BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Apa ?

1121315171836

Comments

  • "Bener sus, saya nga mimpi kan" kata ku sambil mencubit pipi ku

    "Benar pak Priyo, sebentar lagi kami juga akan mencabut selang infus bapak, biar bapak mudah bergera" kata nya lagi

    "Makasih ya sus"

    "Sama sama pak, mudah mudahan bapak cepat sembuh, saya permisi dulu pak Priyo"

    "Ia sus"

    Nga lama Suster tadi meninggalkan kamar ku

    Sekitar jam delapan ritual pagi di rumah sakit sudah selesai, aku sudah rapi, dan juga sudah bisa turun dari ranjang, mungkin karena kelamaan di atas ranjang,
  • badan ku terasa kaku, bahkan saat berdiri kembali tadi hampir saja aku terjatuh, jam setengah sembilan belum terlihat ada satu orang pun yang menampakan wujud nya di kamar ku ini, dari tadi hanya suster yang mondar mandir ke dalam kamar ku, akhir nya selang infus di cabut, lega rasanya, pertanda tubuh ku mulai normal

    Sekarang aku sedang berdiri di pinggir jendela melihat orang orang yang sedang bermain golf di kejauhan sana

    Lalu pandangan ku menerawang jauh ke atas langit biru
  • Pintu kamar ku di buka seseorang, ah mungkin hanya suster, aku biarkan saja, aku hanya sibuk dengan pikiran ku sambil memandang ke luar jendela

    Lalu tiba tiba dua telapak tangan menutup mata ku, aku rasakan seseorang menempelkan tubuh nya di belakang ku

    "Ah nga lucu banget sih, ini siapa sih" kata ku pelan, biasa nya yang iseng gini cuma Jimi doang, tapi ini bukan harum dari parfum nya jimi, ini pasti mas Rudy kata ku dalam hati

    "Hayo tebak siapa ini" kata nya sambil tertawa

    "Mas nga lucu ah" kata ku
  • "Hayo mas siapa hayo" kata nya lagi

    "Mas Rudy kan" jawab ku dengan nada jutek

    "Kok tau sih"

    "Ya, yang kenal aku pake parfum nya seperti ini cuma mas Rudy aja"

    "Mang harum nya seperti apa"

    "kaya minyak pelet" kata ku sambil tertawa

    "ih ini parfum mahal tau, asli dari paris"

    "Mau dari paris kek, dari tegal atau dari bojong, emang gw pikirin, yang penting tangan mas lepasin dulu dari muka aku, bau terasi nih tangan nya" kata ku dengan manja

    Ia lalu menurunkan tangan nya
  • bukan nya di lepas malah sekarang tangan nya melingkar di atas perut ku, tubuh nya semakin merapat ke tubuh ku, aku merasakan sebuah benda keras di sekitar pinggang ku, yang ternyata adalah hp mas Rudy

    Dagu nya di letakkan di atas bahu kanan ku, kini aku rasakan degup jantung nya menempel di punggung nya

    "Mas semalam kemana" tanya ku

    "Hmm kemana ya, emang penting ya buat kamu tau, saya kemana"

    Bigung aku jawab nya, benar juga ya, apa urusan nya aku nanya nanya kemana ia pergi semalam, siapa aku
  • "Loh kok diem Yo" tanya Mas Rudy lagi

    "Tadi mas yang bilang sendiri, apa penting nya saya tau mas pergi kemana, suka suka mas lah, mas kan sudah gede, emang aku siapa mas, paling juga kalo mas kasih tau ke aku mas pergi kemana aku cuma bisa ..."

    "Bisa apa yo" tanya nya lagi

    "ya gitu mas"

    "Gitu gimana si yo" tanya nya penasaran

    "ya cuma bisa gigit jari saja"

    "Kok bisa gitu yo"

    "Nga tau, aku cuma nebak nebak aja"

    "oh" kata nya

    "Mas udah ah jangan peluk peluk" kata ku, sambil melepaskan tangan nya
  • "Nga boleh ya mas peluk" kata nya dengan nada yang sedikit ketus, ini orang labil banget sih, sebentar manis manisan sebentar pait paitan, kemudian ia melepaskan pelukan nya dan sekarang duduk di sofa

    "Bukan nya begitu mas" kata ku setelah menghela nafas panjang

    "Terus kenapa"

    "Aku nga enak kalau ada yang lihat mas peluk peluk aku, takut nya ada gosip miring tentang mas, takut entar orang orang nuduh mas gay" kata ku

    "Penting ya pendapat orang" kata nya lagi

    "Ya penting lah buat mas,
  • mas kan bos" kata ku "inget mas, mas punya ratusan karyawan yang mengantungkan hidup nya di perusahaan mas, nanti gara gara ada saingan bisnis liat mas meluk aku, timbul gosip yang berpengaruh pada bisnis mas"

