pada dasarnya ada sebagian gay yg stereotype dalam hal percintaan

ok gw sebagai boty manjah nan jelitah
mau berargumen sedikit

ya karena psikologis gw sebagai boty terkadang ga menyangkal kalo gw juga pengen ngejalalani sebuah hubungan yang konsisten, gw sih ga harus terikat komitmen cuma konsisten aja thdp tanggung jawab. komitmen sama tnggung jawab kan beda.
gw ga akan memberikan proteksi lbh dan possesif thdp pasangan, karena kenyataannya hal itu kadang jadi salah satu faktor ketidak nyamanan menjalani suatu hubungan.
karena kan dya juga punya kesibukannya sendiri, dan gw juga wilayah privasi gw sendiri dan maunya selalu ada pengertian dan komunikasi yang konvergensif 1 sama lain

tapi pada kenyataan nya skrg nyari pasangan susah eyymmm..
apalagi pasca munculnya aplikasi penunjang kencan khususnya android ada GRINDR, HORNET, DLL
jadi intensitas gw utk bisa menjalin hub serius dgn someone itu kecil.
dan efek dari penggunaan app tsb imbasnya skrg banyak bgt yg have fun, ngASBAK, NGETENG, bahkan sampai ada yg komersil juga.
kadang tanpa sadar dilain sisi kurang mengerti akan dampak negatif dari adanya aplikasi tsb.
tapi ya gw ga bermaksud utk diskriminasi media, cuma ini hanya perspektif gw aja secara personal.
orng kan pasti beda2 persepsi dan opini.
skrg banyak orang2 gay khususnya botita ( sejenis gw ) stereotype thdp penilaian tertentu kpda seorang TOPTEN
yg notabene lebih potensial menyakiti boty, doyan selingkuh dll. gw bukan org yang apriori ya booo cuma segala sesuatu kan pasti ada sebab akibat, bukan tanpa alasan.

ya skrg mah kembali lagi kepada pribadi masing2 utk menilai suatu hal konvensional dalam dunia kita booo..
yang jelas mah gw skrg masih nikmatin kesendirian gw, karena masih banyak peluang positif dgn kondisi yang memang jauh dari ekspektasi kita,
kebaikan ga akan selamanya mendapat respon baik, tapi hukum alam akan berpihak bagi yang percaya thdp siklus kehidupan..

ok shayyyy.. eikeee botyta jakarta asli bandung
yuk shayy temenan
inv pin eike yaaa : 750a0534