It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
iya nih, sejalan dengan bertambahnya umur, gw juga jadi makin kepikir sama hal ini, lingkungan keluarga secara ga langsung kasih pressure ke gw, walaupun most of the members of my family already know about me, tapi tetep aja, belum lagi ditempat kerja...
gw sih sekarang lagi mikirin, kali aja ada lesbi yang mau dinikahin, jadi boongan gitu nikahnya...
hm...klo menurut gw, kesannya maksain bngt...kyknya hanya demi memenuhi tuntutan gitu....
klo gw, menikah berarti berkomitmen...jd, klo gw mutusin nikah, i'm ready to leave my gay world...
Jd yg bener2 komit aja,,,,
Harus siap bgt,,,
Dan gw totally blom siap bgt,,,,,
Nikah gak wajib sih,,tp kalo gak nikah2 ntar omongan org2 berVariasi loh,,,
In terms of kawinan yang ingin membahagiakan orang tua, ada yg komentar nanti gimana kalo sampe ibunya sakit karena mikirin anaknya ga kawin2. I begin to wonder kalo itu adalah kebahagiaan yang dipaksakan. Orang tua akan ngambek dan sedih bila lo ga kawin. Bukannya aneh ya?
Sebaliknya lo maksain diri kawin demi orang tua bahagia (secara apa? secara status mereka akan bahagia?) dan lo sendiri masih demen sama cowo dan istri lo ga tahu kehidupan lain lo?
Bukannya sama anehnya dengan premis sebelumnya?
Sampai di sini, ada benernya untuk egois, tapi bukan sekedar egois belaka. It's your life and you have the responsibility over it. Lo harus jadi bahagia supaya lo bisa membahagiakan orang lain juga. Kalau bisa jangan lihat "membahagiakan" dari skala kecil saja. Lo bahagiakan orang lain juga selain orang tua lo, jadi ngga berkutat antara kebahagian pribadi lo sendiri dan orang tua lo. As it may seem difficult to understand and carry out for several people, tapi semoga bisa jadi bahan masukan.
So, kalau lo pikir dengan tidak menikah dengan cewe adalah keputusan yang tepat dan lo bisa membuat lebih banyak kebahagiaan untuk orang lain dengan kehidupan lo, then it's my best wishes to all of you.
Setuju. Kalo kita jalanin tapi ga nyaman, ya lama-lama jadi bosen.
Memang anak harus membahagiakan orang tua. Tapi sebaliknya juga jangan lupa, orangtua harus bisa membahagiakan anak. Ingat, dulu bukan anak yg minta dilahirkan. Orangtualah yang "ingin" punya anak. Atau kalaupun tidak ingin, anak lahir sebagai akibat orangtua ngerasain enak "bikin anak". Kalo si anak sudah lahir, ga bisa donk si anak ini hanya dimanfaatin utk kebahagiaan orangtua. Anak bukan barang yang bisa "disetting" semaunya orangtua. Anak punya kepribadian sendiri yg harus diterima, dihargai, dan dicintai. Kalo ga mau trima, ya jangan punya anak. Beli aja boneka barbie dan ken.
So, kalo anak mau membahagiakan orangtua, jangan sampai mengorbankan kebahagiaan diri sendiri. Orangtua yang benar2 sayang dengan anaknya adalah orangtua yang mau menerima anaknya apa adanya dan senang ketika melihat anaknya senang.
Pertanyaannya: bagaimana kalo orangtua kita tidak seperti itu?
Jawabannya: Yah, maklumin aja, namanya juga manusia, punya banyak kelemahan. Kita juga harus terima mereka apa adanya. Tapi bukan berarti kita menuruti kemauan mereka begitu saja. Berkomunikasilah dari hati ke hati. Ceritakanlah juga apa yang benar2 bisa membuat diri kita bahagia. Masa sih mereka ga mau liat diri kita bahagia kalo mereka bilang mereka sayang sama kita? Ini memang ga bakalan gampang. Tapi ya inilah dinamika hidup.
1. pernikahan
2. keluarga
3.kehidupan
jawaban dari satu orang ddengan orang lain akan bervariasi dan memang tidak akan ada jawaban benar salah disini.... semua jawaban adalah benar dengan alasan yang mendukung...
aku pribadi berusia 22 tahun, namun aku menyadari bahwa semua hal yang aku alami pada masa kecilku membuat aku jauh lebih dewasa dari usiaku..
aku menganggap PERNIKAHAN itu adalah sesuatu yang suci, yang penting dari fase kehidupan seseorang, bukan hanya urusan aku dan dia tapi juga keluarga ku da keluarga dia serta orang dilingkungaan kita.... aku g mau egois hanya menikah untuk membuat semuanya tampak 'normal'.... karena pernikahan yang tidak dilandasi rasa cintaa itu akan melukain perasaan banyak pihak..
KELUARGA aku artikan bukan hanya sekedar laki2, perempuan, menikah, punya anak .... bukan hanya arti fisik, coba kita pahami labih dalam lagi.... kenapa kita menganggap ayah kita itu ayah dan ibu kita itu ibu, apakah hanya karena wanita itu adalah yang melahirkan kita dan pria itu adalah suaminya...???
keluarga dibangun dengan rasa cinta, tanggung jawab, keiklhasan dan ketulusan... aku tidak mau memiliki keluarga yang g punya pondasi itu....
KEHIDUPAN orang berbeda2... kita semua tahu ttg itu... tapi kita sering menganggap kata2 itu angin lalu... aku sendiri sudah bisa memahami arti kehidupan dan kehidupan yg aku jalani... terkadang aku terlalu egois dan serakah untuk bisa menjalani kehidupan seperti orang pada umumnya higga aku lupa, bahwa aku itu punya jalan hidup sendiri lho... aku punya MISI sendiri....
kadang getir juga menerima kenyataan kalo aku tidak bisa menjalani kehidupan sebagaimana layaknya orang lain... tapi itulah yang membuat kehidupan itu hidup... PERBEDAAN
dari semua yang aku kemukakan diatas ... akhirnya aku mengambil keputusan
1. aku akan menikah dengan orang yang aku CINTAi (cowok) atau
2. tidak menikah sama sekali