BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

yang suka lagunya taylor swift kumpul

123578

Comments

  • Swifty Here!!
    HADIRRRR pas bener ni thread menarik prhatian gw.. lol
    Gw suka taylor swift sjk zaman SMA
    lagunya tu beda ama yg lain, lirik2 nya 'catchy' banget dan dia itu salah satunya artis holywood yg menulis lagunya sendiri 100%
    dan pemenang2 awards termuda..
    SHE'S SO FLAWLESS
    dia itu satu2 nya wanita yg bisa bikin gw Str8 LOL.. jk ;)
    ada salah satu lagu nya dia yg gw puter minimal dlm satu minggu itu gw putar sekali, dulu pas waktu prtma kluar tu lagu gw dnger sekali sehari dari 2010 smpe 2011 dan setelahnya pkoknya ada 1 minggu itu gw putar lagunya dia, pokoknya tu lagu jadi theme song yg gw.. xxx
    tu lagu bakal gw denger sampe mati.. hehe
    tu lagu judulnya 'ENCHANTED' mnurut tmen gw lagunya biasa aja, tapi mnurut gw lagu itu mrupakan bagian dari hidup gw, jadi gk nyaman klo gk ada lagu itu.. hikhik
    dari lagu itulah awalnya gw tergila2 ama Taylor Swift, gw cari tahu di google ttg dia lebih banyak dan semakin cinta ama Taylor.. xd
    ssssshhhhh
    IM FCKIN LOVE HER!!!!
    nengok dia konser di youtube bikin gw teriak2 hehe.. pengalaman ... smpe ttngga ktwa melihat gw.. lol
    apalagi nengok dia bawain lagu enchanted.. WOAWW SO FLAWLESS
    dia itu bisa dibilang wanita inspirasi dah, tngok aja pnampilannya sopan2 gk kayak artis holywood lainnya, dan Ternyata Taylor juga mendukung hak2 LGBT.. kkk makin cinta gw! x.x
    klo anda perlu informasi lebih lanjut ttg taylor silakan hubungi gw.. hehe ;)
    CHEEERSSSSZZZ
    SWIFTY FOREVER
  • Suka lagu2nya Taylor tp agak kecewa di lagu We are never getting back together dia jadi pure pop.. n vocal range nya kalo live juga ga bagus2 banget, coba deh liat wktu dia nyanyi Love Story di CMA 2008, dia struggling sm nafasnya... BUT STILL, love her personality.. :*

    ane tarik lagi komen ane yg ini.. ane ga love kepribadiannya lagi after knowing kegatelan dia dgn cowo2 tampan itu.. Tay, maybe you are the troubled one..

    let's go back to the greatest female singer of all time, Ms Whitney Houston.. :D
  • edited October 2013
    Jump than fall into me :D suka sama penampilannya tay di hannah montana waktu nyanyi crazier sayang cuma sekilas doang taylornya
  • gw suka semua lagu taylor .. lagu yg paling gw suka seumur hidup ya lagu taylor swift, judulnya tngok username gw.. wkkekk
    sumpeh nih lagu beda ama lagu2 yg pernah gw denger selama hidup gw smpe skrang, gw mnjadi swifty gara2 nih lagu . music, lyrics, suara .. semuanya perfect, kombinasi yg perfect!
  • sukaaaaa
    mean, red, belong with me, love story, mine, back to december, we are never getting back together, everything has change, dll.. :x
  • 22 sama everything has change. Playlist no. 1 dr smw lgu dy. I'm feel 22!!
  • yeltz wrote: »
    Poor taylor. Stuck with her highschool mind.

    ah, tnyata abang ini sudah hadir duluan dimari
  • suka sama Taylor gegara suaranya memper-memper sama Avril. serius
  • 1989 pop abizz ><"
  • Shake it off
    Udah bener2 keluar jalur, tapi gue suka liriknya.
  • Review 1989

