It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sekarang gw mudeng hehe *mangut-mangut* Jadi 'sempurna" menurut elo adalah suatu keadaan/tingkatan yang lahir dari proses "pencocokan" yang ga instan.
Hum, wacana baru neh, secara "sempurna" menurut gw larinya bukan ke keadaan-pasangan tapi ke keadaan pribadi perorangan. Beda sih sama elo, gw pernah jelasin di p2. Walo gitu, gw seneng aja karena jadi banyak wacana yang kebuka tentang masalah sempurna2an ini.
Thanks for sharing, btw.
Tadinya gw mo nulis panjang lebar, karena belon tahu pengertian elo tentang sempurna, tapi sekarang keknya ga perlu. Entar re-post lage^^
Gitu juga tentang masalah sempurna-tidak-sempurna yang diusung @blubb semalem. Gw ngerti pointnya kalo seseorang emang bakalan cape sendiri kalo ngejar kesempurnaan, tapi bukan jadi alasan kan untuk gak "kumplitin" diri sendiri?
Sampe sekarang, gw tetep ogeb pake kata itu ^^
BeratEuy,
ƪ(>˛<˘)ʃ chinesse28
Hahaha, pada umumnya ya
Berarti kita2 ini orang2 khusus (special)
Kalo buat gw, pasangan itu orang yang akan berjalan di samping kita dalam hidup ini. Bukan lebih superior atau inferior tp sejajar (istilah jim kemaren kalo ga salah "setara"? ).
Orang yg bisa sama2 berbagi beban, mencintai dan menghormati satu sama lain (cinta dan hormat itu ga bisa dipisah), dan gw percaya pasangan yang tepat itu akan membuat pribadi menjadi lebih maksimal.
-edited- @cupuimoet ternyata telah merangkum pengertian yang gw maksud dalam 3 kalimat ter-oke hehe Setubuh, bang! Toss! (˛•̃•̃)/\(•̃•̃¸)
Tambahan dari Gw: Pasangan hidup/kekasih enggak pernah relate sama perbedaan jenis kelamin. Ask Elton John, Ellen DeGeneres, Neil Patrick Harris, or yang lokal please ask Dorce Gamalama. We are Gay, remember?
He? ..´(•,⊙)` ?! jadi kalo kelaminnya sama itu artinya enggak umum? Dasarnya apa sob? Udah pernah ke San Fransisco belon? ke Seminyak, bali, mybe?
Ato pernah baca tentang Equality Gay Rights?
Mulai deh radar-sotoy' gw bunyi...
WhatTjeFuk?,
´(@﹏@)`chinesse28
Yeah, gw juga setuju pendapat lo soal pribadi perorangan...
Krn walau kita single pun, kita harus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan mencapai kemaksimalan (gw lebih suka pake kata maksimal ketimbang sempurna hehe).
Btw, ini gw mau nyotoy panjang lebar lagi ya
Gw juga percaya kalo pasangan yang tepat itu akan membuat satu sama lain menjadi maksimal...
Dan (menurut) gw, pasangan yang maksimal itu lebih banyak "power"nya dibanding ketika sendirian. Gw percaya prinsip "the power of united". Dan tantangan untuk menjadi maksimal ketika kita berpasangan itu lebih banyak dibanding ketika kita sendirian maka powernya pun lebih besar...
misalnya: lo n jim... gw sih mikirnya, ketika lo maksimal (atau mengkumplitin diri lo - istilah tim) tentunya akan berbeda ketika lo maksimal bersama jim.
Hal2 yang baik dari jim (yg ga ada di lo) seperti spirit socialnya jim (bukan berarti gw bilang lo ga punya jiwa sosial ya, tp gw liat memang jiwa sosial jim itu sangat sangat luar biasa tinggi dibanding lo hehehe - maap kalo gw kepo ya ) itu melengkapi diri lo dan hal2 yang baik dari sisi lo (yg ga ada di jim) juga begitu. Sedangkan kelemahan jim/lo, itu "memproses" pribadi yang lain dan menjadikannya lebih maksimal.
Buat gw, itulah gunanya berpasangan.
Kalo ga, knp harus ada married or pasangan?
#kayanya-gw-udah-kena-virus-nyotoy-akut
Nyimak dulu aj, barangkali ada yg berkomentar lain..
Agree!
