BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

A LOVE STORY... CHAPTER 03 – DESTINY…

edited October 2012 in BoyzStories
A LOVE STORY...
Oleh Danu DarkAngelz

Chapter 01 – PILOT

Namanya VIRGO ADIPATI NEGARA. Aku tidak pernah bertanya siapa namanya. Dia sendiri yang memperkenalkan diri. Aku bahkan tidak menyangka kalau lelaki seperti itu ter-produksi di muka bumi. Dengan sangat percaya diri; entah karena motif apa. Dia duduk di sebelahku dan menjulurkan tangan.
“Virgo...,” Katanya. Suaranya terdengar lembut sekaligus tegas. Begitu juga sorot matanya saat menatap serius ke arahku.
Kedua mataku yang tadinya sedang focus membaca Novel Academy Vampire seri ke Empat. Kini bergantian memandanginya. Dari wajahnya yang tampan dan beralih ke telapak tangan kanannya yang masih menjulur.
Lelaki itu diam menunggu reaksiku. Menatap tajam ke dalam kedua mataku. Seolah sedang mencari tahu apa yang sedang ku pikirkan. Tapi seharusnya dia tahu apa yang sedang ku pikirkan. Aku Kaget! Okey?!!! Aku sedang konsentrasi membaca Novel dan tiba-tiba ada seorang lelaki tampan-nyaris sempurna memperkenalkan dirinya padaku? Otakku yang sedang bermasalah karena terlalu banyak membaca novel fantasy atau lelaki berambut jabrik-sasak itu yang salah orang?
“Ehmmm, Terus...?” Balasku asal, dengan tambahan sedikit nada ketus tentu saja. Karena itulah aku. Lelaki jutek.
Tapi lelaki yang sekilas ku amati memiliki tindik silver di salah satu telinganya itu, tampak sama sekali tidak tersinggung. Dia bahkan tersenyum menahan tawa. Apa ada yang lucu dariku? Pikirku heran.
“Kau pasti salah orang...” Kataku kemudian, dan kembali melanjutkan membaca Novel. “Orang yang ada di taman ini tidak saya saja, kan?”
Lelaki itu kembali memngamatiku dengan pandangan aneh. Dan detik itu juga aku berharap dia bukan orang sakit jiwa yang baru saja kabur dari rumah sakit jiwa.
“Tidak” Kata lelaki itu. Suaranya terdengar sangat yakin. “Saya tidak salah orang”
Aku pun memberanikan diri menatap wajahnya.
“Terus???”
“Saya ingin berkenalan sama kamu”
“Apa kamu baru saja lari dari Rumah Sakit Jiwa?” Balasku.
Aku tidak ingin mempercayai bahwa ada yang ingin berkenalan denganku. Seorang Lelaki berfisik nyaris-sempurna seperti dewa. ( Tapi karena dia bertindik di salah satu telinganya. Ku pikir dia dewa dari sudut dunia yang lebih gelap). Terlebih penampilannya yang cenderung bertema ‘Jalanan’. Jeans hitam ketat. Kaos putih polos. Dan jaket kulit hitam.
Lelaki seperti dewa itu sangat mustahil bila ingin berkenalan dengan lelaki sepertiku. Tidak untuk sebuah keburuntungan untuk KEDUA kalinya.
Aku menaruh batas buku sebelum menutup novel yang sedang aku baca. Aku hendak bangkit. Tapi sepertinya dia telah membaca gerakanku. Jadi sebelum sempat aku berjalan pergi. Lelaki itu meraih tanganku.
“Saya harap. Saya adalah salah satu pasien Rumah Sakit Jiwa yang sedang Kabur ke Taman ini.
Aku terdiam.
“Tapi nyatanya tidak. Saya adalah orang yang waras tapi gara-gara kamu, sekarang jadi tidak waras...
“Kenapa bisa?” Balasku Penasaran.
Ku lihat lelaki itu menegang. Tatapannya lurus menerawang ke depan dengan raut muka yang sangat serius. Tapi sekaligus tersirat ada sebuah kebingunan besar di dalamnya.
“Saya lelaki Normal...
“Tapi entah kenapa...
“Sekarang saya tertarik dengan seorang lelaki juga...
Lelaki itu kemudian menarikku hingga terduduk kembali di sebelahnya. Dia menatapku lekat-lekat. Aku tahu apa yang akan dia ucapkan. Tapi aku sangat takut untuk mendengarnya.
“Saya tertarik sama kamu...” Ujarnya tegas. “Saya Virgo AdiPati Negara, Penguasa Jalanan Liar di Kota ini. Tertarik sama kamu...”

