Men_in_blue : hi…..
Co_jackass : hi, ASL?
Men_in_blue : bdg 21 78 175 , u?
Co_jackass : bdg 27 68 177
Men_in_blue : lagi ngapain
Co_jackass : lagi chat sama kamu…
Men_in_blue : ooh…
Co_jackass : gua lagi horny neh…
Men_in_blue : excuse me?
Co_jackass : punya gua 17 cm loh, lu mau coba?
Men_in_blue : mmm I don’t think so…tapi gua mau ngobrol aj, boleh?
Co_jackass :ah gua gak suka banyak ngobrol, kita ML yuk? Gua pasti bisa memuaskan banget…
No such nick chanel
Dengan kesal gua menutup program MIRC yang dari 2 jam tadi gua pakai untuk chat dengan orang gay, itu adalah orang ketiga yang ngajakin gua ML di MIRC, padahal niat gua kan Cuma buat nyari data tentang novel gua yang kebetulan tema ceritanya emang Gay, sebenarnya ada juga beberapa orang yangmau gua ajakin ngobrol, tapi lama lama mentok juga, biasanya mereka jadi males kalo gua tanya sejarah mereka jadi gay, dan akhirnya mereka ninggalin dan ga mau chat sama gua lagi, sedihnya…
Gua melangkahkan kaki keluar dari warnet ini dengan gontai dan tanpa semangat, untuk banah bahan novel gua yang sekarang gua ternyata enggak bisa memakai metode kuno mengarang indah, gua butuh informasi tambahan yang lengkap dan akurat biar novel gua bisa berbobot dan enggak berkesan ngarang dan ngasal.
Untuk mencari data data tentang gay Sudah beberapa buku psikologi yang tebal gua baca, terus gua juga enggak pernah ketinggalan kalo ada siaran televisi yang menyiarkan tentang dunia gay, selain itu gua menonton berbagai film dengan tema gay untuk mencari inspirasi, seperti Brokeback Mountain, Eternal Summer, bahkan Arisan, dan gua juga mencari data data tambahan dari internet, gua ikutan berbagai milis Gay, chating sama gay bahkan kadang kadang gua terdampar di situs situs porno gay. Seperti seancody.com, menatplay.com dan corbinfrisher.com, di situs situs itu disajikan cowok cowok dengan tampang dan ukuran penis diatas rata rata sedang ‘beraksi’. Lumayan bikin gua gerah saat melihat situs situs itu…
Tapi ternyata data data teoritis kayak gitu tidak bisa memuaskan gua, tetap saja ada yang gua rasakan kurang, gua harus bisa bertemu langsung dengan gay asli untuk bisa mengetahui lebih dalam tentang kehidupan mereka, tapi ya gimana… chating aja susah… kebanyakan mentok, kalaupun ada yang ngajakin gua ketemuan paling ngajak ML… oh tidak….aku masih ingin perawaaan…hati gua berteriak
Jam tangan yang gua pakai sudah menunjukan hampir jam 4 ketika gua sampai kembali dikampus untuk ikut kuliah Statistik yang memang dimulai jam 4 sore, dengan lesu gua mengambil tempat duduk paling belakang dengan harapan bisa numpang tidur saat kuliah dimulai. Keadaan kelas sudah mulai ramai, tapi Pak Boris yang biasanya mengajar kuliah statistik belum menampakan batang kejantanan eh batang hidungnya… kayaknya gua kebanyakan baca cerita cerita di forum gay deh….
Comments
“kemarin gua di grepekin si xander loh….!” Kata yudha tiba tiba yang langsung membuyarkan lamunan lamunan aneh gua.
xander adalah teman sekelas gua juga, dan dia cowok, dan yudha juga cowok, jadi kalo si xander yang cowok menggerepekin si yudha yang kebetulan cowok juga, jadi cowok menggerepekin cowok, dan itu adalah…gay…aha….” Kata pikiran gua ngaco.
Gua memiringkan kepala kearah mereka agar bisa menguping lebih jelas apa yang mereka omongin.
”apa?digerepekin gimana?” tanya doni lugu.
