It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Dan ketika dia dan gw di mksr, semuanya dimulai
i'm still wait for your stories
Makan malam pun dimulai. Gw pun mulai memilih2 makan. Gw gak laper2 amat sebenarnya, tiba2 gw merasa kenyang. Mungkin karena gugup berada disebelah Markiey. Fiuhhh.. Stelan kemeja hitam pekat dengan lengan tergulung memperlihatkan urat2 pembuluh darah yang telihat jelas dan tebal dilengannya. Apa lagi yang kurang dari sosok pria ini coba..?? Hingga 5 menit duduk dimeja makan, gw masih belum menemukan kecacatan yang ada pada dirinya.
“Dibolak balik aja menunya dek..!” Tegur Markiey memecah kebisuan
“Eh iya kak, belum nemu yang pas.. hehe..” Balasku kemudian. Mitha Cuma senyum2 aja.
“Mitha pengen salad buah aja deh..” Potong Mitha.. “Lagi diet karbohidrat nih.. hehe” lanjut Mitha sambil melemparkan senyuman dan kedipan mesra ke Markiey
Markiey tersenyum. Manis sekali. Memperlihatkan deretan giginya yang putih bersih. Sambil memegang tangan Mitha. Entah kenapa gw gak pengen lihat moment itu. Buat ku cemburu rasanya.
“Oh tidak!! No No big Nooo.. mana mungkin gw cemburu dan apa sebabnya gw cemburu!” buru2 gw enyahkan pikiran itu jauh2.
Rasa itu membuatku kenyang. Akhirnya gw memilih snack dan espresso aja.
“Lho, kok gak makan dek?” Tegur Markiey
“Masih belum terlalu laper kak, ngemil dulu aja hehe” jawabku
“Rama, km tuh ya udah cungkring makannya dikit lagi. Gimana mau bagus body nya kayaaakk…..”Sambung Mitha sambil melihat ke arah Markiey.
Markiey Cuma tersenyum menanggapi perkataan Mitha. Sambil melihat kearahku dan tersenyum, Markiey akhirnya juga memesan kopi dan beberapa snack saja.
“Yahh, kalian kok jadi gak makan sehh..?” Lanjut Mitha
“Iya donk, biar kompak sama adeknya pacarku!” Balas Markiey lagi2 sambil tersenyum dan melihatku
Dhuuuarrrr.. berasa kesambar gledek aja!! Perkataan yang cukup menenangkan hati setelah dihina2 sama MItha. Apa dia ngerti perasaan gw? Apa dia bisa baca isi hati gw? Pesanan akhirnya udah diorder. Gw udah mulai terbiasa didekat Markiey. Markiey banyak bertanya2 tentang keluargaku, kuliahku hingga kisah percintaanku.
“Masa cowok se-manis km Ram gak punya pacar sih?” Kata Markiey disela2 makan.
“menurut Aku, Kamu cakep lho dek..”lanjut Markiey.
“Udah pinter, keren, IPK OK banget terus kok ga punya pacar dek? Sambung Markiey
O’ooo.. Si Markiey udah manggil AKU-KAMU sekarang sm gw. Belum sempet gw bales udah dipotong aja sama MItha.
“Rama itu baru putus, sayang..” terang Mitha
“udah 3 bulan dia nge-jomblo..” lanjut Mitha sambil senyum2
Gw menatap Mitha dengan tatapan kesel. Yang ditanya siapa yang jawab siapa. Kemudian gw lanjut membalasnya.
“hummm, ternyata kak Mitha ini orangnya cerewet bin bawel ya..” balasku sambil senyum2 sinis
Tiba2 Mitha mencubit lenganku. Sakit sekali.
“ih dasar km ya Ram. Awas ya nanti Mitha Balas kamu..!” Kata Mitha sambil cemberut kemudian tersenyum lagi
“abisnyaa…..” sambung ku sambil tersenyum ke Mitha. Mitha juga ikut tersenyum. Markiey Cuma geleng2 kepala melihat kelakukan kami yang masih aja suka berantem setelah kejadian tadi.
Pembicaraan demi pembicaraan berlangsung lama. Hingga membuat kami bertiga Nampak semakin akrab. Tiada lagi kecanggungan yang timbul dalam diriku ketika berhadapan sama Markiey. Gw udah menemukan sesuatu yang pas untuk menempatkan posisi ku.
