It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ehh.. kok nama gw disebut2 yaa??
sebenernya bukan mau gw jd lama gitu.. tapi si rivengoldnya yang lamaa..
buat ts nya.. ayo lanjutin ceritanya.. gw baca jg lho..
@zimad gambaran foto gitu yah,, minggu depan yak..
@Adam08 bentar lagi bang tamatnya udh ketauan
@sly_mawt duh.. Macam-macam macam apa berfikir macam-macamnya #macamThink
@luketan nih de, om lanjut *berasa punya jenggot loh*
@trinity93 jangaaaann tar di gerebek satpam trus tamat!! Gak lucu kan tamat di pos satpam!!
@emoniac maksudnya kepikiran siapa rega? *bingung*
@igoigo wah!! Sama kita!! Salam Samantha avignam bavana!!! Anyway kabulkan donk permintaan si @dollysipelly gw kan mau baca juga!! Hehehe
@autoredoks hayo!! Gw lanjut lu lanjut donkk!! Hahhaa!!! Gw juga baca loh!!
@iamyogi96 ini di baca yaah..
Guys kasih tau kalo ada salah tulis lagi yaah.. Atau kalimat yg menurut kalian gak related antara satu ama yg lain, yg bisa bikin bingung bacanya.. Terima kasih..
Hari ini adalah tanggal 28 Desember 2003, hari minggu lebih tepatnya. Tahun baru kali ini memang terasa sangat menyenangkan sekaligus menjengkelkan. Menyenangkan karena kami akan menghabiskannya di luar kota bersama-sama. Dan menjengkelkan karena tanggal 31 Desember jatuh pada hari rabu, dimana hari itu adalah hari sekolah, sehingga membuat waktu bersenang-senang kami sedikit lebih singkat dari yang kami inginkan. Yah, kami akan berangkat sepulang sekolah di hari rabu, yang mungkin berakhir dengan berbagai kemungkinan yang akan membuat kami semakin jengkel. Macet, kemalaman di jalan, sampai kemungkinan terburuk yaitu menyaksikan kembang api di perjalanan. Hal-hal buruk itulah yang sekarang sedang ada di fikiran kami semua yang saat ini sedang berada di bengkel untuk mengecek mobil milik Rega yang akan kami gunakan besok.
Yah, kami terpaksa menghabiskan acara week end kami di bengkel yang sama sekali jauh dari kesan tempat hiburan. Hal ini mengingat kami tidak punya waktu lain lagi untuk mengecek keadaan mobil ini. Untungnya saat ini kami bertiga. Jadi kami semualah yang merupakan entertainment dari kami semua juga. Seperti hari-hari sebelumnya, kami selalu menemukan cara unik untuk mengusir kejenuhan ketika suatu tempat tidak dapat memberikan kenyamanan yang baik, padahal kami sedang berada di kafe di bengkel itu.
“Eh, coba deh liat dua orang pasangan itu!!” Kata Mario
“yang mana Yo??” Kataku
“Itu.. tuhh., yang pake kaos hitam terus cewenya pake kemeja ungu” Mario menyahut
“Oohh,, yang duduk di meja nomor 2 dari kanan??” kataku dan Rega bersamaan “emang kenapa Yo??” tanya Rega menambahkan
“hayoo tebakk!! Sekarang yang di fikiran cewenya apaan??”
“Hmmm... mungkin di fikiran doi... aduh pake mampir ke bengkel lagi cowo gw, keburu duitnya abis di bengkel sebelum gw ajak ke mol,..hahaha” kata Rega
“HAHHAHA”
“bukan tauuu.... tuh cewe pasti lagi mikir... aduh ni cowo gw kenapa ke bengkel sih, kenapa gak ke dokter bedah plastik aja, buat benerin mukanya” kata ku menambahkan
“HAHAHHAA PARAHH!!!”
“Bisa banget lu Ton!!” Mario mengomentari
“Iyah,, dia mah ada aja celetukannya” kata Rega menimpali
“Yeee,, kenyataan tau!!! Liat aja,, cewenya bening banget... lah cowonya?? Dekil gitu!!” kata ku membenarkan
“Kalo gitu sekarang tebak... mobilnya tuh cowo yang mana??” Tanya Rega
“Hmmmm,, yang mana yahh?? Yang mana Ton??” kata Mario
“Mana gw tauuu!!!”
