It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Mbak2, itu di warungnya banyak ayam.. Diurus dulu boleh loh..
kudengar sayup2 seperti suara dua orang sedang ngobrol, aku masih berada dimasjid setelah sholat jum'at tadi. ketka aku berjalan keluar kudapati cowo itu. ari... ya ari... dia tengah bercengkrama dengan ketua osis kami. tak seberapa lama aku memperhatikan mereka, tampak rizky beranjak pergi dan mulai bergabung kembali dengan pengurus lainnya untuk menangani anak2 ospek. aku menghampiri anak itu
" kenapa kemarin kamu gak menerima uangku? " tanyaku langsung enggan untuk berbasa-basi.
" karna aku tak menginginkannya " lagi2 dia tersenyum
" tidak mungkin kamu tidak merasa kesal dengan kejadian kemarin "
" ya... memang aku sedikit kesal karna hpku rusak, tapi kamu kan gak sengaja merusaknya. atau lebih tepatnya kamu gak sengaja ingin membuat hp yang sedang kupegang lepas dari tanganku dan jatuh kelantai sampai berantakan " terangnya dengan muka dibuat2 seperti orang kesal tapi justru membuatnya nampak cute dan menggemaskan. bagaimana bisa??? bagaimana bisa dia bersikap seperti itu???
" oh ya, aku mau ke kelas dulu ya " diapun pergi berlalu dari masjid meninggalkanku yang masih bertanya2 dengan sikapnya.
===============================================
ahhhhhhhh bagaimana bisa? sudah jaman modern seperti ini masih saja dilakukan perjodohan. aku sebenarnya sangat malas mengikuti perjodohan yang dilakukan orangtuaku, tapi mau bagaimana lagi hari dan tempatnya sudah ditentukan. dan itu sore ini.
kulihat seorang sewe tengah menungguku didepan galeri seni, dia memakai gaun merah dan berdandan cantik.
" maaf membuatmu menunggu terlalu lama " kataku memulai pembicaraan
" tidak apa2... "
" oh ya... namamu satrio ya... " lanjutnya
" dan kamu silvia " sahutku
kamipun berjalan menyusuri galeri seni itu dengan berbagai lukisan terpajang dikanan dan kiri dindingnya. rasanya tak perlu kuceritakan tentang apa yang ia ucapkan selama kencan buta itu karna sama sekali tidak penting bagiku.
" dari cara berjalannya kita bisa mengetahui tempramen seseorang, dari wanhi tubuhnya kita bisa mengetahui prilaku seseorang dan dari cara bicaranya kita bisa mengetahui sifat orang " saat kami tengah duduk disebuah cafe
" ya status kita memang beda dari orang lain, tapi bukan karna itu aku mau mengikuti perjodohan ini "
" lalu karna apa? karna cinta? orang sepertimu mau berbicara cinta? cinta yang bisa membuat seorang putri pergi meninggalkan pangeran berkuda putih hanya untuk menikah dengan orang aneh yang miskin? " aku tertawa sinis.
" setelah ini, kita tidak perlu bertemu lagi " ucapku berlalu pergi meninggalkan cewe matrealistis itu
MAAF KLO MASIH BANYAK KEKURANGAN
Pakai acara jaman siti nurbaya..
Ahahah..
---- oooo ----
Sakura Petals (http://bit.ly/qbsv2D)
monjawasho
monjawasho
aku dikagetkan oleh bunyi hp baruku, ya... setelah rusak kemarin aku dapat ganti hp baru dari direktur.
" kenapa km gak bisa dihubungi dik ari? " tanyanya cemas
" aduh... a... anu pak "
" anunya siapa? "
" emmm hp saya rusak pak, tadi jatuh tersenggol orang " kataku coba menjelaskan
" oh gitu toh.... " katanya sambil berlalu
" ini, pakai dan rawat baik2 yah " katanya saat kembali menemuiku
" ta... tapi pak "
" sudah... gak papa, adik kan sudah setahun kerja dicafe bapak. anggap saja ini bonus buat dik ari " katanya seraya mengelus pipiku.
" te... terimakasih pak " aku yang malu hanya bisa menunduk.
kembali kehpku, siapa ya sore gini sms? gak biasanya....
* sore dek *
* sore jg, ini siapa ya * balasku
* ini kak rizky dek * gak lama setelah itu belum sempat aku membalas dia sudah menelfonku
" halo assalamu'alaikum "
" wa'alaikum salam "
" ini dek ari ya? " lanjutnya
" iya ka, koq kakak bisa tahu no hpku? " tanyaku heran.
" hehe... tadi kakak minta sama temenmu "
" siapa ka? anggi ya? " tanyaku penasaran. soalnya hanya dia yang tahu no hpku
" 100 buat adek hehe " tawanya renyah
" dek, lagi apa? sibuk gak? "
" baru aja mandi ka, keapa memangnya? " tanyaku
" jalan2 yuk... "
" kakak suntuk nih, pengen refreshing " terangnya
" hm.... ayuk "
" km keluar dong " katanya kemudian.
