BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Deklarasi Hak Kaum Homosexual Dobrakan Baru PBB...

edited June 2009 in BoyzRoom
=================================================
Iseng2 Browsing...
Nemu ini....

http://www.ranesi.nl/arsipaktua/organisasi_internasional/deklarasi_hak_homo081219


Robert Chesal

19-12-2008

Banyak negara Muslim dan Tahta Suci Vatikan menentangnya, tetapi untuk pertama kali berhasil diangkat masalah hak kalangan homosexual dalam Majelis Umum PBB.

66 negara mendukung deklarasi bersama Belanda/Prancis yang berseru supaya di seluruh dunia dicabut undang-undang yang anti kalangan homosexual. Dalam deklarasi itu tertera bahwa orientasi sexual atau jatidiri sexual tidak boleh menyebabkan seseorang dikenai sanksi, seperti hukuman mati, penahanan atau penjara.

Boris Dittrich, direktur Seksi Hak Kalangan Homosexual pada LSM Amerika Human Rights Watch, menggarisbawahi banyak negara Afrika ikut menandatangani deklarasi ini.

Historis dan hari istimewa
Boris Dittrich: "Ini sangat penting karena negara-negara itu mendukung deklarasi yang berseru kepada negara-negara lain supaya tidak lagi mendiskriminasi kaum homosexual, kalangan lesbian dan transgender. Ini untuk pertama kalinya Majelis Umum mengangkat masalah ini. Ini jelas saat yang historis".

Menteri Luar Negeri Belanda Maxime Verhagen yang khusus datang ke sidang Majelis Umum PBB di New York juga menyebut deklarasi ini sebagai "hari istimewa bagi PBB." Menurutnya PBB terlalu lama menyia-nyiakan hak kalangan homosexual.

Secara tidak langsung, deklarasi ini mengritik 80 negara yang memiliki undang-undang yang menindas kaum homosexual. Bahkan di tujuh negara, kalangan homosexual bisa dijatuhi hukuman mati.

Tentangan
Dokumen ini tidak mengikat. Walau demikian langsung memancing amarah negara-negara agamis konservatif. Perlawanan terhadap deklarasi ini dipimpin oleh Vatikan, dengan dukungan 56 negara lain. Menurut Uskup Agung Migliore, Vatikan menilai deklarasi tersebut tidak ada gunanya. Hanya menciptakan kategori baru yang perlu dilindungi dari diskriminasi. Dan hanya akan mendorong diskriminasi pernikahan kaum hetero tradisional. "Negara-negara yang tidak mengakui pernikahan homosexual, akan jadi sasaran tekanan", jelas Migliore.

Organisasi Negara-Negara Islam, OIC, sebagai wadah negara Islam terbesar, resminya tidak mendukung Vatikan. Tapi, banyak juga negara-negara anggota OIC yang menentang deklarasi ini. Menurut Boris Dittrich para penentang adalah negara-negara Islam garis keras.

Boris Dittrich: "Misalnya Mesir, tapi juga Uganda, dan negara-negara seperti Arab Saudi. Mereka sangat menentang pembicaraan mengenai fakta pelanggaran hak azasi manusia. Jadi, menentang pembicaraan tentang pemenjaraan, penyiksaan dan pelaksanaan hukuman mati terhadap kalangan homosexual. Mereka menolak pembicaraan mengenai semua itu".

Para pembela hak homo juga khawatir deklarasi ini mendorong persatuan kelompok penentang. Seperti yang terjadi pada Konperensi Famili PBB di Kairo, tahun 1994. Ketika itu terbentuk koalisi konservatif antara Vatikan, negara-negara Islam, dan sejumlah negara Amerika Latin, menentang usul pengakuan hak pengguguran kandungan.

Harapan baru
Selain negara-negara Uni Eropa, beberapa negara Amerika Latin dan lima negara Afrika, di antaranya dua anggota OIC yaitu Gabon dan Guinea-Bissau, juga mendukung Deklarasi Belanda/Prancis ini. Dari dulu, Afrika selalu merupakan benteng penentang hak kaum homo. Di beberapa negara Afrika, masih berlaku undang-undang anti homo yang sangat keras. Tapi, baik di Afrika, maupun di Amerika Latin, situasi berubah cepat, kata Boris Dittrich.

