BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Royal Prince

15681011

Comments

  • semakin seru
  • awawawawwww...... kerenn...
    #poor kenny...
  • jujur aja ya bung. serasa liat bokep jaman baheula, terlalu drama.
  • waduh duh duh, pangeran pengawal dan rakyatnya gay semua he he jadi lucu juga ceritanya, mmh !
  • @AsthaPerda @yuzz @andilim @YANS FILAN @Rakapriska @ularuskasurius @fahmy37 @_tampan_ @FendyAdjie_ @yunjaedaughter @armand @CoffeeBean @hikaru @Rez1 @be_biant @adacerita @amy73 @kutu22 @suck1d @arcclay @rysan_80 @4ndh0 @rey_drew9090 @ron02 @assassin @luketan @zalanonymouz @idans_true @Rempong69 @DItyadrew2 @arieat @armand @ZioDyn @Egar_cute @kurokuro @aldo_graci0 @derik @Adam08 @petertomasoa @pokemon @rivengold
    @sikasepmauth @nukakarakter @iamyogi96 @iamalone89 @halaah @jjk_mod_on @dirpra @gdragonpalm @firdausi @Chocolate010185 @rajatega @05nov1991 @Just_PJ @andychrist @nur_hadinata @The_jack19 @kiki_h_n @alabatan @Dharma66 @LEO_saputra_18 @touch @AL's @jakaputraperdana @rully123 @bobo @pocari_sweat @mu @Rez1 @Raff @touch @Dharma66 @fery_danarto
    @abadi37 @ijiQyut @bi_ngung @hantuusil @abadi_abdy @aDvanTage
    @bayuaja01 @savanablue @justboy @Jf_adjah @bocahnakal96 @rarasipau @Alir @oxygen_full @yeltz @Different @yuzz
    @revian97 @nak_alone @Dhika_smg @kurokuro @afif18_raka94 @nathanarif @adhiyasa @Alir @iam_pamungkas @zhenu @yanz_BCG @asik69 @PrinceOfBlackSoshi @lembuswana @vendi74 @loafer_boy @zea.mays


    Royal Prince 10


    Kobaran api dan suara ledakan terdengar di mana-mana. Negeri Orlando sudah mulai terkena serangan perang. Para penduduk di negeri Orlando berlari luntang-lantang demi mendapatkan tempat aman untuk berlindung.

    Banyak anak-anak yang terpisah dari orang tuanya karena perang tersebut, banyak juga korban yang berjatuhan di dalam perang tersebut. Seluruh tentara dari istana maupun setiap daerah berusaha mati-matian demi mengusir penjajah dari tanah mereka.

    Beribu-ribu pasukan di kerahkan oleh Edward untuk melawan penjajah. Hingga pada akhirnya Edward memutuskan untuk turun tangan bertarung melawan penjajah di dampingi oleh Kenny.

    Pembataian massal terjadi di sebuah desa yang bernama Legra. Di sana, semua penduduk di kumpulkan menjadi satu kumpulan, kemudian dengan kejamnya para tentara jepang menembaki mereka satu per satu hingga semuanya menghembuskan nafas terakhir. Kejam. Suara teriakan, rintihan, tangisan dan juga ratapan terdengar di mana-mana. Bau anyir darah hingga mayat-mayat dapat di temukan di setiap sudut negeri. Peperangan tidak menyisakan belas kasihan.

    Melihat sebagian negerinya hampir rata dengan tanah, Edward merasa sangat iba, ia juga dendam dengan perbuatan para penjajah, terlebih-lebih adalah Kanata yang menjadi akar dari peperangan tersebut. Tepat pada saat itu, segerombolan tentara Jepang menyerbu rombongan pasukan tentara kerajaan yang di pimpin oleh Edward.

    Kenny segera berteriak dan memerintahkan semua pasukan untuk melindungi Edward. Baku tembak antar senjata pun terjadi. Kenny segera menarik Edward, keduanya menunggangi kuda dan meninggalkan tempat tersebut. Edward panik.

