It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
setiap organisasi punya hak untuk merekrut anggota sebanyak-banyaknya...
nah mungkin si mas toyo ini lagi berusaha menarik massa....
jadi kita-kita ini yang dianggap sebagai target produktif dalam upaya penggalangan masa itu, diharapkan menggunakan hati, akal, pikiran, logika, dll sebaik mungkin....
yang mau ikutan ya silakan....
yang ngga mau ikutan... mas toyo jangan maksa yah.... tar jantungan looh... tapi kok belum apa2 mas toyo udah keliatan desperate dan nyerah ya???
ini yg berapi-api sebenernya tulisannya atau orangnya sih??? takutnya tulisannya berapi-api tapi orangnya melempem, trus yang disuruh maju cuma anggotanya doang...
itu sih menjadikan orang lain sebagai peluru tembak namanya....
ah, udah ah.... mas toyo-nya udah kehilangan semangat keliatannya...
Tapi CARA ny itu loh. Kalaw cuma krn artikel murahan di koran yg bahkan belum dicek dan kroscek (lalu mencak2 ga karuan tentang dana dan kerepotan lainny kalw harus mengkroscek berita itu), langsung bikin press release dan statement2 tanpa landasan konfirmasi yg kuat, maka aku fikir itu terlalu berlebihan,menunjukkan gejala2 paranoid yg pada akhirnya akan merugikan gerakan gay itu sendiri..
So sekali lg,bukan ny saya tidak mendukung gerakan perjuangan hak2 kaum gay,tp akan lebih baik jika perjuangan itu tdk dilakukan secara membabi buta
Oh thats so uncalled for!
kalo setuju ya tinggalz dukungz, kalo nggak setuju cara2nya ya tinggalz dirembukz gimana baiknya....
heranz de....jadi gayz koq dibikin sulitz...enjoyz aja lah....lolz lolz
bagi ku sih comment dari toyo anggap saja itu adalah hal yang paling buruk akan terjadi, bukan di anggap paranoid.... seperti kita klo lagi mau jalanin sebuah proyek, lihat resiko paling buruk nya apa, yah gitu lah pemikiran mas toyo, jgn dianggap paranoid....
Dia melampirkan data-data malah dimentahkan.
Seharusnya yg ada disini semua satu suara dan tidak diperdebatkan.
Duduk bersama membahas masalah ini ttg nasib gay dll lebih baik.
Kalau kalian semua memang anti pati dengan sikap Toyo ya sebaiknya cobalah untuk tidak menjadi gay dan coba untuk menjadi heteroseksual dan cobalah untuk menerima bahwa gay adalah penyakit masyarakat serta penyimpangan perilaku manusia yg harus dilurusin, jd ada alasan untuk ikut menjudge hitam kaum gay.
MUI sebagai lembaga yg terhormat ngapain ya harus ngurusin masalah seperti ini?? bukannya sebagai lembaga yg mewadahi salah satu umat lembaga agama besar di negara ini masih banyak hal lebih penting lainnya yg bisa dikerjakan??
Seperti masalah kemiskinan, gelandangan, pengemis jalanan, anak jalanan, human trafickking, TKI yg disiksa masjikan dll...dll.
Kayaknya lembaga yg terhormat selayaknya mengurusi itu semua deh, daripada ngurusin gay.
Dia melampirkan data-data malah dimentahkan.
Seharusnya yg ada disini semua satu suara dan tidak diperdebatkan.
Duduk bersama membahas masalah ini ttg nasib gay dll lebih baik.
Kalau kalian semua memang anti pati dengan sikap Toyo ya sebaiknya cobalah untuk tidak menjadi gay dan coba untuk menjadi heteroseksual dan cobalah untuk menerima bahwa gay adalah penyakit masyarakat serta penyimpangan perilaku manusia yg harus dilurusin, jd ada alasan untuk ikut menjudge hitam kaum gay.
MUI sebagai lembaga yg terhormat ngapain ya harus ngurusin masalah seperti ini?? bukannya sebagai lembaga yg mewadahi salah satu umat lembaga agama besar di negara ini masih banyak hal lebih penting lainnya yg bisa dikerjakan??
Seperti masalah kemiskinan, gelandangan, pengemis jalanan, anak jalanan, human trafickking, TKI yg disiksa masjikan dll...dll.
Kayaknya lembaga yg terhormat selayaknya mengurusi itu semua deh, daripada ngurusin gay.
Bukan mementahkan, tapi mendinginkan gejolak emosinya, karena keputusan dan tindakan yang dibuat dalam keadaan emosional seringkali kurang efektif. Dengan emosi yang lebih stabil, diharapkan pikiran akan lebih jernih.
Pernah mendengar peribahasa "buruk muka cermin dibelah?" Tiap orang dari kita memiliki kekurangan yang seringkali baru kita ketahui dari pendapat orang lain. Lagipula yang dipermasalahkan MUI sebenarnya bukanlah aspek orientasinya, melainkan sikapnya. Jadi, perintahmu agar mereka yang tidak sependapat dengan Toyo agar jadi heteroseks saja sungguh tidak tepat, karena beberapa heteroseks pun mendukung gerakan gay mati2an.
