It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lanjut bang,,
@armand haha si chan chan udah mau dewasa
@Hengry_13 penasaran ama apanya nih?
@zalanonymouz oya? Bagus gitu ?
@rulli arto take a look to the next part. Hehe makasih udah baca
Ahh kau ni bisa aja. Haha
"ahhh.. maaf aku harus, aku harus keluar !" kataku gugup.
Aku mendorongnya agar aku terlepas dari pelukannya dan bisa segera bangun dari ranjang. Lalu aku beranjak dari ranjang itu dan pergi keluar kamar dengan tergesa gesa. Kali ini dia sendiri tidak menahanku atau mencegahku.
Oh my.. Barusan aku ngapain?? Aku ciuman sama kak rendy?? Hah?? Gak !! Gak mungkin !! Aku mimpi. Gak mungkin ada cowok yang cium aku. Ini mustahil !!
Walaupun aku belok, tapi aku gak pernah nyangka kalo aku bakalan di cium cowok. Apalagi cowoknya kak rendy.
Aku menuruni tangga dan berjalan menuju teras depan rumah. Aku duduk di tembok keramik yang di sampingnya berjajar tanaman tanaman hias.
Kemudian aku menyentuh bibirku.
Shit !! Itu beneran terjadi.
Sebenernya dia itu apa sih?? Ehh maksudku dia itu siapa? Eemmhh maksudku kenapa dia ngelakuin itu?? Belum pernah aku di cium cowok, dan dia cowok pertama yang pernah cium aku.
Aku merasa takut, menyesal dan senang.
Ya.. Aku sangat menikmatinya saat dia mencumbuku, akupun membalasnya dengan sadar.
Tapi kenapa aku ngerasa salah? Nyesel? Dan takut?? Apa ini emang efek dari ciuman pertamaku sama cowok?
But, I want more. Haaahh jujur aku pengen lagi. Tapi aku juga takut.
Aku bingung sama perasaanku sendiri.
"HAAAAAAAHHHH" teriakku muak.
"kenapa chan??" tanya seseorang tiba tiba di belakangku.
"haahh??" kataku terkejut atas suara itu.
Ketika aku menoleh ke belakang, ternyata ada kak rendy yang sedang berdiri dengan tangan kanan memegang sebatang rokok.
Aiiih ni orang ngapain kesini? Aduuuhh aku malu, bener bener malu. Bisa bisa aku mati kutu nih..
Kak nicooOOO buruan pulang !!
"eeheu.. gapapa heu heu.." jawabku grogi.
Kemudian aku kembali menghadap ke taman dan memandang ke arah jalan raya. Aku mengepalkan tanganku, kebiasaanku jika sedang kesal atau nervous yang berlebihan.
"kak nico sama yang lain lagi di jalan, bentar lagi pulang kok" ucapnya dengan suara yang berat.
"ohh heu ia" jawabku.
Aduuuhh dia kok gak kenapa napa ya? Gak malu gitu ? Atau apa? Kaya gak pernah terjadi apa apa di antara kita !! Huaahh dasar cabul.
Bibirku udah gak perjaka. HuaaAAHH..
"chan !! kakaak.. Kakaak.. Emmm" katanya tidak jelas dan ragu.
Aku menoleh dan melihatnya seakan aku menunggu kelanjutan kalimatnya.
"kakak..." katanya terputus lagi karna suara deruman motor kak nico dan yang lainnya.
'breummmm breeeuummm prepetpretpretpretpretpret' suara motor mio kak bayu dan suara motor ninja kak nico.
Aahhh datang juga kak nico, thank god !!
I've been waiting for you so long my bro jenglot.
"heuh.." lenguh kak rendy sambil tersenyum dan menggelengkan kepala.
Setelah mereka melepaskan helmnya, merekapun turun dari motor dan menghampiriku dan kak rendy.
"oyy kok pada di luar?" tanya kak nico.