Boris Dittrich: "Misalnya, negara seperti Argentina. Tapi juga Brasil dan Uruguay telah menyesuaikan undang-undang mereka. Bahkan di Argentina ada RUU pernikahan sejenis. Jadi, di Amerika Latin sudah ada kesadaran bahwa hak kaum homosexual adalah juga hak azasi manusia, setelah masa diktatur militer. Kini, lima negara Afrika juga sudah berani secara terbuka membicarakan masalah ini. Mereka mendapat tekanan keras dari negara-negara Afrika lainnya. Namun, sikap mereka tetap, harus ada perubahan".

Kalangan pembela hak kaum homo berharap deklarasi ini akan menjadi langkah pertama ke arah resolusi resmi PBB. Untuk itu, perlu ada mayoritas suara di Majelis Umum. Boris Dittrich memperkirakan, itu baru akan tercapai beberapa tahun mendatang.

Kata Kunci: homoseksual, homosexual, Muslim, PBB, Tahta Suci Vatikan

===
ANY COMMENT...???

===============================================
«13

Comments

  • keep fighting man!
  • wow berita menarik sekali, ini menunjukkan gerakan gay di PBB semakin bisa didengar. Kita di Indonesia harus terus berjuang lebih keras lagi.


    Salam


    Toyo
  • kalau disetujui ... apakah berarti indonesia harus patuh pada deklarasi ini?
  • aelah ngapain amat susah2 ngurusin ginian, masih banyak orang kelaperan, orang susah cari kerja hari gini.

    menurut agama dan norma dan kodrat emg udah salah. gausah ngomongin hak azazi lah. ga mungkin banget gw bilang co-co ce-ce tu menikah.

    sekarang udah tinggal ikuti kata hati lo aja. menurut lo salah atau engga?
    gw pribadi yang penting gw ga ganggu orang. gw seneng lo seneng. gw santai lo santai.

    gausah blg-blg perjuangan cuma demi gay jadi legal. hidup aman tentram aja udah seneng kok.

    kalo lo mau dan memilih jadi gay, ya silakan. tapi kita gausah ngajak-ngajak orang. udah cukup kita aja yang kaya gini.

    di ayat alquran jg udah tertera entah ayat brapa surat apa
    "..tuhan telah menciptakan manusia itu berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan.."
    hayo, mau ada yg ngebantah kalimat yang keluarnya langsung dari mulut tuhan (iya kalo ada, tuhan kan punya sifat berbeda dengan makhlukNya, dan berarti ga ada mulut)

    sudahlah teman-teman, daripada kita udah gay, bikin gejolak pulak..mari lah sama-sama kita buat hidup kita nyaman dan tentram. gini aja kita udah seneng kan?

    :)
  • kamu ini kalau nulis itu lihat konteksnya.
    Kamu bilang mau tenteram dan aman, tapi gak mau berjuang untuk gay dihargai dan bisa tenteram.

    Kamu sekolah mana sih? Kok tulalit sekali. Gak mau ngomong HAM. Tapi aku ngomong soal cari kerja dan orang miskin. Kamu kayaknya benar - benar mesti belajar ya apa itu HAM Ekosob dan Sipol ya.

    Jadi biar gak capek diskusi ama orang yang tulalit kayak kamu ini.


    Salam


    Toyo
    viceversa wrote:
    aelah ngapain amat susah2 ngurusin ginian, masih banyak orang kelaperan, orang susah cari kerja hari gini.

    menurut agama dan norma dan kodrat emg udah salah. gausah ngomongin hak azazi lah. ga mungkin banget gw bilang co-co ce-ce tu menikah.

    sekarang udah tinggal ikuti kata hati lo aja. menurut lo salah atau engga?
    gw pribadi yang penting gw ga ganggu orang. gw seneng lo seneng. gw santai lo santai.

    gausah blg-blg perjuangan cuma demi gay jadi legal. hidup aman tentram aja udah seneng kok.

    kalo lo mau dan memilih jadi gay, ya silakan. tapi kita gausah ngajak-ngajak orang. udah cukup kita aja yang kaya gini.

    di ayat alquran jg udah tertera entah ayat brapa surat apa
    "..tuhan telah menciptakan manusia itu berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan.."
    hayo, mau ada yg ngebantah kalimat yang keluarnya langsung dari mulut tuhan (iya kalo ada, tuhan kan punya sifat berbeda dengan makhlukNya, dan berarti ga ada mulut)

    sudahlah teman-teman, daripada kita udah gay, bikin gejolak pulak..mari lah sama-sama kita buat hidup kita nyaman dan tentram. gini aja kita udah seneng kan?

