Hi, guys !!....
..boleh dong sesekali kita discuss fenomena gay dari sudut pandang spiritual/religius....well, sejauh yang gue tahu.....ajaran yang dianut umat Muslim atau Nasrani umumnya menyatakan kaum gay sebagai...."GAY IS A SIN !"...... "SAY NO TO GAY !!!"..at last,... extremely, "KILL 'EM ALL, DROP 'EM TO THE HELL !!"....
...Guys,...Tuhan menilai kualitas manusia itu dari apanya, sehh....apakah dari orientasi seksnya...atau dari kualitas rohaninya ??....
..You know what, di Belanda sana saat ini lagi beredar satu buku yang salah satu isinya menekankan jihad terhadap kaum homoseks....my, oh my....How, then ?....
Btw,...kayak apa seh pandangan umat Buddhist, umat Hindu,....tentang fenomena dan eksistensi gay di muka bumi ini ??...let's share your religion's vision to us, yagh....thanks' anyway..thaa.thaaa....
Comments
AMSTERDAM – Mesjid El Tawheed di Amsterdam terbukti telah menjual buku, brosur dan bahan bacaan yang memanggil umat Islam untuk melakukan Jihad terhadap “orang kafir” dan pembunuhan “kaum homoseksual”. Belum lama ini rumah ibadah tersebut juga menjadi bahan pembicaraan yang tidak menyenangkan berkaitan dengan opininya tentang “sunat terhadap kaum perempuan”.
“Adalah menjadi suatu kewajiban bagi setiap muslim yang hidup dibawah pengaruh orang kafir” untuk memilih pemimpin yang taat pada agama, demikian bunyi salah satu buku yang dijual, hal mana diduga ditujukan pada kaum muslim yang hidup di negara barat. Dilanjutkan: Dari sana ia (sang pemimpin) dapat memulai peperangan dengan segala alat dan perlengkapan, mulai dari kata-kata dan senjata, …. Demikian bunyi seri buku “De Weg van de moslim (Jalan Muslim, Ind.)” dalam bahasa Belanda, yang beredar di kalangan orang-orang asal Maroko di Belanda.
Mengenai praktek homoseksual dan kaum muslim yang meninggalkan iman mereka, buku tersebut menyerukan dengan tegas: “Bunuh mereka!” Tidak ada diskusi mengenai hal ini, sebab, menurut “Jalan Muslim”, …”Mengenai hal ini semua orang sepakat”. Kaum homo menunggu hukuman mati, dengan cara dibakar, dilempari batu atau: carilah bangunan tertinggi yang terdekat, “dimana mereka dari atas teras dilempar dengan kepala dibawah, kemudian lempari mereka dengan batu sampai mati”.
Tidak ditemukan larangan “pemukulan terhadap perempuan” di buku-buku berbahasa Belanda yang diterbitkan oleh El Tawheed. Namun di buku-buku tersebut terdapat batasan yang jelas: mulai dari pukulan yang halus hingga menghindari pukulan yang menyebabkan luka atau “kekejaman”. Jurubicara Farid Zaari tidak mengakui bahwa mesjidnya menyerukan jihad dan pembunuhan kaum homo. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut berkenaan dengan “buku-buku lama”: “Jika anda mempublikasikan buku-buku tersebut sekarang, maka anda akan memberi lebih banyak informasi.” Buku Minhaj El Muslim (1964) yang berbahasa Arab dari El Djezeïri (Saudi) muncul sebagai: “De weg van de muslim (Jalan Muslim. Ind.)” (2000-2002).
Minggu lalu Mesjid orthodox El Tawheed memunculkan buku “Fatwas of muslim women” yang menyerukan “penyunatan terhadap setiap perempuan muslim”. El Tawheed menolak untuk menjauhkan diri dari isu buku tersebut sekalipun kemunculan buku ini telah menyebabkan keributan politik di Belanda. Reaksi El Tahweed (“Sangatlah mungkin bahwa orang-orang kembali menemukan detail yang spektakuler dari iman kami”) ujar penegak hukum Amsterdam Aboutaleb dengan gelisah.
“Mengerikan, kami tidak menginginkan ini semua. Dari sini terlihat jelas, bahwa kritik yang ada selama ini tidak sampai pada sasaran. Akibatnya, banyak dari mereka yang tetap saja merasa menjadi korban.” , demikian seru Aboutaleb.
Buku-buku yang dijual El Tawheed juga menyerukan umat Islam untuk “memperlengkapi diri dengan ilmu bela diri, bukan saja secara defensif tapi juga ofensif, karena Perintah / Firman Allah adalah yang tertinggi untuk menyebarkan keadilan di bumi ini.”
