Bermula dari chating. Teman chatingku Iman yang sering menanyakan jadwal casting sinetron atau apapun selalu menyapa dengan " ada casting nggak?" padahal rasanya udah 3 kali dia aku beri kesempatan untuk datang ke tempat casting.. tidak ada satupun jadwal yang bisa dia penuhi. Kita-kita yang selalu ditanyain jadwal casting sering bete. masalahnya sering udah dijadwalin tapi gak pada datang juga. Terlebih lagi melihat kenyataan yang minat casting itu bejibun minta ampun, tapi yang punya dasar-dasar akting yang bener tuh nol sama sekali. sering mereka datang ketempat casting dengan tanpa bekal kemapuan sama sekali. Sering kita dan teman-teman harus menahan tawa melihat akting cupu yang di peragakan mereka. mirip audisi Indonesian Idol, yang nggak bisa nyanyi tetep audisi juga. ini yang pemalu atau nggak tahu akting tetap casting juga.....
sama hukumnya dengan para pencari kerja yang berjubel tapi yang kualitasnya bagus sedikit sekali. Orang susah cari kerja... perusahaan juga susah cari pegawai yang tepat. Gitu deh yang terjadi.
"Eh kamu orang production house? Eh ajak ajak main sinetron dooong" begitu sering orang melontarkan permintaan ini. Nggak anak muda nggak orang yang udah tuir.. atau ortu yang punya anak kecil sekalipun. dengan muka manis mesam mesem.. bikin capek lihatnya.
Dulu sering aku tanggapi dengan serius setiap permintaan ini.. lama-lama aku capek.. aku beri saja nomor telepon bagian casting, biar dia yang pusing. Tapi bagian casting nggak pernah pusing tuh. dia biasa didatangin 50 orang buat casting sehari. masalahnya mereka bisa kejam, kalau jelek ya suruh keluar.
Aku sering nggak tega melihat muka kecewa mereka... meski anak anak cowok mereka sering memperlihatkan muka sedih banget saat keluar ruang casting. kalau cewek jelas sering keluar dengan berurai air mata. Ah, sering aku harus menjaga wibawa dan menjaga image perusahaan kalau yang keluar ruang casting dengan kecewa itu cowok yang mukanya manis dan tampan. mengucapkan terima kasih dan berharap dipanggil lagi kalau ada kesempatan.
aduh cowok cowok itu tampan tapi nggak ada personalitynya... mereka cute abis.. tapi hampir terlihat sama satu sama lainnya. rambut potongan sejuta umat, dengan poni yang belok di jidat.. jeli dikit di jambul dan baju motif distro, celana botol yang ketat atau pamer celana bokser di bokongnya.. semuanya begitu. belum lagi kalau lagi nunggu giliran. ngobrolnya sama gayanya... emang gini kali para abg.
orang yang lebih senior. Hm.. mereka jarang ada yang rajin casting. kecuali di panggil oleh kita.
Si Iman. udah di panggil 3 kali. ada aja alasannya untuk nggak datang. meski dia jadi nggak enak sama aku. a... yaaa biar aja yang rugi kan dia.. selain itu aku yakin dia .. nggak bisa akting.
Comments
Iman ternyata memilih tantenya.. "ya sudah mau apa lagi, terserah kamu Man". aku bilang. " Tapi kamu marah nggak Mas?".. Aku bilang aja, aku nggak pernah campurin urusan kerjaan dengan hubungan pertemanan. kalau ngobrol yang lain masih oke tapi kalau dia minta jadwal casting lagi...aku jitak palanya.
Dia nyesel tapi sekaligus nggak enak hati kayaknya. Dalam hatiku aku akan tetap cari karakter yang sesuai dengan dia... suatu saat pasti aku tawarin casting juga.
Oke aku lanjut ya...
Si Iman akhirnya punya banyak waktu yang luang. Tapi sayangnya kesempatan casting sudah nggak ada lagi. entah bulan bulan akhir emang pada tutup buku, syuting syuting pada seret. Bukan cuma itu, perusahaan gede yang mau bikin company profile juga pada berenti dulu. Entah ya kalau video profil orang orang yang mau pada ikutan pilkada atau caleg ah.. gak main yang gituan ah.
oh ya terakhir ada kesempatan tapi ternyata secara umur dia nggak lolos. Si Iman kan udah kuliahan sedangkan yang dicari anak sma.. jadi batal deh kerjasamanya. malah aku jadi terpaksa ekting...perannya sebagai hm... bapak bapak yang sayangnya pemeran istrinya nggak gitu cakep...karena itulah, yang cakep udah pasang harga giling. peran bapak bapak tuh susah banget carinya....jadi orangnya itu lagi itu lagi. Jadi bapak bapak mesti coba casting.
Hp aku bunyi lagi eh si Iman telpon..."Mas aku mau kenalin teman yang mau casting mas boleh? dia anak broadcasting juga mas".
Aku tanya dia mau jadi orang yang di depan layar apa di belakang layar? secara dia anak broadcast kayaknya boleh tuh magang di tempat kita.
"Tapi kuliahnya nggak disini Mas" " Uh jauh dong kalau magang disini...cari aja magangan di kotanya gih."
"orang dia maunya syuting bukan nyunting film...dia mau ketara tampangnya mas".
" Coba tawarin aja dulu jadi script writer.. kita kurang tukang nulis tu". Aku tawarkan serius.
"Coba Mas ketemuan aja dulu ma anaknya mungkin dia tertarik kalau mas yang bilang...atau boleh saya kasih nomor telepon mas ya?"
"Ya boleh..."
Sms pertama dari dia nggak sempat aku balas. Dia ngadu ma Si Iman, katanya sms dia nggak dibalas... Iman negor gue...bikin dahi gue ngerut aja.. ni anak sabar kek. gue kan lagi banyak kerjaan....
Ya udah aku telepon aja langsung. "maaf ya aku baru hubungi kamu, aku banyak kerjaan banget. sibuk..."
"justru saya minta maaf sudah ganggu Mas..."
" Siapa namanya tadi?"
"Yadi" Gak ada kesan.
Malam berikutnya Yadi sms lagi. Aku telepon langsung. Nggak disangka saya bisa ngobrol ma dia sampai lama. Kira-kira 1/2 jam an.
Dia anak yang kuliah di broadcasting, meski baru tapi minatnya gede banget untuk belajar. Mengenai casting... sama sekali dia nggak singgung.