It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
kalo urusan mereka mah harus sungkem ama ndoro solitude dulu dong
@DItyadrew2
iya... tapi lagi kuliah d bndung..
Jogja, masih dingin...
masih kelu, dan juga kaku.
tetap ramai dalam gulita. berhias cahaya pelita warna...
" Kaget yaa.,.. hahahaa" Tawa perempuan itu.
" Fingga, is she your mate?" Tanya Lingga tetap menatap tajam perempuan itu.
Fingga menoleh dalam lamunannya. terkejut..
" Raisa? ngapain malam-malam di sini?" Tanya Fingga heran. dia berjalan mendekati mereka berdua yang masih berpandangan satu sama lain.
" Eh, bentar.. ini... kalian kembar??" Raisa terkejut.
" Kenalin, dia kakak gw. Lingga.."
Raisa bersalaman dengan Lingga dan masih menyisakan rasa ketidak percayaannya atas kedua saudara kembar di depannya.
" heii.... kaliann! sini deh. gw kasih tau sesuatu!!" Raisa berteriak memanggil teman-temannya yang sedang asyik hunting foto di sekitar km 0.
dua orang teman Raisa datang. seorang perempuan dan laki-laki yang membawa kamera DSLR di lehernya.
Kei ,,,.. gumam Fingga dalam hati
Raisa mengenalkan Lingga kepada Kei dan Doni. ekspresi mereka tentunya sama dengan Raisa serta Astra seperti tadi Pagi. Kaget, jelas...
Karena selama mereka mengenal Rafingga Dirgantara, tidak pernah sekalipun Fingga memberitahu tentang keberadaan saudara kembar laki-lakinya, Arlingga Dirgantara. Hanya seorang Anggia Dirgantara yang mereka ketahui sebagai saudara kembar Fingga.
Setelah berkenalan, mereka berempat terlibat dalam sebuah obrolan malam yang cukup seru. terutama bagi seorang Raisa, yang terkenal sebagai gadis centil penggemar pemuda keren dan menawan seperti sesosok Fingga. apalagi semenjak kehadiran Lingga yang terkesan tiba-tiba. serasa Mendapatkan durian runtuh untuk Raisa. Untuk Doni sendiri, dia hanya terkejut biasa tidak seheboh Raisa. Meskipun berada di jurusan Komunikasi yang notabene berbeda dengan Raisa, Kei, dan Fingga, dia akrab dengan mereka bertiga karena Doni adalah sahabat dekat Kei sejak SMA. Dan Kei sendiri,...
Keiko Albiananda Soraya,
Gadis berambut panjang mengembang ini adalah teman Fingga, Raisa, dan Astra sejak mereka menjadi mahasiswa baru di Kampus mereka. Pembawaannya sangat feminim, namun tegas. Tenang dan cerdas. Mudah bergaul dengan siapa saja, serta pintar dalam retorika tentunya. Tidak heran jika dia menjadi Sekertaris Umum di Badan Eksuktif Mahasiswa di Fakultasnya.
Lalu apa hubungannya dengan Fingga?
ceritanya sangat panjang. sepanjang 5 semester yang telah mereka lalui bersama. kalian pasti tahu apa yang terjadi di antara mereka. bisa dianggap saling menyimpan rasa. hanya saja belum pernah mereka menjalin asa bersama. atau bisa dikatakan berpacaran. Banyak alasan yang membuat Fingga merasa ragu untuk lebih dekat dari sekedar teman bagi seorang Kei. salah satunya karena Kei adalah Gadis pujaan pemuda-pemuda di kampus kedokterannya. bahkan seantro universitas.
" Jadi gitu ya.. kalian main nggak ajak ajak gw, gitu?" Sindir Fingga.
" Kan lo yang bilang malam ini nggak bisa, katanya mau jemput Om Albert pelanggan lo itu.. hehe" Goda Doni.
" Njrit lah..! Klien gw woy....!"
mereka tertawa bersamaan...
" Tapi kan akhirnya kita ketemu juga kan, spesial lagi karena ada Lingga juga." Ujar Kei tersenyum simpul.
Lingga membalas senyum.
tidak... jangan sampai Kei tertarik sama Lingga, jangan... Keluh Fingga
" Sumpah Fing, gw masih gak percaya lo punya sodara seunyu ini! haha." kata Raisa ikut nimbrung bersama.
" Mau lo serobot juga, semenjak lo gw tolak dulu?ha?" kata Fingga menimpali.
" Ya kali gw suka ama lo! udah dingin, ketus! huh!"
" hahahaa... lo ama Doni aja gih!"
" Apa..? si tengil ini? mending gw jadi prawan seumur hidup gw!"
" belagu lo! kaga ada yang mau beneran baru tau rasa deh!" Kata Doni sambil mendorong Raisa.
Lingga hanya tersenyum saja melihat percakapan Fingga dan teman2nya yang semakin seru. Selama itu juga, Raisa juga tidak berhenti untuk terus melirik Lingga yang tersenyum. Begitu melting rasanya bagi seorang Raisa.
" Eh, Lingga.. Nimbrung dong.. senyum aja dari tadi!" Kata Raisa sambil mencubit Lingga.
nyebelin banget ni anak, tadi cerewet banyak tapi temenku dateng aja udah kayak kucing persia aja.. ketus Fingga pelan.
" haha... Lihat kalian mengobrol aja udah seru.." Jawab Lingga.
" Oya, berarti kalo lo tinggal di spore, kuliah nya disana juga dong ya!"
" Ngga sa, aku kuliah di US."
" wow! di mana bro?" tanya Doni heran.
" ada lah pokoknya... kampus biasa kok." Kata Lingga merendah.
" Harvard Business School.." Fingga menyahut pelan.
" Gilak! yakin lo?? widiiii.... the next Trump nih!" Raisa sontak heboh.
" apaan sih, nggak kok. jangan percaya ama Fingga."
" Lo nggak kasih tau aja, mereka bakal tau juga nyet.." Fingga mengejek Lingga.
" Rese' kamu Fing.."
" emang nya lo nggak?"
" udah...udah..! cukup ngasih tau kita kalian kembar.. nggak usah pakai ribut juga di depan kita!" Kata Raisa menengahi disambut dengan tawa renyah dari Doni dan Kei karena melihat tingkah kekanak2an mereka berdua.
--
1 jam mereka bercakap santai, akhirnya Raisa dkk harus segera pulang karena waktu sudah larut malam. terutama Kei yang kos-kosannya tidak 24 jam mengharuskan dia sudah berada di kos sebelum pukul 11 malam. Fingga dan Lingga juga ikut pamit untuk pulang bersama mereka. Apalagi Fingga yang memang nampak mengantuk ditambah kondisi badannya yang belum Fit setelah lembur mengerjakan laporan praktikum malam sebelumnya.
dalam perjalanan pulang masih seperti biasa, jalan biasa, suasana biasa, dan seperti biasanya Fingga dan Lingga dalam suatu setting bersama.
diam dan kaku..
entah kapan akan mencair,
Lingga berharap,
Namun tidak untuk Fingga.
tapi jadi sdikit tntangan, buat yang nulis dan yg baca agar lbih fokus hhaa
*maaf jelek, ya... ngerjainnya juga malam2 mnjelang tidur dan author memang ga bakat bikin sketch