It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
“Kalian tunggu sini ya!” pinta Sandy
“Eh, gue ikutan dong! Tiba-tiba kebelet pipis juga nih!” seru Fian
“Ya udah kalo’ gitu!” timpal Sandy, lalu kami bertiga masuk ke dalam. Sedangkan Tristan menunggu kami di luar! Hahahaha… Kasian!
“Wow! Tempat buat pipis sama pup aja keren dan bagus banget! Trus wangi, cling-cling gitu, harum pula! Trus enaknya ngga’ pake’ nimba. Hahahaa…” komentar Fian saat kami memasuki toilet tersebut
“OMG! Astaganaga lady gaga liburan sama olga!
Please dech, lo jangan malu-maluin kita! Kita semua kan udach bilang, kalo’ di mall jangan malu-maluin kita kayak dulu waktu kita di Royal Plasa. Huft!” omel Sandy
“Iya-iya, maaf!” seru Fian, lalu tertawa cekikikan
Kami bertiga pun segera menuju urinal untuk melakukan ritual pipis… Hehehe…
Setelah itu, kami menuju westafle. Sandy segera mengeluarkan sabun pembersih mukanya, lalu segera membersihkan wajahnya. Sedangkan aku tengah mencuci tanganku sembari merapikan rambutku.
“Adduuuuhhh! Ini caranya biar aernya keluar gimana sih? Diputer-puter dari tadi ngga’ bisa-bisa deh! Sebel! Mending di rumah gue, tinggal nimba di sumur!” keluh Fian
“OMG! Urusin temen lo tuch! Ajarin sana! Jangan bikin kita malu lagi!” gerutu Sandy
“Eh, Yan! Bukan diputer, tapi di tekan. Gini nih!” Aku mengajari Fian sembari tertawa cekikikan
“Oh, gitu to? Heheheee…Kirain diputer, kayak yang biasanya gitu! Pantesan gue puter dari tadi sampe’ ngintipin lobang aer kran westaflenya tapi ngga’ keluar-keluar aernya.” gumam Fian
“Ahahahaaa… Gokiel lo, sumpah!
Jangan malu-maluin kita lagi ya ntar!” pintaku
“Sip deh!”
Setelah selesai, aku dan Sandy keluar dari Toilet. Sedangkan Fian masih berada di dalam Toilet…
“Mana Fian?” tanya Tristan
“Katanya nyusul! Masih cuci tangan tadi.” jawabku
Tak lama kemudian Fian keluar…
“Nih, kasihin Mbaknya!” Aku menyodorkan uang seribu untuk Fian, lalu dengan sedikit keraguan Fian menyodorkan uang tersebut
“Ya elah, mau pipis ajah bayar!” bisik Fian
“Ya emang gitu! Di Royal Plasa juga gitu kan?!” timpal Tristan
“Eh, enak banget! Lo bawa tissue? Sini minta!” Sandy melihat Fian yang tengah menggenggam tissue yang cukup banyak, lalu merebut tissue tersebut beberapa potong dan mengelap butiran-butiran air yang masih melekat di wajahnya sehabis cuci muka tadi
“Oh, ini? Gue tadi ambil di toilet!
Ngga’ nyangka, di sana ada tissue banyak banget! Makanya gue tadi lama, cause masukin tissue banyak di tas gue buat jaga-jaga gitu. Kan lumayan!” timpal Fian
“WHAAAATTTT? ! Jadi ini tissue toilet?” pekik Sandy
“Iya, emang kenapa?
Ikh, jangan keras-keras! Ntar Mbaknya tau dan marah gara-gara aku ngambil tissuenya banyakan!” timpal Fian
“Lo dudutz banget sich! Jadi tissue yang gue pake’ ini tissue WC Toilet?” tanya Sandy frustasi
“Iya lah! Emang kenapa?”
“FIIIIIAAAAANNNNNN…!!!” pekik Sandy, lalu membersihkan wajahnya dan kembali masuk ke Toilet untuk cuci muka lagi. Sedangkan aku dan Tristan hanya tertawa lepas di tempat sampai perut kami begitu sakit!