To Be Continue... Episode 02

NB : Silahkan dibaca..., Enjoy it,,, 
Silahkan Komentarnya juga...
Masukannya...
Kritikannya...
Dll...
Hehehe...


«1345

Comments

  • jangan lama lama lanjutannya
  • Teruskannn.. Cinta ala preman gitu yah ?...
  • @ rainbow_bdg
    iya insya allah besok saya posting kelanjutannya...
    hehehe...
    thankz ya dh mo mampir... :)
  • @4ndh0
    bisa di bilang seperti itu...
    tapi aku ngambilnya dr sudut jalanan...
    btw thankz ya dh mo mampir :)
  • @rainbow_bdg

    iya insya allah besok saya
    posting kelanjutannya...
    hehehe...
    thankz ya dh mo mampir... :)
  • eh cerita yg ttg koki itu gak di lanjutin yak???
  • @AwanSiwon

    wah klo itu mending kamu nanya langsung k penulisnya bro...

    soalnya cerita itu kan yg nulis @pran ;)
  • lanjut....
  • ok @Monic
    ditunggu yaaa...
    ntar aku posting lanjutannya
    thankz udh mo mmpir :)
  • edited October 2012
    A LOVE STORY...

    Chapter 02 – 10 Oktober, CBR Hijau, dan Kecelakaan...

    “Saya Tertarik sama kamu...” Ujarnya Tegas. “Saya Virgo Adipati Negara, Penguasa Jalanan Liar di Kota ini. Tertarik sama kamu.

    Aku tertegun dan menatap wajahnya yang bersih lekat-lekat. Menatap matanya dalam-dalam, berusaha mencari celah sekecil apapun supaya tahu bahwa ucapannya hanya main-main. Tapi seperti tebakan awalku. Lelaki berhidung mancung dan berbibir tipis ini sangat serius dengan perkataannya.

    Isi otakku yang telah sedikit tenang karena berbagai masalah sebelum-sebelum ini, kembali bergejolak. Kembali menjadi ruwet tidak karuan. Dosa apa lagi yang kuperbuat, god! Keluhku lelah.

    Dengan kasar aku menarik tanganku dari genggamannya dan bergegas bangkit menjauhinya.

    “Sebentar, saya akan panggil petugas rumah sakit jiwa. Sepertinya anda salah satu pasien kronis mereka” Kataku.

    “Saya harap saya memang gila. Menurut kamu semua ini wajar?” Diapun berdiri. “Saya tertarik sama kamu! Lelaki! Begitu juga dengan saya! Tapi saya akan benar-benar lebih jadi gila kalau saya tidak mengatakan semua ini ke kamu!”

    Aku menghentikan langkahku dan berbalik menatapnya.

    “Itu yang saya maksud! Kamu tertarik sama saya? Kamu lelaki yang suka dengan lelaki? Dan lebih gilanya lagi, kita tidak pernah saling mengenal sebelumnya! Kita belum pernah ketemu! Jadi bagaimana bisa kamu tertarik sama saya?”

    Lelaki itu terdiam sesaat. Dia kembali menatapku dengan tatapan aneh seperti sebelumnya.

    “Oya? Kamu yakin?” Tanyanya setengah tidak percaya. “Kamu yakin kita belum pernah bertemu sebelumnya?”

    Aku memeras otak. Perkataannya membuatku ragu dan bertanya-tanya. Apa maksud perkataannya?

    Lelaki itu mengamatiku. Dia sepertinya sadar kalau aku sedang memikirkan perkataannya. Berusaha mengingat dengan keras. Apakah aku pernah bertemu dengannya sebelumnya?

    “Malam 10 Oktober?” Ujarnya hati-hati. Dan aku tanpa sadar mengulang perkataannya.

    “Malam 10 Oktober?”