Kata "kayaknya" yang anda gunakan di kalimat terakhir itu bukti bahwa anda sendiri kurang yakin dengan pendapat anda. Lembaga yang terhormat di Indonesia itu banyak sekali. Untuk mengurusi masalah kemiskinan, gelandangan, pengemis jalanan, anak jalanan, adalah dinas sosial. Yang mengurusi human trafickking, TKI yg disiksa majikan, itu Deplu bekerja sama dengan kepolisian. MUI tugasnya adalah menjawab masalah2 yang dikeluhkan oleh umat. Jadi, jangan dikira MUI itu sekumpulan orang sepuh yang duduk2 minum kopi, terus tiba2 nyeletuk, "eh... daripada nganggur2 gini, yuk kita keluarin fatwa." Bukan begitu! MUI dalam mengeluarkan fatwa atau petuah selalu memulai dari pengaduan umat dna menggunakan acuan tafsir mainstream. Jadi, kalau sampai ada fatwa yang menurut anda tidak memihak kebaikan kaum gay, salahkanlah umat yang mengadukan gay dan tafsiran mainsteram tersebut.
Kalau kita selalu berpikiran yang buruk-buruk, kapan maju nya.
Paranoid sih gak. Tujuan Mas Toyo memang baik. Tapi, sayangnya, dikupas secara berlebihan (menurut gw loh), jadi kesannya tuh ekstreme banget. Terlalu berlebihan
waaaahhhhhhhhhhh om satria cerdas sekaleeeeee 8) 8) 8) 8)
T.T
Ada beberapa point yang harus dicermati sebelum kita melakukan gerakan
1. Sejauh mana proses dari perekrutan 900 gay tersebut
2. Sejauh mana metode yang digunakan oleh MUI juga belum jelas, hanya menyatakan dalam 2-3 hari ini
Dua point itu ada dalam benak saya ketika ada kabar dari seorang wartawan yang pengen menanyakan saya tentang berita yang beredar tersebut.
Sebenarnya ini semacam satu benang merah dari apa yang kita lakukan juga hingga memunculkan paradigma yang salah terhadap homoseksual itu sendiri dan tidak bisa kita cegah (Setiap manusia memiliki parameter sendiri dalam menilai sebuah kaum terlepas dari persoalan rasistik dan rasistik itu bersifat mutlak ada dalam cara pandang kita)
Semoga dalam beberapa hari ini hasil wawancara saya di suaranusa.com akan dimuat, tapi titik point dari permasalahan itu juga harus jelas. Kita juga ga bisa memaksakan seorang gay untuk tidak ikut acara tersebut jika memang itu kehendak dari pribadi temen2 sendiri walaupun secara teoristik itu jelas salah.
Bagi saya, justru ini adalah kesempatan buat kita menunjukkan makna dari 'penyembuhan' itu sendiri kepada masyarakat karena parameter keberhasilan yang tidak bisa diukur (Setiap orang bisa aja mengaku dirinya gay atau lesbian kan?) Saya sendiri mencurigai ada bau-bau 'proyek' disana.
Paling tidak, ini juga merupakan salah satu bentuk concern pihak MUI terhadap permasalahan homoseksual yang harus kita nilai positif, Pun secara paradigma dan idialisme saya juga sangat tidak setuju dengan proses yang dilakukan tersebut. Apalagi ketika dilakukan dengan cara paksa melibatkan aparat, jelas sudah melanggar UUD 45 dan amandemennya.
Persoalan lain yang tidak kalah penting adalah pergerakan yang dilakukan oleh kawan-kawan seringkali merusak citra gay itu sendiri. Satu contoh kongkrit... ketika saya berkunjung pada salah satu kota dan berdialog dengan kawan (hetero) yang pernah menjadi trainer di acara kawan-kawan gay. Disana dia merasa 'takut' karena cara pandang kawan-kawan yang seolah ingin 'menerkam' kawan saya itu hingga akhirnya saya mencoba membuka proses dialogis untuk merubah cara pandang tersebut. Ternyata lebih parah lagi kalau kawan-kawan yang ada dalam organisasi tersebut sering 'menjual' para brondong2 ke kalangan gadun untuk menarik minat orang masuk dalam organisasi tesrebut.
Disatu sisi kita juga harus bersyukur akhirnya MUI mulai membuka proses dialogis (walaupun dengan cara kasar) dengan kawan-kawan homoseksual secara luas. Dan disinilah titik point kita untuk meningkatkan bergaining potition kita di masyarakat. Saya mengambil contoh yang cantik ketika ulama-ulama Syiah dan Sunni di Iran melakukan proses dialogis dengan kawan-kawan hingga memunculkan satu solusi bersama tentang permasalahan homoseksual dengan melakukan operasi (transeksualisme)... Pun hal tersebut juga masih jauh dari paradigma yang akan kita bangun.
Terima kasih buat kawan-kawan Ourvoice yang sudah memberikan tanggapan terkait dengan berita tersebut, kawan-kawan MUI yang mulai membuka proses dialogis dan kawan-kawan wartawan yang selalu melakukan 'monitoring', 'controling' dan 'evaluating' terhadap kebijakan-kebijakan yang ada. Semoga dengan awal yang 'panas' ini akan memunculkan satu bentuk dialogis yang elegan dan akhirnya memunculkan satu solusi bersama yang saling bertimbal balik.
Wallahualam bishowab
^.^
Ya patut dimengerti lah kenapa bunglon2 itu "sok cool" aja, lha wong mereka terbiasa ngebunglon, bahkan kalau perlu pasang topeng homophobic.
Gw ludahin juga lah banci-banci macem gitu.
Lokasi di mexico kok mulut kayak tegal