“Emang kenapa sih? Huuhhh! Kenapa sih gue selalu salah di hadapan Sandy!” keluh Fian
“Ahahahaaa… Abisnya lo emang dudutznya parah banget! Makin hari makin paraaaahhhh, sumpaahhh!
Tissue yang ada di WC itu buat pup. Kenapa di pake’ buat bersihin muka? Kan jorok! Ahahahahaaa…
Makanya wajar kalo’ Sandy marah-marah tadi.” terang Tristan
“Oh! Di sini pup nya ngga’ pake’ aer sama gayung dan ember gitu tapi pake’ tissue yang kayak di tipi-tipi itu yah?”
“Iya Fiaaaannnn! Ahahahahaaa… Makanya buang tuh tissuenya! Jorok!” timpalku
“Ah, kan sayang kalo’ dibuang mah! Lagian kan tissuenya modelnya tuh bisa muter gitu! Gulungan gitu tissuenya. Jadi ngga’ bakal lah kena pupnya orang.”
“Oh, iya-ya! Tapi gapapa ah! Aku bawa ke rumah ya? Lumayan buat tissue di meja makan. Nyokap pasti seneng karna ngga’ perlu beli tissue lagi!”
“Ahahahahaaa… Apa? Mau dipake buat tissue makan? Gila lo! Bener-bener dudutz sumpah! Wkwkwkwk…
Whatever lah! Lo keras kepala soalnya.” gumamku
“Gilaaa… Makin error aja lo Yan! Ahahahahaaa…” sahut Tristan
“Emang kenapa?”
“Gapapa Yan! Kita sih terserah elo ajah! Ahahahahaaa…” seruku
“Lo nemuin nih anak dari mana sih waktu MOS dulu? Ahahahaaa…” bisik Tristan
“Eh, ngawur lo! Gimana pun juga dia juga temen satu geng kita tau!” bisikku
Tak lama kemudian Sandy keluar dari Toilet dengan wajah kusutnya…
“Lo beneran cuci muka lagi? Ahahahahaaa…” ledek Tristan
“Iyah!” jawab Sandy malas
“Ya udah, kita lanjut yuk jalan-jalannya! Ahahahahaaa…” panduku, sembari berusaha menahan tawaku
-
-
-
Kami berhenti di salah satu optic…
“Ngapain kita di sini?” tanyaku
“Hmmm… Beli softlens buat Fian.” jawab Sandy
“Wah, itu kan mahal! Ngga’ usah deh San, gue ngga’ enak sama lo!” tolak Fian
“Gapapa! Lo tinggal nurut aja sama gue!
Hmmmm… Gue sama anak-anak aja yang milihin warna dan stylenya ya buat lo! Takutknya kalo’ lo yang milih ntar malah jelek dan ngga’ cocok!” timpal Sandy
“Iya San!”
“Lo minus berapa?” tanyaku
“Dua!”
“Oke deh! Kita bakal cariin yang keren dan cocok buat lo!” seruku
Setelah lama memilih-milih, tak lama kemudian kami mendapatkan softlens yang keren dan cocok untuk Fian. Warnanya cokelat madu dengan motifnya yang mengagumkan…
Aku tercengang saat mengetahui harganya. Namun kata Sandy, uang tak menjadi masalah buatnya.
“Lepas kacamata cupu lo ituch!” pinta Sandy. Fian pun segera melepasnya dan memasukkannya ke dalam saku
“Mbak, tolong bantuin pake’nya ya!” pinta Sandy
“Iya! Ehmmm… Silahkan duduk kak!” seru SPG tersebut
“Ah, gue takut!” keluh Fian
“Ngga’ usah takut kak!” seru SPG tersebut sembari tersenyum ramah
“Ii… Iya deh Mbak!” Perlahan SPG tersebut memasangkan softlens itu ke kedua mata Fian satu persatu. Memang sedikit susah untuk memasangkan softlens tersebut pada Fian. Katanya takut ini lah, itu lah, takut matanya ntar kenapa-napa lah… Dasar kamseupay! Hahaha…
Setelah selesai, SPG tersebut mengajari Fian untuk memasang dan melepas softlens juga bagaimana cara untuk merawatnya…
“Okay, thanks!” seru Sandy setelah membayar bill nya
“Wah, keren banget lo sekarang! Ngga’ cupu lagi!” seruku
“Wah, lo jadi tambah cakep! Hehehehe…” sahut Tristan
“Keren banget! Ehmmmm, tinggal style rambut lo doang yang mesti di ubah.
