Media Indonesia Online hari Rabu, 11 Februari 2004 10:17 WIB memuat berrita berjudul: "Jaringan Pelecehan Seks Anak Mengguncang Bali"
(
http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=37124).
Kutipan sebagian berita itu: "Jaringan pedofilis (peleceh seksual terhadap anak-anak) telah memasuki Bali, mereka berpura-pura mengadopsi anak-anak miskin dan kemudian memangsanya, demikian laporan yang dirilis oleh koran terbitan Australia, The Australian, terbitan 10 Februari 2004.
Sebuah laporan mengejutkan mengungkapkan bahwa para pekerja asing asal Australia juga telah mengorganisir tur di Bali bagi para turis yang suka melakukan hubungan seks dengan anak-anak sementara kecenderungan tersebut makin jelas sejak terjadinya bom Bali pada 2002.
Sejumlah warga Australia juga dilaporkan terlibat dalam perdagangan seks bocah-bocah Indonesia ke luar negeri, termasuk ke Australia."
Di bagian lain disebutkan:
"Mantan diplomat Australia yang juga tinggal di Bali, William Stuart Brown, ditahan minggu lalu dengan tuduhan melakukan hubungan seks dengan dua bocah laki-laki Bali.
Brown, yang berada dalam penahanan sambil menunggu persidangan pengadilan, telah mengakui bahwa dirinya memang berhubungan seks dengan dua anak laki-laki berumur 15 tahun dan 13 tahun, tapi membantah ia telah melakukan sodomi terhadap keduanya."
Okay........., untuk berita selengkapnya bisa dibaca langsung di situs tersebut.
Bagaimana pendapat rekan-rekan tentang hal itu?
Comments
mungkin ini merupakan refleksi dari tak ada satu orgpun yg bisa mengekang hasrat seksual scr global.semakin samar norma-norma yg hrs dipegang suatu negara. mgp di bali ? tentu saja krn itu udah mrk anggap kampung mrk sendiri. mgp gak dinegaranya saja ? tentu saja krn ia akan gampang terdeteksi oleh siapaun yg berhak membawanya kpd penjara ... satu sel bersama bang napi. lihat aja kalo kamu ke bali. seperti gak ada tempat yg benar-benar murni utk di claim ... bhw daerah ini ... asli indonesia punya. jgn diganggu oleh budaya internasional yg permisif. kecuali desa-desa adat dsb. bagaimana dgn kuta atau legian ? seperti kampung internasional dan tdk aturan yg berani bilang ... dilarang berbuat fedofili di tempat ini. bkn ini saja koq. kamu juga bisa ke negara mrk kalo mau cari pantai nudis ... senudis-nudisnya. adil kan ? sama-sama menguntungkan ... alias simbiosis mutualisme
Mana yang lebih baik, negara yang membolehkan pantai nudis tapi melarang pedofil, atau negara yang melarang pantai nudis tapi mengizinkan pedofil?
Nggak bisa disamain dong....
Gua sendiri pernah waktu perjalanan (di Sulawesi, bukan di Bali) liat ada om-om bule dateng ke restoran pake mobil dengan anak gadis umur 10an tahun (paras Melayu), cuma berdua aja. Gua curiga banget bhw dia itu pedofil.... gua hampir aja mau ngebentaki dia... tapi kok kayaknya di restoran itu yang perduli ama keadaan itu cuma gua aja? Emangnya biasa di sini?
Yang lebih menakutkan daripada pedofil itu sendiri, yaitu masyarakat yang nggak menghiraukan itu!