" keluar? " tanyaku bingung mendengar kata2nya
" iya keluar, sampai kapan kakak harus menunggu didepan kostmu? "
ha??? didepan kostku? aku yang kaget bergegas kejendela dan melihat keluar, terlihat seseorang tengah duduk diatas motor tigernya dengan jaket hitam dan helm merah hitam.
dia kemudian melambai kearahku
" kakak yang.... "
" pake jaket item lagi melambai " katanya memotong perkataanku.
aku bergegas keluar dan menghampirinya.
===============================================
" koq kakak tahu tempat kostku? dari anggi juga ya? " tanyaku ketika kita tengah duduk disalah satu bangku yang ada ditaman.
" hehe... emang dari siapa lagi dek " katanya sambil mengacak2 rambutku
" ah..... kakak malu tahu " kataku sambil memasang muka cemberut
" haha... kamu kalau cemberut malah keliatan imut " katanya sambil mencubit pipiku
" aduh... udah2 lepasin dong ka, sakit nih.... " cubitannya bener2 sakit pemirsa hehe
" hehe iya2 maaf " seraya melepaskan cubitannya dan kemudian mengelus pipiku pelan
" masih sakit? " tanyanya sambil tetap mengelus dan matanya menatap mataku. aku terpaku melihat tatapan matanya, seolah dia ingin masuk kedalam dan mencari tahu apa yang tersembunyi didalamnya. makin dekat... dekat... 5cm, 4cm, 3cm, 2cm dannnnnnn
" udah gak papa koq ka " kataku sambil memalingkan wajahku dari tatapannya.
===============================================
RIZKY
aduh....... apa yang sebenarnya ada difikiranku? hampir saja tadi aku mencium dek ari. aku.... aku merasa dia ada didalam diri dek ari. aku merasa menemukan kembali dia yang telah hilang 3 tahun yang lalu.
sejak pertama kali aku melihatnya ditamansekolah, aku seperti melihat rizwan. adikku yang sudah meninggal karna kecelakaan. kulihat setelah kejadian tadi dek ari hanya menunduk sambil memain2kan kakinya diatas pasir. mungkin dia malu dan masih kaget dengan kejadian tadi.
" 3 tahun lalu... " kataku mencoba memulai cerita
" kakak dan adik kakak rizwan tengah berbelanja dimall, kami sangat gembira bisa menghabiskan waktu bersama " kulihat dek ari tampak menyimak dengan serius. huhu... betapa lucu wajahnya saat itu
" kakak sangat sayang pada rizwan, adik kakak satu2nya. apapun yang dia minta selalu kakak turuti. termasuk berbelanja dimall dan bermain game disana berlama2 " aku berhenti sejenak untuk menarik nafasku yang terasa mulai berat
" saat kami pulang, ditengah jalan mobil kami mengalami kecelakaan. sopir masih pingsan saat kakak tersadar, dan rizwan yang duduk didepan kepalanya membentur kaca depan dan penuh darah. kakak panik, kakak langsung membawanya keluar... kakak berusaha meminta bantuan kepada kendaraan yang lewat. tapi tak ada satupun kendaraan disana. dijalan itu sangat sepi " aku menerawang kembali peristiwa pahit itu
" akhirnya kakak gendong tubuh tak berdaya rizwan dan berlari kemana entah kakak tidak tahu. yang ada difikiran kakak saat itu adalah secepat mungkin membawa rizwan kepuskesman atau rumah sakit terdekat " mataku berkaca2 mengingat semua itu
" lama kakak berlari... sampai kepusat keramaian. kakak gak peduli dengan pandangan orang yang heran. akhirnya sampai dirumah sakit, kakak bilang bertahanlah sebentar lagi sayang. tapi baru masuk halaman rumah sakit. rizwan menghembuskan nafas terakhirnya. dia sempat mengucapkan kata terakhirnya yang sampai sekarang tidak bisa kakak lupakan. rizwan sayang kakak " akupun mengakhiri cerita
" adek tahu gak? " tanyaku saat aku melihat wajah sedih dek ari
" adek mirip dengan dia " kataku sambil menariknya kedalam pelukanku
" izinkan kakak peluk adek ya? " dia hanya terdiam tak melawan saat kemudian kupeluk tubuhnya yang mungil itu
MAAF KLO MASIH BANYAK KESALAHAN DALAM CERITA
hufttttttttt aku sedang berjalan pulang ko kost, aku menolak saat kak rizky hendak mengantarku pulang tadi. aku masih grogi aja dengan dia. hari ini dia hampir saja menciumku dan tanpa kuduga dia memelukku erat.... sangat erat... sesaat setelah dia menceritakan tentang adikknya yang meninggal 3 tahun yang lalu.
" aku tahu perasaanya " gumamku
" pasti sangat sakit " lanjutku lirih.
kulirik jam dihp sudah menunjukkan pukul 4 sore. hmmm saatnya aku pulang, aku harus bekerja dicafe 2 jam lagi. ya... aku bekerja dicafe untuk membiayai sekolahku tentunya dan kebutuhan sehari2 juga.
aku tengah berjalan menuju ke cafe tempatku bekerja.