Nah, berseberangan lah gw sama ente disini hehe. Gw percaya en setuju dengan "the power of united" plus segala variable yang lo tulis dibelakangnya. Hanya aja, walopun dua (ato lebih) itu better, tapi tetep enggak bikin yang "satu-power" jadi kurang maximal tanpa gabungan dari power pasangan ~IMO. Sama-sama powerful kalo nurut gw, secara itu kekuatan dari dalam diri sendiri.
Memang kalo ada pasangan bisa saling topang, tapi bukan berarti kalo sendirian enggak bisa semaksimal kalo berdua.
Bilang aja, gpp kok emang bener soalnya hehehe
keharusan ini kan lahir dari tujuan manusia diciptakan, yakni "beranak-pinak" yang notabene dimonopoli pihak straight. Walo jaman sekarang PLU dimungkingkan untuk beranak-pinak juga...
--
Baidewei, ini discus yang menarik loh. Dari masalah solmet, lari ke topik sempurna en sekarang bahas power en pasangan. Kalo dipikir2, emang pembicaraan di thread Pasangan-Gay-Tanpa-Sex itu luas yak hehe gw sih ngrasa masih relate sama judulnya. kan ada tulisan "Pasangan" nya : P
GwKegirangan'
~(‾▿‾~) chinesse28
Menurut Om Wikiped, "Tabu atau pantangan adalah suatu pelarangan sosial yang kuat terhadap kata, benda, tindakan, atau orang yang dianggap tidak diinginkan oleh suatu kelompok, budaya, atau masyarakat."
Pertanyaan gw, apa hubungannya "makna pasangan" dengan batasan tabu yang bergeser?
Sekedar ngingetin, Ini gak monopoli gay-people loh. Banyak kok 'batasan-yg-tabu' yang juga digeser abis2an sama kaoem-straight.
Pertanyaan gw yang laen: di hari dimana akses komunikasi en informasi dapat diakses semudah ganti chanel tipi, masih relevankah bicara soal ketabuan, mengingat kita hidup di negara yang memberi hak kebebasan untuk menyuarakan pendapatnya?
Kalo nunggu yang laen, nongolnya di atas jam sembilan malem loh...
Waiting (•̯͡.•̯͡),
^^d chinesse28
Untk 'batasan' ane liat dr sdut pandang awam dulu, baru nanti liat dr yg lbh khusus.. Hbngannya sama 'pasangan', makanya sy pengen tanya pmahaman pasangan menurut masing2 sperti apa..
Pergeseran yg sangat jauh maksdnya ane liat dr sudut pandang seorang diran yg hidup di lingkungan yg menganggap hal ini 'tabu' thats not at all, but ane pengen baca2 dlu sampe bsa memahami arah pemikiran mu,
ok, sory, ni lewat hape dlu.. Jd blm bsa pnjang2.. Hihi
Oke gw menanti sob! Mari bikin thread ini jadi ajang perluasan wawasan yang positip. Gw en yang laen cukup okey kok menerima perbedaan hehe
So, lanjoooot mang!
still...
Waiting(•̯͡.•̯͡),
^^d chinesse28
dari contoh itu, gw berkesimpulan bahwa ternyata ga ada satu pun kata2 yang mampu menerjemahkan perasaan manusia. ga ada alat ukur yang pas sebagai pembanding bagi sesuatu yang tersirat di hati manusia. hanya saja manusia memiliki persepsi. dan kata2 adalah media buat menjelaskan persepsi tersebut. intinya ketika terjadi perbedaan dalam penggunaan bahasa,yang harus dilakukan adalah mendiskusikan persepsi masing-masing. disinilah mnurut gw kesimpulan setuju/ tidak setuju baru bisa diambil.
jika fokusnya hanya pada 'kata', gw rasa gak bakalan ada yang namanya titik temu.
intinya gw cuma ingin mengatakan: smpurna itu relatif bro!!
untuk masalah apakah berdua akan menjadikan kita lebih baik, lebih memiliki power? gw menjawabnya: seharusnya begitu. disini gw pengen sepakat sama @cupuimoet. meminjam istilahnya @chinesse28: Togetter Better.