    :)
  • auror wrote:
    =================================================
    Iseng2 Browsing...
    Nemu ini....

    http://www.ranesi.nl/arsipaktua/organisasi_internasional/deklarasi_hak_homo081219


    Robert Chesal

    19-12-2008

    Banyak negara Muslim dan Tahta Suci Vatikan menentangnya, tetapi untuk pertama kali berhasil diangkat masalah hak kalangan homosexual dalam Majelis Umum PBB.

    66 negara mendukung deklarasi bersama Belanda/Prancis yang berseru supaya di seluruh dunia dicabut undang-undang yang anti kalangan homosexual. Dalam deklarasi itu tertera bahwa orientasi sexual atau jatidiri sexual tidak boleh menyebabkan seseorang dikenai sanksi, seperti hukuman mati, penahanan atau penjara.

    Boris Dittrich, direktur Seksi Hak Kalangan Homosexual pada LSM Amerika Human Rights Watch, menggarisbawahi banyak negara Afrika ikut menandatangani deklarasi ini.

    Historis dan hari istimewa
    Boris Dittrich: "Ini sangat penting karena negara-negara itu mendukung deklarasi yang berseru kepada negara-negara lain supaya tidak lagi mendiskriminasi kaum homosexual, kalangan lesbian dan transgender. Ini untuk pertama kalinya Majelis Umum mengangkat masalah ini. Ini jelas saat yang historis".

    Menteri Luar Negeri Belanda Maxime Verhagen yang khusus datang ke sidang Majelis Umum PBB di New York juga menyebut deklarasi ini sebagai "hari istimewa bagi PBB." Menurutnya PBB terlalu lama menyia-nyiakan hak kalangan homosexual.

    Secara tidak langsung, deklarasi ini mengritik 80 negara yang memiliki undang-undang yang menindas kaum homosexual. Bahkan di tujuh negara, kalangan homosexual bisa dijatuhi hukuman mati.

    Tentangan
    Dokumen ini tidak mengikat. Walau demikian langsung memancing amarah negara-negara agamis konservatif. Perlawanan terhadap deklarasi ini dipimpin oleh Vatikan, dengan dukungan 56 negara lain. Menurut Uskup Agung Migliore, Vatikan menilai deklarasi tersebut tidak ada gunanya. Hanya menciptakan kategori baru yang perlu dilindungi dari diskriminasi. Dan hanya akan mendorong diskriminasi pernikahan kaum hetero tradisional. "Negara-negara yang tidak mengakui pernikahan homosexual, akan jadi sasaran tekanan", jelas Migliore.

    Organisasi Negara-Negara Islam, OIC, sebagai wadah negara Islam terbesar, resminya tidak mendukung Vatikan. Tapi, banyak juga negara-negara anggota OIC yang menentang deklarasi ini. Menurut Boris Dittrich para penentang adalah negara-negara Islam garis keras.

    Boris Dittrich: "Misalnya Mesir, tapi juga Uganda, dan negara-negara seperti Arab Saudi. Mereka sangat menentang pembicaraan mengenai fakta pelanggaran hak azasi manusia. Jadi, menentang pembicaraan tentang pemenjaraan, penyiksaan dan pelaksanaan hukuman mati terhadap kalangan homosexual. Mereka menolak pembicaraan mengenai semua itu".

    Para pembela hak homo juga khawatir deklarasi ini mendorong persatuan kelompok penentang. Seperti yang terjadi pada Konperensi Famili PBB di Kairo, tahun 1994. Ketika itu terbentuk koalisi konservatif antara Vatikan, negara-negara Islam, dan sejumlah negara Amerika Latin, menentang usul pengakuan hak pengguguran kandungan.

    Harapan baru
    Selain negara-negara Uni Eropa, beberapa negara Amerika Latin dan lima negara Afrika, di antaranya dua anggota OIC yaitu Gabon dan Guinea-Bissau, juga mendukung Deklarasi Belanda/Prancis ini. Dari dulu, Afrika selalu merupakan benteng penentang hak kaum homo. Di beberapa negara Afrika, masih berlaku undang-undang anti homo yang sangat keras. Tapi, baik di Afrika, maupun di Amerika Latin, situasi berubah cepat, kata Boris Dittrich.