    Di tengah kepanikannya, ia teringat akan desa Ardellos, dimana Christian masih berada di sana, ia pun mengarahkan kuda yang ia tunggangi menuju jalur yang menghubungkan pusat kota Orlando dengan jalur menuju desa Ardellos. Kenny dengan sigap menghentikan langkah Edward,

    “apa yang kau lakukan?”teriak Edward,

    “aku tidak mengijinkan tuanku untuk mengunjungi desa Ardellos”

    Edward terdiam sejenak, matanya yang bulat menatapi Kenny lekat-lekat,
    “apa hak-mu untuk melarangku kesana, disana juga masih banyak rakyatku yang menderita”
    “anda mengunjungi desa Ardellos bukan untuk rakyat, melainkan untuk Christian”teriak Kenny,

    Edward sedikit terkejut mendengar teriakan Kenny, karena selama ini, Kenny yang ia kenal sama sekali tidak berani membantah ataupun berteriak di hadapanya seperti sekarang ini,

    “besar nyalimu berteriak di hadapanku!”teriak Edward tak mau kalah,
    Kenny terdiam sejenak,

    “bisakah tuanku melihat kepadaku untuk sejenak, bisakah tuanku merasakan apa yang ku rasakan?”

    “apa yang kau katakan, aku tidak mengerti”

    “bisakah tuan memandang hatiku dan jangan terus menerus memandang pada Christian?”

    Setelah di putar-putar perkataan yang di ucapkan oleh Kenny, Edward baru menyadari arti dari pengawalnya yang setia itu, ia tertegun sejenak. Mereka terdiam di tengah keadaan pusat kota yang sangat gawat dan di iringi dengan suara-suara tembakan dan juga bom,

    “hamba juga ingin di perlakukan oleh tuanku seperti tuanku memperlakukan Christian”ujar Kenny lirih,
    “hamba juga ingin mendapat cinta kasih dari tuanku”sambungnya,

    Edward tidak dapat berkata-kata, ia terdiam. Ia tidak pernah mengetahui sama sekali jika pengawalnya yang paling setia itu diam-diam memendam perasaan terhadapnya.

    “apakah tuanku tidak menyadari jika aku sudah menyukai anda sedari dulu?”ungkap Kenny sekaligus bertanya pada Edward,

    Lagi-lagi Edward terdiam, ia tak tahu harus menjawab apa dan harus berbuat apa,

    “aku tak tahu, dan baru hari ini aku mengetahui semuanya”ucap Edward, “lalu apa yang kau inginkan dariku untuk sekarang ini?”tanya Edward,

    “aku ingin memiliki hati tuanku seutuhnya”

    Edward berpikir cukup lama mengenai hal yang di utarakan oleh Kenny. Ia tak mungkin menerima pernyataan Kenny, karena ia sudah menganggap pemuda itu seperti kakak kandungnya sendiri. Di dalam hatinya hanya bersemayam seorang Christian.

    “maaf, aku tak dapat melakukan itu”ujar Edward sembari mengarahkan kudanya menjauh dari Kenny.

    Hati Kenny benar-benar hancur pada saat itu. Ia menatapi Edward yang menunggangi kuda semakin jauh darinya, tapi karena terpikir akan keselamatan Edward, ia pun segera mengarahkan kuda yang ia tunggangi untuk menyusul Edward.

    ##

    Mata Edward tertutupi oleh asap-asap yang mengepul di sekitar desa Ardellos. Desa yang sebelumnya ramai, kini menjadi sepi layaknya areal pemakaman. Banyak mayat yang tergeletak di sepanjang jalan yang Edward lewati, kobaran-kobaran api masih tampak melumati rumah-rumah yang sedang terbakar.

    Taman tempat Edward bermain kini sudah berubah menjadi puing-puing, pohon di tengah taman telah terbakar. Padang rumput tempat dirinya dan Christian berehat sembari menatapi langit, kini sudah menjadi tandus dan gundul akibat lalapan api.

    Edward merasa dirinya berada di dalam mimpi buruk. Hanya dalam sekejap, desa yang menjadi legenda turun temurun karena keindahannya, menjadi desa mengerikan yang tidak layak di tinggali oleh manusia.

    Setetes air mata mengalir dari pipi Edward diikuti tetesan-tetesan lainnya yang lama kemudian menjadi tangisan. Sebuah tangisan yang mewakili tangisan dari orang banyak. Edward mengarahkan kudanya menuju kediaman Christian, kediaman itu sudah hancur dan rata dengan tanah.

    Tidak ada lagi sebuah rumah yang berdiri yang di kelilingi oleh taman.
    Edward turun dari atas kuda tunggangannya, ia berlutut menangis sejadi-jadinya, ia menangisi kekejaman perang yang telah merenggut nyawa orang yang sangat berarti baginya. Suara tangis yang amat memilukan jika terdengar oleh siapapun yang mendengarnya.

