BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Permainan Terlarang (THE END)

1474850525379

Comments

  • di halaman brp gitu...lupa, si Miki tekan speed dial 1, trus terhubung ke kebo, bukannya no 1 di HP slalunya voice memo ya???..sotoy ya...hehehe
    Hayang ceurik ihhhhh.....
  • di halaman brp gitu...lupa, si Miki tekan speed dial 1, trus terhubung ke kebo, bukannya no 1 di HP slalunya voice memo ya???..sotoy ya...hehehe
    Hayang ceurik ihhhhh.....
  • Ga bisa ngomong deh gue, choco Loe emang jempolan deh, regard from Kuwait
  • ceritanya NGGAK SERUU!!!!!!!!!






    NGGAK SERU kalo nggak dilanjutin tiap hari
    hahahaa,, buruan gih,
    ga sabar. ga sabar akhirnya silent rider muncul juga :p hehehee
  • Makasih Ɣɑ cantik @xchoco_monsterx υ∂ħ ∂ï update si kebo-miki'y...
    Penasaran α♏α kehidupan kebo selama 7thn itu *siapin ember*
    Uhmm..kira2 ∂ï chapt ini bonyok kebo υ∂ħ mulai bs nerima miki ℓαgi Ga Ɣɑ?
  • One of the best story...there is! Ke-aduk2 nie perasaan...
  • Argh, telat baca gw. Damn! Aaaaaa, miki pasti kembali.. The Power of Love.
  • Oneng !!kapan dilanjut !! xd
  • 12 September

    Lucu sekali. Sewaktu gue kecil gue suka menulis dalam diary. Saat SMP gue berubah haluan kepada blog karena gue berpikir akan menjadi tempat aman buat gue menuangkan curahan hati gue dan sekarang gue kembali menulis dalam diary karena dalam blog gue sudah terlalu penuh dengan kenangan manis bersama dia, tapi buat gue sekarang, kenangan-kenangan itu terlalu menyakitkan.

    Darimana gue harus memulai? Oh tunggu, gue salah tulis. Gue harusnya menulis saat semuanya berakhir.

    Perih…, rasa ini terlalu perih.

    Dia pergi meniggalkan gue begitu saja. Apa maksud dia pilihan terbaik? Apa gue bukan pilihan terbaik untuknya? Kenapa dia tidak mau bertahan? Kenapa dia harus menyerah? Tidak berartikah gue untuk dia perjuangkan?

    Gue mengejar dia. Gue katakan cinta kepada dia. Gue tidak pedulikan semua norma hanya untuk dia, tapi…, kenapa dengan mudahnya dia meninggalkan gue?

    Dia meminta gue tersenyum. Sadis. Terlalu sadis.

    Bagaimana gue bisa tersenyum saat tahu dia membuang gue?
  • 7 Desember

    Sekali lagi gue mendatangi dia, meskipun dia tidak mengetahuinya. Gue pandangi dia dari kejauhan. Wajahnya masih seperti yang gue ingat. Bibirnya merah merekah. Tubuhnya yang mungil namun pas untuk di peluk. Gue hanya bisa menggigit bibir gue, menahan hasrat untuk lari kepadanya dan memeluk dia erat tanpa melepaskannya kembali.

    Airmata gue kembali berderai saat gue lihat dibibirnya tersungging senyuman. Bagaimana bisa dia tertawa seperti itu? Tak bisakah dia merasakan gue ada didekatnya sedang merasakan rasa rindu yang mendalam?
  • 11 Juli

    Kemarin adalah hari ulang tahun dia dan tentu saja gue merayakannya. Sendirian.

    Gue pergi ke club yang tempo hari teman gue beri tahu. Tentu saja gue pergi kesana sendirian. Just me and my pitiful sorrow.

    Tempatnya lumayan besar dan sangat ramai. Tubuh-tubuh kekar nan setengah telanjang meliuk-liuk di atas panggung. Gue hanya memandang datar pada mereka.

    Gue langsung melangkahkan kaki gue ke bar. Memesan minuman paling keras untuk segera membuat gue menikmati malam. Satu tegukan langsung membuncahkan adrenaline gue. Getar trance merangsang tubuh gue untuk mengikuti.

    Dengan langkah gemulai gue memasuki lantai dansa. Meliukkan badan gue tanpa tahu apa yang gue lakukan. I just feel it. Tidak mempedulikan gue berdansa sendirian, gue melepas beban diotak gue sepenuhnya. Melupakan dia. Melupakan kenangan malam pertama di hari ulang tahunnya dua tahun lalu. Hanya gue sendirian.

    Tak lama bergabung dua pria kekar mengapit gue. Mereka menempelkan tubuh mereka ke tubuh gue dan mengerayangi tubuh gue jengkal demi jengkal. Gue tidak peduli karena ini yang gue butuhkan.

