It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Langsung aku sambar gagang pesawat telepon dengan penuh suka cita. Padahal biasanya aku agak cerewet menanyakan siapa? darimana? ada perlu apa ? Tapi entah yang ini tanpa banyak basa basi aku langsung menrimanya. Padahal jujur aku belum tahu yang telepon ini Agung siapa ? Kan banyak orang bernama Agung. Juga tak sedikitpun aku teringat akan seseorang yang pernah menjadi sosok istimewa dalam hatiku, karena memang kita sudah berpisah sangat lama. Dan kemudian kita menjalani kehidupan masing-masing.
"Selamat pagi , maaf dengan siapa ?" aku menyapa dengan ramah.
"Betul ini dengan Pak Ryan ?"
" Iya betul pak, ada apa? Bisa dibantu ?" sekali lagi aku berusaha meyakinkan.
" Pak Ryan.............," dia menyebut nama lengkapku, hanya untuk meyakinkan bahwa itu memang benar orang yang dia inginkan.
" Betul Pak Agung. Maaf ini Pak Agung siapa ya.......?"
" Saya Agung..............." diapun menyebut nama lengkapnya.
Seketika itu juga aku seakan histeris. Tapi untungnya aku masih bisa mengontrol emosi, sehingga tidak teriak-teriak. Ini kan kantor. Tapi sunggung tidak bisa dipungkiri, hatiku sangat bersuka cita.
Aku ikUT sWeneNgz. . .
Bodynya yang tinggi atletis, karena dia memang seorang mantan atlet nasional. Kulitnya agak gelap tetapi bersih. Wajahnya yang manis, tentu sangat sulit dilupakan. Kepribadiannya yang hangat dan menyenangkan, walau sama seperti aku, Agung termasuk agak tertutup. Namun, jika pandai mengorek dan memancing pembicaraan, dia bisa juga sedikit terbuka. Dari sinilah aku mulai tahu siapa dia sebenarnya. Dan sejak aku kenal Agung saat hari pertama di bangku kuliah sampai kita sama-sama menyelesaikannya, belum pernah aku tahu dia memiliki seorang teman dekat cewek.
" Wah....., Gung kangen berat nih..." sergahku sambil tertawa renyah
" Iya... Ryan, aku juga kangen. Kamu sih menghilang seperti ditelan bumi."
" Sebenarnya aku sudah beberapa kali menghubungi kamu lewat telepon kantor, tapi susah bisa ketemu kamu" Akupun beralasan. Memang sejak terakhir dia telepon saya, kemudian saya pindah, tak pernah lagi kami berkomunikasi. Waktu itu HP belum sebegitu mudah & murah seperti saat ini.
Aku penasaran saja bagaimana dia bisa tahu nomor teleponku sekarang. Dan bukannya kali ini saja dia berhasil menemukan keberadaanku. Kalau tidak salah ini kali ketiga dia menemukanku. Sebelumnya sudah dua kali dia berhasil menemukanku. Maklum sejak lulus kuliah aku seperti kutu loncat, pindah kesana kemari. Sampai saat ini sudah 6 kali aku pindah kerja dan pindah kota.
"Bukan hal yang sulit bagi polisi untuk menemukan kamu ha...ha....." jawaban yang agak nakal dengan intonasi suara yang aku suka.
Bukannya aku sengaja menghilang. Jujur aku sangat ingin bertemu dengannya. Tapi bagaimana ? Nomor telepon yang kupunya hanya nomor telepon kantor lama. Itupun sangat sulit dihubungi. Jadi ya....aku pasrah saja. Paling hanya bisa tanya ke teman yang mungkin masih mengenalinya. Dan ternyata memang tidak ada teman yang tahu.....
Aku cukup kaget, seneng, tersanjung juga terharu mendengar pernyataannya tentang aku. Baru kali ini dia mengucapkan kata-kata itu. Agung yang ku kenal dulu memang sangat pendiam orangnya, sehingga mungkin sulit mengungkapkan perasaan dan isi hatinya. Karenanya tidak banyak teman yang bisa denkat denganya. Sementara aku dulu aktif tebar pesona kemana-mana he...he...he...
Ternyata Agung begitu "kehilangan" akan diriku. Aku yakin dia juga sulit mendapatkan teman setelah bekerja, karena sifat pendiamnya itu. Pantas saja kemanapun aku berada dia bisa menemukanku. Padahal sejak awal perkenalanku dengannya aku tidak banyak berharap dari dia. Bisa berteman saja aku sudah cukup senang. Jujur aku minder dan tidak pede. Secara fisik, jauhlah aku jika dibandingkan dengan dia. Dia tinggi dengan proporsi tubuh yang ideal, maklum saja dia kan atlet nasional. Sementara aku biasa-biasa saja.
Jadi penasaran
Tentu aku juga sangat menikmati keindahan tubuh Agung yang terbungkus celama pendek hitam dan kaus tipis kunign muda. Dan bagian yang paling aku sukai adalah saat ketika latihan usai dan kami ramai-ramai menuju ruang ganti. Dengan senang hati aku membawakan tas yang bersisi pakaian gantinya Agung. Bahkan dangan mereka juga tak segan mandi secara polos didepanku. Mungkin bagi mereka itu hal biasa, tapi bagiku sangat luar biasa............................
" Ryan tahun baru nanti aku ada acara di Jakarta, ketemuan yuk!" ajaknya antusia. Kebetulan memang istrinya orang Jakarta. Dan aku juga memang tidak ada acara special di tahun baru nanti. Jadi kalau mau ketemuan sih sebenarnya ok ok saja.
Tapi jujur, aku malah jadi grogi.
Sekian tahun berpisah tentu diantara kita sudah banyak perubahan.
Aku takut seandanya nanti dia juga berubah.
Padahal sampai saat ini aku masih membayangkan Agung yang dulu.
"nanti deh, kita kaba-kabar aja ya...." jawabanku diplomatis sambil kita saling bertukar no Hp.
Hatiku masih gamang, ketemu tidak ya......, ketemu tidak ya......??????