    Langit seolah ikut berduka atas apa yang di rasakan oleh Edward dan perang yang sedang berlangsung. Hujan turun dengan sangat derasnya. Meredam segala kobaran api, membersihkan segala darah yang bercecer.

    Kenny yang sampai di tempat Edward berada, segera berjalan mendekat ke arah pangeran kecilnya tersebut. Ia berlutut di samping Edward, menyadari kehadiran Kenny, Edward pun menjatuhkan kepalanya dan menangis di dalam dekapan Kenny.

    ##

    Ratu Victoria tampak sangat khawatir tentang keselamatan putranya yang turut turun tangan untuk berperang melawan penjajah. Karena kekhawatirannya yang teramat, membuat dirinya jatuh sakit.

    Wajahnya pucat pasi, keringat dingin terus mengucur dari dahi dan lehernya. Mulutnya selalu menanyakan kabar tentang kepulangan putranya kepada para dayang-dayang istana yang melayaninya.

    Di ruangan aula istana, Alexander, para menteri dan juga negarawan, ikut memperihatinkan keselamatan pangeran mereka yang berada di medan perang. Mereka menggelar acara penolakan bala yang bertujuan untuk menghindarkan segala kejadian-kejadian buruk yang suatu saat dapat menimpa pangeran pemimpin negeri mereka.

    ##

    Christian, Hellena dan juga adiknya yang paling kecil beserta para penduduk desa Ardellos lainnya yang tersisa, berlindung di sebuah tempat ibadah, karena tersiar kabar bahwa tentara Jepang tidak akan menyerang tempat ibadah. Di kala itu, tempat ibadah yang sebalumnya bersih, kini menjadi kotor akibat darah yang berceceran di sana sini.

    Pengurus tempat ibadah tersebut mengeluarkan segala bekal pengobatam yang ada di sana untuk mengobati para korban-korban perang yang masih dapat tertolong. Pada saat tak sengaja menatap keluar jendela, mata Hellena menangkap sosok orang yang menurutnya tak begitu asing,

    “bukankah itu pangeran Edward?”ucap Hellena pada putra sulungnya yang pada saat itu dengan segera bangkit berdiri dan menatap keluar jendela.

    Mendengar sebutan pangeran yang terlontar dari mulut Hellena, membuat sebagian warga desa Ardellos ikut menatap keluar jendela, karena mereka sangat ingin melihat pangeran pemimpin negeri mereka tersebut.

    “benar, itu Edward”ujar Christian dengan perasaan senang,
    Christian segera bangkit berdiri, ia bermaksud keluar dari dalam tempat ibadah untuk mengejar Edward, karena ia berpikir pastilah Edward datang untuk mencarinya,

    “apa yang kau lakukan?”cegah Hellena sembari memegang erat lengan putranya itu dengan kuat,

    “aku ingin menemui Edward”

    “di luar sana keadaan sangat tidak memungkinkan kau untuk keluar, tentara jepang dapat muncul kapan saja”

    Para penduduk desa yang mendengar percakapan antara ibu dan anak itu membenarkan ucapan Hellena dan meminta Christian untuk lebih mendengarkan perkataan ibunya. Christian bersikeras untuk keluar, karena ia sudah sangat lama menunggu kedatangan Edward,

    “aku harus menemuinya”

    “tidak bisa”

    Di dorong perasaan sangat terpaksa, Christian melepaskan genggaman erat tangan ibunya tersebut, ia berhambur keluar dan meneriakkan nama Edward, ia tak perduli bahwa pada saat itu ada tentara Jepang datang ataupun tidak, yang ia tahu kedatangan Edward, hanya untuknya.

    Sayup-sayup di balik suara deraan hujan, terdengar sebuah suara memanggil-manggil namanya dari kejauhan. Edward mengalihkan pandangannya ke sekeliling, tepat ketika ia menoleh ke arah belakang di lihatnya sesosok orang yang ia sangat kenal.

    Air mata Edward kembali menetes karena orang yang di sangka telah menjadi korban kekejaman perang tidak meninggal. Edward turun dari atas kuda dan ikut berlari ke arah Christian.