    Boris Dittrich: "Misalnya, negara seperti Argentina. Tapi juga Brasil dan Uruguay telah menyesuaikan undang-undang mereka. Bahkan di Argentina ada RUU pernikahan sejenis. Jadi, di Amerika Latin sudah ada kesadaran bahwa hak kaum homosexual adalah juga hak azasi manusia, setelah masa diktatur militer. Kini, lima negara Afrika juga sudah berani secara terbuka membicarakan masalah ini. Mereka mendapat tekanan keras dari negara-negara Afrika lainnya. Namun, sikap mereka tetap, harus ada perubahan".

    Kalangan pembela hak kaum homo berharap deklarasi ini akan menjadi langkah pertama ke arah resolusi resmi PBB. Untuk itu, perlu ada mayoritas suara di Majelis Umum. Boris Dittrich memperkirakan, itu baru akan tercapai beberapa tahun mendatang.

    Kata Kunci: homoseksual, homosexual, Muslim, PBB, Tahta Suci Vatikan

    ===
    ANY COMMENT...???

    ===============================================

    kalo deklarasi ini berhasil mungkin bisa mempermudah kehidupan gay di indonesia ini...
  • mudah atau tidak tergantung dari perlakuan masyarakat sendiri. percuma juga diakui tetapi kalo masyarakat sudah menilai negatif hidup kita juga ga akan tentram. setidaknya deklarasi ini menjamin hidup kaum gay agar lebih damai setidaknya selama hidup di dunia. buad viceversa coba aja rasakan hidup di negara yang ga ngakuin gay dan bahkan bisa dihukum mati kalau ketahuan rasanya juga pasti selalu was was dan ga tentram.kita lebih beruntung karena di Indonesia meski belum diakui, kaum gay tidak harus sampe dihukum mati karena mengakui identitas seksualnyal.
  • auror wrote:
    =================================================
    Iseng2 Browsing...
    Nemu ini....

    http://www.ranesi.nl/arsipaktua/organisasi_internasional/deklarasi_hak_homo081219


    Robert Chesal

    19-12-2008

    Banyak negara Muslim dan Tahta Suci Vatikan menentangnya, tetapi untuk pertama kali berhasil diangkat masalah hak kalangan homosexual dalam Majelis Umum PBB.

    66 negara mendukung deklarasi bersama Belanda/Prancis yang berseru supaya di seluruh dunia dicabut undang-undang yang anti kalangan homosexual. Dalam deklarasi itu tertera bahwa orientasi sexual atau jatidiri sexual tidak boleh menyebabkan seseorang dikenai sanksi, seperti hukuman mati, penahanan atau penjara.

    Boris Dittrich, direktur Seksi Hak Kalangan Homosexual pada LSM Amerika Human Rights Watch, menggarisbawahi banyak negara Afrika ikut menandatangani deklarasi ini.

    Historis dan hari istimewa
    Boris Dittrich: "Ini sangat penting karena negara-negara itu mendukung deklarasi yang berseru kepada negara-negara lain supaya tidak lagi mendiskriminasi kaum homosexual, kalangan lesbian dan transgender. Ini untuk pertama kalinya Majelis Umum mengangkat masalah ini. Ini jelas saat yang historis".

    Menteri Luar Negeri Belanda Maxime Verhagen yang khusus datang ke sidang Majelis Umum PBB di New York juga menyebut deklarasi ini sebagai "hari istimewa bagi PBB." Menurutnya PBB terlalu lama menyia-nyiakan hak kalangan homosexual.

    Secara tidak langsung, deklarasi ini mengritik 80 negara yang memiliki undang-undang yang menindas kaum homosexual. Bahkan di tujuh negara, kalangan homosexual bisa dijatuhi hukuman mati.

    Tentangan
    Dokumen ini tidak mengikat. Walau demikian langsung memancing amarah negara-negara agamis konservatif. Perlawanan terhadap deklarasi ini dipimpin oleh Vatikan, dengan dukungan 56 negara lain. Menurut Uskup Agung Migliore, Vatikan menilai deklarasi tersebut tidak ada gunanya. Hanya menciptakan kategori baru yang perlu dilindungi dari diskriminasi. Dan hanya akan mendorong diskriminasi pernikahan kaum hetero tradisional. "Negara-negara yang tidak mengakui pernikahan homosexual, akan jadi sasaran tekanan", jelas Migliore.