"heu heu.." jawabku. hanya dengan senyuman
"gapapa, cuma pengen di luar aja. Bosen di dalem" jawab kak rendy.
"ooh gitu, nih kakak beli beng beng !!" ucapnya. sambil menyodorkan 3 bungkus beng beng kepadaku.
Beng beng adalah coklat wafer kesukaanku, aku sering sekali membeli coklat wafer ini di sekolah atau di manapun beng beng berada.
"ah makasih kak" ucapku pada kak nico.
"ok, kok kaya yang gak seneng sih?? Biasanya juga kalo kakak beliin beng beng pasti loncat loncat ke jalan" tanyanya heran.
"ahh gapapa kok jenglot " jawabku kaku.
Saat ini aku sedang tidak berselera untuk melayaninya bercanda. Entah mengapa perasaanku berubah menjadi tidak bersemangat.
"kurang banyak kali ngasihnya, ya kan chan?" ujar kak gito.
"ahh nggak lah. Bukan, udah cukup kok" jawabku.
"ahh banyak banyak amat, entar sakit gigi baru tau rasa ! Atau karna nungguin kakak kelamaan? Aaiih kangen ya??" goda kak nico padaku.
"najiss... Ini udah cukup dan aku gak kangen jenglot !! Udah ahh aku ke dalem dulu" pamitku ke dalam rumah.
"punduuung" ejek kak nico.
"kagaakk !!" sentakku sambil berjalan masuk menuju ruang tengah.
"eehh DEEKK !!" teriaknya memanggilku.
Kemudian buru buru aku balik ke luar dan menghampirinya.
"ambilin hp kakak di meja kamar ya ?!" suruhnya padaku.
"ahh males lah, kudu naek turun tangga. Heeuuhh.. Ambil sendiri napa?" tuturku malas.
"haha.. Kakak capek baru datang. Biarin atuh, biar sehat. Cepetan !!" katanya tidak sabar.
"iaa ahh.."
Akupun bergegas pergi ke kamar kak nico dengan malas dan lesu.
Ahh capek tau naek turun tangga tuh, butuh tenaga dan semangat. Sementara itu semua tadi udah terkuras abis sama kak rendy di ranjang. Hehe
Setelah aku sampai di kamar, aku langsung menuju meja belajar dan mengambil hp kak nico, lalu aku berjalan balik menuju pintu dan ternyata di ambang pintu, berdiri seseorang yang ku kenal. Kak rendy.
Dia menghalangi jalanku. Saat aku hendak ke kanan dia menghalanginya, begitupun ketika aku ke kiri, dia tetap menghalangi jalanku dan memegang tanganku.
"maaf kak, aku harus kasih hpnya ke kak nico" ucapku tegas.
"put, chan, tapi.. AARKHH.. " ucapnya terputus sambil mengerang dan melepaskan tanganku.
Aku takut bila berhadapan dengannya untuk saat ini. Entah apa yang aku takuti darinya.
Mungkin aku takut, takut jika dia akan mengatakan menyesal telah melakukannya, karna khilaf atau entahlah itu.
Aku sangat berharap apa yang telah dia lakukan padaku jelas karna perasaannya padaku, perasaan suka dan sayang, bukan hanya sekedar nafsu belaka.
Karna aku.. Aku suka kak rendy sejak saat itu.
Aku segera turun ke bawah dan langsung memberikan hpnya ke kak nico.
"nih kak !!" kataku sambil menyodorkan hpnya.
"waah thank you dek, tapi meni (kok) lama !!" balasnya.
"ahh capek tau !! huuuhh" jawabku.
"aaahh gitu doang masa capek !! Lemah syahwat nih " ejeknya.
"terserah !!" jawabku jengah sambil berjalan masuk ke dalam.
"woouy chan chAAAn !!" panggilnya.
Aku tak menggubrisnya dengan terus berjalan menuju ruang tengah untuk menonton tv.
