Hello All Readers In Boyzforum !!
Perkenalkan Saya Dhika , Ini Cerita Saya Perbarui Dari Judul Sebelumnya " STYLE" .
Inspirasi Ini Datang Dari K-Drama "STYLE" dan 1 Lagi Masih Rahasia .
Semoga Menikmati Yah =____=
Fist Chapter --
IN-MAGZ
PART 1
“Sampai kapan aku terus jadi penyunting , selalu disiksa , dicaci , kerja sampai pagi “ omelku sambil menyelesaikan artikel majalah edisi 199 .
Perkenalkan namaku Gery , umurku 20 tahun , aku adalah penyunting muda disebuah majalah ternama wanita . Kerjaanku adalah selalu ditindas dan diberikan deadline tanpa ada kata santai . Kali ini aku sedang menggarap 4 artikel yang temannya berlainan satu sama lain .
Satu mengani jam tangan wanita , kedua mengenai tas , ketiga serta keempat mengenai respon pembaca .
“Arghhhhh , selesai juga , sekarang saatnya pulang “ . Kutengok jam tangan yang ternyata menunjukan pukul 02.00 WIB .
Hmmm lumayan lebih cepat dari biasanya . Kuangkat tubuhku dari meja kerja merah marun ini .Kuregangkan otot-otot dan persednianku agar semakin rileks dan tidak terjadi salah otot .
“Direktur , saya ijin pulang , tugas saya sudah selesai hanya tinggal desain dan cetak “ ujarku
“Hmm.. pulanglah “ sahutnya sok berwibawa
“Terimakasih , apakah direktur tak pulang juga ? “ tanyaku bodoh
“Kau buta atau gimana sih , kerjaanku jelas masih numpuk gini “ ujarnya sewot
“Oh maaf “ jawabku melengos
Dengan hati yang agak panas aku menuju parkiran dan mengambil motorku . Memang direktur yang namanya Delta itu sangat tampan dan membuat aku panas dingin tapi kelakuannya itu sangat tidak manusiawi . Sukanya merintah tapi tak pernah ada kompensasi yang setimpal , ringan tangan pula .
But , how can i falling in love with Him ???
Aku sudah sampai di depan kamar kosku di daerah Tanah putih . Di kota wingko ini aku memang tinggal sendiri . Setelah menyelesaikan kuliahku di Bandung , aku ditarik oleh In-Magz untuk bergabung bersama . Kamar Mandi Kos terlihat lengang , kulepas seluruh pakaian yang sedari tadi pagi sudah melekat dan menggangguku .
“Enggghhhh “ dinginnya air saat malam menusuk tulangku jauh lebih dalam . Ngilu memang , tapi aku harus tidur dalam keadaan bugar agar bangun besok jadu rileks . Besok jam 08.00 pagi aku sudah harus kembali ke kantor , makanya aku selalu menyiapkan pakaianku untuk besok setelah mandi .
“Tettt tettt lalalalala tettetetttt “ HP ku berdering
“Iya Wenn , ada apa ? “ jawabku
“Gery , besok kamu datang pukul 7 pagi yah , ada rapat antara divisi penyunting dan divisi jelajah “
“Yaaahhhh , aku baru aja pulang Wenn,ini juga habis mandi .... “
“Sudahlah jangan manja , aku diberi tahu kepala bagian tadi “
“Iya deh “ sahutku lemas .
“Kringg Kringgg Kringg “ Alarmku berdentum sangat keras .
Ini pukul 06.00 Pagi , mata dan tubuhku masih sangat berat untuk bangun . Tanpa sadar aku tertidur lagi . Akhirnya aku terbangun sudah pukul 7 kurang 15 menit .
“Mati aku , ada rapaaaaaaaaaaat atvisi (Dibaca Atar Divisi) , bodoh , bodoh “ umpatku kesal
Dengan sigap aku langsung membuka pakaian tidurku , tanpa ba bi bu langsung kuambil kunci motor , tutup pintu kamar , kunci lagi dan lari ke parkiran . Kupacu motor maticku ke arah jalan pahlawan , tapi apa daya mulai dari Java Mall sampai Jalan Sriwijaya saja sudah macet total , jalan paling hanya tiap 1 meter .