Komentar penterjemah:
Propaganda anti homo yang diserukan oleh pemimpin umat Islam yang fundamentalis sudah cukup sering terjadi di Belanda, seperti pernyataan imam El Mumni dari salah satu Mesjid di Rotterdam beberapa tahun lalu yang menyatakan bahwa “kaum homoseksual lebih rendah dan lebih haram dari babi”, hal mana pernyataannya ini menyeretnya ke sidang pengadilan Belanda dengan tuduhan pelanggaran atas hukum dan hak asasi manusia.
Seruan-seruan anti homo dari pemimpin relijius ini juga telah memunculkan rasa antipati dan kebencian dalam diri remaja-remaja muslim imigran asal Maroko yang tinggal di Belanda terhadap kaum homoseksual. Beberapa insiden penyerangan, pemukulan, ancaman dan pelecehan yang dialami kaum homo di beberapa kota besar di Belanda memberi fakta yang jelas betapa hal ini tidak bisa begitu saja disepelekan.
Nampaknya, bukan hanya Islam fundamentalis yang harus bertanggungjawab terhadap homofobia dan aksi anti-gay yang terjadi di Belanda, sebab beberapa bulan yang lalu muncul juga selebaran-selebaran dari pihak Kristen fundamentalis di Stasiun kereta api Rotterdam yang bunyinya melecehkan dan menghukum kaum gay sebagai “kaum yang layak masuk neraka bersama para pencuri, pezinah, perampok, dan penjahat lainnya”.
Ulah pemipin agama fundamentalis cukup menggelisahkan bukan saja kaum gay dan lesbian di negeri kincir angin ini, tapi juga warga negara Belanda pada umumnya. Hal ini bisa dimengerti, karena homoseksualitas merupakan isu sensitif yang berkaitan erat dengan isu Hak Asasi Manusia, yaitu isu yang sangat dijunjung tinggi di Belanda.
Permasalahan ini pelik, sebab disamping undang-undang dan hukum yang melindungi kaum homoseksual dan kaum perempuan, Belanda juga memberi tempat dan ruang yang cukup luas dalam hal menyatakan opini atau pendapat pribadi (hak bersuara). Kebebasan berpendapat ini juga ditunjang oleh kebebasan untuk mengembangkan agama yang dianut berdasarkan penghayatan pribadi atau kelompok. Tidaklah mengherankan bila terdapat ratusan aliran agama di Belanda, mulai dari yang paling konservatif sampai yang paling liberal.
Pemimpin agama yang fundamentalis tidak bisa begitu saja dituduh melanggar hukum atau hak asasi manusia selama pendapat pribadinya yang anti homoseksualitas itu tidak dijadikan alat provokasi yang menyulut kebencian dan keributan di masyarakat. Susahnya, siapakah yang bisa mengontrol apa yang mereka lakukan dibalik gedung mesjid dan gereja?
Melihat kenyataan ini, sampailah kita pada kesimpulan: Kebebasan itu seperti pisau yang bermata dua. Dimanapun kaum homoseksual berada, selama kebebasan individu dijunjung tinggi, akan hadir juga disana orang-orang yang homofobia yang hidup dan tumbuh dalam kebebasan itu sendiri.
Danny, 23 April 2004
ngak maksud menyinggung agama...
cuma artikel ini... bener2 sampah abisss...
tolong klarifikasi, mengenai yang sampah abis itu yang mana?... Reportase koran Trouw? Tidak percaya ada kejadian yang dilaporkan koran Trouw? Komentar penerjemah? buku “De weg van de muslim (Jalan Muslim. Ind.)”?
tambahan dikit:
bayangkan anda sebagai anggota parlemen di belanda, kira-kira apa yang akan anda lakukan?
di satu pihak ada kebebasan mengutarakan pendapat, menerbitkan buku, betapapun sampahnya pendapat/buku itu (kebebasan mengemukakan pendapat itu hal yang sangat dihormati masyarakat barat, anda pasti ngerti banget tentang ini... anda kan di USA)
di lain pihak pendapat itu bisa mendorong orang melakukan diskriminasi, dan pelanggaran hak asasi manusia (non-diskriminasi dan penghargaan hak asasi hal yang sangat dihormati juga)
dua pilihan yang sulit kan?
bagaimana kalau buku itu diterjemahkan di Indonesia dan laku keras? trus mendorong orang-orang jadi sangat homophobic, apa yang bisa kita lakukan?