Seharusnya aku tidak berani menonton tv di rumah ini tanpa kak nico, tapi karna perasaanku yang kacau membuatku lupa akan malu malu. Lagian pemilik rumahnya memintaku untuk menganggap sebagai rumahku sendiri. So why not?
Aku menonton 'kepongpong' sinetron remaja indonesia yang sedang booming di salah satu channel tv. Aku suka dengan salah satu pemain di grup D'rainbow yang bernama bebi/baby, nama aslinya dinda kirana, anaknya manis dan lucu.
Aku bakal cari cewek yang kaya gitu ahh, tapi dimana?? Di sekolah mah gak ada. Cewek ceweknya juga jadi jadian gitu. Hadeeuuhh..
Aku mendengar suara deruman motor teman teman kak nico.
Sepertinya mereka akan pulang.
Akupun menghampiri mereka hanya sampai batas pintu.
"cuy, gue cabut sekarang ya ?!" pamit kak danu pada kak nico.
"gue juga ya lur, udah mau maghrib !!" timpal kak gito.
"ok bro, hati hati guys !!" jawab kak nico dan mengingatkan teman temannya.
"siip !! Uy chaAAN, kakak pulang dulu ya?!" pamit kak danu padaku yang melihatku di samping pintu.
"siiiipp !!" jawabku sambil mengacungkan jempol.
Aku melihat ke arah kak rendy yang sedang melihat ke arahku juga. Dia melambai kecil untukku, namun tak ada reaksi balasan dariku, dan aku bisa liat matanya menunjukan kekecewaan.
Maaf kak, untuk sekarang aku masih terlalu bingung.
Aku pengen liat wajahnya dulu, tapi sayang dia udah pake helm.
Aduuh kak rendy, aku kok jadi gimana ya sama kamu kak.. Apa aku bener bener suka sama kak rendy?? Hummmm
"ya udah, gue juga co !!" pamit kak rendy pada kak nico.
"yoi ren. Take care bro !!" balas kak nico.
"ok guys. Let's go !!" ucap kak gito bersemangat.
Setelah itu mereka langsung melaju dengan cepat dan hilang di antara pengandara motor lainnya di jalan.
"yuk chan !! Malah ngelamun" ajak kak nico padaku ke dalam rumah dan menyadarkanku yang sedang melamun.
"euh ia ia" jawabku kaget.
Aku melamunkan kak rendy, entah perasaan apa yang aku rasakan saat ini. Aku hanya memikirkannya.
Apa aku jatuh cinta padanya??
Kak nico menonton saluran berita yang melaporkan masalah perkorupsian di negeri tercinta kita ini. Aku sangat tidak suka berita macam itu, membuatku muak dengan orang orang yang terlibat di dalamnya.
Tidakkah mereka berpikir sejenak bahwa uang yang mereka curi sangat berguna untuk rakyat rakyat kecil di sekitar kita dan juga untuk berbagai infrastruktur di tiap daerah yang kurang memadai saat ini?? Huuuhh...
Lupakan tentang korupsi, karna tak ada untungnya kita memikirkannya.
Bagaimana dengan kak rendy?
Huufft.. Kejadian tadi benar benar mengendalikan semua pikiranku. Banyak pertanyaan yang tertulis di otakku, tapi ada satu pertanyaan yang paling membuatku penasaran..
APA KAK RENDY MENYUKAIKU??
Jujur aku ingin mengetahui jawabannya, tapi bagaimana aku mendapatkan jawabannya, sedangkan aku sendiri tidak mungkin menanyakannya hal itu.
It's mixing me up. I'm confused with my self and his self.
"WOOOYY" teriak kak nico mengagetkanku.
"heeuu?? Shit huuufff gak ada kerjaan lain apa selain usil hah?" ucapku jengkel.
"NGAHAHAHA.. salah sendiri daritadi ngelamun aja. Entar ayam tetangga pada mati loh.." ujarnya sambil tertawa puas.
