BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Boys Over Clover! (a comedy drama)

edited July 2012 in BoyzStories
hola,hola,hola. Berhubung aku lagi stuck dengan cerita-cerita sebelumnya dan ide yang bermilyar-milyar di otakku. Kuputuskan buat nulis cerita ini! Kuharap kalian gag membenciku, at least aq terlalu banyak bikin cerita gak kelar. Wkwk.

...adapted from the manga 'Hana yori dango' by Yoko kamio (Meteor Garden/Boys before flover)

ONE
AND THE STORY BEGINS

''Sekolah baru?!''

Aku hampir saja tersedak begitu mendengar apa yang baru saja dikatakan ayahku.

“Iya, mulai minggu depan. Asyik akan?,”tambah ayahku sembari cengar-cengir gaje tanpa memperhatikan mataku yang hampir saja loncat dari kelopaknya saking kagetnya.

“Tapi dad..”

“Sudahlah, kita nggak punya pilihan,”potong ibuku ikutan nimbrung. “Ayahmu dipindah-tugaskan di kantor pusat yang ada di Surabaya. Mau nggak mau kita juga harus pindah demi mengurangi biaya yang membengkak!” jelas ibuku yang lagi sibuk menyetrika baju. Membuat aku yang sedari tadi bengong-kayak patung Liberty kontan bersorang kencang dengan nada protes.

Bagaimana tidak! Untuk kesekian kalinya aku musti pindah sekolah. Padahal, aku baru menetap di kota ini selama enam bulan, namun lagi-lagi aku harus pindah. Ayahku yang merupakan kaki tangan perusahaan tempatnya bekerja memang sering dipindah-tugaskan. Sebenarnya bukan masalah jika aku harus berpindah-pindah, namun menyesuaikan diri dengan lingkungan baru itu bukanlah hal mudah. Apalagi harus beradaptasi dengan teman dan guru di sekolah baru. Mendingan aku terjun payung dari lantai tujuh daripada harus mengenalkan namaku yang pasti membuat orang tertawa.

Yep. Namaku Clover. Clover Julian Adriano. Sebenarnya nama itu nggak jelek-jelek amat, namun jika kau tahu artinya, aku yakin kau pasti akan tertawa.
«1345

Comments

  • Karena clover, dalam Bahasa Indonesia berarti 'daun semanggi'. Iya, daun semanggi yang kecil, mungil dan terabaikan itu. Daun semanggi yang sering jadi sarapan pagi kambing-kambing kelaparan itu. Namun bukan karena itu kedua orang tuaku memberiku nama Clover. Mereka memberiku nama itu, karena mereka yakin, akun akan dapat sekuat daun clover yang mampu menyangga tiga lembar daun hanya dengan satu tangkai kecil.

    『』『』

    “Jadi, kau siap kan buat pindah ke Surabaya?” tanya ayahku dengan muka yang-untuk kedua kalinya-nyengir-nyengir nggak jelas.

    Sejenak aku memikirkan kata-kata yang tepat. Lalu menghempaskan nafasku dengan berat. “Ya udahlah dad, apa boleh buat. Iya, aku mau ikut pindah ke Surabaya.”

    Dan jawabanku yang keluar dengan amat sangat berat itu segera direspon dengan raut sumringah ala ayah. “Nah gitu donk, lagipula ayah sudah memilihkan sekolah yang bagus disana. Ayah yakin kau akan betah sekolah disana.”

    “Memangnya, daddy mau memasukkanku kemana?” tanyaku datar.

    “SMU Nusa Bangsa”

    “SMU Nusa Bangsa?” tenggorokanku tercekat begitu mendengar nama sekolah itu. “SMU Nusa Bangsa yang terkenal elit itu?”

