BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Luka

edited February 2012 in BoyzStories
Mau bikin cerita baru ni, mohon komennya bagi yang sudah baca. terimakasih
Luka

“Ron, udah dari tadi disini” Tanya tante Tasya padaku sinis
“Sudah tante, ini baru ngeprint paper buat besok tan”
“Emang lo gak punya duit apa ngeprintnya disini”
“Maaf tante, maksud tante?”
“Ngapain kamu jadi benalu mulu sama Sony, dasar gak tahu diri kamu”
“Maaf tante”
“Katanya kamu juga dibayarin juga sama Sony untuk acara wisata bulan depan”
“Iya tante, Sony maksa tante padahal aku gak mau ikut”
“Dasar alasan aja lo, gak tahu diri lo. Dasar benalu, tahu gak orang macam kamu tu wajib dimusnahin. Dasar belagu, mentang mentang dibaikin tapi ngelunjak.”
“Maaf tante, aku gak ada maksud begitu sama Sony”
“Halah, dasar orang miskin gak tahu diri, ini deh kalau didikan orang tua yang gak punya etika, anaknya diajari jadi maling. Nanti pasti lama lama ngrampok atau bunuh orang, Keluarga sampah pasti anaknya sampah”
“Jangan hina orang tua saya tante”
“Mau apa kamu, sampah gak tahu diri, dasar anjing lo. Mau apa sebenarnya kamu sama sony, mau morotin kan, belagu amat deh. Jangan jangan lo homo ya dekati anakku”
“Maaf tante, tante keterlaluan”
“Jadi beneran, memang anjing lo sampah masyarakat. Berani bener dan kurangajar ngejerumusin anak tante sehingga jadi homo, dasar sampah. Udah sampah homo lagi, bener bener sampah masyarakat. Minggat sana dari sini, sampah busuk lo. Dasar”
“Maaf tante, baik tante, aku akan pergi. Sampaikan salam buat Sony”
“Gak perlu, minggat saja dan jangan temui anakku lagi, dasar sampah homo gak tahu diri, benalu perusah orang saja. Minggat sana”

Kulangkahkan kakiku gontai meninggalkan rumah Sony, rumah sahabatku yang selama satu setengah tahun ini begitu baik padaku. Aku gak tahu kenapa tante Tasya memaki maki diriku, dia memang selama ini tidak ramah padaku tapi tidak seekstrim ini. Hatiku terluka, penghinaan terutama pada orang tuaku gak akan selamanya kumaafkan. Orang tuaku sudah sangat baik padaku. Bapak, maafkan anakmu ini sehingga walaupun kamu sudah pergi tapi sampai dihina kayak gini. Maafkan Roni pak.

Segera kubawa motor bututku dan kutuju adalah rental komputer yang banyak tersebar di sekirat kampusku yang buka sampai 24 jam, aku harus ngeprint paper yang lusa harus dikumpulkan. Aku tinggal saja setelah datanya dicopy dan besok sore aku ambil. Tiba tiba ada suara panggilan telpon pada HP cinaku. Yup, kalau mau beli yang branded gitu mana sanggup, ini aja nabung dulu. Lumayan sih, harganya 299rb waktu aku beli dulu. Nampak contack Sony terpapar di laayar HP ku.

“Ron, kamu dimana” setelah aku angkat
“Lagi ngeprint Son, tapi ini udah balik ke kos”
“Ini aku bawain makanan, kok sudah pulang?”
“Maaf Ron, kurasa kita gak usah berteman lagi ya, aku gak pantas jadi temanmu. Nanti aku hubungi Adi untuk kembaliin uang yang buat wisata bulan depan, aku gak jadi ikut”
“Ron, kenapa Ron”
“Gak apa apa, cukup disini aja ya kita berteman, mohon jangan temui aku lagi ya. Terimakasih atas bantuannya selama ini, kalau kita sekelas pura pura aja gak kenal” kataku
“Ron, aku udah tahu masalahnya, please aku mau ngomong”
“Gak ada yang perlu diomongin, makasih atas semuanya selama ini” kataku terakhir dan kuputuskan sambungan telepon di HP ku

Kulajukan motorku dan kembali ke kos. Mungkin memang salah aku berteman dan bersahabat dengan Sony, dia anak orang kaya, sedangkan aku cuman anak janda pensiunan aja yang cuman bisa kos di tempat sederhana, kamar berukuran 3x3 meter dengan isi yang gak ada apa apanya. DIbanding rumah mewah Sony, tempatku ini kayak tempat sampahnya aja.

