Cerita kesetiaan seekor anjing pada tuannya seringkali menyentuh hati. Di Jepang ada legenda seekor anjing yang setia menemani tuannya, Prof. Dr. Elisaburo Ueno, guru besar di Universitas Tokyo. Awalnya, Hachiko, anjing itu diajak mengantar dan menjemput tuannya di sebuah stasiun kereta api. Setiap hari, Hachiko selalu menunggu dengan setia kedatangan profesor. Suatu saat, tahun 1925, sang profesor tidak muncul di stasiun kereta karena meninggal di tempat mengajar. Namun Hachiko, dengan kesetiaan luar biasa tetap menanti hingga tengah malam. Keesokannya, lusa, dan bahkan dikisahkan seterusnya selama 10 tahun, ia terus menunggu. Suatu saat, Hachiko tertabrak dan mati seketika. Kisah ini sangat mengharukan masyarakat Jepang sehingga mereka mengabadikannya dengan mendirikan patung anjing.
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kisah ini? adalah gambaran kerinduan Allah akan kesetiaan anak-anak-Nya. Kesetiaan yang bukan didasari oleh motivasi yang salah misalnya ingin berkat, tetapi murni karena mengasihi Allah. Allah tidak mengidentifikasikan hamba yang setia sebagai orang serba bisa dalam pekerjaannya, tapi lebih kepada kesetiaan atau ketekunan seorang hamba dalam melayani karena kasih. Sudahkah anda setia atas apa yang Allah percayakan kepada anda dengan alasan yang benar? Setialah pada hal kecil agar dipercaya Allah untuk perkara yang besar.
Comments
Sam mati beberapa bulan sebelum ulang tahunnya ke-15. Sang pemilik, Susie Lockheed, begitu berduka dengan kepergiannya. "Tidak akan ada lagi anjing seperti dia", ujarnya sedih. Secara fisik, Sam memiliki tubuh tanpa bulu, gigi yang hancur, dan memiliki jambul putih kasar di atas kepalanya. Tapi kelemahan itu malah menjadi kelebihannya yang paling menguntungkan dan membawanya ke popularitas.
Anjing ini menjadi selebritis internasional segera setelah memenangkan gelar "hewan terjelek di dunia" tahun 2003, dalam sebuah kontes bernama ‘Sonoma-Marin Fair'. Setelah itu, dia kembali lagi memenangkan gelar yang sama di tahun 2004 dan 2005. Maka dimulailah perjalanannya keliling dunia seperti tampil di televisi Jepang dan Selandia Baru, serta masuk majalah di Inggris. Kemana-mana iapun menginap di hotel mewah dan terakhir ia sempat hadir di acara talk show bersama Donald Trump.
Sang pemilik ikut menambah sukses Sam dengan membuat kaos bergambar Sam, kalender, dan tempat minum kopi yang diberi nama "ugly mug".
Pada saat Sam mati, sebenarnya ia harus menghadiri sebuah syuting acara serial produksi Discovery Channel tentang spesies hewan terjelek di dunia.Namun sayang, Sam sudah keburu tiada.
Susie Lockheed, 6 tahun yang lalu setuju untuk membantu menyelamatkan Sam dan menampung anjing malang yang tak diinginkan siapa-siapa ini dirumahnya. Awalnya ia ketakutan sendiri kalau-kalau Sam suka menggigit atau lainnya. Tapi Sam ternyata seekor anjing yang manis dan Susie pun jatuh cinta pada hewan peliharaannya ini, walau harus berkorban tatkala kekasih Susie yang waktu itu tidak setuju dengan pengadopsian Sam, memutuskan benang asmara dengannya.
Lucunya, Sam justru membawa jodoh baru untuk Susie, seorang pria yang ikut jatuh kasian melihat foto Sam di internet dan berkunjung ke kediaman Susie untuk melihat Sam. "Kenangan bersama dengan anjing hebat ini banyak sekali. Saya sangat kehilangan", ujar Susie dalam sebuah wawancara tabloid. Penyebab kematian Sam ialah disuntik mati oleh dokter hewan setelah divonis menderita gagal jantung.
"Dia anjing yang setia. Tidak ada yang akan menggantikannya", tambah Susie yang memiliki 3 anjing ‘normal' lain bernama TatorTot, TinkerBell dan PixieNoodle.
Belajar dari Sam, ternyata selalu ada yang baik yang bisa diambil dari keberadaan yang buruk sekalipun. Hanya jika kita mau terus berusaha dan melihat dari sisi positifnya.
iya, iya, udah pernah denger...
such a touching story...
he3... :P