“gua sih kagak tau gimana mulainya, pas gua sama si xander ngobrol gitu berdua di kantin, tiba tiba aja dia meremas remas paha gua, kayak orang napsu gitu”
“ah, si xander gemes kali sama elo” kata si doni lagi
“gemes?ngaco lu…gua bisa ngebedain lah mana yang gemes sama yang napsu” kata yudha sambil menaikan nada bicaranya tanda ngotot. Gua menggeser sedikit kursi yang sedang gua duduki biar lebih jelas lagi ngupingnya
“trus gimana?”tanya doni lagi
“gua langsung pergi deh, gua bilang aja gua ada arisan di bogor, jadi harus buru buru balik, dianya cengok gitu…..gini gini gua masih normal deh kayaknya, masih demen cewek gua….” Kata yudha bersemangat.
Gua semakin menggeser kursi gua dan menjulurkan kepala gua lebih dekat.
“gitu ya… eh gua denger si xander itu emang gay loh, gosipnya dia baru diputusin sama cowoknya yang anak militer itu, jadi dia jomblo loh sekarang, menunggu mangsa kayak lu ini…..tapi……lu ngapain nemplokin kepala lu di bahu gua sih feb? Lu gay juga ya?lu nguping ya?” kata doni tegas, gua yang kaget Cuma bisa mundur dan kembali ke posisi duduk gua semula. Gua terlalu menghayati pengupingan gua deh…
obrolan yudha dan doni kini berganti topik mengenai siapa yang lebih seksi cinta laura atau shereen sungkar, dan beberapa saat kemudian pak boris datang memasuki kelas sambil membawa setumpuk kertas.
‘seperti yang sudah saya janjikan, sekarang kita quiz! Tutup semua buku dan kumpulkan tugas yang minggu kemarin saya berikan!” kata pak doris tegas.
Dunia gua runtuh rasanya saat mendengar kata kata pak doris, gua lupa kalau hari ini ada quiz, dan gua belum belajar sama sekali, bahkan gua tidak pernah memperhatikan apa yang pak doris katakan…
Tugas? Tugas apa? Oh tidaaaaaak……!
***
to be honest karakter yang gua pegang adalah karakter 'feb' yang inocent dan sedikit tidak atraktif....hahahahah.....in progress next...lets see..there will be a changing....ulat jadi kupu2 huehuehuehue,,,,,
tapio emang si feb ini mank gua banget sih,80% gua......
nah temanz.....ditunggu komentnya lagi..... yaaaaaa......selamat menikmati.....
Setelah sejenak berfikir gua berdiri dan mendekati xander yang tetap anteng dengan teleponnya, dan gua perlahan duduk di belakang bangku dia, dengan harapan mungkin gua bisa sedikit mengobrol dengan dia, dan bisa memberikan info info yang gua butuhkan, dari sini gua bisa sedikitnya mendengarkan apa yang xander obrolkan di telepon, dan dari sayup sayup suara di telepon gua bisa menyimpulkan bahwa dia sedang bertelepon dengan seorang cowok
“Iya kak, aku lagi kuliah ni kak, kakak lagi dimana ini?” kata xander, dan orang yang diteleponnya Cuma terdengar bergumam buat gua, sama sekali enggak jelas, tapi dari tone suara si penelepon gua yakin dia cowok.
“nanti malam aku sibuk kak, mungkin aku bisa ketemu kakak besok, aku libur besok kak” kata xander lagi, dan si penelepon kembali menjawab dengan gumaman gemerisik lagi.
“ah kakak bisa saja…! Sudah lah aku masih ada kuliah ini, nanti kakak telepon lagi saja ya.” Dan xandero menutup teleponnya. Dan bangkit dari bangkunya untuk bersiap siap keluar, namun langkahnya terhenti saat melihat gua yang duduk di belakang bangku dia dengan pandangan yang aneh.
“oh, feb, ngapain kau disana, nungguin aku?” gua untuk sesaat kaget mendengar logat bicara dia yang terasa kasar ditelinga gua. Tapi mengingat dia orang sumatra, gua tahu itu biasa buat dia dan berbeda buat gua yang jawa asli.
“ah, emmm, enggak, gua…ya gitu deh, eh lo masih ada kuliah? Sekarang udah mau jam 6 loh, kuliah apaan?” kata gua ngeles
“oh? Ah kau itu, nguping ya, tadi itu kakak cewek aku yang di padang sidempuan, biasalah, kalo aku tidak kasih dia alasan bisa sampai malam dia telepon aku, gitu ..” jawab xander sambil tersenyum dan agak salah tingkah, hmm, udah jelas jelas tadi gua dengar penelepon itu cowok, wah kakak cewek si xander rupanya suaranya mirip cowok ya? Atau…..hmmm… pikiran gua berputar kencang.
