LIMA BAHASA KASIH
Gary Chapman, seorang konselor perkawinan dan pengisi banyak seminar tentang perkawinan, mempunyai penjelasan yang menarik dan kiranya dapat membantu banyak , yaitu tentang lima bahasa kasih (“The Five Love Languages”). Berikut ini saya sarikan isinya:
Bahasa Kasih
Seringkali ditemukan ada pasangan yang memulai hidup bersamanya dengan penuh cinta tetapi beberapa waktu kemudian mereka sudah merasa tidak saling menyayangi lagi. A dan B saling mencintai, lalu mereka hidup bersama. Waktu berlalu, dan mereka merasa tak bisa hidup bersama lagi. Si A merasa Si B tak lagi mencintainya, karena tak pernah punya waktu untuk bersama. Si B memang pekerja yang tangguh, dia menyediakan segala yang dibutuhkan keluarga. Tabungan pun cukup untuk mereka sekeluarga. Tetapi apa artinya segala sesuatu tersedia kalau mereka tidak pernah menikmatinya bersama. Apa artinya punya mobil, kalau tak pernah dapat pergi bersama. Dia ingin agar Si B memusatkan perhatian kepadanya, memberinya waktu, melakukan hal-hal tertentu bersamanya. Sementara itu, Si B pun merasa bahwa Si A tidak punya kasih sayang lagi kepadanya. Dia sudah kerja mati-matian untuk mencukupi segala kebutuhan, tetapi Si A tidak pernah menghargainya. Memang, Si A di mata si B adalah pengurus rumah tangga dan koki yang handal. Tapi yang dia butuhkan bukanlah sekedar orang yang mengurus kebutuhan rumah tangga dan melayani kebutuhan; kalau cuma itu, pembantu pun bisa. Si B merasa yang dibutuhkannya adalah orang yang bisa menghargainya.
Lihat, mereka sebenarnya saling mengasihi dan mau berkorban: Si A mengelola rumah tangga dengan baik dan menyediakan hidangan yang sehat dan nikmat setiap saat. Si B pun bekerja keras agar mereka sekeluarga selalu bisa mendapatkan apa pun yang mereka butuhkan. Tetapi, yang dibutuhkan Si A bukanlah kecukupan materi, melainkan kebersamaan. Dicukupi materinya pun, kalau tidak ada saat-saat indah kebersamaan, tidak membuatnya merasa dicintai dan bahagia. Sebaliknya pun, Si B pun mempunyai kebutuhan yang lain dengan yang diberikan Si A. Si A memberikan pelayanan, tetapi si B lebih butuh penghargaan, pengakuan, dan pujian bukan pertama-tama pelayanan. Ungkapan cinta Si A dengan melayani sungguh-sungguh, tidak ditangkap oleh Si B. Begitu pun ungkapan cinta Si B dengan mencukupkan kebutuhan material, tidak ditangkap oleh Si A. Si A akan bahagia meskipun materi tak terlalu tercukupi asalkan Si B mau meluangkan waktu untuk bersama-sama dengannya. Si B bisa lebih bahagia dan merasa dicintai Si A, meski pelayanan rumah tangga Si A tidak sempurna, andai saja Si A mau memberinya cukup pujian dan penghargaan atas apa yang telah diusahakannya.
Di sini tampak bahwa mereka saling mencintai tetapi komunikasi cinta mereka tidak ‘nyambung’. Bahasa cinta yang mereka gunakan tidak tepat untuk menyapa pasangannya. Cinta harus terus-menerus dikomunikasikan; dan komunikasi itu harus ‘nyambung’. Kita harus mau mempelajari dasar-dasar bahasa cinta pasangan, jika ingin menjadi komunikator cinta yang efektif. Bahasa kasih adalah ungkapan emosional yang membuat orang merasa dikasihi dan dengannya juga ia biasa mengungkapkan kasihnya.
Lima Bahasa Kasih
Ada banyak bahasa kasih, tetapi yang dasariah ada lima saja, yang lain-lain sekedar pengembangan atau variasi dialek dari kelima bahasa kasih dasar itu. Kelima bahasa kasih itu adalah:
• Kata-Kata Pendukung (Words of Affirmation)
• Saat-saat Berkesan (Quality Time)
• Menerima Hadiah-Hadiah (Receiving Gifts)
• Pelayanan (Act of Service)
• Sentuhan Fisik (Physical Touch)
1. Kata-kata pendukung
• Ungkapan cinta lewat kata-kata; bagi orang yang bahasa kasihnya kata-kata pendukung ini, pujian dan penghargaan lewat ucapan sangat penting. Ungkapan lain: Kata-kata yang membesarkan hati, mendukung, keramahan, nada lembut menyentuh, permintaan dengan kerendahan hati, pujian dan pengakuan (fisik, prestasi, bantuan, dll).
• Kunci kebahagiaan bila bahasa kasih pasangan Anda adalah kata-kata pendukung, yaitu: utarakanlah penghargaan Anda secara lisan mengenai hal-hal yang Anda sukai tentang pasangan Anda dan untuk saat ini hentikan sementara semua keluhan mengenai hal yang tidak Anda sukai
• Latihan: Buat Daftar apa yang Anda sukai dari pasangan? Ungkapkan dengan kata-kata, satu demi satu!
2. Saat-Saat Mengesankan
• Ungkapan cinta: Kebersamaan. Yang penting bagi orang ini: perhatian penuh pada pasangan, menunjukkan kasih sayang dan menikmati kegiatan bersama. Perlu dikembangkan dialog, mendengarkan dengan hati. Ungkapan kasih yang akan menyentuhnya yaitu: melakukan pekerjaan secara bersama, percakapan mengesankan .
