It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ospek Fakultas MIPA bisa dibilang fun, bermakna dan tentu aja capek.
Semua diawali waktu Upacara Penerimaan yang juga dihadiri oleh petinggi universitas macam Rektor, Majelis Wali Amanat (WMA), dsb. Ada pejabat dari kalangan mahasiswa juga kayak si Rion, presiden mahasiswa periode itu. Keliatan beda banget dia berdiri di atas sana pakai jaket almamater yang warnanya mirip karung goni. Rambutnya disisir rapi, senyum terus mengembang diwajahnya. Benar-benar terlihat beda.
Dia kayak nggak terjangkau buat mahasiswa biasa kayak aku ini.
Perasaan bangga datang setelah secara resmi rektor menerima mahasiswa baru. Trus habis itu disajikan beragam pertujukan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Setelah itu, barisan mahasiswa baru yang berbaris berdasarkan fakultasnya pun bubar, tapi gak bubar pulang ke kosan, tapi kita digiring untuk persiapan ospek. Sebagai catatan ospeknya diadakan per fakultas, jadi ya gak semua fakultas ospeknya berat, yang mungkin agak ribet ya mungkin Engineering Faculty. Fakultas Teknik, habitatnya Kaka dan Liam. Kasian banget mereka, jadi jarang balik ke kost, aku aja masih sempet tuh bolak-balik pulang buat mandi ama ganti baju. Nah mereka? Tidur aja nggak tau dimana.
Tugas di ospekku ya standar ospek gitu lah. Aneh bin ajaib. Ngerepotin pula.
Tas dari karung gandum yang dikasih foto terbaru plus nama kelompok, buku berbentuk bola dunia yang ditempeli kertas kuarto warna-warni berbentuk peta Indonesia (bingung kan?! Aku aja bingung), buku hukuman berbentuk boneka, kalung dari rangkaian permen, dan lain-lain.
Yang bikin kesel mungkin buku hukuman-nya.
Buku satu itu boleh diisi sama para komdis, panitia, dan kakak pembina. Masing-masing maba punya satu buku. Dan maba yang bukunya ditulisin harus ngebersihin daftar hukumannya sehabis ospek nanti. Gimana cara ngebersihinnya? Ya dateng ke orang yang pernah nulisin bukunya itu, trus biasanya dikerjain dulu sebelum dimaafin, disuruh nari, nyanyi, ngerayu pohon dan kegiatan nggak jelas lainnya.
Tapi ya namanya juga ospek. Kadang ada aja komdis yang iseng nulisin buku hukuman adik-adiknya, padahal tu maba nggak salah apa-apa. Yang bukunya ditulisin cuma bisa ngutuk aja dalam hati.
Ospeknya tiga hari, dan sekarang sudah hari terakhir. Finally the last day.
Dan sialnya aku malah ketemu Rion.
Padahal kita beda fakultas, Rion anak Fisipol jadi dia ngurusin ospek anak-anak Fisipol dan jelas nggak bakal sempet dateng ke fakultas MIPA. Tapi hari itu Rion lari-lari dari jauh dan manggil aku yang sedang makan siang bareng temen sekelompok.
“Loh. Itu kan Rion,” kata Mbak Dewi, kakak pembina kelompokku.
Setelah Rion sampai, sambil ngos-ngosan dia berkata dengan jelas.
“Eh pinjem Sam-nya bentar dong.”
“Oh, monggoh mas,” sahut Mbak Dewi segera.
Rion membawaku ke seberang gedung, dibawah pohon gede yang enak buat ngadem.
“Ada apa?” tanyaku tanpa kalimat pembuka. “Ngapain kamu lari-lari? Nanti kamu sakit lag ..” aku terdiam, heran kenapa malah kuatir Rion bakal sakit lagi, dia kan dulu cuma bohongan sakitnya.
Aku mendengus dan mengulang kalimatku dengan sedikit lebih kasar, “Ada apa?”
