It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
iya. soalnya td yg pertama kupikir gagal.
sekalinya aku krm lagi eh jadi 2 deh.
kalo Lee, msh dlm pikiran nih
iya. soalnya td yg pertama kupikir gagal.
sekalinya aku krm lagi eh jadi 2 deh.
kalo Lee, msh dlm pikiran nih
cinta rasi bintang scorpio.
hehehehe....
oke....
rasanya basah-basah gimana gitu, secara kan lagi ngapung diair.
hehehehehe....
wanna know more?
u can try it by ur self with ur someone special.
the untold story of Lee
-Lee POV-
I hate today so much. aku sedang tidak memiliki mood yang bagus. apapun yang aku kerjakan hari ini rasanya hambar, nothing special. padahal biasanya aku selalu mengerjakan segalanya dengan hati, hati yang penuh cinta dan hati yang penuh dengan kasih sayang serta semangat hidup, apalagi yang aku kerjakan adalah membuat cake brownies. hufttt, aku hanya bisa mengeluh saja.
aku sedang ingin menikmati kesendirianku malam ini, aku sedang tidak ingin diganggu ataupun bertemu dengan siapapun. dikamarku ini, aku berdiam diri. aku tiduran diatas kasur, ditangan kananku, aku memegang selembar foto, seorang gadis kecil berusia sekitar delapan tahunan. namanya Anna, gadis kecil berkewarganegaraan asing, tepatnya Jerman.
pikiranku melayang jauh menembus masa lalu, tujuh tahun yang lalu disaat pertama kali aku bertemu dengan gadis kecil yang fotonya kini ada ditanganku. tujuh tahun yang lalu di gereja Candi semarang.
aku tersenyum karena kenanganku tentang dirinya. sungguh aneh kupikir, tapi memang begitulah kenyataannya. aku yang saat itu sudah berusia dua puluh tahun, bisa memiliki rasa yang apa sebenarnya rasa itu aku tidak tahu kepadanya. mungkin itu hanya rasa sayang karena dia masih anak-anak, atau mungkin rasa yang lain. tapi, apapun rasa yang aku rasakan ini, aku benar-benar tak bisa untuk menolaknya.
"seandainya saja kamu masih hidup, mungkin aku takkan seperti saat ini, seperti orang bodoh yang selalu berimajinasi, yang selalu berkhayal tentangmu. Anna, I really miss u." gumamku. tanpa kusadari segaris airmata mengalir membasahi pipiku.
kudekap fotonya, kurasakan aku sedang memeluk raganya, raga dari seseorang yang sebenar-benarnya tak ingin aku lepaskan.
"kenapa kamu harus pergi, Ann?" gerutuku. "tidak tahukah kamu begitu tersiksanya aku karena kepergianmu?"
hatiku begitu miris, aku teringat saat terakhir kali aku memeluk Anna, terkahir kali aku memeluk raganya yang sudah tak bernyawa lagi empat tahun yang lalu. Anna pergi untuk selamanya karena ia terjatuh kejurang.
Anna, I miss you so much.
Bagus, Garda dan Lee
-Bagus POV-
sudah tiga hari berlalu sejak aku dan Garda berciuman di wb. meski begitu, aku masih bisa merasakan bibir Garda yang lembut (sepertinya aku terlalu berlebihan). tapi seperti hari-hari sebelumnya, Garda begitu sulit untuk dihubungi, nomernya selalu tidak aktif saat aku hubungi, begitu pula dengan sms-smsku yang selalu gagal saat kukirim kehapenya. keadaan ini membuatku merasakan rindu yang hebat, rindu ingin bertemu.
Lee, juga mulai menarik perhatianku. sikapnya yang cool, bahkan berkesan dingin kepada siapapun, membuatku semakin suka padanya. diamnya Lee itu ibarat tanda tanya besar dari sebuah pertanyaan, dan aku harus mencari tahu jawabannya.
kadang aku berpikir bahwa Lee adalah seorang gay, karena dari sikapnya yang juga dingin terhadap wanita, meski dia telah digoda. bahkan teman-teman kerja yang lain sering mengejeknya.
"kamu itu kalo sama cewek koq dingin banget Lee? jangan-jangan kamu nggak suka cewek ya? sukanya sama cowok ya?" ejek salah satu rekan kerjaku.
mendengar perkataan begitu, Lee hanya tersenyum saja.
"Lee suka sama cowok?" pikirku dalam hati. "berarti aku bisa dong lebih dekat sama dia?"
sepertinya aku memang sedang beruntung. buktinya, tanpa disangka, Lee mengajakku untuk nongkrong bareng setelah pulang kerja. ya ampun, berarti Tuhan memang ijinkanku untuk bisa lebih dekat dengannya. thanks Allah. I love You so much.
---sore hari, after working---
-Garda POV-
akhirnya aku menemukan sim card im3 ku setelah hampir sejam aku mencarinya. ternyata kartu itu terselip disalah satu buku kuliahku. langsung saja aku aktifkan, kucari nomer hape Bagus yang memang hanya aku simpan di kartu sim saja.
aku mengetik sebuah pesan singkat, menanyakan kabarnya hari ini. pesan kukirim. notifikasi memberitahukan bahwa pesan terkirim.
lima menit, belum ada balasan. sepuluh menit, belum ada balasan juga. lima belas menit, setengah jam, dan satu jam kemdian, belum ada juga balasan. aku jadi sedikit jengkel dan timbul rasa curiga dihatiku. aku tak sabar lagi menunggu, aku telpon hapeku Bagus. lama telpon berdering, tapi tak ada jawaban. sekali, dua kali, bahkan sampai lima kali belum juga ada jawaban. hatiku jengkel.
sebuah sms masuk dihapeku, sms dari Bagus.
