BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

KEBOHONGAN IBU KITA!!!

2

Comments

  • Nice thread...aku pernah baca ini sebelumnya (di forum tetangga)....sambil dengerin lagunya X-Tina (Oh Mother)...tambah mantep
  • awal ngeliat jdul thread ini, gwa pkir implikasinya negatif...

    ternyata bgtu buka dan baca, jadi tumpah juga air matanya... :cry:

    he3...such a great post. I'll make it as an opening note for my notebook. :wink: :P :) :D ...thx u so much...
  • i really really love my mom..

    kalo gak ada nyokap gue, mungkin :

    -kamar gue akan senantiasa berantakan

    -gak ada yang mengingatkan gue (memarahi lebih tepatnya) untuk shalat lima waktu..

    -gak ada yang dengan sabar senantiasa mentolerir segala kelemahan gue..

    -gak ada yang dengan setia selalu tersenyum mengantar kepergian gue ke kampus..

    -gak ada yang bisa menandingi lezatnya masakan nyokap gue..

    -gak ada yang menyayangi gue melebihi nyokap gue..

    satu lagi, gak ada lagi manusia di bumi ini yang meregang nyawa untuk melahirkan gue ke dunia ini..

    dunia yang indah nan sementara ini..

    *dooh jadi curhat, guys.. :o

    berbaik-baiklah sama nyokap, sebelum nyokap kita masing-masing dipanggil Yang Kuasa..
  • master_xxx wrote:
    Ibu kita yang melahirkan kita, ak merasa ibu adalah segalanya, dan ak merasa ibu adalah bagian dari hidupku, tak mau ak menyakitimu ibu tapi ternyata ada delapan kebohongan ibu dalam hidupnya…..
    Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya


    Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan
    membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah
    ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna
    sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan
    terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong
    mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

    Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
    anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan
    saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
    nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
    “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

    Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
    waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu
    berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan
    bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
    yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu,
    ibu duduk disamping ak dan memakan sisa daging ikan yang masih
    menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku
    makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu
    menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
    cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan
    ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

    Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan
    kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api
    untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang
    untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun
    dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan
    dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku
    berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus
    kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak
    capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

    Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
    pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,
    ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
    beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
    selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah
    disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental
    tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.
    Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk
    ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak
    haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

    Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
    sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
    dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita
    pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
    kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati
    yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
    maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat
    kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
    menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
    nasehat mereka,
    ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

    Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
    bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
    mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
    sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang
    bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
    memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang
    tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya
    punya duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

    Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
    memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika
    berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja
    di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud
    membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik
    hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

    Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker
    lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di
    seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk
    ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya
    setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku
    dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya
    terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas
    betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat
    lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air
    mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti
    ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku,Aku
    tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

    Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
    menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

    Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
    tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! ”


    Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
    ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita
    untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita
    yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk
    meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah
    dan ibu yang ada di rumah.

    Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan
    pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas
    apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di
    samping kita.

    Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?
    Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita
    sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita
    renungkan kembali lagi..

    Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu
    kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di
    kemudian hari.
    Sumber: Unknown

    [img][/img]





    nice story yang harus gw renungkan....
    gw jadi langsung inet nyokap...
  • master_xxx wrote:
    Ibu kita yang melahirkan kita, ak merasa ibu adalah segalanya, dan ak merasa ibu adalah bagian dari hidupku, tak mau ak menyakitimu ibu tapi ternyata ada delapan kebohongan ibu dalam hidupnya…..
    Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya


    Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan
    membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah
    ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna
    sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan
    terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong
    mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

    Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
    anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan
    saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
    nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
    “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

    Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
    waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu
    berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan
    bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
    yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu,
    ibu duduk disamping ak dan memakan sisa daging ikan yang masih
    menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku
    makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu
    menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
    cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan
    ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

    Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan
    kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api
    untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang
    untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun
    dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan
    dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku
    berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus
    kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak
    capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

    Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
    pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,
    ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
    beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
    selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah
    disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental
    tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.
    Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk
    ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak
    haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

    Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
    sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
    dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita
    pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
    kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati
    yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
    maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat
    kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
    menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
    nasehat mereka,
    ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

    Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
    bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
    mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
    sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang
    bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
    memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang
    tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya
    punya duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

    Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
    memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika
    berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja
    di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud
    membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik
    hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

    Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker
    lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di
    seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk
    ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya
    setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku
    dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya
    terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas
    betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat
    lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air
    mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti
    ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku,Aku
    tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

    Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
    menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

    Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
    tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! ”


    Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
    ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita
    untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita
    yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk
    meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah
    dan ibu yang ada di rumah.

    Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan
    pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas
    apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di
    samping kita.

    Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?
    Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita
    sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita
    renungkan kembali lagi..

    Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu
    kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di
    kemudian hari.
    Sumber: Unknown

    [img][/img]





    nice story yang harus gw renungkan....
    gw jadi langsung inet nyokap...
  • ibu adalah segalanya bagi kita...
  • ibu adalah segalanya
  • luv you MOm
    gak bakalan bisa balas kasih cintamu
    but sorry Mom
    mungkin saya gak bkalan kawin
    i dunno ...
  • Mom,,jadi angen... love u.... U'r the best woman in da world..
  • Mom,,jadi angen... love u.... U'r the best woman in da world..
  • Nice topic ... A Mom's White Lies ...

    Kasih ibu sepanjang jalan ...

    Luv u truly mother

    Tuk yg punya warung, thx !!
  • semua prestasi yg gw raih, semua jerih payah yg gw lakukan, cuma pengen supaya nyokap gw bisa bangga n seneng...

    dan kalo inget gw dilahirkan sebagai pecinta sesama jenis, sering gw pengen nyudahin hidup ini..
    sakit cinta tak tersampaikan, cinta tak terbalas, ukh...
    tapi aku survive, aku berusaha bertahan, semuanya buat mama...

    love u mom...
  • Nice topic ... A Mom's White Lies ...

    Kasih ibu sepanjang jalan ...

    Luv u truly mother

    Tuk yg punya warung, thx !!

    sama2 :D :D :D :D
  • i love my mom.. :)
Sign In or Register to comment.