    Ketika keduanya mendekat, keduanya berpelukan satu sama lain di bawah derasnya hujan. Kenny sangat murka, perlahan-lahan ia mengarahkan kudanya ke arah keduanya berada. D

    ari dalam saku celananya, ia mengeluarkan sebuah pistol yang akan di lepas pelurunya ke arah Christian. Hujan deras dan lebat membuat pandangan Kenny sedikit terganggu.

    Dari balik derasnya hujan, mata Kenny menangkap ada beberapa orang berpakaian tentara Jepang yang mengendap-endap di sekitar mereka. Tampaknya tentara Jepang tersebut memanfaatkan hujan deras yang membuat segala pandangan kabur untuk menembak.

    Kenny melepaskan satu tembakan hingga tentara Jepang tersebut jatuh di tempat. Suara tembakan Kenny membuat Edward dan juga Christian terkejut dan menyadari adanya bahaya di sekitar mereka.

    Suara tembakan dari pistol di tangan Kenny ternyata membuat beberapa orang tentara Jepang tersebut melayangkan tembakan balasan. Christian berusaha melindungi Edward, begitu pula dengan Kenny, ia segera turun dari atas kuda dan berhambur ke arah dimana Christian dan Edward berada sambil terus melayangkan tembakan. Baku tembak sempat terjadi sesaat .

    Dikarenakan jarak tempat mereka berdiri dengan rumah peribadatan cukup jauh, Kenny pun menggiring keduanya untuk bersembunyi sekedarnya di balik sebuah dinding yang menjulang tinggi di dekat mereka guna sebagai perlinfungan
    Kenny melayangkan tembakan, kemudian bersembunyi di balik tembok, lagi dan lagi seperti itu.

    Mayat-mayat bergelimpangan di balik tembok, Edward membenamkan kepalanya di balik dekapan Christian. Kenny sedikit cemburu. Kenny menarik paksa Christian untuk mendekat ke arahnya tanpa memperdulikan Edward,

    “apa yang ingin kau lakukan?”ucap Edward pada Kenny, Kenny melirik sejenak ke arah Edward, lalu pandangan ia alihkan kembali pada Christian,

    “dengar... setelah ini aku akan menerobos keluar untuk menghabisi para tentara busuk itu, kau...jaga pangeran baik-baik, jangan sampai terjadi apa-apa pada pangeran, atau nyawamu yang akan ku habisi”ujar Kenny, “mengerti?”gertaknya kemudian.

    Christian mengangguk-anggukkan kepalanya.

    Edward hanya tertegun melihati itu. Ia benar-benar menghaturkan rasa terima kasih yang amat besar kepada Kenny. Kenny merapatkan punggungnya pada dinding, ia sudah mengambil posisi akan keluar dari persembunyian untuk menerobos dan menyerang. Dada nya naik turun seiring nafasnya yang terus menerus menderu di dalam kedua lubang hidungnya.

    Sebelum Kenny keluar untuk menyerang, Edward terlebih dahulu meraih Kenny untuk di peluknya. Kenny hanya terdiam, membiarkan Edward mendekap erat tubuhnya.

    “terima kasih”

    Edward juga mendaratkan sebuah kecupan di bibir Kenny, sebagai balasan atas rasa cinta Kenny yang sempat ia tolak sebelumnya. Belum sempat Kenny membalas memagut bibir Edward, pangeran muda tersebut telah terlebih dahulu menarik kembali bibirnya.

    Christian segera membawa Edward menjauh dari tempat tersebut, mata Edward tak henti-hentinya menatapi Kenny yang berdiri dan tampak makin jauh dari pandangannya. Kenny keluar dari persembunyian bermodalkan sebuah pistol di tangannya.

    Ia terus berjalan maju ke arah para tentara tersebut sambil terus menerus melayangkan tembakan.
    Karena terus menerus menembak tentara jepang yang berada di depannya, membuat ia tak memperhatikan arah belakang yang sudah ada beberapa orang tentara. Seketika beberapa buah tembakan terlepas ke arah Kenny. Peluru-peluru dari senapan dengan segera bersarang di punggung Kenny yang mengalirkan darah segar.

    Sebelum tubuhnya terjatuh di atas tanah seutuhnya, Kenny masih sempat membalikkan tubuhnya dan menembaki satu per satu tentara-tentara jepang tersebut. Ketika tidak ada lagi para tentara jepang di sekitarnya, tubuh tegap Kenny terjatuh, dan terkapar di atas tanah dengan posisi tubuh menatapi langit yang masih saja menurunkan hujan.