NB: saya lupa ngasih tau bahwa artikel itu saya forward dari milis javahot
ttg pendapat mereka.. kalo gay itu salah...
cmon... apa buktinya.. kalo allah/yesus/buddha (atao apapun tuhan lo pada) bilang kalo gay itu salah????
di islam yang gw tau tentang fikih, atau hukum islam. dikatakan bahwa:
yang boleh menjadi imam sholat itu diantaranya adalah:
1. pria boleh mengimami pria dan wanita
2. wanita boleh mengimami wanita, tapi tidak boleh mengimami pria
3. pria yang berpenampilan seperti wanita, boleh mengimami wanita, tapi tidak boleh mengimami pria
dari itu saya menarik kesimpulan gay atau waria masih diterima
karena kelainan itu bawaan dari bayi atau apapun
yang dilarang tuhan adalah perbuatan zinahnya
zinah dilarang untuk semua kalangan hetro maupun homo.
kenapa hal itu masuk dalam hukum sholat
1. gay atau waria itu sudah ada dan diperkirakan gak bakal musnah
2. adanya kemungkinan seseorang itu dilahirkan dengan kelamin ganda
3. adanya kelainan phsikologis, genetica, atau lingkungan
bisa anda bayangkan seseorang dengan kelamin ganda?
apa salah dia hingga punya kelamin ganda?
dia tidak minta dilahirkan seperti itu?
masuk golongan apa dia? homo atau hetro?
pernah dibahas di beberapa statsium TV
seseorang dari blitar dengan kelamin ganda yang sudah dewasa
sejak kecil dikukuhkan jadi wanita dan dia jalani sebagai wanita
tapi setelah dewasa dia pilih jadi pria, dan hal itu terkabul
karena punya 2 kelamin tapi semua kelamin itu tidak komplit
penis tanpa testis, vagina tanpa rahim
bahkan di medan ada seseorang dengan kelamin ganda
sudah pernah nyobain kawin sama pria dan wanita
perkawinannya sah... baik secara agama maupun sipil
apa itu termasuk dosa....
apa karunia buat dia....
apa cobaan buat dia...
kalau bicara sama kalangan kaum agamis
pasti cape dan disalahkan habis-habisan
" dosa besar, terkutuk, laknat, jahiliyah, kerabat setan, masuk neraka..."
susah menangnya dan gak ada gunanya
kalau bicara sama kalangan homophobia
lebih gila lagi, "bunuh, bakar, rajam, cambuk, penggal..."
hanya gara-gara pemikiran mereka merasa terusik
padahal belum tentu mengusik mereka secara langsung
kalau bicara agama
saya takut jadi murtad...
ingin rasanya buat kitab sendiri
kitab tentang hak hidup diri sendiri
btw:
isi artikel itu kalau sampai terbukti
dan menganiaya khususnya saya pribadi
apalagi mengatas namakan agama
trus interfensi langsung ke individu2 kaum gay
gw mau jadi teroris aja... jihad
jihad membela diri sendiri
di islam yang gw tau tentang fikih, atau hukum islam. dikatakan bahwa:
yang boleh menjadi imam sholat itu diantaranya adalah:
1. pria boleh mengimami pria dan wanita
2. wanita boleh mengimami wanita, tapi tidak boleh mengimami pria
3. pria yang berpenampilan seperti wanita, boleh mengimami wanita, tapi tidak boleh mengimami pria
dari itu saya menarik kesimpulan gay atau waria masih diterima
karena kelainan itu bawaan dari bayi atau apapun
yang dilarang tuhan adalah perbuatan zinahnya
zinah dilarang untuk semua kalangan hetro maupun homo.
kenapa hal itu masuk dalam hukum sholat
1. gay atau waria itu sudah ada dan diperkirakan gak bakal musnah
2. adanya kemungkinan seseorang itu dilahirkan dengan kelamin ganda
3. adanya kelainan phsikologis, genetica, atau lingkungan
bisa anda bayangkan seseorang dengan kelamin ganda?
apa salah dia hingga punya kelamin ganda?
dia tidak minta dilahirkan seperti itu?
masuk golongan apa dia? homo atau hetro?
pernah dibahas di beberapa statsium TV
seseorang dari blitar dengan kelamin ganda yang sudah dewasa
sejak kecil dikukuhkan jadi wanita dan dia jalani sebagai wanita
tapi setelah dewasa dia pilih jadi pria, dan hal itu terkabul
karena punya 2 kelamin tapi semua kelamin itu tidak komplit
penis tanpa testis, vagina tanpa rahim
bahkan di medan ada seseorang dengan kelamin ganda
sudah pernah nyobain kawin sama pria dan wanita
perkawinannya sah... baik secara agama maupun sipil
apa itu termasuk dosa....