    “Iya. Malam 10 Oktober. Di kawasan Pantai Marina? PRPP?”

    Perlahan dan sangat hati-hati dia berusaha mengingatkanku. Dia berusaha menahan kesabaran padaku yang tidak kunjung mengerti dari kata-katanya.

    “CBR Hijau?” Lanjutnya pasrah.

    Aku menatapnya yang tanpa ku sadari dia telah mendekatiku. Bahkan wajahnya sangat dekat dengan wajahku. Dia menunduk membalas tatapanku.

    “Kau sama sekali tidak ingat?” Tanyanya putus asa. “Aku hampir saja menabrakmu waktu itu. Aku bahkan sempat memaki-makimu tidak karuan.

    Aku terdiam memusatkan otakku untuk mengingat
    Malam 10 Oktober.
    Oktober...
    Kawasan Pantai Marina, PRPP, Semarang...
    Motor CBR Hijau...
    Kecelakaan...
    Sebuah Umpatan Penuh dengan kemarahan!

    CITTT!!!!!

    Aku mendengar sebuah suara decitan Ban. Sangat keras sehingga siapapun yang pendengarannya masih waras menjadi sangat tidak nyaman bila mendengarnya. Kemudian diikuti suara seperti tabrakan. Tapi aku tidak peduli. Bukannya pendengaranku sudah tidak normal lagi, tapi itu karena aku memang benar-benar tidak peduli. Aku bahkan tidak akan peduli sekalipun ada Tsunami di sini. Kalau perlu, aku akan sangat bersyukur kalau hal itu benar-benar terjadi sekarang. Karena aku ingin MATI saat ini juga. Aku lelah untuk hidup. Aku benci hidupku yang sangat melelahkan.

    “Hai! Brengsek! Cari mati kamu!”

    Tiba-tiba seorang lelaki muncul di hadapanku. Dia menarik kerah bajuku dengan sangat kasar, sementara tangan lainnya memasang ancang-ancang untuk sebuah pukulan. Sebuah bogem mentah yang setiap saat bisa saja diluncurkan ke arah mukaku.

    Aku mengamati lelaki itu dengan malas. Aku tidak sadar apa sedang terjadi. Bahwa lelaki tampan yang di hadapanku saat ini sedang sangat kesal padaku. Dia seperti akan menelanku bulat-bulat. Atau bahkan memukuliku tanpa ampun, mengulitiku hidup-hidup secara perlahan.

    Tapi anehnya kedua mata kami malah bertemu. Kami saling bertatapan beberapa detik. Tapi buatku sangat lama. Tapi juga cukup untuk menyadari bahwa dia sangat tampan seperti dewa, nyaris sempurna. Tidak peduli dengan image-nya yang seperti anak punk jalanan. Seperti seorang “Biker” Kalau aku bilang.

    “Kamu mau pukul saya? Kenapa? Kamu suruhan Dava?” Tiba-tiba kalimat itu lah yang keluar dari mulutku. Tidak tahu kenapa. Mungkin karena rasa sakit yang masih aku rasakan saat ini.

    Dan lelaki itu goyah. Seperti kebingungan. Terlebih saat dengan sangat konyolnya, air mataku keluar. Kepalan tangannya mengendur.

    “Dari pada memukul saya, memberi pelajaran kepada saya. Saya lebih suka kamu membunuh saya!” Lanjutku konyol tidak karuan.

    “Kamu sinting?!!!” Umpat lelaki itu kesal. DIa lalu mendorong tubuhku hingga jatuh tergengkal di aspal. Tepatnya di tengah jalan.

    “Brengsek!!!”

    Sekali lagi lelaki itu mengumpat dengan penuh emosi sambil menendang batu kecil yang kebetulan ada. Dia lalu menoleh ke arahku. Berjalan mendekatiku, membungkuk, dan kembali menarik kerah bajuku dengan kasar.

    “Lihat Bajingan!!!” Perintah lelaki itu seraya menunjuk ke arah ujung jalan. Spontan aku mengikutinya. Dan ku lihat di sana ada sebuah Motor CBR Hijau tergeletak menabrak tepi jalan lengkap dengan pohonnya. Lampunya masih menyala. Berkedip-kedip. Tapi mesinnya telah mati. Senyap. Sepertinya motor itu baru saja terjatuh. Entah terpeleset atau apa sehingga tergelincir dan menabrak tepi jalan dan pohon. Bekas jalur ban nya pun masih tercetak jelas di aspal. Dan sebagai pelengkap. Bensin motor itu tampak tumpah mengalir keluar.