    “Edward...aku menyayangimu dan mencintaimu”

    ##






  • Sedih sekali... :((

    I love u kenny, kenapa takdir begitu kejam ya??? @monster26, ceritamu sukses membuat aku merinding...!!!
  • uuu,,,,kenny.... matii.... :-S
  • Oωh◦°°◦ 
  • its so tragic :(
  • kenyyyyyyyyyyyyyyyy
  • @AsthaPerda @yuzz @andilim @YANS FILAN @Rakapriska @ularuskasurius @fahmy37 @_tampan_ @FendyAdjie_ @yunjaedaughter @armand @CoffeeBean @hikaru @Rez1 @be_biant @adacerita @amy73 @kutu22 @suck1d @arcclay @rysan_80 @4ndh0 @rey_drew9090 @ron02 @assassin @luketan @zalanonymouz @idans_true @Rempong69 @DItyadrew2 @arieat @armand @ZioDyn @Egar_cute @kurokuro @aldo_graci0 @derik @Adam08 @petertomasoa @pokemon @rivengold
    @sikasepmauth @nukakarakter @iamyogi96 @iamalone89 @halaah @jjk_mod_on @dirpra @gdragonpalm @firdausi @Chocolate010185 @rajatega @05nov1991 @Just_PJ @andychrist @nur_hadinata @The_jack19 @kiki_h_n @alabatan @Dharma66 @LEO_saputra_18 @touch @AL's @jakaputraperdana @rully123 @bobo @pocari_sweat @mu @Rez1 @Raff @touch @Dharma66 @fery_danarto
    @abadi37 @ijiQyut @bi_ngung @hantuusil @abadi_abdy @aDvanTage
    @bayuaja01 @savanablue @justboy @Jf_adjah @bocahnakal96 @rarasipau @Alir @oxygen_full @yeltz @Different @yuzz
    @revian97 @nak_alone @Dhika_smg @kurokuro @afif18_raka94 @nathanarif @adhiyasa @Alir @iam_pamungkas @zhenu @yanz_BCG @asik69 @PrinceOfBlackSoshi @lembuswana @vendi74 @loafer_boy @zea.mays


    Royal Prince 11 ( Ending )


    Rupanya tentara jepang mencium adanya persembunyian sebagian orang-orang di dalam rumah-rumah ibadah. Mereka pun meringkus setiaprumah-rumah ibadah, termasuk rumah ibadah tempat Christian, Edward dan sebagian penduduk desa lainnya. Para tentara jepang itu mengarahkan senjata mereka pada setiap penduduk, membuat tua, muda pria dan wanita ketakutan setengah mati.

    Edward keluar dari dalam kerumunan, ia menunjukkan lambang kerajaan yang terbuat dari emas murni. Para tentara Jepang tersebut segera meringkus Edward dan membawanya menuju tempat Jenderal mereka. Kanata.

    “bagaimana? Apa kerjasama ku masih dapat di pertimbangkan?”tanya Kanata ketika Edward berada di dalam ruangannya.

    Edward menatapi Kanata dengan penuh kebencian. Dadanya naik turun seiring dengan emosi nya yang hampir meledak.

    “aku sudah tahu jika kau susah untuk di ajak untuk bekerja sama. Maka dari itu aku berniat untuk mengibarkan bendera negeri matahari terbitku diatas tanah leluhurmu ini”

    “kau sangat keterlaluan!!!”tukas Edward, “kau tak berpikir ada berapa banyak orang di luar sana yang terpisah dari keluarganya karena perang yang kau kobarkan tersebut”

    Kanata menatapi Edward dengan ekspresi wajah yang dia buat seolah-olah ia ikut bersedih atas perang tersebut, ia mengejek Edward. Kemudian dengan langkah santai ia berjalan ke arah Edward,

    “aku turut berduka atas banyaknya rakyatmu yang meninggal”bisik Kanata,

    Edward membuang pandangannya, menurutnya itu semua adalah akting murahan dari seorang penjajah. Kanata melebarkan kedua tangannya, kemudian ia merangkul tubuh Edward, bibirnya ia dekatkan pada telinga Edward,

    “sebelumnya aku telah mengatakan kepadamu, asal kau menyanggupi permintaan kerjasama yang ku tawarkan, maka aku akan memberikanmu lebih dari sebuah kerajaanmu”

    Setelah berucap seperti itu, mata Kanata terbelalak dengan besarnya, ia juga kembali terbelalak untuk yang kedua kalinya, dari dalam mulutnya tersembur darah segar,

    “sebagai pemimpin negeri ini, aku tidak mungkin akan rela melhat negeriku di jajah oleh bangsa seperti kalian”ucap Edward dengan nada bicara dan tatapan wajah yang dingin.