“hey…feb!! Ngelamun saja kau itu, eh sekarang kau mau pulang juga kan? Bareng aku saja yok, aku juga mau pulang” ajak xander, dan membuyarkan pikiran gua.
“oh… enggak ngelamun ah, yuk gua juga mau balik, udah sepi juga ini kelas..” kata gua sambil meraih tas, dan dengan harapan kalo isu yang tadi yudha dan doni omongkan itu benar, kali aja gua enggak susah susah chating enggak jelas lagi…
gerbang kampus sudah mulai sepi, hanya ada satu dua mahasiswa yang masih berseliweran, kayaknya mereka juga baru pulang dari kuliah juga, gua dan xander berjalan beriringan sambil bercakap cakap tentang banyak hal, dan dari sana gua baru tahu kalo xander adalah seseorang yang suka banget bercerita, dari kampus sampai gerbang yang jaraknya hampir satu kilo, dia sudah bercerita banyak hal, mulai dari kampung halaman dia di sumatra sampai betapa sukanya dia sama Pavarotti, dan gua paling Cuma mengangguk atau menimpali sedikit cerita dia, dan dia denggan bersemangatnya terus bercerita.
“eh feb… kau langsung pulang?” tanya dia tiba tiba,
“kagak deh, kayaknya gua mau makan dulu aja, dari pagi gua belom makan neh” jawab gua sambil meraba perut gua yang agak kempesan dikit.
“oh iya feb, kau pernah makan di tempat langganan aku kah? Yang di dekat asrama putri itu, soto ayamnya enak sekali loh, makan disana saja yok? Aku yang traktir lah, mumpung lagi banyak duit nih…” kata dia lagi tambah semangat, demi mendengar kata ‘traktir’ entah kenapa secara reflek gua iya in aja secara uang makan gua udah banyak terkuras buat ke warnet belakangan ini dan gua harus berhemat, ditraktir adalah cara yang langka dan menyenangkan untuk berhemat.
Gua diajak ke sebuah kantin yang belum pernah gua singgahi sebelumnya karena harga harga makanan di kantin ini agak diluar jangkauan kantong gua , setelah duduk dan memesan makanan, xander kembali bercerita lagi tentang keluarga dia yang tinggal di sumatra sana, dia ceritain kalo dia adalah dari keluarga besar dan banyak tradisi, gua Cuma angguk angguk kepala gua walau kadang kadang gua kagak ngerti apa yang dia bicarakan.
Tiba tiba masuk dua orang cowok dan langsung menempati dua kursi di dekat tempat kami menunggu pesanan, dari tampang mereka kayaknya mereka mahasiswa juga tapi perilaku mereka sudah kelewat mesra, bahkan mereka berpegangan tangan saat memasuki kantin ini, sehingga menarik perhatian gua.
“mereka pacaran loh…” kata xander tiba tiba, saat dia menyadari gua agak mengacuhkan dia.
“hah? Iya gitu? Maksud lo mereka…emm gay?” tanya gua hati hati.
“ya begitulah…” kata xander tenang.
“oh… gua sebenarnya lagi bikin proyek nih berhubungan ama dunia kayak gitu, tapi sulit yah cari orang yang bisa diajak ngobrol tentang mmm gay” pancing gua.
“proyek? Proyek apa?” tanya xander, kelihatannya dia tertarik, dan memberikan sinyal positif dan mendukung gua, jadi gua ceritakan saja kalau gua emang lagi ngebet bikin novel tentang gay tapi kesulitan cari informasi detail tentang dunia kayak gitu, gua ceritakan gimana seringnya gua diajakin ML sama temen chating gua, trus gimana seringnya gua menghabiskan waktu di warnet buat cari informasi sampai kere, tapi hasilnya nihil, xander Cuma bisa senyum senyum gitu.
Beberapa saat kemudian makanan yang kami pesan akhirnya datang juga setelah hampir setengah jam gua menunggu, sambil makan gua meneruskan cerita gua.
“semua informasi yang gua dapat dari buku buku psikologi, dari web web internet, dari literatur literatur sampai situs situs porno gay yang gua dapat hanya teori dan teori, gua masih merasa ada yang kurang dalam pencarian data gua, gua butuh setidaknya seseorang yang tahu banget tentang dunia gay ini, gua mau ikutan merasakan apa yang dia rasakan biar bisa gua jadikan inspirasi…” kata gua memancing lagi saat gua melihat tanggapan si xander yang kelihatan semakin tertarik. Kali aja dia mau ngaku kalo dia gay dan membantu gua dalam pencarian data gua ini.
