It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ditunggu aja lanjutannya...
Ntar biarin aja Aldi.....
Biar sama aq yg lebih punya hati...
aw aw aw....
Tau kah kakak bahwa aldi sepeti sosoknya oka antara? Hahaha :v selain itu sifatnya yg baik hati dan pemaaf dan rajin menabung itu yg jadi mereka sampek terseok-seok memenangkan hati Aldi. :v
Tau dong bg , kan udah diceritainnya semua
@silveliniingggg @yirly @liezfujoshi @derbi @okky
@van_ey @alvinchia715
@gelandangan @viumarvines @centraltio enjoy.. Kritik dan
saran silahkan di beri..
Hari minggu pagi yg indah menurutku, matahari menatapku tajam dan menyiramiku dengan sinar hangatnya. Kurasakan hatiku juga hangat ketika aku mengetahui bahwa aku dan Toni, sudah memiliki satu sama lain, tak ada lagi alasan kami untuk berpisah.
Haaaa~ kulepaskan nafasku dalam, keliru sekali kata-kataku yg terakhir tadi. Chandra!
Apa yg dia lakukan untuk merebutku dari Toni? Hah! Kau pikir aku adalah properti yg seenak jidatmu merebutnya dari seseorang! Sialan kau Chan!
Kuhentikan pemikiranku tentang Chandra, aku tak mau merusak hari yg cerah ini.
Kukayuh sepedaku selama 45 menit, aku belum sarapan.
Kuputuskan untuk berhenti di depan warung penjual lontong sayur. Aku duduk di luar, aku masih ingin menikmati pagi ini.
Kuperhatikan di seberang, sebuah cafe berdiri kokoh disana. Terparkir beberapa kendaraan bermotor, namun aku tak terlalu memikirkannya. Perhatianku tersita saat di hadapanku sudah terhidang lontong sayur kesukaanku.
Setelah mengisi perut dan beristirahat selama 10 menit guna memastikan bahwa makanan yg kumakan tadi benar-benar sudah tenang di lambung sana. Hahaha sungguh pemikiran yg absurd!
Kuhampiri sepedaku, ekor mataku tak sengaja melihat dua orang keluar dari cafe depan. Kuperhatikan dengan seksama, ya benar seorang diantaranya adalah orang yg benar-benar aku kenal, seseorang yg mengisi hidupku selama ini, seseorang yg telah kupilih sebagai rajaku. Toni.
Dan dia bersama... Bobby?
Cepat-cepat aku mengayuh sepeda ke arah berlawanan dengan mereka, aku tak mau mereka mengetahui bahwa aku memergoki pertemuan mereka. Pagi yg indah ini sukses menjadi hari yg kelam, pertanyaan kembali mengantri menghantam kepalaku, lalu apa yg kulakukan? Aku hanya membisu dengan kaki yg lincah mengayuh sepeda seolah tak sabar untuk menuju tempat peraduan. Rumah..
Aku memasuki rumah dengan langkah yg sangat berbeda saat aku pergi tadi. Sebenarnya dengan melihat mereka berduaan itu belum cukup membuktikan bahwa mereka sedang melakukan hal yg mereka lakukan sebelumnya, namun aku pantas untuk curiga karena aku takut kehilangan Toni.
Aku duduk diteras, mengatur nafasku yg masih menderu, kutarik dan kelapaskan nafasku perlahan guna menenangkan hati, pikiran dan badanku yg kelelahan.
"Bg Al, tadi bg Chandra kemari!"
Kata Mira menghampiriku.
"Oh.." Jawabku.
"Abang gk bwak hp ya? Katanya udah berapa kali di telponnya tapi gk abg angkat, kayaknya sih ada masalah penting!"
Tanya Mira padaku sekaligus menjelaskan.
Memang, aku meninggalkan hpku. Tapi apa hal penting yg akan dibicarakan Chandra padaku? apakah ada hubungannya dengan kejadian tadi dan perkataan Chandra bahwa dia akan menunjukkan siapa Toni sebenarnya?
Aku menjadi tak tenang.
"Lalu?"
"Ya dia pulang bg, cuma nyampaikan pesan bahwa klo abg dah pulang telpon dia."
"Oh gitu.."
"Eh bg, menurut abg gantengan bg Chandra atau bg Toni?"
"Apaan sih?"
"Bg klo abg sih cocoknya sama bg Toni!"
"Heh!"
"Iya gpp kali bg, cuma becanda ah."
"Udah ah Mir!"
"Klo beneran gpp juga bg, soalnya sih aku yakin klo abg sama bg Toni itu pacaran!"
"Mir? Kamu sehat?"
"Ih abg! Aku juga bisa tau bg, tapi kayaknya dia yg lebih mencintai abg dari pada abg sendiri!"
"Mir, kulaporin ibu ya kalo kamu ngomong gitu!"
"Iyaiya ampun! Bercanda bg! Piss!"
"Hush hush!"
Mira pergi meninggalkanku dengan tawa renyahnya. Perkataannya lurus masuk ke otakku, jadi selama ini Mira?.. Ahhh~
Ku berjalan ke kamarku dengan perasaan jengah, jengah pada Mira, Toni, Chandra, dan Bobby.
Kulihat layar hpku, ya 5 panggilan tak terjawab. Chandra.