Selepas acara makan malam, gw pengen balik aja ke kostan. Toh juga gak pengen gangguin sepasang kekasih yang lagi dimadu cinta dan sebenarnya juga gw merasa risih dan iri berada ditengah2 mereka. Gw pamitan pulang tapi gak dibolehin sama mereka. Mitha senang ketemu gw. Itu pengakuannya. Dan dia senang bisa kenal dan punya adik seperti gw. Dia mengatakan secara gamblang didepan gw dan markiey.
Gw juga berterima kasih dan menyampaikan juga bahwa gw senang bisa berteman apalagi bersaudara sama MItha. Jujur Mitha wanita yang cantik. Auranya juga bisa membuat cowok2 bisa jatuh cinta pada pandangan pertama.
Karena gak dizinin pulang, akhirnya gw beri ide untuk jalan2 ke pantai Losari aja. Mereka menyetujuinya. Karena jarak hotel dan pantai losari gak jauh2 amat, akhirnya kami memutuskan untuk jalan kaki saja sambil menikmati suasana malam kota Makassar disisi paling barat yaitu pesisiran pantai Losari dan Tanjung Bunga. Suasana malam yang menghibur dengan kelap kelip lampu, hingar bingar kebisingan lalu lalang kendaraan hingga suara2 panggilan dari penjual jajanan makanan khas di Pantai Losari yaitu Pisang epe’. Ini salahsatu makanan kesukaanku. Hingga sampailah kami dipesisir pantai Losari.
Anging mammiri (Angin yang berhembus) sebutan yang pantas untuk Kota Makassar. Apalagi di Pantai Losari, kami bisa merasakan kekuatan Angging Mammiri menghampiri dan membelai tubuh kami satu per satu.
“Dingin banget yah..” kata Mitha memecah suasana.tanpa dikomandoi lagi, gw membuka jas dan memakaikannya kepada Mitha.
“makasih ya dek..” Sambung Mitha. Gw hanya tersenyum.
“seger sekali yah.. lama aku gak merasakan suasana seperti ini..” Potong Markiey tiba2 sambil turun dari tempat duduk dan menuju ke pesisir pantai. Dia membentangkan tangannya dan kepalanya ditengadahkan ke atas. Angin berhembus kencang banget malam itu. Hingga membuat pakaian dia berkibar2.
Mungkin karena Mitha gak kuat dingin, akhirnya Mitha memutuskan untuk kembali saja ke kamar. Gw melihat jam tangan, waktu udah menunjukkan waktu 09:15 pm. Mungkin Mitha juga kecapean karena baru landing juga setelah 2 jam mengudara dari Jakarta ke Makassar.
“sayang, Mitha mau balik Hotel aja deh. Gak kuat Dingin nih..” Kata Mitha ditengah2 kami berdua
“Ya Sudah, yuk kita balik” Kata Markiey yang nampaknya kurang puas bisa menikmati aroma Angging mammiri malam itu
Mitha melihat raut wajah Markiey yang seperti itu. Dia tahu kesibukan Markiey emang diatas rata2. Mungkin karena merasa iba, akhirnya Mitha membiarkan Markiey tetap disitu dan memintaku untuk mengantarnya kembali ke Hotel.
Sesampainya di Hotel, Mitha nampaknya merasa kurang enak badan. Gw merasa iba juga sih tapi Mitha tetep kekeuh untuk gak usah ditemenin. Dia pengen mandi terus tidur saja katanya. Gw tawarkan segelas jahe hangat, paling nggak bisa membantunya. Mitha mengangguk setuju. Akhirnya gw telepon pihak hotel untuk memesankan secangkir jahe hangat.
Karena Mitha mungkin cukup capek dan pengen mandi akhirnya gw secara halus ‘diusir’ dari kamarnya. Hahaha..
“Met istirahat ya kakandaku..” Kataku sambil mengedipkan mata. Mitha membalasnya dengan senyuman.
Gw pun turun dan kembali menuju Pantai Losari untuk mencari markiey. Sesampai ditempat, gw gak menemukan Markiey. Gw coba turun ke bawah mencari dia tapi tetap tidak menemukan. Lokasi dibawah juga cukup gelap, apalagi dia memakai kemeja hitam. Mulai deh gw ngerasa was-was. Kok masih belum nemu juga si markiey. Pandangan gw buang sekeliling gw masih aja belum nemuin dia. Sampai akhirnya gw melihat dia sedang duduk di pinggir taman sambil makan. Di gerobak itu terlihat tulisan “Pisang Epe”. Dia lapar nampaknya. Kemudian gw menuju kearahnya. Menghampirinya.