“Telat deh , sial sial sial , Gery bodohnya dirimu ini “ teriakku cuek walau dilihat pengendara lain . Kemacetan pun perlahan sirna , memang kalau begini kesabaranku sangatlah diuji .
“When was the last time , you proud of me , or have you completely erase me from your memories “ senandungku menyanyikan lagu Adele – Don’t You Remember
“TENN TENN TENNNN , Bughhh Ptarrrrrrrrrrrrr “ Sekelebat mobil besar seperti ingin menubrukku
“Aghhh , pusing “
Comments
Ini cerita udh tamat di tulis??
Ini cerita, gary suka sama bossnya yang jutek habis ya???
Njuttt dah, gw suka jutek2 gitu,
(cepitan pupu:jawa mode on) )
Belum Sih , Tapi Gak Molor2 Deh ...
Part 2
“Engghhh , aduh pusing “
“Tenang dulu , kamu tidak luka terlalu parah , hanya lecet saja dan kamu pingsan “ sahut seseorang Dokter muda yang tampan , aku familiar dengan wajah dan perawakannya .
“Eh , Uh aduh Dok , saya kenapa bisa mendarat di kasur ini ? “ tanyaku sambil garuk kepala
“Ger , kamu tadi bersenggolan dengan mobil dan kamu ditinggal begitu saja di jalan “
“Oh kirain saya nyasar keh... keh ... keh ... saya tidak apa-apa kan ,Eh Bagaimana anda tahu nama saya ? “
“Jangan banyak tanya ,kamu tidak apa-apa , sekarang bangun dan ikut keruangan saya “ perintah dokter ini tegas .
Aku turun dari kasur perlahan , kepalaku masih terasa amat pusing , entah kenapa akhir-akhir ini aku sering mengalami pusing yang tak jelas .Rasa sakitnya bisa membuat fokusku hilang seketika.
Sambil membuntuti dokter tampan ini , aku terus mengingatnya , karena aku merasa aku pernah melihat wajahnya , aduh tapi dimana ya .
“Silahkan duduk , Gery “ ujarnya
“Iya , terimakasih “ sahutku
Kuperhatikan papan nama yang ada di meja kerjanya , “Rendra Wijaya “ . Siapa ya , aduh aku tambah pusing mikirinnya .
“Eh .. Kak Rendra ! “ teriakku
“Udah sadar ya , yasudah “ sahutnya
“Hailah , dulu aja dianggap adik , nah sekarang kayak msuuh aja , uh sebel “ aku sewot
“Saya disini dokter kamu , dan posisi kamu adalah pasien , jelas ? “
“Apa-apaan sih , Bang , kita dulu di Universitas akrab , satu kos , kemana-mana bareng , sekarangkenapa bisa jadi gini sih bang , huh”
“SUDAH DIAM ! SAYA DISINI DOKTER DAN SAYA MAU MENYAMPAIKAN KALAU DI KEPALA KAMU ITU ADA DAGING YANG BERKEMBANG SAYA MENDUGA , ITU TUMOR MAKANYA SEBELUM PARAH KAMU SAYA BERITAHU UNTUK DIADAKAN ANALISIS “ Bentaknnya
“HEI DOKTER RENDRA YANG TERHORMAT , ITU BUKAN CARA YANG BAIK MENYAMPAIKAN KALAU PASIENNYA KENA KANKER , DIMANA ETIKAT SOSIAL ANDA SEBAGAI DOKTER ? “ Bentakku tak kalah saing
“KAMU ITU PASIEN DENGARKAN SAYA DULU JANGAN KELUAR DARI TOPIK LAIN , MAU ATAU TIDAK SAYA OBATI ? “
“GAK BUTUH “
Aku beranjak dari kursi dengan raut begitu marah , kubanting pintu ruangannya dan sontak seluruh mata tertuju padaku . Aku keluar dan menuju tempat parkir , beruntung motorku hanya rusak dibagian lampu .
