Ini artikel ringan tentang Kisah Kopi Jawa yang menjelajah dunia, ulasan singkat dari buku karya Mark Hanuzs A CUP OF JAVA.
100 atau 200 tahun yang lalu kopi Jawa begitu ekssotis, Java menjadi nama paten untuk kopi yang menjadi legenda dunia. Di Amerika atau di belahan dunia Barat lainnya, Java adalah nama generik untuk kopi.
Tidak banyak yang tahu legenda kopi di awali dari Indonesia, bahwa para peneliti di Sun Microsystem misalnya menamakan bahasa pemograman hasil karyanya dengan "Java", karena kopi Jawalah yang menemani mereka ketika tengah memeras otak melahirkan produk tersebut.
Dalam bukunya Mark Hanuzs mengisahkan gelombang "kegilaan" dunia pada kopi Jawa sesudah muncul pada perhelaan World's Columbian Exhubition di Chicago, Amerika Serikat. Acara yang di selengarakan Agustus 1893 itu merupakan pesta peringatan 400 tahun penemuan Benua Amerika oleh Columbus.
Pada acara itu, stand yang paling populer adalah stand Java Village, gaya perkampungan Jawa yang begitu eksotis, lengkap dengan sawah, gamelan, juga wayang dan yang pasti disediakan kopi Jawa.
Dari situlah pengunjung menjuluki minuman khas itu dengan sebutan " A cup of Java" dan makanan kecil yang menemani adalah "pisang Ambon" buah dari timur yang saat itu benda ajaib yang menakjubkan, bayangi aja itu baru buah pisangnya, apalagi kalau "buah pisangnya" Mas Satria atau Gus Bagus", tentu mereka akan lebih kaget kagum lagi.
Saat itu yang semi telanjang atau telanjang di sebut juga ketimur-timuran, saat ini disebut kebarat-baratan (lucukan), karena saat itu dunia timur begitu mempesona, ajaib, eksotis.
Banyak seniman dunia terinspirasi dari dunia timur, saat itu Bali juga sudah terkenal dengan datangnya Senimana dari Belgia ( Le Mayur, misalnya) atau seniaman Amerika yang diangkat anak salah satu Raja Bali, yang berganti nama menjadi "Tut Tantri" Bukunya Revolusi di Nusa Damai, cetakan pertama terbitan Gunung Agung, seterusnya terbitan Gramedian.
Bagaimana mereka terpesona dengan ketelanjangan para wanita Bali atau kaum pria yang mandi telanjang bersama-sama (ini akan saya bahas lain waktu barkaitan dengan UU Pornografi). Bersambung
Comments
Salut untuk anda
Any way yang pasti gue juga suka sama tulisannya yang beraneka ragam, dari Ilmu Budaya, Sejarah, Cross Gender dll sampe yang ringan tentang kopi.
Yang gue tahu mungkin karena mas Agung seorang guru ya. Bagi sih menambah pengetahuan dari juga rasa percaya diri, apalagi tentang tulisan budaya gay dan juga tokoh-tokoh gay, gue jadi tahu ternyata memang banyak juga orang yang gay atau setidaknya adil kaum gay, sampe mas sebut andil kaum gay kepada peradabah dunia, iya sih secara langsung jelas ada kalo gue baca tentang Alexander the Great, tapi dia kok sprotif banget ya nga memaksakan orang lain itu gay.
Nga kayak freid, yang maksa kita jangan jadi gay, sebab kalo gue baca tentang list tokoh gay dunia ternyata ada juga Sultan Turki yang gay, padahalkan saat itu Turki Ottoman semau super power dunia (listnya tokoh gay dunia mas agung juga yang kasih tau). Pokoknya thank.
Kembali ke soal kopi, meski kopi berasal dari Yaman (salah satu negara Arab), tetapi kopi Jawalah yang paling terkenal di dunia, menurut buku A Cup Of Java, karya Mark Hanuzs mantan Bankir dari Swiss, reputasi kopi Jawa (Indonesia)tidak tertandingi. Indonesia dipandang sebagai penghasil kopi terbaik dunia.
