It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
kemana perginya cowok2 seksi ituuuuuuuuuuuuu ....................
poligami? hayuuuu...
eh @05nov1991, rahasia nya tong beja2. nu polin in lop mah saya ka @alabatan. tapi da dia na ga mau eun. omat nya rahasia..
Nabil msh d pt.
Ragil kuliah malm.
Bayu ma eza mo liat bulan d danao ellisium.
Kl bobby..lg sibuk d yayasan..
hahaha
akuuu cembuuruuuu...
#d takol
iaaa.. iaa, sayah jaga rahasiah anda.
hihi .
jadi kang @kiki teh suka sama si kang @alabatan??
#bisik2
ulah cemburu atuh da aku ge padamu @05nov1991. pan udah sepakat poligami.. hahay..
sstt.. iya bener, tp @alabatan na ga mau. sama kamu weh atuh nya @05nov1991? jgn ampe ketauan ku @alabatan nya. omat pisan rahasia.. #bisik2oge.
=p
Ngarep.com
rasanya...galau pengen
lelepon teyus..
naek motor berdua kliling danau...
melihat dirimu tanpa bosan...
menorehkan kata tentang kita...
nyimpan bayangmu dalam benakku...
menjagamu...
uhuy ... @kiki_h_n @alabatan
pssst... @05nov1991 bagi doong gosipnya...ntar kita bagi permen dah
Hah kanjjut.....
Klo g gde, panjang &tahan lama q g mau nyobain ahk.............
@alabatan . Ini pak bersihin celana juragan
siap jenral
@igoigo, @Boyorg, @halaah, @firmanE, @jaydodi, @blueguy86, @mahardhyka, @ajied84, @urth, @tobleron, @dewo_dawamah, @dityadrew2, @yoedi16, @adinu, @redbox, @joe_senja, @alfaharu, @kiki_h_n, @jockoni, @habibi, @pria_apa_adanya, @zimad, @adam08, @dhie_adram, @boljug, @4ndh0, @aDvanTage, @autoredoks, @dollysipelly, @sly_mawt, @trinity93, @pokemon, @fansnyaAdele, @05nov1991, @the_jack19, @co_ca_co, @iamyogi96 @chocolate010185 @adacerita @prahara_sweet @rainbow_bdg,
ang gak ke mensyen, mensyen sendiri aja ya. haha
Aku masih duduk di kursi besi ini sambil memegang kepalaku. Rasanya kepalaku berdenyut-denyut. Tanganku juga ada beberapa bagian yang diplester. Tapi untung aku hanya lecet-lecet saja. Kutengok orang disebelahku, dia juga masih menunduk. Kami masih sama-sama terdiam. Pikiran kami berkecamuk. Aku masih memikirkan kejadian tadi, kejadian yang sama sekali ada diluar nalarku.
Akhirnya aku mencoba menyapanya untuk mencairkan suasana.
“kang..”
Dia menoleh kearahku lalu kembali menunduk.
“maaf kang aga..saya..”
“gapapa kang. Saya tau. Tapi...”
“...”
Aku sendiri bingung. Aku ingin menegaskan apakah kang nabil itu adalah pacar isal sekarang? orang yang membuat dia menangis kemarin?
“saya gak nyangka kita bakal ketemu lagi setelah akang mencoba menghindar dari saya selama ini.” Dia mengatakannya sambil menunduk.
“dan kita ketemu lagi dengan cara seperti ini..” kataku sedikit menyesali keadaan yang terjadi sekarang.
Aku jadi ingat, dulu setelah dia mengatakan bahwa dia menyukaiku di Kampung Sampireun, aku selalu saja menghindarinya. Beberapa kali ketika PPI angkatan kami mengadakan kumpulan, aku cenderung menghindar darinya. Padahal sebelum masa pengasramaan aku beberapa kali menginap di kostannya karena besok hari minggunya kami mengikuti BASIS (latihan paskibraka) dan jam kumpulnya itu jam setengah enam. Rumahku yang berjarak lebih dari 40 km dari pendopo, tidak memungkinkanku untuk berangkat dari rumah. Dan kang nabillah yang berbaik hati menawarkan menginap di kostan dia.