“Sini, jangan gerak ya,” Rion meraih buku hukuman yang aku kalungin pakai tali rafia di leher dan mulai menulis disitu.
“Heh ngapain kamu?”
“Nulis.”
“Enak aja,” aku buru-buru menarik buku hukumanku. “Kamu kan bukan anak MIPA, jadi nggak bisa ya.”
Rion merebut lagi bukuku, karena buku itu masih terkalung di leherku aku jadi ikut ketarik, “Aku Presiden Mahasiswa, jadi bisa dong.”
Matanya mengerut kayak sedang konsentrasi waktu menulis, sesekali nyengir gak jelas.
“Nah udah,” gumamnya puas sambil menaruh pen ke sakunya.
Aku membaca apa yang ditulisnya. Dikolom nama dia menulis namanya, Rion. Lalu di kolom sebelahnya, tempat menulis alasan kenapa maba diberi hukuman, dia nulis ‘Karena mencuri’.
“Hah?” aku mendelik kaget membaca tulisannya, lalu berbisik pelan agar tidak kedengaran orang lain. “Kamu bilang kalau aku mau .. kalau aku mau jadi itumu ..“
“Jadi apa?” tanya Rion pura-pura bodoh.
“Jadi pacarmu,” balasku kesal. “Kamu kan janji nggak akan ngungkit masalah pencurian mobil lagi.”
“Loh ini bukan masalah mobil kok,” jawab Rion santai.
“Terus? Emangnya aku nyuri apa lagi?”
Rion menunjuk bibirnya. “My kiss.”
Aku melotot.
“Balikin dulu sini,” lanjut Rion lagi.
“Caranya?” balasku sengit.
“Cium lagi,” jawab Rion sambil memonyongkan bibirnya.
Aku langsung menempelkan buku hukuman di mukanya.
“Cium tuh.”
Rion buru-buru menjauh dan mengelap bibirnya.
“Aduh bibir gw, jangan kasar kenapa sih?” gerutunya kesal.
“Ini nggak bisa Rion,” aku protes menunjuk buku hukumanku.
“Eh manggil seniornya pake nama aja? Nggak pake Kak ato Mas?”
Aku mengernyit.
Okelah suka-suka dia aja, aku ngalah, bisa tambah menjadi-jadi kalo ditanggepin.
“Udah kan? Aku bisa balik sekarang?” tanyaku bosan.
Rion menggeleng. “Belum. Masih kangen, ntar dulu lah, kamu nggak kangen gitu?” balasnya dengan nada santai.
Aku mengernyit lagi. Dia masih saja dengan sikap sok akrabnya itu.
“Oke. Bye. Aku balik sekarang,” kataku sambil berbalik, tapi Rion dengan cepat menangkap tanganku, menahanku untuk nggak pergi.
“Smile Sam,” gumamnya pelan.
Aku senyum.
“Nih udah senyum kan? Sekarang udah boleh balik?”
“Gimana ospeknya? Capek nggak? Ada senior yang nargetin kamu nggak? Kalo ada, kamu bilang aja ya, ntar aku bantuin. Mereka disini nurut semua kok sama aku,” cerocos Rion mengabaikan pertanyaanku.
“Tapi tinggal sehari ini juga, abis ini asik deh acaranya,” lanjutnya lagi. “So. Gimana? So far have fun?”
Aku mendengus. “Yeah. Sejauh ini sih oke-oke aja. Asik ospeknya. Semuanya seru sampai akhirnya ketemu kamu.”
Rion mengerjap. “Eh, jadi sejauh ini seru terus gara-gara ketemu aku jadi tambah seru lagi gitu?”
“Enggak. Jadi nggak seru lagi.”
Rion cengengesan.
Orang-orang yang kebetulan lewat pada ngeliatin dia.
“Oh great. Yeah, that's clever, now they will all think I said something funny .. And we are sharing a private joke together .. Very clever ..”
“Smile Sam. Bayangin aja lo lagi maen sinetron, gw lawan maen lo,” Rion merangkulkan tangannya.
Sekarang dia mulai pake lo-gw lagi.