"keadilan" yg gue maksud adalah "pertukaran perilaku sex" scr meyeluruh. justru lebih untuk membahasnya secara lebih mendalam. tdk terfokus pd fedophilia saja. mrk lebih aman kalau melakukan hasratnya di LN. karena bisa menghilangkan jejak. dgn kata lain ... mrk bisa mendapatkan kepuasan seksual jika perilakunya sudah diakui oleh suatu negara. oleh karenya, ia pergi tak lagi membawa pribadi sbg org asia atau eropa. melainkan sbg diri yg membawa keinginan sex yg sama ... atau berkeinginan menuju tempat yg sudah dianggap "highly recommended". dgn bali sbg tempat yg didatangi bermacam macam tipe seksual dari org/bangsa yg berbeda ... selain surga homoseksual. kini bali mrp tujuan para fedophilia.
saya sependapat kalau pedophili tdk identik dgn homoseksual. motivasi itu juga didorong oleh faktor diluar preferensi seksual. misalnya, kalau ia perkosa gadis perempuan cilik ... seketika itu juga selaput daranya akan robek, lalu sang gadis melaporkan rasa sakit di kemaluannya dan melaporkan kpd ibunya. sedangkan pelaku pedofilia merasa lebih aman krn gak akan berefek apa-apa kecuali trauma kejiwaan buat terpedofhilia. sedangkan korban pedofili mungkin merasa sakit di bagian lubang pelepasan. dari perasaan curiga inilah biasanya sang ibu menanyakan kpd anaknya ... nak kamu kenapa ? mgp kamu kesakitan ? barulah si anak menceritakan kejadian yg dialaminya. sehingga, utk sementara kita dpt mengartikan fedophilia sebagai unsur pemaksaan seksual org dewasa kpd anak-anak yg disertai dgn ancaman atau iming-iming sebelumnya seperti cokelat, mobil mainan atau sebagainya. kalau om-om yg suka cari abg itu ya gak bisa dikatakan pedofilia ... karena sama-sama suka dan gak ada unsur pemaksaan. malah ceweknya senang ... selain dapet duit, bisa jadi duit si om yg terkuras utk beli merek terbaru dari paris.
Seandainya si anak juga menikmati gimana hayo?
Tapi bagi gw prinsipnya ialah:
bagaimanapun juga seorang anak dikatakan di bawah umur pasti ada alasannya. Alasannya bahwa dia secara intelektual belum bisa memikirkan secara jangka panjang efek dari apa yg dia lakukan atau yag terjadi pada dirinya pada saat ini.
Jadi, gw masih gak setuju kalo ada intervensi dari orang dewasa terhadap anak-anak, kecuali kalo itu ortunya sendiri.
Ortunya sendiri pun kalo tidak bertujuan untuk kebaikan si anak juga gw gak setuju. Soalnya sekrg juga banyak ortu geblek yg "makan" anaknya sendiri
Dan satu lagi pesan sponsor:
gw paling gak setuju klo ada ortu yg mengarahkan anaknya kpd. pola pikir bahwa di dunia ini cowok harus menikah dengan cewek.
Tul nggak?
Siapa yg setuju tunjuk jariiii .........
heheheheheheehe ..............
http://www.interpol.int/Public/Children/SexualAbuse/NationalLaws/csaIndonesia.asp
http://www.ageofconsent.com/indonesia.htm
Please, Paedophilia adalah hal yg sangat bertentangan dengan hukum dan moral krn mengeksploitasi anak2 yg tidak berdosa dan belum mengerti apa2, jadi jangan dibicarakan seolah2 ini adalah hal yg lucu atau ringan. Bila ketahuan membahas hal ini, kita semua bisa kena lho, sekarang sistem pendeteksiannya sudah canggih, even pake internet juga bisa dideteksi. Dan hukumannya sangat berat.
Gua sangat menyesalkan pemerintah indonesia yg tidak bertindak tegas dlm melindungi anak2 bangsa thd para pedophil. Sungguh menyedihkan melihat nasib anak2 itu.
Superlove, gua rasa ada baiknya topik ini dihapus atau dihentikan, kalo gak site ini bakal dikira site yg gak gak.
Gua sangat gak setuju dengan topik ini. Please jangan bercanda dgn topik ini, apakah kalian tidak bisa membayangkan bila itu terjadi dgn keluarga kalian sendiri, anak atau adik kalian. Gak lucu kan?
Pierre, France
Andaikata di lumbung padi ada tikusnya, apa perlu lumbungnya dibakar, atau cukup menangkap tikusnya, dan kalau mau ya tikusnya yang dibakar?