apa karunia buat dia....
apa cobaan buat dia...
kalau bicara sama kalangan kaum agamis
pasti cape dan disalahkan habis-habisan
" dosa besar, terkutuk, laknat, jahiliyah, kerabat setan, masuk neraka..."
susah menangnya dan gak ada gunanya
kalau bicara sama kalangan homophobia
lebih gila lagi, "bunuh, bakar, rajam, cambuk, penggal..."
hanya gara-gara pemikiran mereka merasa terusik
padahal belum tentu mengusik mereka secara langsung
kalau bicara agama
saya takut jadi murtad...
ingin rasanya buat kitab sendiri
kitab tentang hak hidup diri sendiri
btw:
isi artikel itu kalau sampai terbukti
dan menganiaya khususnya saya pribadi
apalagi mengatas namakan agama
trus interfensi langsung ke individu2 kaum gay
gw mau jadi teroris aja... jihad
jihad membela diri sendiri
ini saya dapat dari internet:
What is the official Catholic teaching about homosexuality?
In the mid-1970s, the Catholic Church recognized the difference between being homosexual and engaging in homogenital (same-sex) acts. The Catholic Church holds that, as a state beyond a person's choice, being homosexual is not wrong or sinful in itself. But just as it is objectively wrong for unmarried heterosexuals to engage in sex, so too are homosexual acts considered to be wrong.
The Church also teaches understanding and compassion toward gay and lesbian people. In their 1976 statement, To Live in Christ Jesus, the American bishops wrote, "Some persons find themselves through no fault of their own to have a homosexual orientation. Homosexuals, like everyone else, should not suffer from prejudice against their basic human rights. They have a right to respect, friendship, and justice. They should have an active role in the Christian community.… The Christian community should provide them a special degree of pastoral understanding and care." In 1990, the U.S. National Conference of Catholic Bishops repeated this teaching in their instruction, Human Sexuality.
In 1997, the U.S. Catholic Bishops released a Pastoral Letter entitled Always Our Children: A Pastoral Message to Parents of Homosexual Children and Suggestions for Pastoral Ministers, directed to the parents of gay and lesbian Catholics. In this document, the bishops briefly addressed lesbians and gay men, saying, "In you God's love is revealed." The letter also encouraged families to remain connected when a member revealed his or her homosexuality, and called for the establishment of ministries sensitive to the needs of gay and lesbian Catholics and their families.
What is the basis for Catholic teaching about the immorality of homogenital acts?
All Catholic sexual ethics rests on this principle: procreation is an essential aspect of human sexuality, so every genital act must be open to the possibility of conception. For this very same reason Catholic teaching forbids homogenital acts as well as contraception, masturbation, and pre-marital and extra-marital sex.
This teaching pertains to the very nature of human sexuality. That is, the Church presents this teaching as natural law, the ordering which the Creator built into the universe.
Komentar:
Gereja Katolik bersifat sangat positif/suportif/ terhadap being homosexual tetapi tetap menganggap homogenital (same-sex) acts imoral.
Namunperdebatan tentang hal ini masih berlanjut terus di dalam gereja katolik. Bisa dilihat di http://www.dignityusa.org/faq.html#2
1. Bagi yang Kristen dan percaya bahwa sabda Tuhan ada di dalam kitab Injil maka bukti itu ada di:
The story of Sodom in Genesis 19
Leviticus 18:22 does forbid male-male sex as an "abomination
Romans 1:27 mentions men having relations with men
Corinthians 6:9-10 and 1 Timothy 1:8-10 list arsenokoitai among those who will be excluded from the Reign of God.
2. Tetapi seperti saya katakan sebelumnya maunya Tuhan selalu harus disampaikan melalui bahasa. Bahasa tidak bisa mencakup seluruh kebenaran. Apalagi ada masalah terjemahan dari bahasa kuno. arsenokoitai diterjemahkan homosexual... tetapi arti sebenarnya dari arsenokoitai ini masih bisa diperdebatkan.
Kitab suci selalu terbuka untuk di-interpretasi-kan. Interpretasinya bisa positive/negative. Kang Didi misalnya pernah memberi interpretasi positive tentang Sodom & Gomorah. Kisah Sodom & Gomorah bukan terutama tentang gay tetapi tentang pemerkosaan.