    Tapi…, tak jauh dari sudut mata gue, gue menangkap sosok yang sangat mirip dia. Gue menatap lekat sosok itu yang sedang menari dengan lincahnya. Tubuh mungilnya meliuk seksi membuat banyak mata tertuju padanya.

    Gue lepaskan tubuh gue dari dua pria kekar yang menemani gue. Mereka protes, tapi gue mengacuhkannya. Gue berjalan lurus menuju sosok itu. Gue menangkap panggul sosok itu dan berdansa menemaninya. Sosok itu sedikit kaget, tetapi gue tetap mendekatkan tubuh kami dan menggodanya dengan tatapan gue. Sosok itu pun menyerah.

    Meskipun kami berdansa di bawah gelap yang hanya di terangi kilatan lampu disco, gue masih bisa melihat cukup jelas sosok itu. Tak mirip, tapi aku tak mempedulikannya.

    Kami terus berdansa dengan panasnya. Tubuh kami saling bergesekan, bibir kami berpagutan sesekali dan sosok itu membiarkan tangan gue menjelajahi tubuhnya. Malam kian panas, kami memutuskan untuk menyudahi dan berjalan menuju bar. Lagi gue mereguk minuman dengan ditemani sosok itu. Sosok itu berbisik manja di telinga gue. Sosok itu mengajak gue untuk keluar dari club dan melanjutkan dansa kami diluar. Gue mereguk sekali lagi sebelum akhirnya gue menarik dia keluar.

    Sepertinya sosok itu sudah lihai sekali. Sosok itu membawa gue ke sebuah hotel. Tanpa malu-malu sosok itu menyewakan kamar untuk kita berdua dan petugas hotel yang melayani kami mengiyakan permintaannya dengan lancar.

    Kami segera masuk kamar dan langsung bermain. Sudah gue bilangkan kalau sosok itu lihai? Ya, sosok itu tahu benar cara memainkan permainannya. Gue pun tak mau kalah. Gue buat sosok itu menggelinjang keenakkan. Puas bermain kami terlelap dengan nyenyak.

    Di pagi hari gue terbangun dengan kepala yang teramat sangat berat bak di hantam palu besar. Gue segera melangkah menuju kamar mandi dan menyegarkan tubuh gue. Selesai, gue kembali ke kamar. Sosok itu masih terlelap. Gue cepat berpakaian.

    “Mau kemana pagi-pagi begini?” Sosok itu terbangun.

    Gue mengacuhkannya.

    “Ouch…, so cold, but I like it. Hey, siapa itu Miki?”

    Gue tercekat.

    “Hmm…, pasti mantan yah?”

    Gue tidak menjawabnya.

    “Kalau mau main lagi telepon gue aja. Gue enggak keberatan kok lo pake gue buat ngegantiin mantan lo itu. Gue suka permainan lo dan gue rasa tubuh kita berdua cocok.”

    Gue membalikkan badan gue untuk menatapnya. Sosok itu beranjak dari tempat tidur dan mengambil celana jeansnya yang tergeletak di lantai. Gue hanya mengamati saat sosok itu merogoh kantungnya jeansnya untuk mengeluarkan dompetnya dan kemudian mengeluarkan selembar kartu.

    “My name is Rey and this is my number,” Sosok itu menyodorkan kartu namanya. “Called me when you need. For you I’ll be his replacement,” Bisiknya manja di telinga gue.

    Gue menerima kartu namanya dan membacanya. Rey. “See you,” Gue melangkahkan kaki gue dari kamar hotel

    Mungkin bukan ide yang terlalu buruk untuk memiliki seseorang yang bisa menggantikannya. Meski hanya untuk satu malam.

    Rey, ini akan jadi awal yang indah untuk pertemanan kita.
  • Author Note:

    Aduh lagi males banget nulis, lagi sakit soalnya jadi bawaannya ngantuk mulu. Makanya yang sekarang hanya segini doang. Maaf kalau tidak memuaskan. Mudah2an kamis bisa kembali normal, kalau enggak mungkin akan ada penundaan, tapi mudah2an jangan sampe.

    Selamat malam semuanya dan selamat bermimpi indah
    m024.gif
  • @mamat3 tergantung hpnya apa...bisa diatur kok speed dial tuh...

    @habiebie Kuwait itu maksudny nunggu ato negara?

  • @justinman makasih yah udah mau mampir dan baca lapak choco

    @Adam08 iya udah lihat nulisbuku....tapi disitu ada aturan gak boleh pornografi nah kalo semacam permainan terlarang gini bisa gak yah?
  • sis @xchoco_monsterx , silakan ambil ide dari k***ng ajaib cup 40 f gw 875328cc.gif
Sign In or Register to comment.