C’mon guys! Kita ke salon!” pandu Sandy
“Yuhuu!” jawab kami serempak
-
-
-
Sandy memilih untuk facial, creambath dan potong rambut. Sedangkan aku dan Tristan hanya potong rambut dan facial. Namun di akhir-akhir, aku meminta untuk colouring juga. Sedangkan khusus Fian, dia mesti di make over abiisss... Sandy memberikan perawatan paling banyak untuknya.
Sandy meminta hair styler tersebut untuk melakukan facial dan creambath untuk Fian, lalu meminta hair styler tersebut untuk meluruskan rambutnya, dll.
Beberapa menit kemudian kami bertiga selesai. Tinggal Fian yang masih menjalani perawatan tersebut.
Kami bertiga sengaja menunggunya di Starbucks sembari duduk-duduk dan ngopi-ngopi sebentar.
Aku memesan Cranberry White Chocolate Mocha dan Raspberry Temptation, Tristan memesan Toffee Nut Latte dan Cranberry Scones, sedangkan Sandy memesan Peppermint Mocha dan Strawberry Cream Cheese Cake…
“Penampilan gue udah oke kan sekarang?” tanya Sandy
“Kereeennn! Gaya rambut lo yang baru juga keren!” seruku, diikuti anggukan Tristan
“Thanks!” timpal Sandy puas
“Gue gimana?” tanyaku
“Keren banget Fal! Gue suka sama perubahan style poni, bangs, sama warna rambut lo yang sekarang!” seru Tristan
“Iyah! Warna rambut lo yang baru cocok banget sama lo! Kereeeennnnn…!” sahut Sandy
“Heheheee… Thanks! Ngga’ salah gue tadi milih warna cokelat agak pirang-pirang ini!
Ini paduan antara korean sama american style gitu.” gumamku
“Kalo’ gue gimana?” tanya Tristan penasaran
“Kereeennn! Lo cocok banget sama short spike style gitu! Jadi makin macho dan keren!” komentar Sandy
“Iya, Tan! Gue jadi naksir sama lo nih!” godaku
“Iddiiiihhhh…!” keluhnya
“Justkidd begoooo’! Ahahahahaaa…” seruku
“Eh, Fian lama banget sih!” keluh Sandy
“Sabar-sabar!”
Kami semakin jenuh menunggu Fian…
Lalu tak lama kemudian…
“Eh, guys! Itu Fian bukan?” seru Tristan
“Mana-mana? Gue penasaran sama hasilnya!” seru Sandy bersemangat
“OMG! Gilaaaaa…!” komentarku saat mengedarkan pandanganku dan melihat perubahan Fian
“Dia beneran Fian? OMG!” pekik Sandy tak percaya. Sedangkan aku dan Tristan masih terbengong-bengong melihat perubahan style Fian, sampai-sampai awalnya kami menyangka kalau dia bukanlah Fian
-
-
-
To Be Continued…
MET BACA! MOGA MAKIN SUKA...
Tunggu yah lanjutannya lagi!
Warung mamanya Fian jd gaol getoh berkat Tim Bedah Spanduk Ijo Lumutz hehe.
Pengen liat perubahannya Fian. Tpi mudahan dia tetep dudutz,jd mkin tambah gokil hihi!
Gak sabar nunggu apdetannya! ^o^
Semangat apdetnya yah!
@ron02 > thanks. . ^^
@Nowaki > ahahaha. . Iyah, pnsran kn sm prubhan mrka? Wkwk...
iy, dtggu y lnjtnx!
@rivengold , , hehe. Thx ud ngkutin crtax.
Haha. . Bysa aj k0 kak crtaq. Hehe.
@aDvan Tage , , thanks...
seru nih ceritanya ....