    “Saya sudah lihat... Terus?”

    Lelaki itu tersenyum getir tidak habis pikir. “Apa?! Terus? Itu semua ulah kamu Bajingan!!!!!” Jawabnya setengah berteriak.”Saya hamper saya menabrak kamu! Kamu berjalan asal-asalan tadi di tengah jalan!!!!”

    “Kamu cari mati?! Iya?! Kamu mau mati?! Kalau kamu mau mati Ke Laut saja sana! Atau Beli racun! Jangan di sini! Nyusahin Orang tahu tidak?!”

    Aku membalas tatapannya yang penuh emosi.

    “Saya sudah pernah minum racun, tapi saya tidak mati. Saya juga ingin ke laut saja, tapi saya bisa berenang. Jadi tidak ada gunanya kalau nyemplung ke laut!!!”

    Lelaki itu semakin terlihat bingung. “Kamu bener-bener sinting yaa? Brengsek!!!”

    Dia lalu bangkit menghampiri motornya yang terjatuh dan menghidupkannya. Ku pikir dia akan bergegas pergi meninggalkanku. Tapi ternyata dia malah menghampiriku lagi dan menawarkan tumpangan.

    “Siapa nama kamu? Dan kamu tinggal dimana? Saya akan antar kamu pulang” Katanya menawarkan diri sambil memainkan gas motornya yang suaranya ternyata bisa membuat gendang telingaku pecah.

    “DION! Tapi Saya sedang tidak ingin pulang” Balasku sambil berdiri kemudian berjalan menjauhi lelaki itu. “Saya ke sini karena saya ingin melihat pantai”

    Tapi lelaki itu ternyata sangat keras kepala. Bukannya membiarkan orang sinting sepertiku pergi. Dia malah mengejarku.

    “Kalau begitu saya antar”

    “Tidak perlu, saya tahu jalan ke pantainya”

    “Bukan Begitu”

    “Terus kenapa?”

    “Pantai Marina kalau malam itu rawan kalau sendirian”

    “Tenang. Saya tidak punya materi yang bisa dirampok. Saya juga lelaki. Jadi tidak bakalan ada yang mau memperkosa saya. Malahan, mungkin saya yang akan minta diperkosa sama mereka. Atau dibunuh sama mereka?”

    Lelaki itu menghentikan laju motornya tepat di hadapanku.

    “Kalau begitu saya akan temani kamu di Pantai... “


    “Kamu inget?” Tanya lelaki itu penuh harap.

    “Cowok Vodka?” jawabku ragu.

    “Yub! Thankz God. Akhirnya kamu inget juga” Lelaki itupun tersenyum lega sambil berkali-kali memandangiku. Dan aku tanpa sadar membalas senyumannya.

    Dia...
    Virgo...
    Atau siapapun namanya...
    Aku lebih mengenalnya sebagai cowok Vodka...
    Karena sebotol Vodka yang dia beri padaku waktu itu...
    Benar-benar menghiburku saat hatiku benar-benar hancur remuk...
    Karena lelaki yang ku cintai...
    Ternyata tidak menyukaiku...
    Karena lelaki yang ku cintai...
    Ternyata memilihku hanya karena secara fisik aku menyerupai seseorang yang dicintainya...

    To Be Continue...

    Episode 3 – Vodka, Pantai Marina, Drag Race...

  • Memanggil...

    @rainbow_bdg
    @4ndh0
    @AwanSiwon
    @Monic

    Yang kemarin udah sudi mampir kesini...
    Ini udah saya lanjutin...
    Thankz B4... :D
  • udah ditandain koq, ditunggu lanjutannya
  • hmmm.....nice story...lanjut deh..... :bz
  • @rainbow_bdg

    Gitu yaaa, hehehehe ;)

    @YANS FILAN

    Thankz yaaa, hehehehe :\">

    @Amaurysilli

    Iya pagi juga??? :-B
Sign In or Register to comment.