Tiba-tiba kru dari bengkel Sejahtera mendatangi pasangan itu, yang belakangan aku tahu nama si cowo itu adalah Tomo. Kru bengkel itu membawa kunci mobil dengan tangan kanannya yang kemungkinan besar adalah milik si Tomo itu. Sedangkan tangan yang satunya lagi membawa bill yang kemungkinan harus di lunasi oleh si pemilik mobil. Setelah menandatangani bill itu, dengan memberikan uang sebesar 50 ribu yang kemungkinan besar adalah tip untuk si kru bengkel itu. Tomo berjalan meninggalkan kafe bersama pasangannya, lalu melewati bangku yang sedang kami duduki, dengan mata kami bertiga masih mengintai pasangan itu. Akhirnya pertanyaan Rega, yang kemudian menjadi pertanyaan besar kami semua, terjawab!! Apa sebenarnya tipe mobil si Tomo?? Pertanyaan besar kami tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan jawaban yang paling tepatnya, karena saat ini si Tomo bersama pasangannya keluar dari b
engkel dengan menggunakan VW Bettle kuning, yang terlihat sangat sporty!!
“OHH,.. PANTESSS!!!” Guman kami bersama, lalu di susul dengan ledakan tawa kami bertiga.
Sekarang sudah jam 10 malam, mataku belum bisa di pejamkan di kamar biruku ini. Kejadian tadi sore di bengkel Sejahtera, tentang cewe yang sangat cantik mempunyai seorang pacar yang berperawakan 180 derajat berbeda dengan kalimat tampan, membuat aku bermain dengan fikiranku tentang alasan Lydia meninggalkanku demi cowonya yang sekarang. Mungkin pacarnya yang sekarang mempunyai uang yang melimpah?. Mungkin pacarnya yang sekarang mempunyai mobil sport yang bagus?. Sehingga mungkin pacarnya yang sekarang bisa memberikan apa saja!!. Tidak seperti aku, yang hanya di beri uang saku bulanan, tanpa fasilitas tambahan berupa biaya “badung” dan pacaran. Sehingga uang bulanan yang aku dapat harus aku pintar bagi-bagi. Tapi aku senang, karena dari kemungkinan-kemungkinan itu semua, ada satu hal kepastian yang aku dapat sykuri. Aku jauh lebih tampan dari pacarnya yang sekarang!!!
Ini adalah senin dimana upacara bendera di tahun 2003 terakhir di lakukan. Tidak ada yang spesial memang untuk hal ini di sekolah ku, selain dari lebih panjangnya pidato dari pembina upacara yang tak ayal adalah sang kepala sekolah Ibu Dewi Kertanegara. Itu adalah hal yang paling aku gak suka. Berdiri lebih lama di lapangan hanya untuk mendengarkan ceramah dari bu Dewi yang setiap kali dia menjadi pembina upacara, selalu tiga topik yang menjadi bahan pidatonya. Tiga topik yang selama dua tahun ini sudah aku mengerti dan pahami, tetapi masih saja dia sampaikan. Bukankah bosan mendengarkan hal yang sama setiap kali. Seperti senin ini, topik Bu Dewi adalah tentang poin sekolah sebagai faktor penentu kenaikan kelas juga. Jadi kami harus menjaga poin kami yang di berikan di awal tahun ajaran sebesar 100, untuk tetap seratus, atau paling tidak, tidak kurang dari 70. Sebagian caranya adalah dengan menaati peraturan sekolah, dan sebagian sisanya adalah dengan menjaga nama baik sekolah dengan tidak berbuat ulah yang melanggar norma masyrakat dan hukum yang berlaku. Inti yang harusnya singkat di sampaikan karena intinya sangatlah dekat dengan keseharian kami sebagai siswanya, menjadi sangat lama dengan cara berpidato yang beliau lakukan.