Kucoba tidur tadi perasaan sedih ini begitu membuncah dalam hatiku, sakit. Bapak, kenapa bisa seperti ini, Roni sakit pak, maaf roni mengeluh. Kali ini sakit sekali, Roni sudah gak kuat dihina mulu semenjak kepergian bapak. Roni harus bekerja buat bantu emak yang juga jualan, pensiun bapak gak seberapa buat nyekolahin Dian, Haris dan Angga. Pak, Roni harus gimana pak, begitu tangis dalam hatiku. Iya bapakku sudah meninggal ketika aku masih kelas 3 SMP, bapak yang seorang guru mendapat kecelakaan yang menyebabkan kehidupan kami sekeluarga berubah, emak harus menghidupi kami. Aku yang jadi orang tertua di keluarga mau gak mau harus bantu an aku kerja sana sini. Untuk kuliahku aku juga harus kerja, dari semester 2 aku dapat beasiswa tapi untuk hidup dan lain lain aku harus bekerja. Kalau malam 6 kali seminggu aku bekerja di kafe tenda milik kenalanku dulu, lumayan semaalam dapat 30ribu. Ini bisa aku pakai buat bayar kos dan makan. Untuk makan aku ada magic com dan kalau malam bisa bawa sisa lauk kari tempat kerjaku. Menghematlah palingan kalau beli lauk cukup 200ribu sebulan, untuk beras biasanya emak bawain beras dari rumah.

Aku gak bisa tidur. Kunyalakan komputer pentium 2 ku dan kucolokkan modem. Yup, selain bekerja aku bantuin teman buat bikin toko online dan untungnya dibagi. Lumayan selain bisa buat bayar modem bisa menghasilkan 500 sampai 700ribu sebulan. Apa aja aku lakuin deh demi menghasilkan uang. Dan dari semua yang kulakukan aku masih bisa ngirimi emak sebulan 700ribuan buat bantu bantu emak meringankan beban kehidupan dan membiayai adik adikku. Adik adikku sekolah di SMP dan SMu negeri yang cukup besar menghabiskan uang, walaupun kudengar dengar gak sebesar kalau di kota kota besar kayak jakarta. Palingan seorang cukuplah 70rb sebulan kalau di rata rata, jadi masih ada sisa buat uang jajan mereka. Maaf ya mak, aku Cuma bisa bantu itu semampuku.

Aku segera browsing inet dan aku tenggelam kedalam dunia iinternet yang dengan sukses secara sementara menghiburku dari sakit hati ini dan penghinaan yang baru aku alami.
«13456723

Comments

  • tumben ceritanya suram,
    jangan bikin cerbung banyak2, nanti gak keurus.
  • @pokemon: berencana jadi cerbung? Konfliknya menarik. Btw, masukan dari aku, saat Tante marah, lebih baik konsisten panggil Ron dgn kamu aja, justru lbh dapat feelnya. Soalnya aku ngebayangin kalau pakai elo yg marah masih seumuran, atau si Tante ada keturunan Betawi atau Tionghoa. *bukan SARA* Trims
  • menarik, heu dilanjut yah...
  • adinu wrote:
    tumben ceritanya suram,
    jangan bikin cerbung banyak2, nanti gak keurus.

    iya ni, sebenarnya sudah lm mau bikin cerita ini, br terealisasikan sekarang. Cerbungku cm 2 kok, kan br selesai