“sekarang gimana kabar arif?” tanyaku lagi.
“dia..sekarang juga aku masih tinggal satu kost sama dia.”
Mereka satu kost? Dari waktu aku sering menginap di kostnya sampai sekarang? Aku sedikit kaget. Apa jangan-jangan mereka...? tidak mungkin mereka ada affair. Yang kutahu arif itu adik pacarnya.
“masih sering kontek-kontekan sama kang wildan?” tanya dia lagi.
“masih. katanya dia bentar lagi lulus. Waktu itu dia nyempetin datang ke nikahan saya.”
Dia menghela nafas sebentar.
“maaf kang. Tadi saya emang kalut. Saya...cemburu..”
“cemburu lagi? Seperti dulu..”kataku sambil tersenyum kecut.”dan sekarang cemburu sama saya?”
Dia tertawa letih.
“ternyata dunia ini sempit ya. Takdir telah mempermainkan kita dengan lihainya. Dulu saya cemburu waktu akang ngasih boneka rusia itu ke teh novie, dan sekarang saya cemburu sama akang karena membonceng pacar saya.” Katanya lagi.
Aku menarik nafas dalam-dalam. Ya, angin kehidupan telah membawa kami ke tempat-tempat dan waktu yang cukup jauh, dan akhirnya melemparkan kami ke dimensi yang tak terduga. Sekarang aku duduk bersama orang yang dulu pernah menyukaiku dan kondisinya aku mencintai orang yang sekarang telah jadi pacarnya? Filmis sekali. Tapi bukankah kehidupan itu adalah sebuah skenario dengan skript yang tak pernah kita tahu bagaimana alur ceritanya?
“saya...bingung kang harus gimana sekarang.”
“akang...cukup jaga dia, dan dia bilang dia gak minta akang ninggalin pacar akang. Dia juga tahu dan bilang bahwa kalian pernah membuat komitmen untuk jalani hidup secara normal. Itu yang membuat saya ikhlas melepas dia. Dia berada di pelukan orang yang benar. Meski..kemarin beberapa kali dia datang dengan menangis..”
Dia hanya terdiam.
“saya..minta maaf kang...saya..”
“udah lah kang. Resiko dari sebuah cinta itu ya..kalau kita tidak bisa merangkul bahagia, kita harus ikhlas menikmati sakit dan pengorbanannya. Dan nanti setelah kondisinya memungkinkan, saya akan minta dia dipindahkan ke cikarang biar dirawat sama keluarganya.”
Dia melirik kearahku sebentar, lalu memegang pundakku.
“dan akang harus sering-sering tengokin dia kang. Karena saya..gak bisa jaga dia..” katanya sambil melihat ke arah pacarnya.
Lalu gadis itu tersenyum ke arahku dan sekarang berjalan ke arah kami.
“bia...sekarang kita pulang dulu ya. Ini bukan salah bia kok. Nanti kalo isal udah bangun, kita tengokin dia ya” katanya lembut.
Gadis itu tampak tenang sekali. Dan di kondisi seperti ini, sosoknya sangat dibutuhkan untuk menenangkan perasaan bersalah nabil.
“kang, kami pamit dulu ya. Besok aku sama bia usahain kesini lagi buat jenguk. Buat biayanya gak usah khawatir, aku yang nanggung.”
“nanti kalo kondisinya udah memungkinkan, saya minta dipindahin ke Mitra keluarga yang di Cikarang, biar keluarganya bisa ngerawat dia.”
“ya udah. Aku minta nomer akang ya. Berapa kang?”
Lalu aku menyebutkan nomer hapeku dan dia memasukkannya ke hapenya. Gadis itu tersenyum lagi.
“kita duluan kang ya”
Lalu nabil berdiri dan pacarnya langsung menggandengnya dan mereka berjalan meninggalkanku. Kulihat nabil menengok ke belakang dan menatapku lagi. Aku mencoba tersenyum. Ya, ternyata dunia ini sempit, sempit sekali.
*****