Aku terus memcau motor ini dari Rumah Sakit Kariadi ke kantorku . Dalam benakku masih terbayang perkataan Bang Rendra kalau aku terkena tumor , tapi beruntung belum parah menjadi kanker .
Aku telah sampai di halaman kantor penerbit In Magz , langsung naik ke ruang pertemuan .
“Permisi , maaf saya telat , maaf sekali , maaf “
“Kamu ternyata memang buta , sudah 1 jam lebih kamu telat , otak kamu dimana , HA ? “ bentak direktur
“Maaf direktur , aku kecelakaan sedikit tadi , maaf “
“Sudah kau duduk disana , “ tunjuknya
“Iya sekali lagi ma ...”
“CEPAT ! “ bentaknya lagi
Aku langsung duduk ditempat yang bos tunjuk tadi . Wenny meliriku dengan tatapan iba . Dia adalah sahabatku , dan dia tahu semua jati diriku yang memang penyuka sesama jenis .
“Oke sekarang kita lanjutkan usulan dari Divisi wisata , untuk
segment liburan tahun baru ini , majalah kita akan mengangkat sebuah daerah , yang berhawa sejuk dan kota itu terjangaku serta tak terlalu padat , ada yang punya usul ? “
“Bagaimana kalau Yogyakarta ? “ usul Randy
“Yogyakarta sudah terlalu padat , kita perlu daerah yang masih longgar dan sejuk “ terang Direktur
“Pak Direktur , bagaimana kalau kota Magelang ? “ usulku
“Terangkan potensi apa saja yang ada disitu !” jawabnya
“Magelang kotanya tidak terlalu padat , dan Kota itu dalam masa pengembangan , obyek wisata berupa taman kyailanggeng , Kolam renang pisangan , dan akademi militer Diponegoro beserta siswanya bisa kita angkat ke majalah di corner Inspirasi untuk edisi tahun ini “ terangku
“Apa makna dan fungsi yang bisa kita dapat jika berkunjung kesana Ger ? “ tanyanya
“Menurut saya , banyak makna yang bisa kita dapat , selain layanan Hiburan dan ketenangan ,edukasi juga bisa kita peroleh dengan mengunjungi pusat militer terbaik di indonesia .”
“Oke kita ambil usul ini , dan bersiap , kamu akan kesana bersama dengan saya , besok pagi , sekian rapat hari ini terimakasih “
“Apa tidak terlalu cepat Pak ? “ tanyaku
“Saya sudah tutup rapat ini , terimakasih “ Ujar Direktur Delta sinis
Sial ! . Kenapa tadi aku dengan lancarnya usul , kenapa harus sama orang tergalak dan terangkuh di muka bumi ini . Bagaimana perjalananku besok ,
Ah sudahlah .
Tambah lagi donk kang!!!
Update
IN ~ MAGZ
Ritualku hari ini , packing baju dua koper untuk dibawa menginap ke Magelang .
Aku mempersiapkan semuanya dengan detail agar nanti tak kekurangan apapun disana , apalagi aku bersama monster asing satu itu (Diabaca Delta) .
Masih tepat pukul 06.00 WIB rencananya , aku disuruh
Direktur ke kantor jam 8 pagi , jadi masih ada 2 jam untuk bersantai sejenak .
“Assalamualikum ,” terdengar suara seseorang dari luar kamarku
“Waalaikumsalam “ jawabku , kubuka pintu kamar kos , dan melihat Bang Rendra .
“Ger , abang kesini mau minta maaf sama kamu tentang perlakuan abang kemarin , disaat tuhan mempertemukan kita lagi , abang malah kasar sama kamu Ger “ ujarnya lesu
“Sudahlah bang Rendra , semuanya gak pernah Gery masukin ke hati kok ! “ aku tersenyum
“Makasih Ger “ kata Bang Rendra sembari memelukku
“Abang harap ,lusa kamu ke Rumah Sakit ya , buat ambil hasil pemeriksaan tumor kamu , abang gak mau terlambat Ger “
“Oke bang , tenang aja , pelukannya kapan dilepas bang , hehehe “ candaku
“Aku nyaman begini Ger ! “ sahutnya
“Aku juga , dari dulu Gery sudah nyaman sama Abang , Gery janji datang , hari ini Gery mau ke magelang bang , untuk
survey “
“Abang doakan lancar Ger , jaga diri baik-baik ya “ dia melepaskan pelukannya
“Iya bang , tapi ngomong-ngomong abang tau dari mana Kos Gery ? “ tanyaku
“Aduh , kan di RS ada data pasien Gery “
“Eh iya , hehe yasudah abang kerja dulu sana , sebelum terlambat “
“Bye Gery “
CUP ,
Sebuah ciuman didaratkannya di keningku , dan dia langsung berlalu begiutu saja .
