It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ih ngaku ngaku de
Kalau masalah kulit sih masih ada toleransi! Riyandi juga nggak hitam manis, tapi cenderung sawo mengkel (bukan sawo matang!). Kuning langsat mungkin tidak apa2 dibanding kuning bangsat! :roll: Kendala utama dalam merekrut aming tuh faktor usia! :P Jujur aja, aku nggak doyan stale popcorn (brondong alot!)
ya udah pesen anaknya aja deet ....
Ew that hurts
Lol
Btw gemana siy caranya,tips,trik,dan strategi merekrut brondies?
Educate me darling,hehe
Adoeh, lantaran sebab karena gw tau si aming tuh OKK, gw nggak yaqin dia punya rencana bikin anak! :roll: Seandainyapun dia berhasil bikin anak, by the time anaknya layak dimèongin, gw sudah keburu ko'it! Kalaupun gw masih hidup, udah nggak bisa coliin ybs berhubung tangan gw kena arthritis. Tapi kalau sponge bob yaqin lebih azig berhubung gigi udah pada nggak ada! :oops:
Hahaha
Ur sense of humor is outstanding om,ngakak2 gw..hahahaha
bahasa sono nya GUM JOB bukan nya blow job
Sebenarnya pernyataan itu tidak ada hubungannya dengan sense of humor lantaran sebab karena aku bicara kenyataan semata! (Maksudnya, doang, bukan picek! :P ) Yang pasti, I’m trying to deal with this aging process gracefully dan secara santai supaya nggak stress! 8) Maka, misalnya, ketika buat mayoritas orang Indonesia disfungsi ereksi adalah suatu aib , aku yang make jokes about it!
Beberapa waktu yang lalu, di kapling seberang pernah ditanyakan nama asli para member BoyzForum! Natuurlijk tidak banyak yang mengaku lah yauw! :roll: Well, berhubung lantaran sebab banyak berdinas di daerah, sebenarnya aku punya banyak nama. Misalnya:
Di Minahasa: Aleks Kumontoy (Agak jelek sedikit, kurang montok tapi asoy)
Di Minangkabau: Ranggaek Penyuko Anak Jawi gelar Rangkayo Indak Ado Piti.
Di Yogya: GPH Hangajepit Curigo (GPH = Gadun Paling Horny, bukan Gusti Pangeran Haryo!) :P
Di Makassar: Daeng Lassona Menteng (Emang bisa?) :?
Di Bali: I Gde Anune (Ngaku2!)
Di Tapanuli: Coki Sianturi (Cowoq Kinyis-kinyis Siap Untuk Diantri!) :shock:
Di Singkawang (karena banyak etnis Tionghwa): Mèong Siang-siang!
Di Jakarta: Garny Sukadit (Gadun Horny Suka Adu Tit1t) :twisted:
Tapi nama asliku sih Hasan Zubron (Homo Asli Anti N0n0k Zucca Brontjes!)
Seminggu terakhir ini situasi di Mako Den Bronzukon 69 tenang2 saja. Tidak ada kejadian menonjol yang layak diceritakan di warung ini. Adi sudah bisa menerima dirinya hanya dijadwalkan 2 x seminggu tugas korvè (Rabu dan Sabtu). Tapi kemarin dia muncul di luar jadwal. Mungkin kangen pada oom Garnynya.yang ramah dan baik hati itu :roll: Dia hanya cerita bahwa ibunya kabur lagi ke Bandung membawa adik bungsunya yang masih di kelas I SD. Lalu dia bilang bahwa tabungannya sudah ada Rp 135.000 tapi ponsel Huaihuei Esia yang 2ndhand harganya Rp 150.000. Jadi aku sarankan agar dia malakin anak2 SMP 242 atau SMP YPM untuk menutupi kekurangannya itu. :shock: Aku tanya dari mana dia punya duit sebanyak itu. Katanya sejak dijadwalkan hanya 2 x seminggu ke Mako dia jadi bisa nabung hasil bantu2 nyupir (nyuci piring) pada acara2 pernikahan/sunatan di asrama. Jadi aku bilang, kalau nggak ke Mako sama sekali tabungannya pasti akan lebih banyak. :P Ternyata maksudnya adalah ketika dia sering ke Mako dia jadi boros karena selalu dapat duit. Dengan jarang ke Mako dia “terpaksa” ngirit sehingga bisa terkumpul uang sedemikian banyak. Terus dia mengeluarkan senjata genggamnya yang dalam keadaan “terkokang” seraya berkata bahwa senjatanya itu sudah lama tidak memuntahkan peluru. Tapi lantaran sebab karena tanganku sedang semutan dan ujung2 jari ba’al jadi aku pura2 bègo dan tidak menawarkan jasa layanan Cengkeram Lontong!