"terserah aku dong ! Usil banget sih.. Mau ayam tetangga kek yang mati, mau burungnya kek, atau orangnya kek yang mati. Itu udah takdir. " paparku padanya dengan kesal.
"widiih biasa aja atuh dek, jangan pake urat gitu. Marah marah mulu sih daritadi."
"ya kakaknya yang usil, orang lagi diem juga di kagetin. Siapa yang gak marah coba??." jelasku pada kak nico.
"ahahaha.. Masa gitu doang ngambek sih adeku yang cantik ini." ejeknya.
"haAAAAHH.. KAKAAAKK.. Aku tonjok beneran juga ya?! Aku lagi pusing tau !" geramku kesal pada kak nico.
"ahahaha.. Tuh da si chan chan mah makin lucu kalo ngambek teh. Jadi pengen ketawa mulu." ujarnya menjengkelkan
'BUUUUGGG'
Aku tinju perutnya sekeras mungkin, karna meremehkanku tadi.
"aWWWWwhh.. Uuuuhh arrghh.. Dek sakiit banget dek. Auuuwwhh" katanya mengaduh.
"rasain ! Sekarang tau kan aku gak bercanda?"
"awwwhh ia maaf atuh dek ahh. Gitu ajah marah. Sakit tau !!" keluhnya kesakitan.
"tau ahh, udah terlanjur jengkel !" ucapku.
"yaaahh.. Maaf atuh dek !! Kenapa sih kamu?? Kok jadi beda daritadi?" tanyanya heran.
"gak, gak kenapa napa !!" jawabku ketus.
"ya terus kenapa jadi beda?" tanyanya lagi.
"ya gak tau lah. Euh.. maksudku gak beda kok. Pusing ahh." jawabku bingung.
"tuh kan, ada masalah ya dek??"
"ahh gak ada kok."
"udah lah jangan bohong. Kakak udah tau kamu kaya gimana. Jadi jujur aja deh." ujarnya
WAduuhh, si kak nico hebat bisa nebak aku ada masalah ya.. Kak nico emang the best step brother. Dia tau semua tentangku.
Tapi maaf kak, untuk hal ini aku gak bisa bilang.
Sejujurnya aku pengen bilang, tapi gak mungkin aku bilang ke kakak. Mungkin kak nico bakal menghajar kak rendy nanti. Maaf kak..
"heey.. Tuh malah ngelamun lagi." katanya menyadarkanku lagi dari lamunan.
"ahh ia, gapapa kok kak.. Beneran deh. Maaf kak tadi aku udah nonjok kakak. Tadi aku cumaa.. Cuma kesel." ucapku pada kak nico.
"ia gapapa dek, mau kamu pukul atau di gimanain juga kakak gak bakal marah, apalagi bales. Udah, sekarang kamu jujur sama kakak, ada apa sebenernya?" jelasnya sambil menepuk pundakku.
"makasih kak. Maaf kak, udah mau maghrib, aku mau siap siap solat maghrib." aku izin pada kak nico untuk pergi solat.
"oh ya udah sana !!"
Sebenarnya itu cuma alasan agar aku tidak di tanyainya lagi. Kemudian aku beranjak dari sofa dan pergi ke kamar.
Setelah mendengar adzan maghrib, aku putuskan untuk berwudhu, lalu menunaikan solat maghrib.
Sejujurnya aku bukan orang yang rajin beribadah, terutama solat. Aku orangnya pemalas, padahal niatnya ada. Huuufft.. Jadi jarang solat deh..
Maaf ya allah..
Setelah aku selesai solat, aku tidak langsung beranjak dari sajadahku. Aku duduk dan berdoa meminta petunjuk sang maha kuasa.