“Aku bukan aktor Rion. I’m not like you.”
“You’ll learn. Don’t worry,” katanya tersenyum lebar.
“Oh ya, ngomong-ngomong kalo sempet maen ke asramaku dong. Kamu belum pernah masuk ke kamarku kan?” lanjut Rion, mengusulkan seakan itu adalah ide bagus.
“Ngapain?”
“Ya maen aja.”
“Kenapa nggak kamu aja yang ke asramaku?”
Rion diam. Setelah agak lama dia meluruskan tangannya keatas, meregangkan ototnya sambil menarik napas dalam-dalam. “Gw nggak bisa masuk ke asramamu lagi Sam.”
Raut mukanya berubah, seperti sedang mengingat masa lalu, menerawang jauh.
Apa dia sedih?
“Oke. Nanti kalo nggak sibuk aku maen,” tanpa sempat berpikir aku menjawab. Aneh aja ngeliat Rion jadi melankolis gitu, jadi pengen bikin dia senyum lagi.
Rion langsung sumringah, matanya berbinar-binar bahagia.
“Serius? Eh, harus serius loh, nggak boleh ditarik lagi kata-katanya.”
“Iya serius. Sekarang aku balik dulu, makan siangku belum habis, masih laper.”
Rion mendorong punggungku. “Yaudah sana, cepetan makan.”
Aku menggeleng nggak percaya dan berjalan menjauhinya, menuju anak-anak kelompok ospekku yang lagi sibuk makan. Belum ada separuh jalan tiba-tiba Rion berteriak keras sekali, semua orang menoleh kearahnya.
“Sam. Aku tunggu loh di kost,” dia melambaikan tangannya dengan semangat sebelum berbalik dan kembali ke fakultasnya.
Aku mengeluh kesal. Sekarang semua bakal ngira aku akrab sama Rion.
“Udah kenal kamu sama Rion?” Mbak Dewi menanyaiku takjub.
“Iya. Kosnya deket kosanku,” jawabku sedikit benar.
Dia dan beberapa anak yang ikut mendengarkan ber-ooo ria.
Karena sekarang hari terakhir jadi pulangnya agak lamaan. Nah puncak acara ada disitu, acara terakhir, penutupan.
Sebelumnya, mata kami harus ditutup pake slayer. Aku pikir mau ada pembodohan, mau dikerjain lagi sama senior. Nggak taunya waktu dibuka, keliatan dari jauh ada banyak balon siap terbang. Nggak lama kemudian balon-balon warna biru dan merah dilepaskan ke langit biru disertai petasan yang mengeluarkan kertas warna-warni (nggak tau apa namanya).
Spontan letupan kegembiraan kami para maba meledak. Diiringi oleh marching band kampus yang tiba-tiba aja maen, pelataran KPTU mendadak ramai dan riuh menyambut kemenangan. Harris yang biasanya masang wajah galak saat itu juga ikut tertawa dan berteriak kencang.
Banyak air dicipratkan pula mewarnai kemenangan kami. Tidak hanya sampai situ, lagi-lagi marching band bikin kami terpukau. Anak-anak pada bengong, matanya melotot semua. Nggak tau deh terpana ama permainan marching band-nya atau takjub ngeliatin atraksi tarian bendera cewek-cewek berdandan menor yang kelewat atraktif.
“Pada pakai doping kali ya tuh cewek,” komentarku geli melihat cewek-cewek color guard berjingkrak-jingkrak heboh.
“Sebentar lagi pasti ngejungkel tuh. Masa sepatu bot gitu dibuat jejingkrakan sih,” sahut Harris geleng-geleng kepala. Tapi untungnya nggak ada yang ngejungkel, semua sukses dengan koreo masing-masing.
Yang ini emang bikin mangap dan nggak bakal bisa berhenti senyum.
Akhirnya selesai juga .. Dan jas almamater pun dibagikan .. Jas coklat muda agak-agak krem dikit ini (yang warnanya mirip karung goni) resmi aku sandang. Akhirnya resmilah aku jadi mahasiswa.
