BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

LAGI BACA NOVEL APA?

1232426282944

Comments

  • @wiccazu Eh, Armstrong bikin novel? Tapi emang sih, baca bukunya kayak baca novel meski temanya berat-berat kayak ketuhanan, agama, dan sosok-sosok figur agama agung. Saya hampir baca semua bukunay Armstrong, tapi tetep yang "History of God" yang paling asyik dan terang benderang sih. Saya merasa mendapat pencerahan saat membacanya, haha.
  • @wiccazu : sebenernya saya baca hampir semua genre buku sih, haha. Dari komik ampe filsafat. dari JK Rowling ampe Sartre. Hehe.

    Hesse baru baca dua bukunya: Sidharta (lebih bagus ini deh drpd Budha-nya Armstrong) dan Demian. Di luar itu baru baca beberapa puisinya aja. Steppenwolf yang kesohor malah belum (sempat di-) baca.

    Seperti kata orang, terrorism has no religion. Karena itu terorisme mendompleng agama biar eksis. Dan kita, perlu sesuatu untuk dijadikan kambing hitam. Beberapa oknum yang jadi biggot, gampang banget ditrolling pula, sempurnalah sudah agama dijadikan bahan olok-olokan.

    History of God saya baca full pas SMP. Mabok bacanya tapi bikin ketagihan untuk melihat interaksi agama dari sudut pandang global seperti ini gak pecicilan dr klaim dan doktrin aja, haha.
  • Franz Wusner, Honeymoon with My Brother

    baru beli sih dari hasil cuci gudang gr*media hehe liat judulnya keliatan seru dan juga ada kata kata gini "berpetualang keliling dunia gara-gara putus cinta" yang ada di pikiran ku sih ini bakal kocak jadi beli deh haha
  • @Cross_landre Lemme guess, Gramedia Merdeka? Hehe. Kemarin pas ke section bargain books sana banyak buku tsb, hehe.

    Sekarang sedang baca ulang 2 buku lawas yang sedang didiskusikan di 2 grup berbeda di forum sebelah,

    The Valley of Fear (Arthur Conan Doyle)
    Pertama kali baca buku ini pas SD, dan rasanya dulu saya sangat tergila-gila. Tapi saat baca ulang sekarang, kerasa sekali Doyle menulis banyak hal tambahan yang dirasa kepanjangan dan gak perlu. Pas bagian The Scowrers misalnya, harusnya bisa diringkas menjadi satu bab ringkas saja. The Hound of the Baskervilles masih menjadi novel Doyle yang terbaik.

    Relativity: The Special and the General Theory (Albert Einstein)
    Einstein pernah berujar bahwa kita belum bisa disebut mengerti suatu hal jika kita gak bisa nerangin hal tsb ke nenek kita. Dan Einstein tak salah bilang begitu karena dia bisa menjelaskan konsep rumit ttg teori relativitas sejelas dan seterang di buku ini, bahkan orang yang gak berlatar fisika pun bisa memahami konsep besarnya.

    Oke, sepertinya saya harus memasukan "belajar matematika lanjutan" sebagai bahan resolusi untuk tahun ini. Untuk menegrti relativitas umum, saya harus mengerti persamaan matematika lanjutan yang rumit. Dan setahunan lebih tidak membaca buku-buku kalkulus bikin otak saya menjadi tumpul lagi saat berhadapan dengan persamaan metrik tensor. Duh.

    Saya ingin belajar matematika, saya ingin melihat apa yang tidak bisa saya lihat di jagat raya ini, yang Einstein dan matematikawan lain lihat. Einstein hanya mengotak-atik persamaan matematika saja, tetapi teori relativitasnya bisa dengan sempurna menjelaskan bagaimana alam semesta bekerja. Apa yang Einstein lihat yang tidak saya lihat?
  • @wiccazu Tenang, kalau kamu merasa kekurangan bahan bacaan, nanti saya tambah rekomendasinya. Tons of. Tapi gak jamin ketersediaan stok sih. Haha. Sekarang udah jarang maen ke toko buku, soalnya sekalinya maen, suka kalap haha. Periplus kan bisa pesen. Atau beli onlen di Book depository aja.