    Taylor Swift akhirnya memutuskan
    untuk terjun 100% dalam skena Pop
    dalam album terbarunya, album kelima
    tepatnya, 1989 . Sebenarnya Pop
    bukanlah hal yang aneh bagi Swift. Di
    album-album sebelumnya Pop kental
    mewarnai lagu-lagunya, meski tentunya
    Swift lebih dikenal sebagai biduan
    Country. Hanya saja, semakin karirnya
    maju ke depan, warna Country pun
    semakin luntur pula. Ditunjukkan oleh
    geliat di album Red (2012) dan pada akhirnya tanggal secara utuh dalam 1989.
    Itu sudah dibuktikan dengan single pertama untuk album tersebut, Shake it Off.
    Sebuah Pop up-tempo dengan hiasan saksophone yang menggoda, Shake It Off
    sangat mudah untuk disukai. Iramanya catchy. Liriknya mudah dicerna.
    Everything we need from a pop anthem. Muncul pertanyaam, dengan menilik
    lagu ini, apakah Swift mengulang formula sama yang saat ini tengah menjadi
    trend di banyak penyanyi Pop, memeluk nuansa musik “hitam” (baca: RnB dan
    Soul) dalam musikalitas Pop-nya? Ternyata tidak.
    Sesuai dengan judulnya, 1989, maka album ini diisi oleh banyak lagu Pop yang
    memakai pendekatan di dekade 80-an. Pop tanpa embel-embel atau hibridasi
    genre lain. Tentunya tidak semua lagu di album ini terdengar sangat 80-an,
    karena sebagian besar masih terasa kekinian dan kontomporer. Filosofis Pop 80-
    an tadilah yang ingin diusungnya. Untuk mewujudkannya tidak heran jika Swift
    mengajak pakar pop Max Martin dan Shellback untuk (kembali) membantunya.
    Dua nama yang selama dekade terakhir ini telah membantu membentuk kultur
    Pop masa kini.
    Nama keduanya bertebaran di berbagai track di album ini. Martin dan Shellback
    menjalankan tugasnya sebagai maestro Pop dengan kredibel. Memberikan nafas
    yang dibutuhkan Swift dalam album yang bisa dikatakan cukup ambisius ini.
    Sentuhan Electronica kini terdengar jauh lebih masif di lagu-lagu Swift daripada
    biasanya. Meski nuansa diari yang menjadi ajang curhat Swift dalam lagu-
    lagunya tetap terwakili oleh beberapa lagu 1989 , namun Swift memilih untuk
    mengembangkan aspek tematis yang lebih luas, bahkan bermain-main dengan
    semiotik.
    Contohlah track Out of the Woods, dimana Swift terlihat benar-benar serius
    untuk menggeser imej Country-nya dan menceburkan diri secara penuh ke ranah
    Pop. Dengan mengajak Jack Antonof dari fun., akan sulit bagi kita untuk
    mengidentifikasi Swift di lagu ini dalam pendengaran pertama. Bayangkan saja,
    ia bertransformasi menjadi seorang penyanyi Indie-pop-tronica dengan atmosfir
    yang cukup kelam serta didukung cara bernyanyi yang berbeda dari biasanya.
    Sepertinya Swift sukses melakukan perubahan diri. Jika dicermati, lagu ini
    merupakan sebuah pernyataan jika ia keluar dari hutan (baca: Country) dan
    memasuki lahan yang lebih terbuka.
    Dan jika lagu tersebut memiliki sekuel, maka track pembuka, Welcome to New
    York mungkin bisa menjadi kelanjutannya. Jadi ia keluar dari hutan dan
    kemudian masuk ke gemerlapnya kota besar yang diwakili oleh New York.
    Sebuah kota yang kabarnya tak gampang ditaklukkan. Sebuah kota yang
    mungkin menjadi perwujudan dari apa yang diidamkan Swift dalam lagu Mean
    (album Speak Now, 2010). Lagu ini ditulis Swift bersama nama besar lain dalam
    skena Pop, Ryan Tedder. Meski trademark Swift lebih mendominasi daripada
    Tedder, tapi kolaborasi ini cukup kompak, yang diulangi lagi dalam track I Know
    Places.
    Lagu-lagu dalam 1989 memang kaya warna, meski semua berada dalam koridor
    Pop yang tegas. Disiplin untuk tetap berada di garis Pop tanpa keinginan