Oh ya, terkait acara2 pernikahan/sunatan di asrama, penghuni asrama ini seringkali menutup jalan sepihak tanpa pemberitahuan sehingga warga RT 06/08 dan RT 014/08 tidak bisa melintas. Hari Sabtu yang lalu ayah Fais (Gun) aku minta ke datang ke Mako untuk ngojegin aku ke Pasar Santa, Kebayoran Baru. Jalan ditutup karena ada acara sunatan dan dia dibentak2 Hansip yang jaga di depan. Tidak diterima dibentak2 Gun menelepon aku. Aku segera mengenakan celana PDL (sekalian bawa helm, supaya bisa langsung berangkat) lalu berjalan tertatih2 ke depan. Sampai di depan, giliran Hansipnya yang aku marrahin. :evil: Si Hansip yang biasa ngojegin aku setiap turun dari angkot dari Depok (dia mangkalnya di Gardu) minta ma’af karena tidak tahu Gun adalah “anak”ku. Aku jelaskan bahwa Gun bukan warga sini sehingga tidak tahu jalan memutar lewat Gg Kantin. Aku agak sensi lantaran sebab karena si Adi ada di TKP (Tempat Keramaian Pesta) tapi tidak ngebèlain “abangnya”, mentang2 si Hansip adalah gadunnya.:x (Aku sering ngecèngin Adi sebagai brondongnya om Chadok, gara2 ketika sedang jalan sama aku tiba2 diminta menemani ybs beli gas di Kelapa Dua! )
Demikian, posting untuk kali ini.
Sekilas info: Penemuan medis terbaru menganjurkan agar tidak tidur sambil TELENTANG :shock: Ini sangat berbahaya dan mematikan!
(Logikanya: Telen paku (yang kecil) aja bisa mati, apalagi kalau telen tang! :twisted: Cuma hanya just kidding doang aja lho! )
Gada kerjaan ya om? Lol
ummmm
gimana klo Telan jang oom?
ckikikikikik
Entahlah! :roll: Yang pasti, para penganut mitos ”Bikin Awet Muda” terbiasa telen peju melalui proses sponge bob atau Metro Mini Blok M-Ciledug! :oops:
LANJUT: Sudah 4 hari Riyandi “desersi”, tidak datang ke Mako tanpa kabar. Informasi dari Adi, dia kabur dari rumah. Memang terakhir dia ke Mako Senin siang dia cerita bahwa dia sedang bètè lantaran sebab karena bonyoknya sedang berantem. :roll: Jadi inget tahun 1989-1990, ketika menjadi predator di depan NASA Roller Skate Disco di kawasan Silang Monas. Mayoritas brontjes yang bersedia aku bungkus adalah korban broken home Umumnya mereka dari keluarga berada, tapi mereka memilih kehidupan di jalanan (istilah mereka, ngeBronx; dari judul sebuah film yang menggambarkan kehidupan anak2 jalanan di salah satu borough di Big Apple)! Tapi kesannya mereka bukan ngarah materi berhubung kalau aku ngaprak di sana aku hanya naik Bajaj. Aku juga tidak perlu repot mencari dan membujuk. Aku hanya duduk di halte bus dekat Balai Kota, tak lama kemudian mereka akan berkerumun mendekati. Ketika itu aku belum pake baju ijo dan masih tinggal di Mantanaga, Kelojotan yang hanya setimpukan dari Silang Monas. Pesaing utamaku ketika itu adalah seorang produser film (orang India) yang mengendarai Suzuki Jimny putih. Tapi tokh aku tetap unggul sehingga dalam setahun beroperasi di kawasan itu bisa menggaèt 8 brontjes dengan jumlah rata2 hubungan intim > 5 x per brontjes. Malah satu di antaranya (Kiki, anak Bali Village) sempat aku pacarin selama setahun lebih! Belakangan, Kiki menjadi mucikari di Fire Discotheque di Plaza Indonesia dan sempat memasok beberapa brontjes untukku. :shock: Meskipun kulkas* dan tidak hitam manis, salah satu brontjes favoritku adalah Glen, anak Manado yang bahasa Belandanya vloeiend maar nimbole bangana-ngoni :roll: Kembali ke anak2 ngeBronx, saat mereka merasakan kedamaian dalam kehangatan pelukanku ( 8) ), cerita mereka umumnya sama yaitu mereka tidak betah di rumah lantaran sebab karena bonyok mereka berantem mulu. Kadang2 kalau mereka curhat dengan satu sama lain, sampai yang bertangis2an menceritakan derita mereka di rumah yang serasa neraka. Jadi mereka bersedia ikut gadun yang ramah, sopan dan baik hati seperti diriku sekedar untuk mendapatkan kedamaian dalam hangatnya pelukan yang herakhir dalam suatu kenikmatan yang meletihkan! (Waar weerstaan? Where resist? Mana tahaann? ) Walaupun belum pernah mengalami apa yang mereka rasakan, aku mencoba untuk memahami kegalauan mereka. Maka aku menyesali tindakan Riyandi yang kabur dari rumah tanpa mencoba mencari kedamaian dalam kehangatan pelukan oom Garny yang dijamin berakhir dalam suatu kenikmatan yang meletihkan yang belum pernah dirasakannya seumur hidupnya!
*{Kalo dia minta di sponge bob maka bobnya harus direndam dalam larutan Betadine, dicuci dengan sabun lalu dibilas 3 x supaya hilang t4i lassonya! )