Kopi atau Coffee dalam basaha Inggris berasal dari kata "Kaffa", nama salah satu tempat di Timur Tengah, atau orang Eropa ada juga yang menyebut "Mocha", karena selam berabad-abad, Mocha pelabuhan di Yaman menjadi pusat dan memegang monopoli dagang kopi. Dari Mocha di Yaman, kopi disebar ke Venesia dan Negara Eropa lainnya.
Konon asal-usul kopi Jawa tidak lepas dari nama Pieter van der Broeke. Alkisah empat abad silam Pieter yang bekerja di Perusahaan dagang Hindia timur (VOC, Vereenigde Oost-Indische Compagnie) 1616, berkelana sampai ke Mocha di Yaman. Untuk pertama kalinya dia merasakan minuman aneh dari biji-biji kopi, akhirnya dia berhasil menyelundupkan biji-biji yang belum direbus (saat itu kopi yang ekspor direbus dulu sehingga tidak bisa tumbuh) dan juga melanggar larangan dapat dihukum mati.
Biji kopi selundupan Pieter van de Broeke ini di tanam di Amsterdam Botanical Garden, oleh para ahli tanaman itu diberi nama Coffee Arabica.
Pada tahun 1696, tanaman kopi ini di bawa ke Batavia, ternyata hasilnya malah lebih bagus dari Yaman tempat asalnya. Kualitas tanaman kopi Jawa ini akhirnya tersebar di seluruh negara Eropa.
Seratus tahun lalu Mocha-Java adalah campuran kopi nomer satu di dunia, begitupun saat ini menurut Mark Hanusz kualitas kopi Indonesia tetap yang paling baik, kalau selama ini popularitas menurun itu karena lemahnya pemasaran, kata Mark yang tetap lebih menyukai kopi Jawa dari pada kopi Columbia, Brasil atau Etiopia.
Artikel yang bagus sekali!
harus saya hapal nih...
Bener banget......sampai sampai sun microsystem, yang mengembangkan aplikasi untuk komputer dan hp saja sampai pakai lambang secangkir kopi,yang dibawahnya tertulis JAVA.....,gak mau kalah juga ahhh,saya juga sangat suka sekali dengan kopi java arabica & kopi bali,hmmm rasanya nendangzzz beet!!!
kalo mo bener bener ngerasain kopinya indonesia minum deh kopi di cafe excelso,bukan nya sponsorin ini kafe lho (yang katanya orang orang tuh kafe tempat tongkrongan gay)....kopi nya gurih & harum dan coba pesannya yang pakai sponge(botol nya berbentuk seperti tabung lab,lalu kopinya di boiled bersama air) waah tOp BgT lhoo, apalagi minumnya di excelso cafe citos,tempatnya cozzy aBiEz,and enak buat cuci mata.
mungkin teman teman yang lainnya punya tempat tongkrongan/cafe biasa minum kopi bisa juga di infokan di link ini.....yaaa gus bagus,satria & superlove?......
regards
Me
:twisted:
(instan...gak repot2...gak perlu ngaduk, hihiihihhhh.....)
Beneran, tapi mungkin kurang mendapat exposure aja
Bagi para penggemar sambal, sambal lampung juga terkenal. Semua orang yg pernah gue bawain selalu bilang mantab (secara pedes bgt).
Keripik pisangnya juga enak. yang cokelat yah. Buat oleh2 pasti bikin bangkrut. Karena pasti bikin ketagihan
Dukung visit Lampung 2008
Kalo mo dateng silahkan nginep di hotel gue yah
Hotel Mulia (bukan affiliate hotel Mulia Jakarta)
Jl. Durian no 21 Tanjung Karang Bandarlampung
Telp. (0721)266230
Clean, Nice, Addorable Hotel with a great price