“Gotcha..!!! Lapar kak..??” Sapa ku sambil ketawa kecil
Setengah kaget, Markiey menengadah ke atas dan melihatku sambil tersenyum. Terlihat dibibir nya masih ada sisa gula aren yang masih menempel.
“Ini enak banget dek. Belum pernah makanan jajanan seenak ini” Balasnya. “Aku pesen Pisang Epe Duren dan Cokelat keju enak bangeeeeett” sambungnya.
Lantas gw pun duduk disampingnya dan kulihat disampingnya sudah ada satu piring dalam keadaan kosong dan dipiring kedua yang sedang dia pegang, sebentar lagi akan mengalami nasib yang sama dengan piring pertama.
Gw Cuma bisa tertawa melihat kelakuan Markiey itu. Setelah menghabiskan piring kedua, langsung aja dia menenggak es kelapa muda yang udah dia pesan.
“mantaaapppp..” Kata Markiey yang membuat *Daeng penjual pisang epe Cuma bisa ketawa2 aja. Gw refleks mengambil tisu disampingku dan memberikannya kepada Markiey.
“Tuh, sisanya masih nempel dibibirmu kak” Kataku. Kemudian Markiey mengambil beberapa lembar potongan kertas tisu. Markiey Cuma tersenyum dan berterima kasih. Manis banget. Tiba2 gw merasa canggung lagi. Kami diem2an hampir 5 menit. Gw bingung mau ngomong apa lagi. Hingga akhirnya memegang pergelangan tangan kiriku dan menarikku menuju Pantai Losari Lagi.
“ayoo dek, temenin kakak ke Pantai..” Kata Markiey sambil menatapku
Sekali lagi gw bingung dengan apa yang dia katakana barusan. Bukan berarti gw gak ngerti tapi gw ngerasa ‘beda’ aja dengan panggilan AKU-KAMU yang berubah jadi ADEK-KAKAK. Lagi2 gw hanya menanggapinya dengan biasa aja. Gw gak pengen terlalu dalem mikirin hal2 seperti itu.
Kemudian kami berdua berjalan yang tak jauh karena hanya sekitar 5 meter kami udah sampai lagi di pesisir pantai menikmati aroma Anging mammiri.
Dia masih memegang pergelang tanganku kemudian dia melihatku. Gw pun melihat dia. Dia tersenyum sambil melepaskan pegangan tangannya di pergelangan tangan kiriku. Dia maju beberapa langkah dan duduk dibebatuan disekitar pesisir pantai.
Gw menghampirinya. Dia senyum sambil menatap lurus. Tak berkedip. Gw Cuma bisa diam sambil main pasir yang ada disekitarku. Dia berpaling melihatku, kemudian gw berpaling melihat dia juga. Dia tertawa kecil memperlihatkan deretan giginya yang putih. Kemudian dia mengacak2 rambutku sambil tertawa. Gw mencoba untuk menghindar dan sambil tersenyum juga. Kemudian markiey berkata,”Makasih ya Dek, km udah buatku bisa senang malam ini..”
“kamu tahu dek, aku paling suka sama Pantai dan Pegunungan. Tempat2 itulah yang selalu membuatku bisa merenung, berpikir dan mengingat2 masa lalu. Terkadang membuatku senang dengan suasananya tapi terkadang juga membuatku sedih karena masa lalu..” Lanjut Markiey menjelaskan kembali.
Gw terdiam. Gak tahu harus berkata apa. Terdengar markiey menghela nafas panjang. Seperti ada sesuatu yang dia pendam. Sesuatu dari masa lalu. Sesuatu yang membuat dia terlihat sedih dalam tawanya. Gw pengen tahu tapi gw merasa gak punya hak untuk itu. Gw Cuma diam dan sesekali memberikan senyumanku sebagai balasan atas perkataan2 dia.
Kemudian Markiey melanjutkan menghela nafas dan berkata,” Adekku seusia kamu seandainya dia masih hidup…”
NEXT : Markiey akan bercerita tentang adiknya
Simak terus ya, mohon comment dan koreksinya. thanks BF'ers
ijin ngikutin y...
ditunggu kelanjutannya
Makassarnya d mana??