“sepertinya aku bisa bantu deh….” Kata si xander setelah dia menghabiskan sedotan terakhir jus jeruk dari gelasnya. Gua hampir terlonjak senang saat dia bilang kayak gitu, jadi benar apa yang dikatakan teman teman gua kalo si xander itu gay….hmmmm…
“aku punya teman yang kebetulan gay juga, aku mungkin bisa ajakin kamu ketemuan dengan dia, yah ngobrol ngobrol saja lah, mungkin dari sana kamu bisa tanya tanya dia kan?” kata xander lagi, oh rupanya bukan dia tapi teman dia yang gay…. Wah teman teman gua kalau bergosip suka kebangetan deh.
‘Wah boleh juga tuh xander, gua mau ketemuan sama dia, tolong ya, tapi kalau gua nanya nany gitu, apa dia enggak marah?entar dikiranya gua mau ikut campur aja neh” tanya gua hati hati.
“ya tidak lah, dia teman dekat aku, dia juga suka curhat sama aku, bahkan dulu dia suka sama aku, tapi aku tolak kan aku straight..” jawab dia setengah berbisik, oh jadi dia straight toh…jadi isu kalau si xander ini gay enggak bener ya…
dan percakapan kami terus berlanjut sampai jam di dinding kantin sudah hampir menunjukan jam 9 malam, artinya sudah hampir 3 jam gua dan xander duduk di kantin itu, dan membicarakan banyak hal juga, dan dia nyambung banget kalau udah ngomongin tentang gay, dia yang memberi tahu gua dimana tempat gay ngumpul dan ciri ciri general gay tuh seperti apa, akhirnya karena gua sama dia udah merasa penat banget kami beranjaak dari kantin itu setelah sebelumnya xander membayar makanannya, saat xander membayar dan mengambil uang dari dompetnya gua selintas melihat foto seorang cowok gagah berpakaian ala militer di dompetnya, tapi gua enggak berani bertanya siapa dia… cukup aneh bila di dalam dompet seorang cowok dipajang foto cowok lain…
tampaknya jalan mulai sudah terbuka nih…jalan untuk mencari sebuah jawaban…
Btw, gak aneh kalee ada foto co lain di dompet co. Foto yayang gw ada di dompet gw, n sebaliknya foto gw ada di dompet dia. Secara dompetnya jg mirip, kadang suka ketuker.. Hehe
I even sacrificing my dignity
Aku masih menggunakan baju seragam dinas ku ketika aku keluar dari asrama untuk menemui seseorang, sebenarnya tidak ada izin keluar yang kukantongi untuk keluar dari asrama kali ini namun aku berhasil menaiki pagar belakang asrama setelah acara sore berakhir. Walaupun aku tahu jika resikonya aku bisa langsung di keluarkan dengan tidak hormat atas pelanggaran disiplin ini.
Gerimis mengiringi langkah kakiku, walau keraguan tetap menghantuiku, malam ini aku akan kembali menemui alex, seseorang yang pertama kali kutemui di chanel #GIM di MIRC, setelah mengobrol sedikit kami kemudian memutuskan untuk bertemu muka di sebuah hotel dan melampiaskan hasrat kita masing masing di hotel itu, namun sejak pertemuan itu yang kukira Cuma one night stand belaka, tampaknya aku dan dia saling membutuhkan dan bisa saling mengerti kebutuhan dan keinginan kami masing masing, sehingga pertemuan demi pertemuan kembali terjadi dan secara perlahan aku merasa benar benar membutuhkan tidak hanya belaian dari tubuhnya tetapi juga perhaatiannya, alex adalah seseorang yang bisa membuatku aman dengan perhatiannya, seseorang yang bisa membuatku melayang dengan sanjungannya, dan seseorang yang bisa membuatku menikmati permainannya yang lembut namun tegas saat dia memasuki diriku.
Alex adalah seorang mahasiswa di sebuah kampus ternama di kota ini, dan dia menempati sebuah kamar kostan kecil di sebuah gang sempit dan becek.
Hari sudah gelap ketika aku tiba didepan pintu kamar kost alex dan mengetuk pintu itu perlahan.