“♪♫ .. kuberjanji memenuhi panggilan bangsaku ♪♫ .. di dalam Pancasilamu jiwa seluruh nusaku ♪♫ .. kujunjung kebudayaanmu kejayaan Indonesia ♪♫ ..” (ini tuh lagunya kampus, lupa terusannya)
Gyahaha, ma'acih.
Yo tar tak post lagi, baru tak edit ini
reserve 5 post.
brarti 5 chapter dunk
hahaha
ditambah2in disana sini biar agak bagusan dikit
chapter tambahan tobias-nya nggak jadi aku post soalnya aku nggak punya backup-nya, hha, cm sekali ngepost di gif dulu, tapi ya biarlah itu artinya rencana bikin prekuel buat tobias ditunda dulu
kalo diliat kayaknya ninja next door neh yg paling lamaaa update-nya ya?
hhe, maap, namanya juga orang sibuk (sibuk maen maksudnya) padahal pengennya sih cepet2 ditamatin biar bisa nulis crt yg laen, lagi pengen nulis fiksi yg ada sihir2nya gitu lah (gara2 kebanyakan maen game online)
pertama2 saya ucapkan terima kasih pada pengunjung reguler warung ini seperti @a_hatter @fansnyaAdele @coolmon @Fendy_vanilla_latte @fansnyaAdele berkat kalian thread ini bisa berkembang sampe halaman 17 (hha, apaan seh)
@fansnyaAdele
Jun ada yg minta adeganmu dibanyakin tuh
hha
porsinya Jun diusahakan gw banyakin deh
@rrioo
kamu anak jogja kan rio (liat di profil)
donlod di warnet aja, pas happy hour kan murah trus cepet, gw dulu kalo malam maennya ke kuburan eh warnet, pokoknya dijelajahi gitu smpe ke sekitaran uii sana
@beck
hi .. hha thanks udah comment
@moa14135
ho oh tak posting di gif ma bf
@lulletje
hi, new reader ya?
hhe makasih commentnya, jadi malu
@badut
ya ampun baru kali ini ada yg comment mendoakan aku
hha, aminnnnnnnn
makasih yo udah baca
@Boe
thanks for reading ^^
@DiDiabolic
hi there
new reader ya? makasih udah baca, glad u like it
dulu juga pertama nulis pengennya aku bikin kayak hanazakari gitu, tp karena setting di jogja jadi ada penyesuaian, hha
btw gambarnya bagus lohhhh
diposting lagi ya yg laen
kaka-nya seksi deh shirtless gitu, hha
@cobra
rion-caessar-efran tentu ntar ada ceritanya dong
ditunggu aja, hhe
makalih yah udah baca
@AoiSora
maap lama menunggu (ditunggu benera tah?)
gw nggak kemana2 kok, disini aja, hha
met baca yah
@alvindra_fahrezia @dancingangel @arcclay @coolmon @pokemon @Aness @rhein_a @haebaragi
berhubung pertanyaannya sama jd digabung yah, hhe
sori lanjutannya lama
@Werty123
hha, 5 chapter sekali post ya lemes aku
enggak lah cuman se-chapter doang neh
to sam : dengerin tuh, petasan yg ngeluarin kertas warna warni namanya confetti
#oops
kesalahan teknis itu sih, hhe
Cerita karanganmu neh, emang top abis!
mas coatwest, I am your faaaan
XD
Mas, gambar anime sbelum chapter 11 tu kok imud2 gt ya. . Yg juna yg mana? Hehe
Waduh maen ke kuburan. Hahahaha. Kalo ke kuburan minta ditemeni jun kalo ngak rion aja. Kwkwkwwk.
Sekarang kalo di warnet rasanya gak save gitu. Kan kalo kita lg brows bs keliatan. Apa lagi udah banyak yang di blok. Untung GIF sm BF ngak di blok. Hahaha. Kemaren ada sempet download. Tapi ada yang ga bs di join. Hahaha