    Organisasi Negara-Negara Islam, OIC, sebagai wadah negara Islam terbesar, resminya tidak mendukung Vatikan. Tapi, banyak juga negara-negara anggota OIC yang menentang deklarasi ini. Menurut Boris Dittrich para penentang adalah negara-negara Islam garis keras.

    Boris Dittrich: "Misalnya Mesir, tapi juga Uganda, dan negara-negara seperti Arab Saudi. Mereka sangat menentang pembicaraan mengenai fakta pelanggaran hak azasi manusia. Jadi, menentang pembicaraan tentang pemenjaraan, penyiksaan dan pelaksanaan hukuman mati terhadap kalangan homosexual. Mereka menolak pembicaraan mengenai semua itu".

    Para pembela hak homo juga khawatir deklarasi ini mendorong persatuan kelompok penentang. Seperti yang terjadi pada Konperensi Famili PBB di Kairo, tahun 1994. Ketika itu terbentuk koalisi konservatif antara Vatikan, negara-negara Islam, dan sejumlah negara Amerika Latin, menentang usul pengakuan hak pengguguran kandungan.

    Harapan baru
    Selain negara-negara Uni Eropa, beberapa negara Amerika Latin dan lima negara Afrika, di antaranya dua anggota OIC yaitu Gabon dan Guinea-Bissau, juga mendukung Deklarasi Belanda/Prancis ini. Dari dulu, Afrika selalu merupakan benteng penentang hak kaum homo. Di beberapa negara Afrika, masih berlaku undang-undang anti homo yang sangat keras. Tapi, baik di Afrika, maupun di Amerika Latin, situasi berubah cepat, kata Boris Dittrich.

    Boris Dittrich: "Misalnya, negara seperti Argentina. Tapi juga Brasil dan Uruguay telah menyesuaikan undang-undang mereka. Bahkan di Argentina ada RUU pernikahan sejenis. Jadi, di Amerika Latin sudah ada kesadaran bahwa hak kaum homosexual adalah juga hak azasi manusia, setelah masa diktatur militer. Kini, lima negara Afrika juga sudah berani secara terbuka membicarakan masalah ini. Mereka mendapat tekanan keras dari negara-negara Afrika lainnya. Namun, sikap mereka tetap, harus ada perubahan".

    Kalangan pembela hak kaum homo berharap deklarasi ini akan menjadi langkah pertama ke arah resolusi resmi PBB. Untuk itu, perlu ada mayoritas suara di Majelis Umum. Boris Dittrich memperkirakan, itu baru akan tercapai beberapa tahun mendatang.

    Kata Kunci: homoseksual, homosexual, Muslim, PBB, Tahta Suci Vatikan

    ===
    ANY COMMENT...???

    ===============================================

    jangankan PBB singkatan dari. perserikatan bencong - bencong ni LOLZ :lol:

    Piss ahk
  • negara2 itu menentang coz pola pikir mendukung hak2 homoseksual berarti menghalalkan adanya praktek homoseksual.

    padahal kan maksudnya biar kamu homoseksual ga ditindas.

    gw dukung nih deklarasi...
  • churisu wrote:
    auror wrote:
    =================================================
    Iseng2 Browsing...
    Nemu ini....

    http://www.ranesi.nl/arsipaktua/organisasi_internasional/deklarasi_hak_homo081219


    Robert Chesal

    19-12-2008

    Banyak negara Muslim dan Tahta Suci Vatikan menentangnya, tetapi untuk pertama kali berhasil diangkat masalah hak kalangan homosexual dalam Majelis Umum PBB.

    66 negara mendukung deklarasi bersama Belanda/Prancis yang berseru supaya di seluruh dunia dicabut undang-undang yang anti kalangan homosexual. Dalam deklarasi itu tertera bahwa orientasi sexual atau jatidiri sexual tidak boleh menyebabkan seseorang dikenai sanksi, seperti hukuman mati, penahanan atau penjara.

    Boris Dittrich, direktur Seksi Hak Kalangan Homosexual pada LSM Amerika Human Rights Watch, menggarisbawahi banyak negara Afrika ikut menandatangani deklarasi ini.

    Historis dan hari istimewa
    Boris Dittrich: "Ini sangat penting karena negara-negara itu mendukung deklarasi yang berseru kepada negara-negara lain supaya tidak lagi mendiskriminasi kaum homosexual, kalangan lesbian dan transgender. Ini untuk pertama kalinya Majelis Umum mengangkat masalah ini. Ini jelas saat yang historis".