    meleburnya dengan sub-genre lain ini memang patut dipuji. Tidak ada keinginan
    untuk menghadirkan barisan rapper sebagai pengisi verse. Tidak ada juga Trap
    agar terdengar kekinian. Tidak ada EDM dalam nomor Dance-nya. Walhasil,
    dengan lagu-lagu seperti How You Get The Girl, Bad Blood, I Wish You Would
    atau All You Had to Do Was Stay, album 1989 terdengar padat dan solid.
    Jika lagu-lagu tersebut terdengar mirip satu sama lain, penyebabnya mungkin
    terjadi pada pengulangan pola yang diakibatkan karena terlalu ingin mengejar
    nuansa Pop 80-an tadi. Tapi 1989 tetap memiliki beberapa track yang membuat
    album terdengar stand-out . Blank Space mungkin bisa disebut sebagai lagu
    terbaik di album ini. Swift bersama Martin dan Shellback menghadirkan pop
    yang lebih melankolis, meski tentunya tetap catchy sebagaimana biasanya.
    Kekuatan Blank Space ternyata bukan karena ia adalah sebuah anthem
    pop catchy, tapi karena kandungan sinisme yang mencandai kehidupan
    percintaan Swift. Lagu ini terdengar tulus dan hangat justru karena semangat
    autobiografinya, meski Swift menyanyikannya dengan memasukkan sedikit ironi
    getir juga pahit.
    This Love juga layak mendapat perhatian lebih. Mungkin lagu yang ditemani
    oleh gitar akustik ini terdengar seperti balada yang biasa dikerjakan oleh Swift,
    meski kali ini Swift cukup sukses menghadirkan ambient moody sebagai serat
    melodinya, sesuatu yang cukup riskan untuk sebuah lagu pop. Berbicara tentang
    ambient, Swift mengajak salah satu pakarnya, Imogen Heap, untuk
    membantunya. Kolaborasi mereka tercipta dalam track penutup album, Clean,
    yang atmosferik dan sebagaimana Out of the Woods, mengubah Swift menjadi
    penampil Electronica. Dengan lirik seperti “I punched a hole in the roof/ Let the
    flood carry away all my pictures of you … I think I am finally clean “, lagu ini
    terasa tepat untuk menutup 1989. Sebuah pernyataan akan pergeserannya
    menuju Pop yang lebih murni.
    Taylor Swift adalah nama besar dalam ranah Pop. Bahkan tanpa harus
    membuktikannya dalam 1989 , ia sudah menjadi superstar Pop. Namun demikian,
    dengan latar Country yang selalu mengekor, ia tetap perlu melakukan sesuatu
    untuk membuktikan eksistensi dirinya. Sebuah enigma yang cukup aneh
    sebenarnya. Ia sukses. Nama besar sudah diraih. Tapi kerap dipandang sebelah
    mata, sosok underdog yang harus menembus tabir pembuktian akan kekuatan
    dirinya. Apakah ini yang lantas mendasari 1989 ? Bisa jadi.
    Bukan berarti 1989 adalah sebuah album pop yang benar-benar brilian. Ia tetap
    punya momen yang dikemas untuk mengejar pasar, ketimbang pemuas estetika
    bermusik Swift. Hanya saja jika ini menjadi ajang pembuktian bagi Swift jika ia
    tetap sukses dengan mengandalkan Pop murni, maka bisa dikatakan ia berhasil
    menjalankan misinya. Bagaimanapun lagu-lagu manis selalu menjadi benang
    merah album-album Swift dan 1989 bukan pengecualian.
    Jika Red adalah sebuah pengantar, maka dalam 1989 Swift sudah mulai
    memberikan materi utamanya. Syukurlah materi dalam album ini dikerjakan
    dengan baik. Sebagai album Pop komersil Swift tetap mampu menginfusinya
    dengan idealisme tersendiri. Swift tidak memaksakan diri untuk ikut-ikutan
    dalam trend Pop kekinian, Ia lebih memilih untuk mendefinisikan Pop
    sebagaimana yang ia inginkan. Hasilnya, 1989 tidak hanya terdengar catchy dan
    menghibur, tapi juga cukup mencorong dan berkesan.

    cr : creativedisc
  • Paling sukak di album 1989 - CLEAN sama WONDERLAND !!! OMG AH!
  • Paling sukak di album 1989 - CLEAN sama WONDERLAND !!! OMG AH!
Sign In or Register to comment.