It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Selesai gue ganti baju kita langsung melesat kemall. Nyokap nyuruh gue, Miki dan si monyet cari makan sambil nunggu nyokap selesai belanja.
Kita ubek-ubek tuh mall buat cari tempat makan yang enak, tapi ujung-ujungnya pilihan jatuh difood court. Gak apa-apalah yang penting makan.
Kita sudah pesan makanan dan tinggal menunggu. Bagian pas nunggu ini bikin gue gedeg. Gak tahu malu banget si monyet, didepan orang banyak dia manja-manjaan dengan Miki. Tarik napas..., buang napas.
"Lo diajak gak sama Zidan?"
"Diajak kemana?"
"Hari minggu besok dia ulang tahun trus dia mau ajak anak-anak renang."
"Oh itu, iya gue diajak, tapi tahu deh lagi males renang kalau makan-makan sih gak apa-apa."
"Yah ikut aja Mik biar seru."
"Tahu deh liat gimana entar."
"Harus ikut yah Mik soalnya enggak seger kalau lo gak ikut," Hmm?
"Seger gimana? Emang gue es jeruk."
"Hehe..., bukan gitu Mik yang diajak Zidan rata-rata cowok semua bah gak seger banget pemandangannya, tapi kalau lo ikut pemandangannya lebih sejuk gimana gitu," Si monyet ngomong apaan sih?
"Lo tuh ada-ada aja gue cowok juga kali."
"Iya elo emang cowok, tapi badan lo tuh seksi," What's?
Miki yang melihat gelagat gue mulai salah tingkah. "Ngaco deh lo Val."
"Kagak ngaco gue. Kulit lo tuh bening banget padahal segitu elo ikut ekskul silat sedangkan gue udah kayak peyek gosong dan bentuk badan lo kalau orang salah lihat bisa-bisa dikira perempuan," Darah gue udah sampai ubun-ubun.
"Makin ngaco."
"Haha..., terserah deh, tapi bener deh Miki kalau lo cewek udah gue pacarin lo."
That's it.
Pesanan makanan kita datang, tapi sama sekali gak menghentikan amarah yang udah gak bisa ditampung lagi.
"Noval?"
"Iya a."
"Boleh nanya gak?"
"Boleh a."
"Kamu suka banget sih main sama Miki emang gak ada temen yang lain apa?"
"Ada a cuma MIki tuh baik banget dan cakep pula jadi betah, hehee...," Tarik napas buang napas.
"Gak bosen?"
"Enggak."
"Kamu gak malu apa nempel sama Miki kayak gitu? nanti kalau orang mikir macem-macem kamu gak merasa keganggu?"
"Emm..., enggak ah. Biarin aja orang mau ngomong yang penting Miki sama Noval enak sama enak."
Ta-..., bodo amat, "Nyet gue bilangin yah sama lo jangan meper kejelekkan lo deh ke Miki." Miki dan si monyet membelalakkan mata mereka. "Dan tahu diri deh lo nyet lo tuh baru kenal sama Miki jadi jangan sok-sok akrab deh."
"A?"
"Kalau gue jadi lo nyet gue bakal tarik tuh tangan sebelum bogem gue menghantam muka lo dan asal lo tahu gue gak bakal berhenti biarpun ada seribu orang yang tahan gue. Ngerti lo nyet."
Miki dan si Monyet hanya bisa terdiam, namun semenit kemudian si monyet tertawa terbahak-bahak.
"Ampun..., ampun a. Nih Noval tarik tangan Noval."
"Jangan ketawa deh nyet."
Bukannya si monyet berhenti tertawa, tapi dia malah semakin menjadi-jadi. "Hahahaha..., gile Miki ampun deh gue sama aa lo. Ampe segitunya sayangnya aa lo sama elo."
Wajah Miki berubah memerah dan gak tahu kenapa wajah gue juga ikut memanas.