Kelas pertama baru saja akan di mulai, kelas ini seharusnya sudah di mulai dari 20 menit ya ng lalu. Akibat lamanya pidato yang Bu Dewi lakukan tadi, bukan saja membuat banyak yang jatuh pingsan dan lelah berlebihan karena berdiiri di bawah panasnya matahari, tetapi membuat waktu pembelajaran dan materi yang di serap tidak efektif kami terima. Rega saja yang terbiasa dengan latihan fisik mengaku tiap upacara dengan pembina Bu Dewi berakhir dengan capek. Apa kabar dengan murid wanitanya??. Rega tak henti-hentinya mengipas buku ke wajahnya untuk mendapat semilir angin yang menyejukkan. Maklum saja AC di kelas kami sedang rusak, sudah seminggu ini gak dingin. “Ini sekolah perlu di sumbang kali yah?? AC rusak gak di ganti-ganti!!!" “Kalo emang perlu di sumbang, rubah aja namanya jadi Yayasan Sosial!!!” Oceh Rega sambil mengipas buku big boss ke wajahnya.
Seperti biasanya Istirahat kami bertiga sudah ada di tempat duduk kami yang biasa. Tadi Aku yang bertugas menempatinya lebih awal. Aku ijin ke Bu Pondang tiga menit sebelum istirahat. Aku beralasan ingin muntah. Gak perlu ijin berbicara, hanya menunjuk mulut aku yang mengembung dengan angin, dan berakting seperti ingin muntah. Hasilnya sekaarang kami bertiga berhasil mempertahankan singasana kami.
“Ton... tadi lu alesan apa ma bu Pondang?? Berani banget lu boongin dia!!” Kata Mario di sela mengunyah makanannya.
“Hahaha... lu harusnya liat Yo., apa yang dia lakuin tadi buat bisa keluar dari kelas” Kata Rega bersemangat
“Emang apa yang dia buat?”
“Nihh.. dia kaya ginii nihh” Kata Rega sambil menirukan aku mengembungkan mulut ke Bu Pondang tadi..
“Hahahaaa. Berlebihan lu Ga!!!” Kataku di susul gemuruh tawa kami di meja itu.
Tidak terasa sekolah hari ini sudah usai, sepulang sekolah kami membeli perlengkapan untuk ke Anyer lusa nanti. Yah, kami akan berangkat lusa pagi. Kami bertiga sudah memutuskan untuk bolos sekolah sehari, daripada harus bermacet ria dan kehilangan moment pergantian tahun yang mungkin sulit kami dapatkan di lain waktu. Seperti biasanya Mal Kelapa Gading-lah andalan kami menemukan barang-barang yang di perlukan. Untungnya kami mendapat harga sewa yang sangat murah, mustahil mendapatkan harga sebesar itu di malam pergantian tahun. Aku menyebutnya harga tetangga!!. Tidak perlu dana besar untuk membeli perlengkapan pantai, sebab sunscreen, sabun cair dan toiletries lain kami bisa beli patungan agar lebih hemat. Toh kami hanya menggunakannya selama dua hari saja. Selesai belanja sebentar kami menikmati suguhan film Indonesia yang baru saja di luncurkan dan terdengar booming. Sangat aneh dimana-mana mereka yang berpasangan yang menonton film ini, tapi di lain sisi kami bertiga yang notabene-nya seorang cowo memilih film ini untuk di tonton ketimbang film aksi seru yang di putar di studio sebelah. Yah.. hari ini kami menonton Eiffel.. I’m in Love!!!.
Total lima jam kami habiskan berjalan-jalan di Mal hari ini, sekarang jam sembilan malam, sudah saatnya kami pulang. Setelah berpisah di parkiran, kami pulang ke rumah masing-masing. “Kalo udah nyampe kabari aku yahh sayang” canda Rega sambil mencolek daguku, lalu duduk di belakang jok motor milik Mario. Aku hanya tertawa dan menonjok bahu Rega sambil berkata “Sial dah gw di pegang-pegang lu!!” sedang Mario hanya menyorotkan sorot matanya yang tajam ke arahku.
“Ton.. Udah tidur lu??” itu adalah sms dari Mario yang baru saja aku dapat saat aku baru saja ingin memejamkan mata. Aku segera menggerakkan jempol kananku untuk membalasnya dari handphone keypad candybar milikku.