Kalau ada ranting pohon yang kena serangan hama atau penyakit, apa perlu mencabut pohon itu semuanya ataukah cukup memotong ranting yang sakit?
Begitu juga dalam topik ini, apa perlu dibabat hanya karena ada tanggapan yang nyelonong keluar jalur?
Topik ini sengaja aku masukkan sebagai pancingan agar ada tukar pendapat di antara kita semua.
Bahwa ada orang yang menyukai anak-anak, itu merupakan kenyataan yang tidak perlu diingkari.
Meski demikian kita semua mesti menyadari bahwa ada rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar, karena menyangkut masalah pidana.
Bagaimana pun juga, terserah pada moderator untuk tetap membiarkan topik ini apa adanya, menghapus sebagian, atau menghapus seluruhnya.
Anak2 gimanapun membutuhkan suatu pengarahan yg benar tmsk di dlmnya remaja, klo sampe ada statement yg bilang"melakukan krn sama2 suka" dlm konteks sex thd anak di bawah umur... i definitely disagree w/ that (damn u maniac sex adults!)
Mudah bagi yg ga' mengalaminya u/ bicara ky gitu, tp buat anak2 yg mengalaminya...
Dlm p'tumbuhannya nanti saat menuju kedewasaan, mereka akan melihat kembali yg dialaminya sbg "traumatic hell", bakal susah buat recover dr perasaan ini seumur hidup.
Cobalah tempatkan diri kalian sbg anak2 tsb, jgn hanya dlm perasaan yg dipenuhi nafsu sementara tp lihat lbh jauh gmn kalian akan m'hadapi hal tsb saat jiwa kalian lbh dewasa, lbh bijak dan lbh menyadari bhw kalian tlh dirusak oleh org2 dewasa ga' b'tgjawab yg hanya butuh pelampiasan
nafsu bejat thd diri anak2 dan remaja yg polos & mudah dipengaruhi...
Semuanya akan kembali pada hati nurani kita sendiri dan kepedulian kita terhadap orang lain terutama maa depan anak-anak ini.
Saya sendiri pernah melakukannya pada seorang anak berusia sangat muda ... dan itu adalah pertama dan terakhir.. hingga kini saya terus menjaga kontak dengannya untuk mengamati perkembangan dan keadaannya tanpa mencampuri kembali kehidupannya. hal ini saya lakukan karena saya merasa bertanggung jawab telah menyeretnya kedunia Gay, hingga saya ingin dia hidup dalam kebaikan dan tahu kalau saya selalu siap membantunya dalam kesulitan. Syukur dia sekarang bisa menjadi seorang Gay yang baik dan penuh percaya diri mampu menerima dan menjalani kehidupan ini dengan prinsip dan jalan yang baik... dan syukur saya sejauh ini masih mampu untuk membantunya dalam kesulitannya... Saya tidak mau menjadi pacarnya... tapi saya akan selalu menjadi kakaknya yang baik... hal ini terjadi karena saya merasa bertanggung jawab terhadap tingkah laku saya dulu. Pada pacarnya dia bisa menunjuk pada saya sebagai orang yang memperkenalkannya pada dunia Gay, tapi tidak dengan perasaan benci dan marah..
Hal ini saya harapkan juga bisa menggugah rekan-rekan yang menyukai remaja bawah umur untuk berpikir seribu kali sebelum melakukannya dengan mereka... bukan karena masalah hukum maupun masyarakat, tetapi karena setiap tindakan yang kita lakukan pada mereka diumur itu, baik mereka sukai atau tidak, akan membekas dalam bagi mereka dan mengarahkan mereka lebih dalam pada sebuah kehidupan yang walau kita sangkal... kita sendiri akan lebih suka menghindarinya jika mampu... kehidupan Gay..... jadi ini semua adalah masalah Moral dan Tanggung Jawab kita kepada sesama dan Tuhan.... tinggal pertanyaannya apakah kita memilikinya...???
kirain anak2 umur 5 or 6 tahunan