"Maafin Noval yah a kalau becandaan Noval udah kelewatan."
Gue angkat alis sebelah.
"Noval tuh cuma becanda a, abis Noval heran aja ada yah kakak kayak aa yang bisa segitu sayang sama adeknya padahal Noval sama kakak-kakak Noval kerjaannya tuh berantem mulu."
Gue hanya bisa tersenyum kecut.
"Terus semenjak Noval melihat sebuah tanda merah dileher Miki dan setahu Noval tanda kayak gitu bukan karena digigit nyamuk."
Tanda? Tanda merah dileher Miki? ..........bjkjabdjakbjakjsdkabk.
"A sumpah a Miki bukannya sengaja ngasih tahu Noval, tapi bener-bener gak sengaja," Miki memelas.
"Iya a bener yang dibilang Miki. Miki udah sembunyiin tanda itu pake plester, tapi enggak sengaja plesternya kebuka pas Miki lagi ganti baju buat olahraga dan Noval tepat dibelakang Miki jadinya kelihatan jelas. Noval tanya Miki dia dapet tanda itu darimana. Awalnya Miki gak kasih tahu, tapi Noval paksa abis Miki juga tahu kok rahasia Noval."
"Rahasia?"
"Hehe..., iya. Err..., mungkin biar aa percaya Noval gak ada apa-apa sama Miki Noval kasih tahu aa rahasia Noval," Rahasia apaan sih? penting yah. "Noval tuh suka sama tante-tante apalagi kayak mamahnya aa. Putih, pinter dan keibuan"
"Eh?"
"Iya a nih anak dodol banget bisa suka sama si mamah."
"Hehe..., biarin napa Miki guekan haus belaian tante-tante."
"Gelo. Elo gak sadar apa elo tuh masih punya ibu."
"Sadar atuh Miki cuma ibu gue mah perempuan Amazon saking 24 jam tinggal sama pria-pria barbar."
Benerkan apa kata gue si monyet aneh bin ajaib. Ck...ck...ck..., dasar kelakuan anak jaman sekarang.
iya silahkan diicip mumpung masih anget.
Tetap semangat ya, lanjutttttttttttttttttttttttt
biasa aja kali kang..., jadi enak "> "> ">
Agung> Q: hahaha gila gue sama Noval sebelas dua belas hahay..., sob gimana rasany u knowlah ma Miki?
A: u knowlah apa? tolong yah pertanyaannya yang jelas.
Gemini> Q: ih Kebo lo cute banget mau gak lo jadi cowok gue?
A: maaf menurut zodiac gemini dan sagitarius gak cocok.
J-poper> Q: sebenernya hubungan lo dan Ma Miki apa sih?"
A: adik kakak.
seger kayak ice lemon tea
Kok pada nggak kasih selamat sih sama Kebo. Awas yah gak Kebo traktir loh yah.
Hahaha just kidding.
Hari ini gue ngelewatin ulang tahun bareng keluarga dan beberapa teman makan malam diluar, tiup liln , potong kue dan terakhir buka hadiah. Seneng banget bisa ketemu sama teman-teman lama yang udah gak satu sekolah. Banyak yang udah berubah secara fisik, tapi kelakuan teteup.
Ya segitu aja, tapi perasaan ada yang kelupaan apa yah? Oh yah ada satu hadiah teramat spesial dari Miki.
Pas jam 12 malam tadi malam tiba-tiba gue yang lagi tidur nyenyak dibangunin sama Miki. Gue agak kaget awalnya karena gue pikir ada maling atau apa. Pas gue kucek-kucek mata gue lihat Miki udah bawa piring kecil dengan diatasnya sebuah cupcakes yang dihias satu buah lilin. Oh..., so sweet.
"Selamat ulang tahun yah a," bisik Miki lembut.
"Iya Miki sayang."
"Ayo make a wish a terus tiup lilinnya." Gue mangguk.
