Cinta itu tidak membebaskan. konsep itu memang utopis.
cinta itu tirani, ia membelenggu. menggiring kita ke lorong panjang pengorbanan.
seperti yang dulu ibu lakukan dengan lelehan air mata hampir setiap malam, dan sekarang ku ulangi lagi..
dengan bantal kuning yang berkerak air mata kering..
ini memang kesalahan genetis, yang secara tak sadar tercetak turun temurun.
yang rapih, yang tertata, yang setia dan yang mengabdi.
iya kan bu?
Bu, aku sekarang sudah banyak belajar dari buku
bahwa cinta itu berarti merdeka
bahwa satu satu nya yang harus kita abdikan itu tubuh kita sendiri
bukan tubuh ayah, atau tubuh lelaki lain nya...
Tapi yang kulakukan sekarang, sama seperti yang ibu lakukan dulu
siang hari gagah kuat dan tersenyum lebar, memalsukan semangat agar bisa dibaginya pada sekitar.
malam hari terisak dalam sendiri menyesali hati yang tak lagi bermimpi.
Andai aku sepandai ibu yang selalu tampak indah bertopeng senyum.
sehingga orang-orang tidak lagi mengasianiku dan menganggapku gila.
Ibu, aku rindu ibu
rindu berbagi semangat dalam keluh,
dan berbagi tangis tanpa kata.
Ibu sehat-sehat disana ya..
Comments
pingin ngelike tpi gak tau caranya, pake uc browser gak asik.