    Menteri Luar Negeri Belanda Maxime Verhagen yang khusus datang ke sidang Majelis Umum PBB di New York juga menyebut deklarasi ini sebagai "hari istimewa bagi PBB." Menurutnya PBB terlalu lama menyia-nyiakan hak kalangan homosexual.

    Secara tidak langsung, deklarasi ini mengritik 80 negara yang memiliki undang-undang yang menindas kaum homosexual. Bahkan di tujuh negara, kalangan homosexual bisa dijatuhi hukuman mati.

    Tentangan
    Dokumen ini tidak mengikat. Walau demikian langsung memancing amarah negara-negara agamis konservatif. Perlawanan terhadap deklarasi ini dipimpin oleh Vatikan, dengan dukungan 56 negara lain. Menurut Uskup Agung Migliore, Vatikan menilai deklarasi tersebut tidak ada gunanya. Hanya menciptakan kategori baru yang perlu dilindungi dari diskriminasi. Dan hanya akan mendorong diskriminasi pernikahan kaum hetero tradisional. "Negara-negara yang tidak mengakui pernikahan homosexual, akan jadi sasaran tekanan", jelas Migliore.

    Organisasi Negara-Negara Islam, OIC, sebagai wadah negara Islam terbesar, resminya tidak mendukung Vatikan. Tapi, banyak juga negara-negara anggota OIC yang menentang deklarasi ini. Menurut Boris Dittrich para penentang adalah negara-negara Islam garis keras.

    Boris Dittrich: "Misalnya Mesir, tapi juga Uganda, dan negara-negara seperti Arab Saudi. Mereka sangat menentang pembicaraan mengenai fakta pelanggaran hak azasi manusia. Jadi, menentang pembicaraan tentang pemenjaraan, penyiksaan dan pelaksanaan hukuman mati terhadap kalangan homosexual. Mereka menolak pembicaraan mengenai semua itu".

    Para pembela hak homo juga khawatir deklarasi ini mendorong persatuan kelompok penentang. Seperti yang terjadi pada Konperensi Famili PBB di Kairo, tahun 1994. Ketika itu terbentuk koalisi konservatif antara Vatikan, negara-negara Islam, dan sejumlah negara Amerika Latin, menentang usul pengakuan hak pengguguran kandungan.

    Harapan baru
    Selain negara-negara Uni Eropa, beberapa negara Amerika Latin dan lima negara Afrika, di antaranya dua anggota OIC yaitu Gabon dan Guinea-Bissau, juga mendukung Deklarasi Belanda/Prancis ini. Dari dulu, Afrika selalu merupakan benteng penentang hak kaum homo. Di beberapa negara Afrika, masih berlaku undang-undang anti homo yang sangat keras. Tapi, baik di Afrika, maupun di Amerika Latin, situasi berubah cepat, kata Boris Dittrich.

    Boris Dittrich: "Misalnya, negara seperti Argentina. Tapi juga Brasil dan Uruguay telah menyesuaikan undang-undang mereka. Bahkan di Argentina ada RUU pernikahan sejenis. Jadi, di Amerika Latin sudah ada kesadaran bahwa hak kaum homosexual adalah juga hak azasi manusia, setelah masa diktatur militer. Kini, lima negara Afrika juga sudah berani secara terbuka membicarakan masalah ini. Mereka mendapat tekanan keras dari negara-negara Afrika lainnya. Namun, sikap mereka tetap, harus ada perubahan".

    Kalangan pembela hak kaum homo berharap deklarasi ini akan menjadi langkah pertama ke arah resolusi resmi PBB. Untuk itu, perlu ada mayoritas suara di Majelis Umum. Boris Dittrich memperkirakan, itu baru akan tercapai beberapa tahun mendatang.

    Kata Kunci: homoseksual, homosexual, Muslim, PBB, Tahta Suci Vatikan

    ===
    ANY COMMENT...???

    ===============================================

    kalo deklarasi ini berhasil mungkin bisa mempermudah kehidupan gay di indonesia ini...


    nggak bakalan
  • Bwt Viceversa.

    Mnurutq, pola pikirmu salah.. Emg qt lbh baek hidup aman n tentram, tp gmn bs tentram klo d tindas trs?

    Pernah kah anda merasa takut utk mengakui kelainan yg anda miliki? Klo pernah, itukah yg anda sebut tentram?