    Ayah hanya mengangguk menjawab pertanyaanku. Kontan aku jadi semangat setelah mengetahui sekolah yang akan kumasuki. Setahuku, SMU Nusa Bangsa adalah sekolah elit dan terkenal di Surabaya. Aku juga pernah baca di internet kalau sekolah itu setara dengan sekolah-sekolah di luar negeri. Aku sudah membayangkan saja bagaimana wujud teman-teman baruku nanti. Mereka pasti jenius dan asyik. Mendadak saja aku jadi antusias.

    “Okey! Kalau gitu, ayo kita berangkat ke Surabaya secepatnya!” pekikku dengan semangat diikuti ekspresi ayah dan ibu yang kaget dengan perubahan pemikiranku.

    『』『』a
  • kancutt.... Eh...lanjuttt..... Hehehe..
  • ini maksud nya BBF versi PLU?
  • ayo dilanjut...
  • ..pendek bnget kak :p
  • Hana Yori dango, biar υ∂ħ nonton drama'y tapi tetep penasaran α♏α cerita ini..lanhuuuuutttt bro...!! :)
  • . Lanjutt,,
  • Udara panas Kota Pahlawan ini seakan menyambut kedatanganku. Berulang kali aku mencoba mengelap kening dan leherku dengan sapu tangan yang telah basah oleh keringat.

    “Krak!”

    Kedua sepatu pantofelku dengan sukses menginjak dahan kering dan dedaunan tepat di depan sebuah gerbang tinggi menjulang. Sesaat mataku menatap papan nama besar berwarna biru yang terpampang diatas gerbang itu. Nusa Bangsa High School-demikian tulisan pada papan tersebut. Aku menghela napas berat. Mencoba me-normalkan detak jantungku yang mendadak saja berubah sangat kencang.

    “Ayolah Clover! Kau pasti akan mendapatkan kehidupan baru disini,”ucapku dalam hati. Sekedar memantapkan langkah kakiku yang sedari tadi enggan bergerak. Sekali lagi aku menarik napas. Kali ini terasa lebih berat. Karena sebentar lagi, kehidupan baruku di sekolah ini akan dimulai.

    『』『』

    Dan akhirnya, aku disini. Di hadapan puluhan pasang mata yang menatapku aneh. Gadis-gadis yang amat cantik dan fashionable. Para cowok yang tampak dewasa dan jenius. Mereka semua menatapku seakan menelanjangi.

    “H-Hai.. perkenalkan, namaku Clover. Clover Julian Adriano,” ucapku kikuk. Sementara guru paruh baya disampingku hanya tersenyum sembari men-supportku agar meneruskan prosesi perkenalan ini. “Umurku 18 tahun dan aku pindahan dari sebuah SMU di Jakarta. Salam kenal dan mohon bantuan kalian semua.”

    Aku menghela napas begitu berhasil mengatakan kalimat terakhir yang terdengar klise tersebut. Dan detik itu pula, tampang siswa-siswi yang sedari tadi tampak mencekam buatku, perlahan berubah menjadi tatapan bersahabat. Bahkan ada pula beberapa gadis yang dengan sengaja melambaikan tangannya sembari berbisik 'hai Clover, duduklah sini denganku.'

    “Nah Clover,” sambung guru baya yang kuketahui bernama Pak Bobby itu. “Berhubung di kelas ini hanya Marlo yang sendiri, maka kamu boleh duduk di sebelahnya”
  • woogh, dasar cewek ganjen! Uda, clover duduk di samping gw aja... Hehehe, ayo lanjuut
  • Maka aku bergegas menuju bangku yang ditunjuk oleh Pak Bobby itu. Tampak sesosok cowok keriting berkacamata yang mukanya lumayan melambai-lambaikan tangannya dan mengisyaratkan aku agar duduk disebelahnya.

    “Hai Clover, aku Marlo, salam kenal ya?” cowok itu menyodorkan tangannya.

    “Hai juga Marlo, salam kenal,” jawabku setengah tersenyum.