Ya Allah.. Maafkan kekhilafan kekhilafanku yang telah aku perbuat. Sungguh bukan keinginanku untuk melakukannya. Sungguh ini bukan niatku untuk melakukannya. Akupun sudah berusaha untuk tidak melakukannya.
Namun apa dayaku ya Allah, aku manusia biasa yang masih sangat awam dengan kehidupan ini. Aku takut akan tiap dosa yang aku perbuat terus bertambah, tidak di iringi dengan pahala yang harus aku dapatkan.
Maafkan aku ya Allah.. Tuntun aku ke jalanmu dan terangi setiap jalan itu. Aku tak bosan bosannya melakukan dosa dan meminta maaf, namun engkau tak pernah sedikitpun ragu untuk memaafkan setiap hambamu yang meminta ampun ke padamu.
Sungguh aku ingin terlihat berguna di hadapanmu. Aku tidak ingin selalu melakukan hal perbuatan yang membuatmu kecewa padaku. Aku akan berusaha menjadi anak yang baik kepada orang orang setiap harinya. Ingatkan aku dan bantu aku untuk selalu berbuat baik kepada orang orang ya Allah..
Lindungi keluarga dan saudaraku disana ya Allah..
Lindungi keluarga kak nico..
Lindungi teman temanku..
Lindungi setiap orang yang sangat membutuhkan perlindunganmu..
Dan lindungi aku jika engkau meridhoinya ya Allah..
"Amiiiinn..." ucapku mengamini setiap doaku.
Setelah itu aku masih berada di atas sajadah dan terdiam sejenak. Entah apa yang aku pikirkan, pikiranku kosong.
Lalu aku berdiri dan membereskan alat solatku tadi.
Setelah itu aku mengambil hp ku dan melihatnya. Hanya ada beberapa sms dari teman temanku dan kenalan cewekku.
"hmm.. Gak penting banget sih ni anak anak sms tuh. Sms anak anak remaja jaman sekarang sudah mulai lebay bin jablay" gerutuku melihat isi sms teman temanku.
"udah solatnya dek?" tanya kak nico tiba tiba muncul membuka pintu.
"oh udah kak barusan" jawabku.
Kemudian kak nico duduk di ranjang di sebelahku.
"bagus atuh. Tumben solat dek hehe" sindirnya padaku.
"ahh kak nico, ya aku lagi pengen aja. Kakak apalagi jarang banget solatnya" balasku menyindirnya.
"ahaha.. Jadi kalo lagi pengen aja gitu solatnya? Kakak mah tergantung mood xixixi" ucapnya mulai ngaco.
"ahh sama aja kak, sama sama males. Harusnya seorang kakak kasih contoh yang baik buat adeknya dong. Jadi aku ikut baik kan?" tuturku
"jiaaahh.. Emang kakak ngajarin contoh yang buruk gitu ke kamu?" tanyanya heran.
"kadang. Kakak durhaka Haha.."
"ahh kagak pernah juga. Kakak juga suka negor kamu kalo bikin salah mah. Enak aja kakak durhaka. Kamu tuh adik durhaka suka nganiaya kakaknya." jelasnya.
"bwaHAHAHA... Itu mah kakak duluan yang usil. Ia kakak mah kakak yang baik, penyayang daan.. " ucapku menggantung
"itu bener ! dan apa?" tanyanya.
"daan.. BAU."
"apAA?? KAMU CARI MATI HAH??" tanyanya dengan ekspresi marah.
"eehh kakak, sadar kak. Kan kakak yang baik gak boleh siksa adenya. Hehe peace !!" kataku alasan.
"siapa yang mau nyiksa? Lagian kamu, masa kakak di bilang bau? Enggak kok ah." balasnya.
"ahh kakaaak.. Aku bercanda kok. Sumpah kok kakak mah gak pernah bau walaupun keringetan juga. Kakak juga sih belum mandi."