Sebenarnya aku tak mau menghubunginya, tapi kejadian hari ini memaksaku untuk melakukan itu.
Kutekan tombol call saat layar hpku menunjukkan nama Chandra.
"Halo."
"Halo, ada apa Chan?"
"Yah, kok kamu baru telpon sekarang?"
"Baru pulang, ada apa?"
"Aku mau membuktikan!"
"Buktikan apa?"
"Tapi sepertinya sudah terlambat! Mereka sudah pulang!"
"Mereka? Maksudmu apa?"
"Toni dan Bobby!"
"............"
Aku terdiam sejenak, apa Chandra juga tau kalau Toni dan Bobby ketemuan, darimana dia tau, dan kenapa dia ngotot sekali untuk menunjukkan padaku bahwa Toni dan Bobby bertemu. Pikiranku semakin kusut dengan semakin banyaknya pertanyaan di kepalaku.
"Al!"
"Apa?"
"Kamu kenapa diam?"
"Gk da!"
"Oke kali ini aku belum bisa membuktikannya tapi suatu saat akan bisa!"
"Gila kamu! Aku gk ngerti apa yg kamu omongin."
"Nanti kamu akan ngerti dengan sendirinya, perhatikan saja kekasihmu itu."
"Sudah, aku mau mandi!"
"Yasudah, hati-hati!"
Kuputuskan sambungan telpon.
Chandra? Darimana dia kenal Bobby?
Haaaaa~ kali ini aku benar-benar sukses menjadi soal ujian untuk diriku sendiri. Aku menyajikan pertanyaan dengan kesulitan soal mencapai expert!
Kurasakan akhir-akhir ini hubunganku dengan Toni seperti teka-teki yg sulit untuk dipecahkan ditambah dengan Chandra dan Bobby yg menambah kesulitan untuk memecahkan teka-teki ini.
Setelah mandi aku bermaksud untuk pergi berenang, namun tiba-tiba hpku bergetar.
"Halo Ton!"
"Halo yank!"
"Ada apa?"
"Eh, kok gitu sih ngomongnya? Ganggu ya?"
"Eh, gk kok Ton, sensitif bgt sih!"
"Hehehe, aku lagi kangen!"
"Tadi malam kan udah ketemu."
"Tetep kangen!"
"Klo kangen kenapa tadi pagi gk dateng?"
"Aaa aku tadi ke rumah mama, mama telpon disuruh kesana!"
Degghh!! Aku terkejut dengan jawaban Toni, jelas bgt dia berbohong. Aku bener-benar kecewa, tapi aku mau ini semua jelas, belum saatnya aku menceritakan apa yg aku lihat tadi. Aku akan membuktikannya dengan mata kepalaku sendiri, setelah itu aku akan minta penjelasan. Tadi aku rasa belum cukup membuktikan. Kuputuskan juga ikut terjun kedalam sandiwara kecilnya.
"Oh ya udah, aku mau berenang nih! Ikut?"
"Oke! Otw!"
"Bawa celana dalam, celana dalamku kekecilan untukmu! Hahaha."
"Ah iya, kemarin itu lupa, sampek maksa pakek celana dalammu yg secuprit itu. Sesek bgt! Hahahaha."
"Udah ah, aku langsung ke kolam kutunggu ya di depan gerbang."
"Okeoke."
Kubawa motorku melaju, sepuluh menit perjalanan aku sudah tiba, dan ternyata.. Toni sudah sampai duluan.
"Cepat bgt!"
"Iya, tadi ngebut! Lagian dekatan dari kontarakanku kan?"
"Iya sih!"
"Duduk bentar sini!"
"Apaan?"
"Al, kangen kamu..!"
"Ishh, byk orang ih. Kangen-kangen aja dari tadi deh."
"Aku benar mencintaimu Al, plis jgn tinggalkan aku apalagi berpaling dariku ya Al!"
"Iyaiya, kok kamu mendadak ngomong gitu?"
"Gk ada, pengen aja."
"Gaje ih."
"Weee."
Kami tertawa mengakhiri obrolan kami, tampak sekali wajah tulusnya itu tergambar, sekaligus juga meruntuhkan rasa ketidakpercayaanku padanya. Aku merasa.. Bersalah!
Kami memasuki area kolam renang, mataku langsung menelusuri seluruh area itu.
Kulihat seseorang dari belasan orang yg berada di kolam renang, dan orang itu kukenal. Bobby?
"Ton, lihat itu Bobby!"
Kataku sambil menunjuk Bobby.
"Ah iya, ngapain dia disini?"
Jawab Toni.
Aku melihat ekspresi lain dari wajah Toni, semacam terkejut namun tak terlalu. Haaa~ aku bingung sendiri.
"Udah ah Ton, paling dia juga mau berenang aja, kan ini kolam renang umum!"
"Hehehe iya sih."
"Ywdah aku ganti baju dulu ya."
"Oke.. Entar aku nyusul."
Aku beranjak ke kamar ganti, kulihat semua penuh. Kutunggu di depan kamar yg dekat dengan pintu, setelah semenit pintu terbuka. Aku terkejut lihat sosok yg keluar dari kamar ganti itu! Kebetulan apa ini? Gilaaa!
"Aldi?"
"Chandra?"
Tambah penasaran...
Lanjut Oka, eh Put, eh Aldi item :-)
Lanjut Oka, eh Put, eh Aldi item :-)