---maaf, barusan ku lg dijln. ad ap Gar?---
aku langsung menelpon lagi hape Bagus.
"halo?" sapa seorang cowok yang aku telpon.
"kamu kemana aja sih? dari tadi aku sms nggak dibales, telpon nggak diangkat?" tanyaku dengan kesalnya.
"aku lagi dijalan." jawab Bagus.
"dijalan? mang mau kemana? sama siapa?" tanyaku lagi. enrah kenapa aku merasakan ada kebohongan dari setiap kalimat yang Bagus katakan.
"lagi muter-muter semarang aja sama temen kerjaku." jawab Bagus tapi tak sepenuhnya aku percaya.
"beneran temen kan, bukan demen...." kataku curiga.
"temen kerjaku. kamu kenapa sih koq tanya-tanya begitu?"
aku tak menjawab pertantaan Bagus yang terakhir. langsung kuputus saja sambungan telponku ke Bagus. seribu tanya mulai bergelayut dipikiranku. tentang sikapku dan juga tentang Bagus. ada apa ini?
-Bagus POV-
aku heran dengan Garda dan semua pertanyaannya sewaktu dia menelponku. ada apa dengan Garda?
sepertinya ekspresi wajahku menanggapinya dengan berlebihan, buktinya Lee yang sedang duduk disebelahku sampaibertanya padaku.
"kamu kenapa Gus?" tanya Lee.
"I don't know...." jawabku.
"but, what's wrong with your face?" tanyanya lagi.
aku jelaskan saja apa yang baru saja terjadi tanpa sedikitpun aku nenyebut nama Garda. Lee berkesimpulan bahwa seseorang yang barusan menelponku suka denganku. aku hanya tertawa kecil mendengar kesimpulan darinya.
aku tak mau begitu larut dengan ceritaku bersama Garda. untuk mengalihkan pembicaraan, aku bertanya saja soal Gereja Blendug. aku dan Lee sedang ditaman gereja Blendug.
Lee begitu banyak tahu mengenai gereja ini, bahkan hampir begitu detail.
cerita dan cerita sampai akhirnya Lee menceritakan seseorang yang sangat disayanginya, Anna.
@hananta
@AwanSiwon
@hikaru
@Adam08
uodate
sip....
maybe....
cemburu
-Bagus POV-
Lee dan Anna?
what kind of story both them?
memang ada cerita cinta seperti itu?
Lee yang sudah hampir empat tahun ditinggalkan oleh Anna, ternyata hingga saat ini masih saja mencintai dan berharap Anna akan kembali suatu saat nanti. Lee belum bisa melupakan Anna, entah karena apa aku tak tahu, mungkin karena memang cintanya Lee untuk Anna itu tulus dari hati.
"kamu phedofilia ya Lee?" tanyaku keheranan.
"no, I am not." kata Lee.
"but you love her when she was eight. itu phedofilia namanya." kataku mempertegas.
"maybe." kata Lee sepertinya setuju. "tapi, apapun itu aku tidak peduli, aku hanya mengikuti kata hatiku, aku hanya ingin mencintainya seperti apa yang aku rasakan." Lee membela diri.
"kamu ada benarnya menurutku, tapi dari setiap kata yang kamu bilang, cintamu itu lebih pada emosi, bahkan hanya sepenggal emosi. cinta bukan hanya emosi Lee, cinta juga kesatuan dari logika."
aku benar-benar heran dengan Lee, koq bisa dia seperti itu. lebih herannya lagi, kenapa koq aku bisa berbicara seperti itu. aku bilang cintanya Lee itu seperti tak berlogika, padahal kalo dipikir-pikir, aku yang suka sesama jenis juga merupakan cinta yang hanya pada emosi saja, jauh dari logika.
entahlah.
seandainya saja aku bisa gantikan posisi Anna saat ini (sedikit berharap), dicintai oleh Lee. dari setiap kata yang dia ucapkan, aku tahu Lee adalah tipe orang yang setia, buktinya dia belum bisa nenggantikan posisi Anna dengan orang lain. seandainya saja.
aku senang sekali, bisa tahu lebih banyak tentang Lee, bahkan tentang sebuah rahasia yang tidak semua orang tahu.
"kenapa kamu ceritakan hal ini padaku Lee? apa kamu tidak takut kalo seandainya aku ceritakan semuanya pada orang lain?" tanyaku.
"semua sudah menjadi milikmu sekarang, terserah kamu mau cerita sama orang lain atau tidak." ujar Lee.
"kamu tidak takut?" tanyaku.
"aku takut. tapi sebelum kamu cerita kepada orang lain, ada satu hal yang ingin aku sampaikan padamu, aku menceritakan semua ini padamu, bukan karena aku ingin meminta empati darimu, tapi karena aku percaya kamu bisa menjaga dan merahasiakan setiap kata yang terucap dari bibirku ini."
perkataan Lee membuatku menjadi berpikir. dia benar dan bukan hakku untuk membuatnya jadi malu. dan Anna, seandainya kamu tahu, disini saat ini disampingku, ada Lee, seseorang yang begitu tulus mencintaimu. betapa beruntungnya kamu Ann, dan betapa cemburunya aku karenamu.
Wew,,, Garda dicium sama Bagus??? hihihihi
iya.
habisnya Garda gemesin sih....