• Kunci kebahagiaan bila bahasa kasih pasangan Anda adalah saat-saat berkesan, yaitu: ingatlah, Apa gunanya mencapai tujuan tetapi sendirian dan orang-orang tersayang tertinggal di belakang? Dua orang yang sedang duduk di ruangan yang sama bisa dibilang sedang berdekatan, tetapi mereka belum tentu bersama. Kebersamaan berarti perhatian yang dipusatkan!
• Latihan: Daftarlah aktivitas apa yang Anda ketahui diinginkan pasangan untuk dilakukan bersama. Mulailah, satu per satu! Perlu juga Anda belajar melakukan percakapan mengesankan, dengan cara: saling pandang saat bercakap, jangan mendengarkan sambil kerjakan hal lain, mendengarkan untuk mengetahui perasaan bukan untuk menasihati, perhatikan bahasa tubuh pasangan, jangan menyela pembicaraan, belajar mengungkapkan perasaan.
3. Menerima Hadiah-Hadiah
• Ungkapan cinta: Pemberian Hadiah. Penting: memberikan kejutan dengan hadiah untuk menyenangkan pasangan. Hadiah tidak harus selalu mahal, tapi mengungkapkan cinta dan perhatian. Ungkapan lain: Kartu ungkapan kasih sayang, kehadiran diri (terutama di saat kritis, seperti sakit, ditinggal mati orang terkasih, mengalami kegagalan)
• Kunci kebahagiaan, yaitu: jika Anda menemukan bahasa cinta primer pasangan Anda adalah menerima hadiah, maka membeli hadiah untuknya adalah investasi terbaik yang bissa Anda lakukan!
• Latihan: Berilah hadiah untuk pasangan Anda. Ungkapkan, bahwa Anda memberi hadiah itu karena Anda mencintainya dan dia pantas mendapat itu.
4. Pelayanan
• Ungkapan cinta: melakukan hal-hal yang dia ingin Anda lakukan. Pemberian bantuan atau servis akan memperkuat cinta bila dilakukan dengan senang hati (bukan karena rasa bersalah atau terpaksa) dan atas dasar permintaan (bukan perintah atau ancaman). Permohonan memberi arahan cinta, tetapi tuntutan menghentikan aliran cinta.
• Kunci kebahagiaan bagi orang yang bahasa kasih pasangannya pelayanan, yaitu: Sadarilah selalu bahwa Anda menikahi seorang kekasih, bukan babu apalagi robot! Sebaiknya, pasangan tidak kaku dalam pembagian tugas hanya berdasarkan jender.
• Latihan : Cobalah satu hal yang Anda ketahui hal itu diinginkan oleh pasangan Anda untuk Anda lakukan! Cobalah lagi, dan lagi… Bantulah pasangan Anda untuk mengerjakan apa yang biasa dia kerjakan sendiri, padahal Anda juga mampu mengerjakannya.
5. Sentuhan Fisik
• Sentuhan merupakan cara yang sangat efektif dalam mengkomunikasikan cinta. Sentuhan cinta bisa verbal atau non verbal. Sentuhan dapat pula implisit dan dilakukan secara otomatis, seperti menyentuh bahu, ciuman di kening, mengusap/menggenggam tangan. Pada saat kritis, sentuhan sangat penting, pelukan sangat mengurangi derita. Hubungan seksual merupakan ekspresi cinta yang penting dalam perkawinan.
• Kunci kebahagiaan bila bahasa kasih pasangan Anda sentuhan fisik, yaitu: Berikan sentuhan fisik sebagai ungkapan sayang Anda. Sentuhan fisik itu bukan hanya masa lalu, ketika Anda berpacaran! Hubungan seksual tak sekedar sebuah pemenuhan kebutuhan atau pun pelaksanaan kewajiban, tapi lebih dari itu adalah ungkapan relasional!
• Latihan: kembalilah ke ungkapan fisik yang dulu sering dilakukan selama pacaran!
Memahami bahasa pasangan
• Setiap orang memiliki bahasa cinta atau kebutuhan akan ekspresi cinta yang berbeda
• Orang selalu mempunyai 1 bahasa utama (bahasa kasih primer), dan biasanya punya juga bahasa ke-2 (bahasa kasih sekunder), sebagai bahasa yang dominan. Tiga bahasa lainnya biasanya tidak begitu menyentuh.
• Agar dapat membahagiakan dan memenuhi kebutuhan cinta pasangan, kita perlu mengetahui bahasa cinta pasangan dan selanjutnya mengekspresikannya setiap hari. Komunikasi akan ‘nyambung’ kalau kita menggunakan bahasa kasihnya.
Semoga bermanfaat bagi kita juga…
Salam!
Gayus Gamaliel
Comments
Kayanya, kalo tulus dan ikhlas itu bukan bahasanya tetapi yang dibahasakan... bukan bagaimana mengatakan tetapi apa yang dikatakan...
Bener gak ya???
Hmmm, kalo dipikir-pikir, ternyata bahasa kasih primerku adalah kata-kata peneguh, bahasa sekunder hadiah!
Suka ngelus sih,,apalagi kalo yg lagi depressed cowo,,
diembat langsung,,,wuuw 8)
Lemah Lembut...
SAbar.. dan penuh perhatian....
Ajarilah kami..
Bahasa kasih Mu..
pake permisi dolo apa ngga yah ama yang punyak-nya ....
ato udah hilang ditelan banjir??
kalo gw primernya words of affirmation, sekunder nya physical touch
http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/2012/02/05/kamus-bahasa-waria/