Aku tersenyum senang , diperlakukan bang Rendra seperti dulu , seperti kakak yang sangat menyayangi adiknya .
07.30 WIB
Kupacu motor kesayanganku , menuju Jalan Pahlawan aku berharap macet tidak melanda lagi ,jujur aku trauma . Syukur hari ini tidak ada macet , jadi hanya butuh 10 menit saja untuk sampai kantor produksi .
“Gerr ... udah siap belum ? “ tanya Nana salah satu temanku
“Udah kok Na , pak Delta udah dateng belum ? “
“Udah tu Ger , ini aku juga barusan ke ruangan Pak direktur kok !”
“Oh yasudah aku duluan ya “ jawabku tersenyum
Dengan lift , aku ke ruangan paling atas , ke tempat Pak Lucas
.Dari jauh , aku lihat dia sedang packing barang-barang nya juga , tapi hanya sedikit sih .
“Pagi direktur ...”
“Ya , apa kamu sudah siap ? “
“Sudah Pak Lucas !”
“Yasudah bawa barang-barangmu ke tempat parkir sekarang, Juga ! “ Perintahnya dengan tegas !
“Si sii ap Pak “
Kubawa koperku dan koper milik Pak Delta yang memang tanpa pandang bulu menyuruh orang yang penyakitan sepertiku , apa boleh buat , bawahan selalu nurut dengan atasannya .
Pukul 09.00
Perjalanan kami lalui dengan membisu . Jarang sekali terbuka sebuah percakapan yang hangat , kalaupun ada hanya bertanya ,
“Sudah makan atau belum kamu ?”
“Sudah “
“Berapa koper yang kamu bawa ?”
“Dua “
Itulah dua percakapan yang menemani kami hingga berada di jalur lingkar Ambarawa .
Pemandangan menakjubakan tersaji didepan mata sepanjang perjalanan yang kita lalui . Pak Lucas hanya memakai Polo shirt polos dengan berkaca mata hitam .
Gayanya nampak cool sekali . Tapi sifatnya yang tidak manusiawi itu membuatku jenuh dan hilang feeling .
+++
Kami sudah sampai di hotel Trio Magelang untuk selanjutnya memesan kamar tidur . (Yaiyalah ke Hotel pesen kamar masak pesen kebaya, penulis gak kece nih)
“Permisi , saya memesan kamar untuk 2 orang Mbak “ ujar Pak Delta
“Maaf Pak , untuk VVIP hanya tinggal 1 kamar saja , namun untuk tempat tidurnya berupa king size jadi sanggup menampung dua orang , bagaimana Pak ?”
“Yasudah Mbak tidak apa-apa “
“Ini Pak kuncinya , kamar 12 “
“Terimakasih “
“Sama-sama “ Sahut reseptsionis itu sambil senyum-senyum
Penderitaan apa lagi yang bakal aku terima , satu kamar pula . Satu kantor saja sudah uring-uringan .
_Bersambung_
Bakar rumah yuk tambah rame hihihi
Iya Bang .... ampun *angel smile*
Okeh broo
“Waalaikumsalam “ jawabku , kubuka pintu kamar kos , dan melihat Bang Rendra .
“Ger , abang kesini mau minta maaf sama kamu tentang perlakuan abang kemarin , disaat tuhan mempertemukan kita lagi , abang malah kasar sama kamu Ger “ ujarnya lesu.
tiba2 langsung ngomong gitu? tp kalo emang sengaja dibikin begitu si ya kuasa penulis..hehe..