    Adam08 wrote:
    @pokemon: berencana jadi cerbung? Konfliknya menarik. Btw, masukan dari aku, saat Tante marah, lebih baik konsisten panggil Ron dgn kamu aja, justru lbh dapat feelnya. Soalnya aku ngebayangin kalau pakai elo yg marah masih seumuran, atau si Tante ada keturunan Betawi atau Tionghoa. *bukan SARA* Trims

    mamanya sony kan mama sok gaul gitu (ngeles dot com). Tanks koreksinya ya
    andychrist wrote:
    menarik, heu dilanjut yah...
    makasih. pasti dilanjut

  • @pokemon: hahaha, itu cuma pendapat aku aja berdasarkan pengalaman. Kalau dimarahin sama orang yg jauh lbh tua pakai kata 'kamu' itu rasanya jleb bgt, nusuk.
    Btw, selalu menunggu dgn setia lanjutannya. Smg makin penuh konflik.
  • wihhh dari awal udah lo gue aja ini nenek sihir ahaha..
  • Gila, sadis amat tuh mulut si tante.. Gelagat nya keren neh cerbung... Roni,yg tegar n ikhlas ya, Lanjut...
  • idans_true wrote:
    Gila, sadis amat tuh mulut si tante.. Gelagat nya keren neh cerbung... Roni,yg tegar n ikhlas ya, Lanjut...

    makasih ya, ini dah kusambung
  • Part 2, Penderitaan berlanjut

    Aku rijeck semua telpon dari sony, tapi ada satu sms yang tadi sempat aku baca, dia bilang setelah habis mata kuliah speaking akan menemuiku dan bicara padaku. Aku tahu gak ada gunanya mengelak dengan orang seperti dia. Kemauannya harus dipenuhi, di kampus dia gak bisa dianggap main main, gak ada yang berani sama dia. Dia memiliki gank yang berisi anak orang berada, minimal harus pakai mobil mewah baru bisa gabung. Selain itu dia juga pilih pilih teman, dia gak peduli sama orang dan yang gak ingin dikenalnya pasti gak akan digubrisnya.

    Aku juga gak ngerti kenapa dia mau berteman denganku. Pertemanan dengannya sebenarnya sangat menyenangkan, aku gak tahu pendapat orang lain yang menurut rumor dia sombong, belagu, kejam, jahat dan sebagainya, tapi selama aku kenal dengannya adia bersikap sangat baik dan menghormatiku.

    Aku duduk duduk di depan kelas ngobrol bersama beberapa teman yang lain. Biasalah ngobrol ini itu, aku mau gak mau menunggu Sony, daripada urusan panjang dan bikin hidupku gak nyaman di kampus mending aku hadapi dia dulu. Walaupun jujur aku gak tahu apa yang akan terjadi nanti, aku pasrah aja, tapi niatku untuk menjauhi dia sudah bulat. Penghinaan yang dilakukan tante Tasya terlalu perih dan sakit di hatiku dan jika dekat dia mungkin aku akan menyalahkan dia.

    “Ron, Sony lagi nemuin pak Dekan bentar ya, kamu disuruh nunggu” kata Adi
    “Iya”
    “Awas jangan kabur lo, aku nanti juga kena imbasnya”
    “Kan gak ada hubungannya denganmu Di, emang dia mau ngomong apaan?”
    “Tauk deh, dari abis mata kuliah tadi selesai dia langsung ngacir dan cuma pesan itu yang aku dapat dari dia”
    “Ya sudah aku tunggu deh. Oh ya untuk wisata bulan depan aku minta dibatalin ya Di, aku gak jadi ikut”
    “La gimana sih, tadi Dony bilang kamu tetep ikut. Bingung aku”
    “Aku gak ikut, tolong balikin ya ke Sony duitnya. Aku mohon banget padamu”
    “OK, aku nanti ngomong dulu ke Sony, tahu sendiri kan dia anaknya kayak apa”
    “Terserah kamu deh, pokoknya aku gak ikut”
    “Lihat aja nanti ya Ron. Oh ya aku caw dulu ya mau ke kantin” katanya

    Adi langsung meninggalkanku dan aku tetap duduk duduk sambil menikmati suasana siang yang gerah. Tapi angin yang semilir kecil sedikit menyejukkan suasana yang benar benar panas. Benar benar panas dan sejuk bergaanti ganti. Bikin item kulit ni kayaknya, walaupun aku memang item (menurutku lo kata yang lain sih kuning).