@Dere_si_diran: kalau gw tebak, pasti dasar komen lo tentang pasangan dipengaruhi oleh kitab suci yang lo pegang. gw ga pengen mendebat lo dalam masalah ini. bahkan sebelum lo menguraikan pendapat lo tentang hal ini, gw pengen bilang: ya, lo benar! pendapat lo benar. gw bilang seperti ini karena tiap orang 'mulai mengenal tuhan' dengan cara berbeda. ada orang yang mengenal Tuhan melalui teks kitab suci, ada juga orang yang mengenal Tuhan melalui 'akal' dan 'rasa'.
pikiran ini masih mentah, so monggo klu mau dibantah ato disanggah...
peace!!
So.. Gak ada unsur konfrontasi tekstual disini.. Hanya ingin berbagi.. Tp kembali.. Ane hanya manusia ingusan yg baru mengenal (tepatnya aware) dg hal seperti ini, jd ya.. Merasa terpanggil untk share dan belajar dari pengalaman orang lain..
Gw ga pernah bilang kalo "sempurna ~versi elo/kumplit ~versi gw" ini gak ada cacatnya loh. Terakhir ngecek, gw tulis ini di p2: Gw setuju kalo ga ada satu pun kata2 yang mampu menerjemahkan perasaan manusia. Sedangkan terkait dengan persepsi yang mengunakan kata2 untuk menjelaskan persepsi itu sendiri, juga bener. Makanya perbedaan makna secara personal tentang "Sempurna", "kumplit" even "maksimal" pun buat gw ga jadi masalah, selama ada background/wacana yang mendasari penggunaan kata tersebut.
Gw sendiri di page2 awal ngributin itu bukan karena ingin cari persetujuan/ketidaksetujuan sih, tapi lebih karena gw juga punya penjelasan sendiri tentang makna itu, en pengen gw share.
Kalo pada pengembangannya banyak wacana yang mengemuka, bukannya itu lebih baik?
ini kenapa gw lebih perduli sama background/wacana dibalik penggunaan kata itu sendiri. Kalo cuma ngributin masalah kata mah bisa panjang urusannya en kemungkinan malahg gak dapet apa2^^
Inipun gw juga setuju. Hanya aja gw nyatet-nyotoy bahwa sendirian pun bukan berarti ga bisa maksimal.
Walopun dua (ato lebih) itu better, tapi tetep enggak bikin yang "satu-power" jadi kurang maximal tanpa gabungan dari power pasangan ~IMO. Sama-sama powerful kalo nurut gw, secara itu kekuatan dari dalam diri sendiri. ini beda konteks sama "Togehter is Better"nya yang kemaren gw posting. kalo yang kemaren konteksnya lebih ke relationship, sedang yang ini larinya ke arah power/kekuatan.
Lagian, gimana nasib jomblowan/jomblowati di luar sono dong, kalo hanya untuk memiliki power-lebih harus pasangan sama orang laen dulu?
--
@amavie, lo belon jawab pertanyaan iseng gw loh^^ Gw ada pengalaman rame soal itu minggu kemaren soalnya.
Btw, tumben lo maen "tebak-tebakan" sama Diran, Seinget gw lo tipe yang nunggu penjelasan dulu dah hehe (‾▿‾'I)
( ゚▽゚)/ See'U!,
^^d chinesse28
Punten sblmnya.. Tp ane gak suka klo di pendam.. Ane tipe orang yg to the point, klo ada perasaan gak su ka, ya langsung d ungkpin..
Peace tp ya.. ane bnerang bkan orang jahat..
Hehe..
*garuk2 dengan polosnya..
Gini, gw pun ~yang sedari tadi ngejar elo, juga ngerasa kepojok loh sama komen elo yang dibawah ini:
Ya gw ngrasa kepojok karena seolah kalo pasangan kelaminnya sama itu gak umum...
Seolah jawaban gw aka @chinesse28 en @cupuimoet adalah jawaban yang biasa dalam dunia gay dan menurut elo itu mengkhawatirkan...
Seolah jawaban gw aka @chinesse28 en @cupuimoet adalah jawaban yang menegaskan bahwa 'batasan' yg tabu MEMANG udah sangat bergeser..
-
So apa yang gw lakuin ketika gw "ngrasa" terpojok? Gw pun meminta penjelasan ke elo, di forum diskusi ini. For your information, I'm still waitting loh...
Dan setahu gw, enggak ada yang nganggap lo jahat hanya karena lo beda kok. So, monggo dilanjut kaaaang...
(•̯͡.•̯͡) menanti,
^^d chinesse28
nyimak aj dh..