" serahkan uang dan barang berharga lo! " tiba2 terdengar suara seseorang setengah membentak
" tidak mungkin aku menyerahkan uangku untuk berandalan seperti kalian, kalian lebih rendah dari pengemis " jawab seseorang
penasaran, akupun berjalan perlahan menuju arah suara tersebut. terlihat ada tiga orang preman botak, gondrong dan cepak. salah satu dari preman itu, yang kepalanya botak mencengkeram kerah seorang cowok dan memepetkan badan sicowo kedinding.
" kurang ajar! gua mampusin lo! " teriak preman yang tengah mencengkram kerah sicowo itu
" hajar dia! " lanjutnya lagi.
bukkkk satu pukulan telak mengenai perut sicowok itu, kemudian bukk bukkk bukkk disusul pukulan dua orang yang lainnya. ya... sigondrong memepet sibotak dan si cepak menyerobot dari samping... ahhh sibotak menyusul dari lintasan dalam dan akhirnya sicepak menyalip sibotak ditikungan tajam... halahhhhhhhhh moto gp kali.
aku bingung harus berbuat apa, sicowo itu keliatan sudah kepayahan. eh... tunggu dulu dia kan???
terlihat sicowok tengah tergeletak ditanah, sibotak mengambil balok dan bersiap memukulkannya...
=============================================
SATRIO
" hei... dasar pengecut, beraninya keroyokan " terdengar sayup2 suara seseorang.
aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas, aku sedang apes dipalak dan akhirnya malah dipukuli oleh 3 orang preman. salah seorang preman itu akan memukulku dengan sebuah balok. aku sudah gak bisa menghindar. aku hanya bisa memejamkan mata, pasrah menerima pukulan itu tapi.... hey, koq gak kena2 ya... saat kubuka mata rupanya ada seseorang yang tengah menghalangiku, dalam posisi push up dia menghalangiku dari pukulan2 balok yang ditujukan padaku.
" akh... akh... " dia merintih kesakitan
sesaat setelah itu preman2 itu pergi, mungkin capek dan kesal karna tak bisa mengenaiku.
tiba2 aku merasakan tubuhku diangkat...
" sabar,,, tubuhmu lebih besar dariku, jadi aku butuh waktu agak lama membawamu kerumah sakit. bertahanlah " katanya. itu adalah kata2 terakhir yang bisa kudengar karna aku sudah tak sadarkan diri.
malamnya aku tersadar sudah berada dirumah sakit,
" aduh... "
" kamu sudah siuman sayang... " sapa ibuku lembut
" mah... satrio ada dimana? " tanyaku bingung
" kamu ada dirumah sakit sayang... tadi kamu dipukuli preman. untung ada yang membawamu kerumah sakit " kata ibu menerangkan
" ah iya... siapa ya orang itu " gumamku dalam hati.
" mah... satrio mau pulang, gak betah disini "
" iya sayang... kata dokter juga setelah siuman kamu boleh pulang "
" siapa ya dia??? " ohh ohhh siapa dia???????????????
" nggak papa kok pak "
" nggak papa gimana? ayo sini duduk dulu bersihin lukanya biar gak infeksi " seraya menarik pundakku untuk duduk
" aduh..... " pekikku
" dik... punggung kamu kenapa? " tanya pak rizal makin panik
" nggak papa koq pak " lagi2 aku hanya bisa bilang begitu
" nggak papa gimana? sini bapak buka bajunya "
" maaf pak? " tanyaku heran
" ma... maksud bapak, sini bapak lihat punggungnya " jawab pak rizal tergagap. dengan berat hati akupun memunggunginya dan melepas baju yang kukenakan.
" ya allah... punggungmu penuh luka dik. lebam dimana2. kamu kenapa toh dik? "
" saya... gak bisa cerita pak " kataku sambil menunduk
" ya sudah... gak papa, adik tunggu sebentar ya bapak mau ambil kotak p3k dulu "
huft... hari ini aku pulang cepat. ya... karna pak rizal bersikeras menyuruhku untuk istirahat hari ini. dan yang bikin gak enak adalah........... eng ing eng.... pak rizal menantarku sampai kost padahal biasanya jenguk kariyawan yang sakitpun enggan.
" bapak takut kamu kenapa2 dik, lagi pula tidak ada yang bisa jamin keselamatan kamu. setidaknya kalau ada bapak kamu akan lebih aman "
" iya pak... makasih. tapi sebenarnya bapak gak perlu repot2 jagain saya " kataku malu
" lebih baik bapak menginap ditempat adik biar bisa jagain adik "
" gak usah pak... lagi pula cafe kan lagi rame. belum lagi usaha bapak yang lain " kataku mencoba menolak dengan halus
" ya sudah... dik ari baik2 dirumah ya "
" iya pak... makasih "