    Kanata merasa ruangan sekitarnya tidak lagi ber-oksigen, ia tampak seperti seekor ikan yang di angkat ke daratan.
    Tubuh Kanata perlahan-lahan terjatuh di atas lantai ruangannya, di bagian jantungnya terdapat sebuah belati kecil yang menancap dan dua tusukan dari belati yang sama.

    Kini, pemimpin dari semua pasukan penjajah itu telah di tiadakan oleh Edward, maka dengan mudah pasukan-pasukan tersebut dapat terusir dari negeri Orlando.

    Edward menatapi jenazah Kanata yang tergeletak di atas lantai, hatinya merasa sangat puas karena ia dapat menghentikan semua perbuatan jahat Kanata dengan tangannya sendiri. Tanpa ada satu orangpun yang curiga, Edward keluar dari gedung parlemen milik Kanata tersebut.

    ##

    Dari berita yang ia terima, Jepang mundur dari negeri Orlando dengan sendirinya, tersiar kabar juga bahwa tentara amerika membalas serangan tentara dengan menghancurkan kembali dua kota utama di jepang yaitu ‘Hiroshima, Nagasaki’ atas hancurnya ‘Pearl Harbour’ yang di sebabkan ulah mereka.

    Semua penduduk di pelosok negeri bersorak gembira karena mereka telah terbebas dari serangan kaum penjajah. Mereka mulai membangun kediaman mereka masing-masing dari sisa puing-puing yang masih terdapat di sekitar.

    Baik Christian, Hellena dan beberapa penduduk yang ikut mengasingkan diri di rumah peribadatan, mengantar kepergian Edward.Edward di jemput oleh pasukan tentara dari istana yang di pimpin oleh Alexander. Sebelum naik ke atas kereta kuda, Christian meminta waktu sejenak untuk berbicara kepada Edward,

    “terima kasih”ucap Christian,

    “untuk apa?”

    “untuk yang kau lakukan bagi negeri ini dan kami”

    “itu sudah menjadi tugasku sebagai pemimpin negeri ini”

    Keduanya terdiam,

    “apakah kau akan kembali?”tanya Christian,

    “aku akan kembali”

    “janji?”

    “ya, aku juga akan menepati janjiku untuk membawamu menuju pusat kota, dan membawamu memasuki istana”
    “istana bukan tempatku, asal kau menepati janjimu untuk kembali, aku sudah sangat senang”

    Edward meraih tubuh Christian untuk di peluknya, begitu juga dengan Christian ia membalas pelukan Edward dengan sangat erat, ia sangat tidak ingin melepaskan Edward. Alexander mengisyaratkan pada Edward agar pangeran muda itu segera naik ke dalam kereta kebesaran kerajaan, karena mereka masih harus menempuh perjalanan jauh menuju pusat kota Orlando.

    Semua mata menghantar rombongan pasukan istana yang semakin lama semakin menjauh.

    “Kenny, aku sudah menepati janjiku untuk menjaga Edward dengan baik”ucap Christian di dalam hati.

    ##

    Seluruh istana gembira atas merdekanya negeri mereka dari tangan penjajah, mereka juga bergembira serta menyambut kepulangan sang pangeran dengan selamat. Ketika Edward turun dari dalam kereta, orang yang pertama kali memeluknya adalah ibundanya.

    Ratu Victoria meneteskan air matanya tatkala melihat putra semata wayangnya itu selamat dari segala marabhaya di medan perang.

    Istana merayakan kemerdekaan itu dengan menggelar pesta besar. Edward sebagai pemeran utama di dalam pesta tersebut tampak murung. Ia menolehkan kepalanya ke setiap sudut ruangan pesta, ia merasa kekurangan seseorang di dalam ruangan pesta tersebut.

    ##

    Di saat semua pesta telah usai, dan setiap orang sudah mulai bersiap untuk terlelap di dalam kegelapan malam, Edward berjalan mengunjungi ruangan Alxander,

    “guru”panggil Edward,

    “hamba tuanku?”jawab Alexander,

    “mengapa sedari tadi aku tak melihat Kenny di dalam pesta?”tanya Edward, Alexander tampak terdiam sejenak, ia kemudian bangkit berdiri dari duduknya dan berjalan menuju lemari pakaiannya.