“Baru mau,, kenapa Yo??” msg sent
“Oooh!!! Gak da apa-apa sih.. Cuma mau mastiin aja lu udah nyampe rumah!!” msg received
“Hahaaa... ada juga gw yang sms harusnya.. rumah gw kan dari Mal cuma lima menit!!!” msg sent
Lalu sms kami berlanjut dengan membicarakan hal yang random, dari Anyer sampai ke hal Dina pacarnya, hingga akhirnya aku tertidur entah jam berapa. Yang aku ingat terakhir kali sebelum aku tertidur adalah mengambil minum di dapur, pada saat itu jam menunjukkan angka 12:30 dini hari, setelah itu kami tetap berkirim sms beberapa kali hingga akhirnya aku benar-benar tertidur.
“GUBRAKKK” suara langkahku menabrak meja kecil di ruang tengah ketika terburu-buru melangkahkan kaki karena 5 menit lagi kelas di mulai. Rasanya mustahil untuk aku sampai tepat waktu ke sekolah, karena biasanya untuk mencapai sekolah biasanya aku menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Aku pasrah jika hari ini aku telat!! Paling buruk-buruknya aku akan di tempatkan di ruangan khusus dan di beri tugas pelajaran yang berhubungan dengan pelajaran yang sedang di sampaikan di kelas ku. Perkiraanku saat berangkat sekolah tidak meleset, karena saat ini aku sedang duduk di bangku di ruangan khusus anak-anak yang terlambat. Sialnya hari ini, hanya aku saja yang telat. Sepertinya Rega tertawa jahat ketika aku mengirim sms ke dia, memberi tahu bahwa aku telat dan sekarang sendirian mengerjakan tugas dari Pak Damar di ruangan ini. tiga puluh menit berlangsung dengan damai, sampai terdengar suara ribut di luar. Ternyata guru piket yang sedang mengomeli seorang siswa yang telatnya keterlaluan. Tunggu!! Dari postur tubuhnya, sepertinya aku mengenal anak ini. Perlahan aku mendekat ke arah meja guru piket yang jaraknya hanya beberapa langkah dari ruangan itu. Perlahan aku mendekatkan pandanganku dan memperjelasnya dengan berusaha melihat wajahnya yang tengah tertunduk. Sontak aku tertawa melihat mimik wajahnya yang terlihat pasrah karena guru piket. Ternyata Mario telatnya kelewat batas!!. Aku tertawa untuk sebentar, karena selanjutnya guru piket yang galak itu langsung menghardikku. “Eh!!! Ngepain kamu disini!! Sudah selesai tugasnya?? Apa kurang tugasnya??” Kata Bu Ella sang guru piket yang galaknya kelewatan. Terpaksa aku mundur seribu langkah kembali ke Meja tempat aku mengerjakan tugas. Aku takut omongannya barusan berubah menjadi sabda yang harus di lakukan Pak Damar. Bisa nambah banyak tugasnya kalo udah gitu!!!.
Sekarang Mario duduk di sampingku, dengan tugas dari Gurunya yang segunung. Sedangkan tugasku sudah hampir kelar. Sekitar satu jam lagi pelajaran Pak Damar baru selesai. Ada untungnya juga aku telat, aku gak usah ikutin pelajaran itu sampai selesai!!! Cukup menyelesaikan tugas ini saja, dan berikutnya adalah acara bebas, tetapi tidak ke kantin!! Itu pelanggaran, yang akan mendapatkan peringatan selain itu pembebasan pengurangan 5 poin yang sudah aku dapatkan karena telat tadi di batalkan karena mendapat peringatan sekalipun tugas sudah aku selesaikan sebelum jam pelajarannya berakhir. Lagipula daripada ke kantin, bukannya aku lebih baik menjahili Mario yang sedang mengerjakan tugasnya!!. Bukannya jahat, tetapi menurutku dialah orang yang paling bertanggung jawab atas keterlambatan aku hari ini. Aku membuat senjata andalanku untuk mengganggunya. Bulatan-bulatan kecil yang terbuat dari sobekan kertas aku akan lemparkan ke dia yang sedang serius mengerjakan soalnya mengejar waktu agar gak sampai mendapat pengurangan poin.