Gue hanya punya permintaan satu yaitu gue mau terus seperti ini dengan Miki kalau bisa selamanya. Gue tiup lilinnya dan mencium keningnya.
"Ini kak hadiah dari Miki," Miki menyodorkan satu kado kecil yang dibungkus kertas berwarna biru."
"Apa ini Miki?" Gue tersenyum lebar.
"Buka aja a."
Gue buka dengan pelan-pelan. Gue kaget setengah mati saat gue lihat isi dari kado yang dikasih Miki. Didalamnya ada satu set sweatband yang terdiri dari headband dan dua wristband yang udah lama gue pengen banget.
"Miki kok bisa?"
"Ya bisa dong." Miki tersenyum kecil.
"Inikan mahal Miki."
"Hehe..., selama berusaha pasti ada jalan."
Gue gak tahu deh mau ngomong apa yang pasti gue bahagia banget. "Makasih yah Miki," Gue peluk erat Miki.
"Sama-sama a."
Ya Tuhan terima kasih sudah memberikan aku adik yang mengerti dan menyayangiku.
haiyah ada-ada aja ice lemon tea )
Terima kasih kembali
Huhuhu..., sedih banget mendadak Miki harus ngerayain Tahun Baru sama keluarganya di Bogor padahal gue udah punya rencana mau bawa dia jalan. Tapi yo weislah ngalah aja lagian cuma sebentar ini.
Aa menunggu Miki selalu.
Lagi asik-asiknya gue nonton dikamar, gue mendengar suara gaduh berasal dari luar rumah. Segera gue beranjak menuju lantai bawah.
"Mamah tega sama Miki," Teriak Miki. Huh? Miki? kok udah pulang? Dan kenapa juga Miki marah-marah?
"Bukannya mamah tega Miki, ini demi kebaikan kamu dan mamah kamu." Gue hanya bisa mengintip dari balik pintu.
"Mamah Miki cuma satu yaitu mamah yang sedang berdiri didepan Miki."
"Jangan gitu atuh Miki kasihan mamah kamu."
"Terus mamah gak kasihan sama Miki," Isak Miki. Ada apa sih? Kenapa Miki sampai nangis gitu?
"Miki-"
"Ah udah deh pah Miki capek." Miki berlari tanpa menyadari kehadiran gue.
Dada gue terasa sesak melihat tangis Miki. Apa sih yang terjadi? Bonyok gue jalan melewati gue.
"Pah, mah ada apa dengan Miki?" Bonyok yang juga tidak sadar akan kehadiran gue sedikit terkejut.
"Eh a. Enggak..., gak ada apa-apa."
"Enggak ada apa-apa gimana mah? Itu Miki nangis gitu gak mungkin kalau gak kenapa-napa."
Bonyok saling menatap satu sama lain. "Udah a Miki cuma capek aja kamu gak usah khawatir."
"Gak usah khawatir gimana pah," Suara gue meninggi. "Miki adik aa gak mungkin aa gak akan khawatir. Tolong pah, mah jujur sama aa. Aa udah cukup gede untuk berpikir."
Mereka hanya terdiam sesaat sampai papah menghela napas. "Mamahnya Miki minta supaya Miki tinggal kembali sama keluarganya."
Phew ngejar setoran nih ceritanya soalnya kemarin gak nulis hehe....
Haiyah udah page 10 aja lagi tidak terasa waktu sudah berlalu dan terima kasih buat semua bf-ers yang sudah membaca dengan setianya kisah Kebo dan Miki, choco harap belum pada bosen dan seperti yang kalian baca di chapter akhir, kisah Kebo dan Miki akan masuk babak baru yang penuh linangan air mata, tapi tenang gak bakalan kayak sinetron kok (mudah-mudahan [-O< )
Sekali lagi terima kasih dan untuk kelanjutannya akan dilanjutkan esok hari soalnya tangan choco udah pegel banget hehe. Selamat malam semuanya.