    Karen kan pake pendekatan akademisi, jadi dia memilah fakta dr hal-hal ambigu spt metafor. Makanya tulisannya terang dan jelas (dan serius), sedangkan Hesse lebih bebas menginterpretasikan kisah Sidharta dalam balutan metafor dan tafsir simbolik. Hesse kan nulis Sidharta sbg "pengenalan" aja buat orang-orang Barat sonoh, makanya bukunya juga tipis. Kalo buat kamu yg berlatar budhist sih jelas gak akan cukup.
  • Ada yg suka karyanya nicholas spark? Gw lagi nuntasin 'at first sight' ny nihh
  • baru beres nyelesain novel "Rindu" karya Tere Liye :3
    novel berlatar belakang sejarah. tp cerita yang kekinian :)
  • A Graphic Cosmogony (Paul Gravett)

    Komik menarik yang mereinterpretasikan kisah-kisah yang ada dalam genesis menjadi coretan-coretan gambar yang jenaka, cerdas, tak terpikirkan, dan gak bosenin.
  • Kemarin baca paper towns by john green, the Alchemist by paulo Coelho bgs bgt. Recomended bgt.. skrg msh baca dunia sophie, bacaan berat tp bgs.
  • @wing @wiccazu OMG, bacaan kalian berat semua yah? *shocked*
  • @wing @wiccazu OMG, bacaan kalian berat semua yah? *shocked*
  • @wiccazu Zaman SMP aku baca apa yah? Ah, aku cuma baca buku-buku teori fisika tingkat universitas ... buat keperluan OSN. Btw, aku baca-baca novel fiksi sejak SMA aja. Baca-baca filsafat kaya karya René Descartes doang. Kalau filsafat lain-lain sejak kuliah. Gak banyak sih paling Immanuel Kant. Itu karena aku ambil jurusan Sastra Jerman doang sih. Maksud kamu Hermann Hesse, yah? Hey @wing, kamu hebat. Aku kayaknya baru dikit-dikit aja baca buku. Bacaan paling berat menurut aku adalah Zarathustra karya Nietzsche. Kalau aku baca buku filsafat pasti gak pernah selesai karena otak aku gak kuat buat baca begituan. *kasihan*
  • @Atosie @wiccazu
    Lah, bacaan saya gak berat-berat loh. Hanya karena saya baca buku multigenre, maka bacaan saya ragam jenis. Justru saya sedikit malas kalau baca buku berat, soalnya kalau dipangku bikin pegel atau mau dibawa ke dalam tas dan dibaca di jalan gak nyaman bawanya. haha.

    Lanjut biar gak oot,

    An Appetite for Wonder: The Making of a Scientist
    (Richard Dawkins)

    Richard Dawkins, selain Stephen Hawking, bisa dipandang sebagai Nabi-nya kaum atheis modern. Penalarannya yang sering meledak-ledak sama sekali tak menyisakan ruang untuk kehadiran sosok supernatural dalam menjelaskan fenomena alam semesta. Meski kadang opininya sangat pedas dan membakar (bahkan cenderung arogan), tetapi membaca buku-bukunya selalu menjadi sebuah pencerahan.

    Buku ini adalah sebuah otobiografi, menceritakan bagaimana Dawkins sejak saat masih sekolah menolak pandangan kekristenan dalam pelajaran sekolah, sampai dia menjelaskan proses pembuatan buku "The Selfish Gene", salah satu buku sains modern yang telah mengubah cara pandang kita terhadap dunia.

    Saya tak dapat membayangkan dunia sekarang akan menjadi seperti apa tanpa kehadiran Dawkins. Kontribusi dan pemikirannya sudah mengubah banyak hal
  • @Atosie wew... sastra Jerman... udah baca karya Alfred Döblin yg "Berlin Alexanderplatz"? Salah satu novel terbaik yang pernah saya baca. Sayang saya baru baca satu judul aja. Ada novel-novel dia yg laen? #celamitan

    Kalau mau baca Nietzsche yang gampang-gampang, coba baca "The Gay Science". Narasinya lebih simpel tetapi hampir semua ide-ide utama Nietzsche dikeluarkan di buku tsb, termasuk statemennya yg termasyhur, "tuhan telah mati".
Sign In or Register to comment.