It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ceritain dunkzzz
dan
Baru nyadar gua kalo pidato Paus waktu Natal itu pake bahasa latin, yah??? Wuih ... latin euy ...
Dibuka / ditonton juga percuma....lha wong kita ndak ngerti tooh...coba kalo pake bahasa binancini kita semua ngerti dekkh zooo pazty hehehehehehehe LoL
Teteup aja boooo..akika tintringan tawakal
jeng x tahu nya bahasa indonenong tok ya jeng
tar aqiqa terjemahin ke bahasa binan mawar tinta ? em
"hutan(rain forest) saja perlu diselamatkan dari tindakan manusia, umat manusiapun tidak kalah perlunya diselamatkan dari dirinya sendiri akan kehancuran bukan?"
waktu gue baca inggrisnya aja juga
1. perumpamaan yg jelek
2. artinya apaan sih ngga cocok gitu....
ya gue rasa dia cuma mencoba untuk jadi senetral mungkin tapi gagal haha makanya pesannya jadi rada ancur gitu....
dan kalo dipikir2 ngga menyinggung langsung ke arah homoseks... cuman banyak pihak yg menganggap kalo ini adalah serangan langsung ke pihak homoseks... mungkin ada kalimat lain yg lebih direct? setahu gue kalimat ini yg paling terkenal disebut2 terus di berita
***
Ini kutipan yang relevan dari pidato Paus tsb:
The Spirit who fashioned them, is more than mathematics — he is Goodness in person who, in and through the language of creation, points out to us the way of an upright life.
Since faith in the Creator is an essential part of the Christian creed, the Church cannot and must not limit herself to passing on to the faithful the message of salvation alone. She has a responsibility towards creation, and must also publicly assert this responsibility. In so doing, she must not only defend earth, water and air as gifts of creation belonging to all. She must also protect man from self-destruction. What is needed is something like a human ecology, correctly understood.
If the Church speaks of the nature of the human being as man and woman, and demands that this order of creation be respected, this is not some antiquated metaphysics. What is involved here is faith in the Creator and a readiness to listen to the "language" of creation. To disregard this would be the self-destruction of man himself, and hence the destruction of God's own work.
What is often expressed and understood by the term "gender" ultimately ends up being man's attempt at self emancipation from creation and the Creator. Man wants to be his own master, and alone — always and exclusively — to determine everything that concerns him. Yet in this way he lives in opposition to the truth, in opposition to the Creator Spirit.
Rain forests deserve indeed to be protected, but no less so does man, as a creature having an innate "message" which does not contradict our freedom, but is instead its very premise.
The great scholastic theologians described marriage, understood as the life-long bond between a man and a woman, as a sacrament of creation, which the Creator himself instituted and which Christ — without modifying the "message" of creation then made part of the history of his covenant with humanity. [/list:u]lengkapnya
http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/b16romcuria08.HTM
***
analogynya gak ancur-ancur amat sih, intinya ada hukum alam dalam penciptaan alam semesta, kalau manusia mengabaikan hukum alam, maka ekosistem akan hancur maka itu perlu ilmu yang mempelajari hukum alam itu yaitu ecology. Demikian juga jika hubungan antar manusia tidak berdasarkan hukum alam, menurut Paus itu juga berbahaya. Karena itu perlu human ecology
selanjutnya pada intinya Paus mengkritik gender theory yang menurut Paus tidak sesuai dengan Human Ecology. Ini memang bisa diinterpretasikan tidak menyetujui aktifitas homoseksual, yang memang menjadi ajaran resmi gereja Katholik saat ini.
***
Namun terlepas dari setuju atau tidak setuju terhadap argumen Paus, yang perlu diperhatikan di sini adalah Paus tidak semata-mata menggunakan ayat kitab suci dalam mengemukakan argumennya, tapi menggunakan REASON, tepatnya Paus berargumen berdasarkan Natural Law Philosophy (http://en.wikipedia.org/wiki/Natural_law ; http://plato.stanford.edu/entries/homosexuality/).
Nah ... sejauh suatu issue etika dikemas dalam REASON, maka masih terbuka kesempatan untuk perdebatan. Bahkan yang bukan Katolik punya common ground, REASON, untuk berargumen. Dan di dalam gereja Katholik sendiri perdebatan tentang ini masih hangat
hubungan antar manusia yang berdasarkan hukum alam itu seperti apa...??
hubungan heteroseks aja ...?
trus yg punya 2 kelamin gmn ...? di oprah prnah dibahas ttg middlesex, mereka bener2 punya 2 kelamin !!
seorang yg punya 2 kelamin, baiknya berpasangan dgn yg seperti apa?
Paus kan cuma mengkritik gender teori dan mencoba berdebat dengan mengemukan natural law theory. Paus bisa tidak sepenuhnya benar, tapi gender theory juga bisa salah. fyi, natural law theory asal-muasalnya bukan dari Katholik, tapi dari filsafat Yunani, dari Plato ( http://plato.stanford.edu/entries/homosexuality/ )
yup ... saya juga sudah pernah mengemukakan ini secara lebih lengkap, http://www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php?t=7834694&start=14 ... moga-moga perdebatan ini ahirnya berakhir baik.
Dulu perbudakan itu juga didasarkan hukum alam, tapi ahirnya ajarannya berubah setelah terjadi perdebatan dalam gereja. semua berhak bersuara dan berdebat berdasar reason, termasuk Paus, syaratnya satu ... tidak memaksakan dengan kekerasan