Beberapa saat kemudian alex membukakan pintu, dia baru saja mandi tampaknya, karena saat itu hanya ada sehelai handuk menutupi bagian bawah tubuhnya dan membiarkan bagian atas tubuhnya yang kekar terbuka, aku bisa melihat dengan jelas dadanya yang bidang dan perutnya yang berotot seakan menggodaku untuk segera menelusuri inchi demi inchi lekuk lekuk lelaki itu.
Alex tersenyum ketika melihatku datang, dan mempersilahkan aku masuk, setelah membuka sepatu pantouvelku aku memasuki kamar kost alex yang cukup luas namun bersih, dan aku segera merebahkan tubuhku yang penat ke kasur busa yang empuk, aku bisa mencium maskulinnya tubuh alex dari sini…
Dengan hanya berbalutkan sehelai handuk alex ikut merebahkan diri disampingku dan sesaat kemudian alex mulai menelusuri setiap lekuk tubuhku dan dengan sentuhan sentuhannya mulai membangkitkan gairahku yang mulai meletup.
Dalam sekejap aku dan alex sudah terbaring di ranjang ini tanpa mengenakan sehelai benangpun, dunia seakan terhenti saat dengan tatapan matanya yang teduh alex menatap dalam kedua mataku,
“I love you…..”
alex membisikan kata kata itu pelan dengan desahan nafas yang membuatku merasa melayang… aku menutup mata dan membiarkan semuanya mengalir tenang…..
ceritanya koq tiba-tiba jadi laen ya
aneh...
Masih berkaitan kok.. Alex dan xander.. Orang yang sama, alexander.. Yg trakhir tu kaya'nya dari sudut pandang bf nya xander.. Cmiiw
kesunyian tidak membuatku merasa mengantuk sama sekali, aku bahkan bisa mendengar detak jantungku sendiri yang berdetak perlahan seirama detak jarum jam dinding kecil yang tertempel di dinding kamar ini. Perlahan aku bisa mendengar suara dengkur perlahan alex, berbeda denganku yang hampir tidak bisa tidur malam ini, dia malah sudah tertidur pulas sejak permainan kami yang menguras tenaga.
Hampa…. Aku merasa hampa… kadang rasanya aku bisa meraba rongga hatiku yang kosong…
Apakah yang sebenarnya kucari? Itu adalah pertanyaan yang seringkali bergema dalam pikiranku, dan aku sama sekali tidak bisa mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu.
Aku tidak mencari kepuasan… sudah ratusan bahkan mungkin ribuan orgasme kurasakan tapi hanya kepuasan raga yang kudapat… dan pertanyaan itu kembali berulang di saat saat seperti ini… ketika tubuhku telah jenuh dan terlalu lelah untuk kembali orgasme…
Aku memiringkan tubuhku dan menatap wajah tampan alex yang tertidur pulas… apakah dia yang kucari? Seseorang yang bisa membuatku merasa tidak perlu mencari lagi dan menghentikan petualanganku yang liar?
Mungkin…. Suara pelan dari batinku menjawab keraguanku…
Aku menarik nafas dalam dan menghembuskannya perlahan… dan mencoba memejamkan mataku… berharap mimppi indah memberikan kesempatan untuk merangkul semua harapanku walau semu…..
“aku mau memperkenalkanmu dengan temanku besok malam , kau ada waktu?” tanya alex saat kami makan siang disebuah rumah makan kecil di dekat kostan dia
“siapa?” tanyaku pendek,
“ada lah, nanti kukenalkan dia kepadamu” jawabnya.
“malam ini?aku ada kerjaan, lain kali saja” kataku mengingat menumpuknya pekerjaan yang harus segera kuselesaikan.
“apa? Kau bahkan tak mau meluangkan sedikit waktu untukku. Kau hendak bertemu dengan teman temanmu kan?” alex mulai meninggikan suaranya.
“ tidak, aku benar benar banyak kerjaan…” tukasku hati hati.
“oh… ya sudah kalau begitu, pergilah kau ke pekerjaanmu itu…!” ucapnya tegas sambil berdiri dan pergi tanpa menghabisakan makanan yang masih tersisa di piringnya.
Aku menghela nafas dan berdiri… mengejarnya…
hohohoho...itu kan satu kesatuan dengan sudut pandang yang berbeda.....heuheu
yupz....mas anda benaaaaaaaaaar...upz spoiler
ngebingungin deh,,,
jadi ngga enak lagi bacanya :roll: