It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Besok aja deh, ngantuk
nih, uahhhmm..." Tody menjatuhkan kepalanya di atas buku PR nya.
"Besok? Besok paling juga kamu bangunnya telat. Terus kamu gak ngerjain ni PR. Terus kamu bakalan dihukum Pak Adam keliling lapangan!" sahut Dany seraya menggoncangkan tubuh saudara kembarnya itu.
"Gak papa dah. Mending aku disuruh lari keliling lapangan 10 kali" masih dengan kepala bertumpu pada buku PR nya.
"Dasar malas! Kalau pacaran saja sampai malam, sampai lupa waktu!" Dany mengambil buku PR Tody.
"Hmmm... Ngantuk bener ni bro!" Tody bergeser sambil komat kamit bibirnya. Matanya semakin terpejam.
"Ya sudah! Sana tidur!" Dany mendorong Tody ke arah kasur. "Dasar! Mau ujian juga masih malas!" Dany menggerutu...
oke deh kalo gitu ditunggu besok ya, gue juga udah mulai ngantuk nih. mau tidur.
mat mimpi indah.
"Heh, sshh... Tod, bangun! Bangun! Sholat dulu!" Dany menggoncang badan Tody. Tody masih tidur, telanjang dada, hanya mengenakan boxer pendek warna biru. Kontras dg paha putihnya yg ditumbuhi rambut rambut halus.
Dany menggoncang bahu Tody, namun Tody masih terpejam. Sesaat Dany memandang tubuh saudaranya itu. Saudara kembarnya. Tapi mengapa kami beda wajah, beda badan. Beda kulit. Pikir Dany.
Dany melihat betapa nyaris sempurnanya fisik saudaranya itu. Tinggi atletis. Muscular. Kulit putih tapi segar, dg rambut rambut halus mulai tumbuh di dadanya, tangannya, pahanya. Kakinya juga berambut lumayan lebat. Wajah tampan, hidung mancung, alis tebal, bibir sexi.
Sedangkan aku, gak tinggi, kurus, wajah biasa saja. Kulitku putih tapi pucat.
Dany memandangi terus Tody yg masih lelap.
"Heh! Ngapain liat liat!" tiba tiba Tody membuka mata.
"Eh, Tod, bangun. Jam 5 ni. Ayo sholat dulu!" Dany agak gelagapan.
Dany melangkah ke kamar mandi. "Cepat Tod! Kamu juga masih harus mbuat PR kamu!"
Tody menguap lebar. Memandang jam dinding. Masih kurang 5 menit!
. . .
natural kesannya nggak dibuat-buat.
mantap
lanjut......
"Wah, ni anak emang bandel. Eh, Tod, ayo bangun! Bangun! Sholat!" Dany mencipratkan air yg masih sedikit di tangannya.
"Apaan sih Dan!" Tody protes.
"Cepetan sana wudhu! Aku tunggu!"
"Iya Iya!"
Tody melangkah malas ke kamar mandi, sambil meraih kaosnya di sandaran kursi.
Dany menatap tubuh saudaranya itu dari belakang.
"Pantesan Maya dan Nidia sampai berantem gara gara kamu, Tod!" gumam Dany.
. . .
"Sarungku mana Dan?"
"Tuh dekat meja komputer!"
Tody mengambil sarungnya, memakainya.
"Celana boxer kamu masih suci gak tuh!"
"He, tadi malam aku gak mimpi!" kata Tody sambil meraba.
"Ya, sudah cepetan."
. . .
Selesai sholat, Tody mencari cari buku PR matematikanya.
"Dan, buku PR ku mana ya?"
"Tuh di tas kamu. Daripada kena liur kamu, ya aku singkirkan! Mau lanjutin PR nya?"
"Iya. Tapi ajari ya!"
"Ya udah, cepetan. Kamu harus bersyukur punya saudara sepertiku!" Dany membusungkan dadanya dan menepuk nepuk.
"He he he... Dada kerempeng ditepuk tepuk!" ejek Tody.
"He, malah ngejek. Gak kuajarin!" Dany mengancam.
"Iya iya saudaraku yg gagah tampan, sini ajari ya!" Tody menarik narik tangan Dany.
"Gak usah tarik tarik!"
ceritanya mulai asik nih ryio
lanjut........
"Ayo, Tod! Cepetan! Terlambat ntar."
"Iya, iya. Bentar nih, ada yg ketinggalan."
Tody mencomot buku fisika di atas meja.
Dany sudah berlalu, menuju bawah.
"Berangkat Dan?" tanya mbak Vera yang masih sibuk menyapu lantai ruang tengah.
"Iya, mbak. Bapak Ibu mana, mbak?"
"Di depan, pamit dulu sana?"
"Iya, mbak"
Dany menuju ruang tamu, diikuti Tody yg sudah berada di belakangnya.
Setelah berpamitan, mereka menuju garasi. Tody menstarter motornya.
"Dah naik, Dan!"
"iya" Dany di belakang Tody.
Setelah pelajaran matematika jam pertama, lanjut pelajaran olahraga.
Semua siswa kelas XII ipa menuju ruang ganti.
Dany berjalan bersama Rafi, Nidia dan Tami.
Tody di belakangnya, bersama teman teman lainnya.
"Dan, gimana Tody sama Maya?" tanya Nidia.
"Baik baik saja! Kamu masih mengharap Tody?"
"Gak tahu lah."
"Sudah Nid, sama aku saja! Aku khan gak kalah ganteng daripada Tody" celutuk Rafi.
"Enak saja, mending aku sama Dany, ya Dan!"
"Ha ha ha ha ha!" Dany hanya tertawa lebar. Dalam hatinya juga tertawa, kalau kamu gak mau, mending Rafi buat aku saja, he he he he.
Rafi, cowok ganteng dg kumis tipis, tubuh cokelat agak gempal, hmmmm....
Di dalam ruang ganti
siswa siswa mulai ganti seragam dg kaos olahraga
"Dan, sebenarnya badan kamu putih, bagus. Cuma kurang berisi!" kata Rafi sambil mencolek dada Dany.
"Usil banget Raf" Dany berusaha menghindar.
"Ehmm... ehmm... Sepasang kekasih, mesranya" goda Tody sambil mendorong Dany ke arah Rafi.
Tody masih bertelanjang dada, mau ganti kaos.
"Ini lagi!" Dany mengibaskan tangan Tody.
"Tod, saudara kembar kamu buat aku saja ya!" goda David, sambil melepas celana seragamnya.
Dany melihat ke arah David, yg hanya ber-CD-ria, tapi dg kaos olah raga. Wah, sexy benar betisnya.
Tapi Dany tak mau terperangkap.
Dany juga sering berfikir, mengapa teman teman cowok sering menggodanya. Padahal ia tidak melambai, apa karena aku agak pendiam.
"Wah, aku kurang setuju kalau punya saudara ipar sepertimu Vid!" Tody menonjok bahu David.
Dany berlalu setelah menyimpan seragamnya di loker.
Rafi mengikutinya dari belakang.
. . . .
Siswa siswa mulai pemanasan. Sit up berpasangan.
"Dan sama aku saja!" Tody menarik tangan Dany.
"Iya, tapi jangan tarik tarik gini!"
"Wah, Tody! Saudara sendiri diembat juga! Ha ha ha ha!" goda David.
"Iya mending kuembat sendiri! Daripada kamu embat! Ha ha ha!" balas Tody sambil menendang pantat David.
"Sialan kau Tod!" kata David seraya meringis memegang pantatnya.
Dalam hati Dany sebenarnya merasa senang, Tody, saudara kembarnya care bgt pada dirinya.
Namun Dany juga merasa cemas...
.
Wis...spesial buat aq ja deh klo ga ada yg baca..hwehehehehehehhehehe..
Hm..
Lnjutin dunk.
ditunggu lanjutannya
lanjut riyo