    Secara person ak g tw UU anti anti-homo it lengkapny spt ap, tp ak stuju klo kaum gay itu diberi kebebasan utk hidup tentram; dlm artian tdk d perlakukan semena2, tdk dijatuhi hukuman mati krn keadaanny, blh berdemokrasi. Intinya tdk d anggap hina n d anggap sbg manusia biasa yg sederajat dgn org2 str8.

    Gt aj. Thx.
  • babylon wrote:
    kalau disetujui ... apakah berarti indonesia harus patuh pada deklarasi ini?

    itu dia masalahnya :D
  • Hmmm gw sih hidup sebagai gay juga gak ada masalah yang terlalu dipikirin. Yang agak berat tuh palingan keinginan Nyokap supaya gw bisa punya pacar (udah punya kok Mah, tapi cowok hihihihi), menikah, dan bisa memberi dia cucu. Cuma lama-kelamaan kerasa juga sih Nyokap mulai ngerti keadaan gw dan mulai bisa nerima kondisi gw yang emang gak akan bisa nikah dengan cewek selama orientasi masih gay.

    Gw sendiri gak ambil pusing ama deklarasi gay gitu... masalahnya gw hidup discreet nyembunyiin orientasi seks gw juga udah biasa. Backstreet ama cowok gw juga udah biasa, bahkan udah 5 tahun begini terus. Gw juga gak perlu sampe menikah sih, yang penting ada komitmen berdua aja. Kalo ternyata ada 1 pihak yang melanggar ya udah end of it.

    Mungkin gw mikirnya terlalu simpel sih, tapi ya gw gak mau ribet2 yang bikin hidup gw jadi kerasa beban.
  • toyo wrote:
    kamu ini kalau nulis itu lihat konteksnya.
    Kamu bilang mau tenteram dan aman, tapi gak mau berjuang untuk gay dihargai dan bisa tenteram.

    Kamu sekolah mana sih? Kok tulalit sekali. Gak mau ngomong HAM. Tapi aku ngomong soal cari kerja dan orang miskin. Kamu kayaknya benar - benar mesti belajar ya apa itu HAM Ekosob dan Sipol ya.

    Jadi biar gak capek diskusi ama orang yang tulalit kayak kamu ini.


    Salam


    Toyo
    viceversa wrote:
    aelah ngapain amat susah2 ngurusin ginian, masih banyak orang kelaperan, orang susah cari kerja hari gini.

    menurut agama dan norma dan kodrat emg udah salah. gausah ngomongin hak azazi lah. ga mungkin banget gw bilang co-co ce-ce tu menikah.

    sekarang udah tinggal ikuti kata hati lo aja. menurut lo salah atau engga?
    gw pribadi yang penting gw ga ganggu orang. gw seneng lo seneng. gw santai lo santai.

    gausah blg-blg perjuangan cuma demi gay jadi legal. hidup aman tentram aja udah seneng kok.

    kalo lo mau dan memilih jadi gay, ya silakan. tapi kita gausah ngajak-ngajak orang. udah cukup kita aja yang kaya gini.

    di ayat alquran jg udah tertera entah ayat brapa surat apa
    "..tuhan telah menciptakan manusia itu berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan.."
    hayo, mau ada yg ngebantah kalimat yang keluarnya langsung dari mulut tuhan (iya kalo ada, tuhan kan punya sifat berbeda dengan makhlukNya, dan berarti ga ada mulut)

    sudahlah teman-teman, daripada kita udah gay, bikin gejolak pulak..mari lah sama-sama kita buat hidup kita nyaman dan tentram. gini aja kita udah seneng kan?

    :)

    aduh toyo2 yang dikatakan Versa tuh bener kita itu udh salah masih aja berjuang... di Bible maupun AlQuran emg keberadaan Gay itu dilarang, sebenernya Lu Toyo yang ga sekolah.. anak SD aja tau kalo homo itu dilarang di agama manapun... Kalo salah GA USAH NGELES... Dan dalam agama Islam itu udh strength klo emg Salah ya salah... Ga da ceritanya yang haram jadi halal to'oL... Lu emang punya ayat pembenaran baik di Bible maupun Alquran?? Ga ada kan? yang ada ayat tentang kehancuran Kaum Sodom pada jaman Nabi Luth. Masih mo NGELES??? Jadi klo menurut gw udah lah kita hidup mengalir aja,..
Sign In or Register to comment.