“PLUP”
“PLUP”
“PLUP”
“PLUP”
“PLUP”
“PLUP”
“PLUP”
Berkali-kali aku lemparkan bulatan itu hingga bulatan yang aku buat sudah habis, tetapi Mario tetap gak bergeming, dia tetap sibuk mengerjakan tugasnya. Terpaksa ku buat bulatan yang jauh lebih besar.
“BLUP”
“BLUP”
“BLUP”
Kali ini Mario terpancing, dia membawa bulatan kertas besar yang barusan aku lempar ke arah ku dan melemparkannya. Untungnya aku sempat menghindar yang membuat dia tambah geram. Oh!! Jangaaaaaannn!!! Dia menerjangku!!. Sekarang kami berada di lantai dengan posisi Mario di atasku dan memegangi kedua tangan ku dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya. Ternyata dia mengumpulkan bulatan kertas kecil yang aku lemparkan tanpa sepengetahuanku!! Sekarang aku habis di bantai dengan di lempar bulatan-bulatan itu tanpa bisa menghindar!! Malah dia memanfaatkan melemparkannya ke dalam mulutku, ketika aku tertawa!!!
“HEIII!!! Sedang apa kalian!! Bercanda saja, Kalian itu lagi di hukum!! Bukan Tamasya!!!” Tiba-tiba terdengar suara Bu Ella dengan lantangnya.
“BRAKK BRUKKKK” entah bagian apa saja dari tubuh kami yang beradu dengan bangku saat kami berdua buru-buru duduk kembali ke tempat duduk kami semula.
“Sudah!!! Kalian kembali ke kelas saja!! Ibu pusing ada kalian disini!! Di hukum gak ada perenungannya sama sekali!!!”
Dengan langkah takut dan tidak berani melihat matanya yang mungkin saat ini melotot tajam, aku dan Mario langsung terbirit ke atas menuju kelas kami masing-masing.
Sepulang sekolah hari ini kami bertiga gak segera pulang. Ada satu hal lagi yang harus kami lakukan untuk bisa berangkat besok pagi. Yaitu mencari surat dokter untuk beralasan sakit. Sebenarnya aku sudah di ijinkan oleh Ibu untuk besok gak masuk sekolah. Begitupun dengan Ibu mereka berdua yang mengijinkan untuk bolos satu hari. Para Ibu kami memang terbilang pengertian. Beliau semua berprinsip lebih baik mengetahui anaknya bolos sekolah dengan mengetahui di mana mereka berada, daripada kami semua bolos tanpa mereka tahu di mana kami berada. Setelah mendapatkan surat dokter yang di maksudkan untuk memperoleh ijin sakit satu hari dari pihak sekolah kami segera pulang untuk packing barang pribadi yang akan kami bawa besok pagi, dan selanjutnya berkumpul di rumah Rega. Karena untuk malam ini kami semua menginap di sini, untuk membuat waktu kami menjadi efisien di esok pagi.
Bersambung....
tapi ditungu kok lanjutnya, jngan lama2 aja ya.
si @jockoni aja udah update nih *tepuk tangan*
oiya, waktu Rega kegerahan abis upacara harusnya Toni bantu ngipasin, ato sukur-sukur bantu lepasin seragamnya
aduh gw ngeres mulu deh bawaannya kalo ngomongin Rega...
@pria_apa_adanya waduh,, lain kali jgn gitu, baca kan bisa kpan aja, kalo istirahat itu ada waktunya! Trus gmana tdi hari prtama magang? Pasti ngantuk kan?
@alabatan thank you
@autoredoks semangat donk bang!! Klo gw sih klo pas buntu, gw paksain di depan laptop, klo jari udh ketemu keyboard pasti lancar deh!! Percaya deh!! Gk usah ada target brp halaman.. Klo sering2 kaya gitu, pasti nyampe target halamannya..
@dollysipelly ini anak jarinya kaya gado2 karet 2 yah *pedes* hahahaa
@kurokuro akhirnya dibaca lagi
@sly_mawt yukk adenya, tapi tar aja ah!! belum ada ide
@trinity93 jangankan lu by.. Gw aja ketawa ngetiknya
Hhahaa... Imajinasinya bahaya ah..
cepat d update dong ceritanya, coz ditngu selalu.