    『』『』

    Teng!Teng!Teng!
    Bel istirahat berbunyi dengan kencang. Seketika, siswa-siswi yang sudah kelaparan kontan berlari ke kantin sekolah untuk mengisi perut mereka. Ada pula yang bergegas menuju perpustakaan entah untuk apa. Sementara aku, aku duduk disini, disamping Marlo. Berusaha se-fokus mungkin mendengar penjelasan Marlo tentang seluk-beluk sekolah ini. Sebenarnya Marlo ingin mengajakku mengelilingi sekolah ini. Tapi, kurasa aku perlu sedikit penjelasan sebelum berkeliling.

    “Jadi, sekolah ini adalah sekolah dengan predikat terbaik di kota ini. Bahkan, mendapat peringkat sepuluh di Asia Tenggara,” jelas Marlo dengan serius. “Sekolah ini juga mempunyai lisensi sebagai sekolah menengah dengan kualitas pembelajaran linguistik yang tak kalah dengan sekolah-sekolah di luar negeri.”

    Aku beberapa kali hanya manggut-manggut mendengar penjelasannya.

    “Kamu tenang saja, anak-anak disini baik-baik kog. Mereka juga jenius dan friendly banget,” tambah Marlo. “Tapi...”

    Aku mendadak mengerutkan dahi mendengar kata 'tapi' dari bibir Marlo. “Tapi apa?”

    “Kamu harus hati-hati sama..”

    Belum sempat Marlo menyelesaikan kata-katanya, terdengar suara gaduh dan teriakan dari luar kelas. Tak berapa lama, seorang cowok berkacamata masuk ke kelas dengan nafas terengah.

    “GAWAT! G-4 BIKIN ULAH LAGI!! KALIAN, BERHATI-HATILAH!”
  • edited July 2012
    -Dopost-
  • TWO
    NIGHTMARE IN THE SCHOOL


    “Apa? G-4?!?”

    Mendadak saja raut wajah Marlo dan siswa lain yang berada di kelasku berubah pucat. Mereka seakan ketakutan begitu mendengar nama itu. Sementara aku, hanya mampu mengerutkan dahi karena tak mengerti dengan perubahan sikap mereka yang tiba-tiba.

    “Hei! Kau kenapa?” aku mengguncangkan tubuh Marlo yang masih membeku. Berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

    ”G-4 datang! G-4 datang!“ pekik Marlo.

    ”G-4?!“ aku mendengus. “G-4 itu siapa? Kenapa kalian jadi aneh begini?”

    “Me..Mereka , mereka adalah genk yang paling ditakuti di sekolah ini,” jelas Marlo dengan terbata. Keringat tipis nampak membasahi keningnya yang pias. Beberapa anak yang sedari tadi ketakutan sontak langsung berlari keluar kelas, entah aku tak tahu ada apa dengan mereka.

    “Bisa kau jelaskan padaku lebih jelas lagi?”

    Dan tiba-tiba, Brak!! Terdengar pintu kelas kami digedor dengan sangat kencang. Membuat perhatianku yang sedari tadi tertuju pada Marlo kontan beralih ke arah pintu. Dan disana, tepat di depan pintu kelas kami, berdiri empat orang cowok bertampang diatas rata-rata dengan dandanan modis dan baju seragam yang nampak high class. Mereka berdiri disana dan melemparkan tatapan mematikan ke arah kami.

    “Kudengar, ada mainan baru ya di kelas ini?,” seorang cowok tinggi dengan rambut spiky yang berdiri paling depan diantara gerombolan cowok itu menyeringai dengan senyum devil dan hawa seram.

    “Gawat Clover! se...sepertinya, mereka akan mem-bully mu” bisik Marlo diantara badannya yang bergetar hebat.

    “What? Apa?!”

    “Hei kau bocah berkacamata! Berani-beraninya kau berbisik-bisik di hadapan kami!!” si cowok rambut spiky tadi menunjuk tepat ke arah kami. Membuat Marlo kian ketakutan,
  • Sik asik ada tongkrongan baru
  • ayo clover! Hajar aja g-4!
  • Yeaayy.. ˚ƪ(^▽^)∫˚
Sign In or Register to comment.