evil’ . tumben… tumben sekali dia bisa takut. hmm.. mungkin saja menarik membuatnya ketakutan sekali. dan lagi pula aku juga sangat penasaran sekali dengan kejadian-kejadian ini. jadi kuputuskan saja untuk memberitahu rosa.
Kuceritakan padanya pertama kali aku mendengar suara – suara aneh pada saat kita berjalan ke hall menuju ruang asrama kami pada hari pertama dan kemudian saat tubuhku bergerak sendiri saat aku membuat masalah dengan si ‘banci‘ dan kemudian hilangnya ingatanku pada saat aku melawannya. dan kemudian api biru aneh yang diceritakan kepada ku saat aku bangun dari pingsan panjangku itu. saat aku selesai bercerita kepada rosa tentang semua kejadian yang kualami itu. dia hanya menghela nafas panjang nya dan kemudian menggeleng – gelengkan kepalanya. sedangkan ‘evil‘ yang daritadi ketakutan berteriak – teriak dalam diriku saat kuceritakan pengalaman – pengalamanku. sehingga pada saat tadi aku bercerita aku sedikit kekurangan konsentrasi.
rosa tiba2 berbicara padaku. ” jadi… apakah ia masih bersuara dalam dirimu.. ? “
”ya.. ” jawabku singkat
”Pantesan.. itu menjawab semua pertanyaan ku kenapa kamu sering berpikir sendiri. bahkan sempat terlintas di benakku kamu mempunyai kelainan jiwa. ” katanya padaku
'sialan.. enak aja bilangan aku kelainan…' pikirku sejenak. yang tentu saja didengarnya yang membuatnya sukses tertawa.
”well anyway… maukah kamu mencoba bertemu dengannya? ” tanyanya padaku yang tentu saja membuatku heran..
”ha??? “
”JANGAN!!! ” teriak evil dari dalam diriku
”oke… ” jawabku…
”SHIT!! JGN BILANG AKU TIDAK MEMPERINGATKAN MU…!!! ” teriaknya dari dalam diriku
”kenapa? ” pikirku padanya.
”kamu g akan tahan akan kebenaran… ” jawabnya lagi
”HA?? ” sekarang aku benar2 heran.. kebenaran?? well.. kebenaran… hmm.. well.. gak ada salahnya tau sekarang.. lagian aku mgkn akan tau ” kebenaran ” yang dimaksudkan olehnya pada akhirnya kok.. jadi ya. tau sekarang juga ga bisa mati..
”jadi? mau atau gak?? apa dia melarangmu? ” tanya rosa padaku..
”gak kok. ada masalah dikit doank.. well. anyway.. oke.. gak apa-apa.. ” jawabku akhirnya meyakinkan jawabanku tadi.
”oke… bersiaplah… ” katanya sambil mengangkat tangannya. dan kemudian membuka tangannya. kemudian ia melafalkan sesuatu… tiba2 sebuah tatoo buku muncul di kedua telapak tangannya
” KELUARKAN BUKUMU.. ” perintahnya padaku… membuatku otomatis membuka buku ku dan kemudian menaruhnya diatas meja yang berada persis didepan kami berdua.
Rosa meletakkan tangannya di atas bukuku dan melafalkan mantra – mantra asing yang tak pernah kudengar… seketika angin berhembus kencang. dan sedetik kemudian sebuah ledakan besar muncul tepat diatas bukuku.. asap bekas ledakan tersebut menghapus penglihatan ku akan rosa dan akan kejadian yang terjadi ini.
”WIND! USE YOUR POWER TO BLOW THIS FOG!! ” ucap rosa… seketika angin lembut berhembus. membuat segala asap yang menghamburkan pandangan kami pelahan hilang. menjernikan pandangan kami berdua. Rosa tiba2 saja terlihat kaget melihat keatas bukuku yang kini telah di naiki oleh seseorang..
”me… mephisto??!!! ” teriaknya
END of PART 10