"that's right. Itu kamu tau ! Kamu suka ngendus keti kakak ya? Acieee keti kakak emang harum. Bentar lagi mandi kok"
"NAJIS !! Nggak ada kerjaan apa ngendus keti kakak? Disgusting banget. Uweekkss" kataku menyangkal.
"ahAHAHA.. Udah ah dek. Kakak mau tanya."
"tanya apa kak?" tanyaku
"kamu kenapa dari sejak kakak keluar jadi aneh? Kaya yang beda, mikirin sesuatu gitu" tanyanya balik padaku.
"ahh.. Gak kok. Aku gapapa. Aku cuma capek kak. Tadi di sekolah praktek kelistrikan !!" jawabku bohong.
"ohh gitu, setau kakak kamu gak ada pelajaran kelistrikan hari ini kok" katanya menyelidik.
"ahh? Euhh?? Ada kok. Ahh sok tau kakak mah." balasku bingung.
"bohong !! Udah jujur aja ! Ada masalah ya sama orang?" tanyanya lagi.
"nggak kok. Beneran deh. Kalo ada juga pasti bilang."
"kamu gak bilang karna masalahnya besar. Ok deh, kakak gak bakal maksa. Sampe kakak tau siapa orang yang bikin masalah sama kamu, kakak hajar habis habisan !! Hehe" ucapnya sambil bercanda.
Kok dia bisa tau ini masalah besar? Apa aku terlalu keliatan beda sejak sore tadi ya?
Ahh bodo, harusnya aku jangan ngelamun di tempat umum . Bahaya kan kalo ketauan orang.
Dan masa kak nico mau hajar kak rendy habis habisan. Aku gak mau kak rendy terluka sedikitpun. Aku.. Arrgghh..
"euh?? Udah ah kak. Gapapa kok. Masa sampe di hajar habis habisan" balasku.
"aahh.. Berarti bener ada masalah ya sama orang?"
"aiiihh.. Gak kok. Gak tau ahh.." jawabku bingung
"ok, kakak serahin sama kamu kalo kamu masih bisa atasinnya. Tapi kalo gak bisa, kakak yang handle" ucapnya tegas.
"ya udah, kakak mau mandi dulu ahh." pamitnya sambil beranjak dari tempat tidur.
Ok. Aku bakalan selesaiin masalahnya sendiri. Dan gak mau terlalu mikirin tentang kak rendy lagi.
Besok harus semangat kaya biasanya.
SEMANGAT CHAN !! SEMANGAAAAT !!
Kamis - 06.12
"udah siap deek?" tanya kak nico padaku.
"siap kak !!" jawabku tak bersemangat.
Aku dan kak nico akan segera berangkat ke sekolah setelah sarapan terlebih dahulu, di temani kak radit, tante dan kali ini ada om juga. Lengkap sudah keluarga bahagia ini. Complete.
Selama kegiatan sarapan itu aku tidak terlalu bersemangat atau juga terlihat lesu. Hanya saja aku ingin terlihat biasa saja di depan mereka.
"hati hati co bawa motornya, pelan aja ya, jangan ngebut, santai aja, ade pegangan ke kak nico, @&%€¥=#§¤£¿:*" rentetan perintah dari mulut sang mama monster. Peace tante
Aduuuhh tante, pleeasee deh Jangan lebay.
"iia ahh mah, bawel banget !" jawab kak nico kesal.
"eeehh belegug (bodo, oon, bego), kalo di kasih tau sama orang tua teh nurut. Malah ngalawan budak (anak) teh " tegur si om pada kak nico.
Jiakakak.. Rasain lu !!
Betol itu kak jenglot, kamu harus nurut sama orang tua.
Camkan itu !! Hihi
"ia ia aahh.. Ya udah berangkat sekarang ! Assalamualaikum." pamitnya pada orang tuanya.
"putra juga tante, om, berangkat dulu. Assalamualaikum." pamitku juga pada mereka.
"ia ia waalaikumsalam, sok hati hatinya !! Awas ya ico" tante memperingati kami lagi supaya berhati hati.