3. seandainya tidak ada dalam kitab sucipun seperti argumen anda, itu tidak berarti otomatis morally right (ada kesalahan logika di sini: bahwa sesuatu tidak disebutkan dalam kitab suci tidak otomatis benar dan diijinkan)
misalnya: cloning.. tidak disebutkan dalam kitab suci manapun kan... waktu itu belum ada koq... tetapi tidak otomatis morally right kan? demikian juga dengan euthanasia, pencemaran lingkungan, narkoba, operasi ganti kelamin.
argumen anda lemah di sini.
4. anda juga pernah posting kalau menjadi gay itu salah mengapa diciptakan? argumen ini juga sangat mudah dipatahkan.
Tuhan juga menciptakan manusia yang punya kecenderungan pedophile, bestiality, necrophilia, sadisme dsb. Apakah dengan demikian mereka dibenarkan untuk merealisasikan kecenderungan itu?
Dear Bendigo
Nggak usah kecil hati, nggak usah takut murtad... yang tahu persis apa maunya Tuhan ya cuma Tuhan sendiri. Tidak ada seorangpun di dunia ini, tidak agamawan tidak politisi tidak filsof yang memegang hak paten kebenaran, yang memegang lisensi monopoli kebenaran. Kitab suci selalu terbuka terhadap interpretasi. Yang penting anda jujur thd diri sendiri dalam membaca kitab suci... mencari pembenaran atau kebenaran ini yang susah
Saya setuju dengan pendapat anda bahwa tidak ada gunanya debat dengan fundamentalis dan homophobic. 1000 argumen tidak akan merubah pandangan mereka.
Tapi ingat ada jutaan orang yang masih undecided dalam pilihan moral. Jika kita diam saja... sementara kaum fundamentalist/homophobic aktif mengkampanyekan menerbitkan buku, maka lama-lama opini public akan mendukung fundamentalist/homophobic... pandangan fundamentalist/homophobic... melalui parlemen... akan tertuang dalam UU yang bersifat diskriminatif terhadap gay. Anda dan kita semua yang akan menanggungnya.
Dalam perang opini public ini senjata kita ya cuma akal dan argumen.
Mungkin maksud Me & Myself mempostingkan isue ini:
a. meningkatkan awareness kita mengenai isue-isue yang sedikit banyak akibatnya akan kita tanggung.
b. menggunakan forum ini sebagai ajang latihan dalam debat opini public.
NB: orang berhak tidak suka pada gay, berhak mengeluarkan pendapat yang anti gay, berhak menginterpretasikan kitab suci yang anti gay, berhak mengkotbahkan interpretasi mereka. TETAPI TIDAK BERHAK MELAKUKAN DISKRIMINASI TERHADAP GAY.
gw tao.. di alkitab ada...
tapi apa buktinya itu dr tuhan??
jangan lupa oei.... alkitab yg nulis manusia... bukan TUHAN...
gw ngak bakalan peduli ama omong kosong itu.. kecuali TUHAN sendiri yg kasi tao gw..
argumen lo lemah lagi di sini. Seandainya TUHAN sendiri yg kasi tao lo.. bagaimana lo bisa yakin itu TUHAN yang kasih tao lo karena adanya TUHAN sendiri nggak bisa dibuktikan
nah.. karena itu, man... gw ngak perduli ama omongan dia pada...
Wow! Ini bener2 pernyataan yang berani dan gw cuman bisa bilang :
KACIAAAAAAN DEH LOE!!!!!
Jadi untuk apa kamu hidup? Apa kamu ga' pernah menyadari bahwa ada kekuatan (atau apapun itu istilahnya) yang ga' bisa kamu jelaskan? Apakah menurut kamu semua itu harus dibuktikan dengan kasat mata?
No Man, kamu membohongi hati kamu sendiri kalo kamu membuat pernyataan kamu.
Gw rasa, semoa orang tau kalo PERILAKU GAY itu dilarang oleh agama.
Itu adalah bagian dari ZINAH!
Gw gay (dan gw akuin itu) tapi gw juga akuin keberadaan TUHAN.
Siapa sih yang meminta untuk dilahirkan sebagai Gay? Ga' ada 'kan?
So... Gw cuman mensyukuri semua yang TUHAN sudah berikan.
Penolakan pernyataan "GAY IS A SIN" cuma suatu pembenaran diri.
Gw cuman bisa bilang "IT'S A SIN" dan gw adalah manuasia yang hidup dalam dosa (tapi.... siapa sih yang nggak?) Hal ini toh tidak berarti bahwa mereka yang (mengaku) stright tidak lebih berdosa dari pada gw.
Jadi, intinya adalah "Semua manusia itu berdosa" (ada yang mau sangkalin ini?) dan "Perilaku Gay" hanyalah salah satu bentuk dari dosa. Tidak lebih dan tidak kurang!