    Lama banget sih Sony, sebenarnya aku mau pulang dan langsung makan siang dikos. Untung sudah gak ada mata kuliah lagi yang harus aku ikuti sehingga aku bisa langsung pulang. Tadi pagi jalan kaki, masuk jam 9 jadi gak terlalu terburu buru. Jarak kampus juga dekat jadi mending jalan kaki, menghemat pengeluaran bensin.

    Sudah beberapa saat kunikmati udara panas yang gerah tapi sedikit sejuk oleh angin, tiba tiba ada beberapa cewek yang menuju kearahku. Rasanya aku kenal salah satunya, Cyntia, Sony pernah bilang dia jadian sama dia dan dia pernah memperlihatkan fotonya padaku. Dulu dia sempat minta ijin padaku untuk memacari dia, katanya dia ditembak cewek. Aneh aja waktu itu, apa hubungannya denganku. Aku jawab ya terserah dan katanya kemudian mereka jadian.

    Aku gak merasa aneh, kali aja adia mencari Sony, mungkin mau ngajak makan siang kali. AKu gak aware sama kehadiran dia, tapi yang dikejutkan tiba tiba tiba dia menamparku. Ada beberapa teman kuliahku yang juga melihatnya, mereka terutama aku terkejut dan kaget.

    “Eh lo manusia gak tahu diri. Sony mana”
    “Katnya menghadap dekan, aku lagi nunggu dia juga ni” kataku yang terkejut
    “Gak tahu diri banget deh lo, kan udah dibilang sama tante untuk jauh jauh dari dia kan”
    “Dia sendiri yang minta aku nunggu kok” ku jawab dengan amarah yang aku tahan

    Terus terang aku sangat marah, tapi aku juga gak bisa meluapkan amarah disini, dia cewek dan aku merasa gak layak aku membalasnya.

    “OK, aku pergi aja deh” kataku
    “Eh, udah mau kabur aja lo, dasar pengemis lo. Uang wisata bulan depan masih dibayarin kan, darsar cowok matre lo. Mending matrein cewek, ini matrein cowok, dasar kelainan lo ya. Homo sarap deh lo”
    “maksud mu? Aku gak ngerti” kataku berusaha tenang
    “Udahlah, sekarang lo harus sadar, Sony pacar gue, jadi semuanya yang berhak adalah gue. Lo gak berhak apa apa. Lo hanya sampah. Sadar gak sih lo kalau dirimu itu miskin, melarat. eM E eL A eR A Te, artinya gak layak ditemani oleh orang seperti pacar gue yang martabatnya jauh lebih tinggi dari lo”

    Aku diam aja, semua ocehan dia hanya kudengarkan saja, dan juga menjadi tontonan teman teman, terus terang malu banget rasanya.

    “Sekarang, lo sampah minggat dari hadapan gue, gue gak mau kedudukan gue yang berharga dan bermartabat tercemar oleh lo, minggat sana. Gue mau nunggu Sony disini. Minggat sana sana” Katanya mengusirku

    Tiba tiba yang membuat hatiku ku paling sakit adalah gak ada juntrungnya tiba tiba dia meludahiku dan tepat dimukaku dihadapan teman teman kuliahku sambil ketawa tawa. Aku langsung mengambil tas ku dan aku langsung pulang, gak peduli lagi dengan si Sony brengsek dan antek anteknya terutama yng memiliki hubungan sama dia. Dasar mereka semua setan yang terkutuk.