"ya waalaikumsalam. Jug moga selamat !" timpal om.
'Prepetprepetprepetprepetprreeeeeeeettt' deruman motor ninja kak nico yang bising .
Kemudian motorpun melaju dengan kecepatan rata rata membelah jalanan kota bandung di pagi hari.
Tak ada pembicaraan antara aku dan kak nico selama di perjalanan. Sampai akhirnya setelah 15 menit di perjalanan, kami sampai di sekolah dengan selamat.
"aku ke kelas duluan ya kak ?" kataku izin pada kak nico.
"eeh tungguin !! Bentar !" pintanya sambil memarkirkan motornya.
"kenapa?" tanyaku.
"tunggu bentaar !!" pintanya lagi.
"ayo bareng ke kelasnya !!" lanjutnya setelah selesai memarkirkan motornya.
"ahh?? Ooh.."
Kak nico dan akupun berjalan ke kelas.
"udah kak, ngapain ngikutin aku?? Kelas kakak kan di atas, belok kanan sana !!" kataku
"gak, cuma mau ikut aja ke kelas kamu, emang gak boleh?" jawabnya
"yaaa.. Boleh. Tapi ngapain?"
"ya gak ngapa ngapain"
"aneh !!"
Setelah aku sampai di depan pintu kelasku, aku menyuruh kak nico untuk pergi ke kelasnya.
"udah nih, aku mau masuk. Kakak sana ke kelasnya sendiri" perintahku.
"ok kalo gitu. Kakak ke kelas dulu ya ?! Kalo udah pulang sms kakak aja ya? Kakak bawa hp kok. Ok? C ya chan chan" pamitnya ke kelas.
"ia kak. C ya jenglot !!"
Hari ini pelajaran kelistrikan, kimia dan matematika. Semuanya pelajaran yang tidak aku sukai. Sangat membosankan. Tidak istimewa di hadapanku.
Entahlah, aku benar benar bad mood hari ini.
Kak rendy lagi belajar apa ya?? Dia lagi ngapain?? Aku pengen liat dia deh.
Ciumannya kemaren bener bener buatku terbuai, dan buatku gila. Tatapannya tajam dan sinis, jadi pengen liat dia laah..
Aduuh kebelet nih, kebelet pengen liat kak rendy. Hehe
Aku putuskan untuk izin pergi ke WC di saat pelajaran kelistrikan berlangsung. Itu alasanku untuk bisa mengintip kak rendy di kelasnya yang sebenarnya kelas kak nico juga.
Tapi sebelum aku pergi ke kelasnya, aku benar pergi ke WC lebih dulu.
Aku kencing dikit aja deh, daripada bohong besar. Haha dosa tau !?
Aku masuk ke salah satu WC, dan kencing sebentar, setelah itu aku keluar.
Aku kembali ke misi pertama, mengintip kak rendy di kelasnya.
Akupun berjalan menuju kelasnya, setelah itu aku sampai di kelasnya dan aku tidak tau apa yang harus di lakukan selanjutnya.
Emmmhh terus aku harus ngapain ya?? Aduuuhh bingung, ngintipnya di sebelah mana? Lagian gimana kalo ada guru? Haduuuhh..
Tapi aku pengen banget liat kak rendy.
Aduuhh aku galau.
Aku hanya mondar mandir di depan kelasnya tidak jelas, sampai akhirnya ada seseorang yang mengagetkanku. "HOOOYYY.."
g tega ma chan2..
lnjut bang....
@AwanSiwon sperti yg udah aku bilang, cerita ini based on a true story tapi banyak banget aku rubah. Fiktifnya 70-60 %. Menyangkut privacy seseorang. Dari tempat dan beberapa kejadian itu nyata.
Makasih udah nanya.
@touch waah makasih banget ya. Smoga gak mengecewakan.
Yoyoi. Makasih