    "Kamu itu kalo udah ngomong kaya nenek mas" kata nya sambil tertawa

    Tanpa kami sadari sepasang bola mata menatap kami dari kaca yang ada di pintu kamar

    Aku lalu duduk di sebelah mas Rudy

    "Mas hari ini, aku boleh pulang"

    "iya, mas sudah tau tadi"

    "Mas senang ya" tanya ku

    "Senang dong"
  • "Aku kok nga begitu senang ya mas" kata ku

    "Kenapa" tanya mas Rudy

    "Nanti aku nga bisa ketemu mas lagi"

    "Ya enga lah, nanti mas sering main kok ke tempat kamu"

    "Ah nga percaya aku, emang aku siapa mas, teman bukan, sodara apa lagi"

    "Ya udah mulai sekarang kita temenan, mau nga" kata nya sambil tersenyum

    "Emang mas mau punya temen kaya aku" kata ku pura pura heran

    "Emang kenapa, toh kamu nga jelek jelek banget kok" kata nya sambil tersenyum

    "Bukan nya itu mas, maksud nya kan kasta kita berbeda"
  • kata ku "mas orang kaya, sedang aku rakyat jelata"

    "Cie, mang masih jaman ya, yo"

    "Masih lah mas, tuh aku liat di sinetron sinetron tema yang begitu masih laku"

    "Dasar korban televisi" kata nya lagi "Mas nga pernah beda bedain orang dari status nya, yang penting nga pernah merugikan mas"

    "Mas nga kerja hari ini" tanya ku

    "Kerja, sebentar lagi mas berangkat, soal nya ada meeting dengan klien"

    "ya udah sana gie, nanti terlambat, di jakarta kan jalan nga bisa di tebak, kadang lancar, sering macet"
  • "Ngusir nih" tanya mas Rudy

    "Nga si mas"

    "Priyo nanti kalau mas selesai meeting nya malam, mas nga bisa nganter kamu pulang ya, nanti mas suruh Ferdy buat nganter kamu pulang, nga papa kan"

    "Nga papa mas" kata ku

    "ya udah mas berangkat dulu ya" kemudian ia bangkit berdiri dan melangkah ke luar kamar

    "Yo, kamu mau pesan apa buat makan siang, nanti mas suruh Ferdy belikan"

    "Nga mas, makasih"

    "ya udah nanti kalau kamu perlu apa apa sms Ferdy aja ya yo"

    "iya mas"

    Kemudian mas Rudy keluar dari kamar
  • Seperti yang sudah di katakan oleh suster soreh ini aku boleh pulang, semua urusan biaya administrasi sudah di selesaikan oleh mas Rudy

    Aku di antar oleh Fredy, asisten nya mas Rudy

    Akhir nya aku sampai di kosan ku, ternyata di kosan sudah ada Mas Elang, dan Jimi, mereka langsung menyambut aku dengan senyum bahagia, Ferdy langsung pamit mau kembali ke kantor

    "Priyo lo gemukan sekarang" kata Jimi yang duduk di atas karpet

    "Iya jadi lebih ganteng" kata mas Elang "dan putihan"

  • "iyalah orang kerja nya cuma makan sama tidur doang" kata ku dari atas ranjang sambil mencium bantal kesayangan ku

    "Yo, nasabah lo ada yang di approve tuh" kata jimi

    "iya mas, dapet berapa" tanya ku penasaran

    "Iya, cuma seratus juta, itu loh yang owner bengkel Ahas"

    "Oh itu"

    "Yo mas jalan dulu ya" kata mas Elang

    "Mau kemana mas" tanya ku

    "Ada perlu sama orang cabang, biasa soal target cabang" kata mas Elang sambil memakai kaus kaki

    "Jiah paling makan makan nih mas Elang" kata Jimi
  • Mas Elang cuma tersenyum, lalu memakai jaket dan sepatu nya

    "Mas ntar malem balik ke sini apa ke rumah" kata ku

    "Mas balik ke sini, ini cuma sebentar jam delapan mudah mudahan mas bisa sampai sini lagi, mas cabut dulu ya" kemudian ia keluar dari kamar, dan meninggalkan halaman kosan dengan mempergunakan motor nya

    Jimi masih sibuk merapikan aplikasi yang akan di setor besok, seperti nya dari tadi dia kerja di kosan ku

    "Jim dapat berapa hari ini" tanya ku

    "Lumayan yo, hoki gw nelpon dari sini"
  • makin seru ni ceritanya

    jangan sampai ya nanti akhirnya berbagi priyo
Sign In or Register to comment.