    Aku berlari dan kudengar tawa dibelakangku, aku merasa sangat sangat terpukul. Kususuri jalan untuk keluar dari kampus. Ketika aku mau keluar dari kampus aku lihat ada sebuah mobil, iya, itu grup atau gank nya Sony, Club anak anak berduit dan sombong (walau aku sama Sony dikenalin padanya dan selama ini baik baik saja hubungannya).

    “Eh Ron kita mau ngomong” kata salah seorang yang kutahu bernama Bernard, anak jurusan ekonomi yang merupakan anggauta gank. Anggauta gank Sony bukan Cuma dari jurusan kita saja tapi dari jurusan lain, yang penting harus kaya menurutku, dan bukan sembarang kaya.

    Aku dipepet mobil, aku gak tahu apa apa, dan tiba tiba aku terjerembab karena tersenggol bobil mereka, rasa perih kurasakan di lengan dan kakiku. Tiba tiba mereka keluar dari mobil dan langsung memakiku

    “Eh lo, kamu sudah dibaikin sama Sony tapi ngelunjak ya?”
    “Maksudnya apaan ni” kataku terkejut
    “Udah gebukin aja bro”

    Dan kurasakan dalam 15 menit tubuhku menjadi sasaran pukulan dan tendangan mereka, aku hanya bisa melindungin kepalaku. Rasa sakit sangat dan sangat kurasakan. Rasa perih menerpa dan menusuk ke dalam kulitku.

    Pendaritaanku tidak berakhir ampai disitu saja, kemudian mereka melucuti semua pakaianku dan tinggal celana dalam saja. Kemudian dengan tertawa aku ditinggalkan mereka. Tontonan yang mengerikan bagi yang melihatnya siang itu, tapi kayaknya mereka tidak takut kalau ketahuan. Mereka tertawa dan terkekeh.

    Kupaksa tubuhku berdiri dan untung tasku gak diambil, dengan kesakitan aku langsung balik ke kos dengan telanjang Cuma pakai celana dalam saja ditambah rasa sakit dan perih. Berjalan tertatih tatih aku dan untungnya ada yang menolongku dan mengantarku sampai ke kos. Langsung aku paksa mandi dan rasa perih yang sangat besar menerpa kulitku. Rasanya mau pingsan. Setelah itu kuoleskan obat merah dilukaku. Aku sedia obat merah kalau kalau ada sesuatu dan ternyata ini sangat berguna.

    Aku bingung mau menghubungi bosku kaarena HP ku tadi dilempar hancur sama mereka. Akhirnya setelah beberapa jam aku bisa kuat dan aku segera ke temean kos dan untungnya ada yang masih stay jadi aku minta satu sms untuk bosku. Aku bilang sakit dan gak bisa datang. Setelah berterima kasih aku kembali ke kamar dan tidur.

    Sony, Fuck you dengan semua yang berhubungan denganmu. Kusedih betapa dia sangat baiknya dulu padaku tapi ternyata berakhir seperti ini, kalau tahu begini mending dari awal aku menolak tugas bareng sama dia.
  • Terlalu buanyaak cerita, akhirnya cerita2 yang lain terbengkalai.
  • The_jack19 wrote:
    Terlalu buanyaak cerita, akhirnya cerita2 yang lain terbengkalai.
    moga aj enggak, aku cm punya 2 kok dan yang satu blm ada seminggu dah diupdate

  • Terlalu sadis ini mah!masa ampe di siksa gtu,..apalagi cma gara2 di bayarin wisata.pgn gw smack down tuh org2!
  • Maju terus writer,,, oh malangnya...
  • yoedi16 wrote:
    Terlalu sadis ini mah!masa ampe di siksa gtu,..apalagi cma gara2 di bayarin wisata.pgn gw smack down tuh org2!

    gak juga kalo sadis, cuma keterlaluan

    idans_true wrote:
    Lanjuttttt
    seminggu sekali aj ya updatenya, nanti pada bosan. ikut2an yg lain ah
Sign In or Register to comment.