    Dari dalam sebuah kotak yang terdapat di dalam ruangannya, ia mengeluarkan sebuah pakaian yang sangat di kenali oleh Edward, pakaian tersebut sangat lusuh karena terdapat lumpur-lumpur yang mulai mengering, dan juga di atas pakaian tersebut, tampak beberapa lubang seperti bekas peluru dan bercak-bercak darah.

    “aku bertanya tentang keberadaan Kenny, bukan meminta pakaian lusuh ini”

    Alexander menyerahkan pakaian tersebut ke tangan Edward. Edward menerima pakaian lusuh itu dengan mata yang berkaca-kaca. Edward keluar dari dalam ruangan Alexander dengan langkah terseret, tatapannya lurus, ia bagaikan sebuah robot yang tak bernyawa.

    Ia kembali terngiang oleh perkataan Alexander yang memberitahukan pesan terkahir dari si pemilik pakaian lusuh tersebut.

    # Flash back #

    Setelah Christian membawa Edward menjauh, Kenny beranjak keluar dari persembunyiannya di balik tembok yang menjulang dengan tingginya.

    Dengan gagah ia berjalan menerobos hujan lebat sembari melepaskan tembakan berulang-ulang kepada setiap tentara jepang yang berada di seberangnya. Tanpa Kenny sadari, di balik punggungnya sudah ada beberapa tentara jepang yang berjalan mengendap-ngendap. Di saat melihat sosok Kenny, mereka segera melepaskan beberapa kali tembakan yang mengenai punggungnya.

    Sebelum tubuh Kenny ambruk di atas tanah, ia sempat berbalik dan membalas serangan tersebut. Sesudah tidak ada lagi tentara jepang, Kenny pun sudah tidak dapat menahan tubuhnya dan perlahan-lahan ia jatuh di atas tanah. Wajahnya menengadah menghadap langit.

    Membiarkan hujan lebat menyapu semua kelakuan jahat yang pernah ia perbuat semasa hidupnya. Tak berapa lama kemudian, beberapa orang tentara pasukan Kerajaan tampak berbondong-bondong memasuki daerah dimana Kenny terkapar.

    Melihat Kenny, mereka segera mengerumuninya. Kepada salah seorang pasukan, Kenny menitipkan pesan terakhirnya untuk pangeran kecilnya,

    “bawalah pakaianku dan serahkan kepada pangeran”

    Selesai berucap, Kenny pun menutup mata dan menghembuskan nafas terakhirnya untuk selamanya.

    ##

    Edward terduduk di atas ranjang di dalam kamarnya dengan wajah yang telah di penuhi oleh goresan-goresan air mata. Di tangannya terdapat pakaian dari Kenny yang ia peluk dengan erat. Ia menyesali tentang pernyataan kenny terhadapnya. Ia menyesali semua yang pernah ia lakukan dan ucapkan pada Kenny.

    Kini tidak ada lagi Kenny yang menjadi pengawal setianya, tak ada lagi sosok yang dapat menggantikan posisi Kenny di sampingnya.


    Tak ada lagi Kenny yang setiap hari berusaha menghiburnya di kala dirinya sedang merasa bosan, tak ada lagi Kenny yang menemaninya bermain.

    Pada tanggal 28-Mei 1937,

    Edward beserta para menteri dan negarawan, menggelar acara bela sungkawa kepada setiap pahlawan yang berani mati menghadapi peperangan. Edward juga meminta mendirikan sebuah monumen untuk memperingati jasa-jasa mereka terhadap negeri tercinta. Di tengah-tengah monumen tersebut, terdapat sebuah batu nisan yang terbuat dari batu pualam terbaik di negeri Orlando. Batu nisan itu adalah batu nisan dari makam Kenny.


    - THE END -



    "sorry buat sebagian reader yang merasa kalo cerita yang di buat ini berkesan lebay, harap di maklumi aja, masih amatiran jadi masih belum bisa bikin cerita yang agak natural. makasih semua buat comment-commentnya yang ng'bangun and waktunya semua buat baca, makasih banyak ^_^"

    -Monster-
  • @Crisvin_putra : tq boss bwt komment n waktunya bwt baca :)
Sign In or Register to comment.